Earth mendengus sinis. Rupanya Gabson adalah dalang dari hilangnya putri sahabat kakeknya. Earth tidak akan tinggal diam begitu saja, ia akan memberitahu apa yang ia ketahui saat ini.
Hanya saja Earth sedikit memikirkan tentang kakeknya, perasaan kakeknya tentu akan hancur ketika tahu bahwa adik yang disayanginya merencanakan sebuah skema untuk membuatnya menderita.
Belum selesai Earth berpikir, pintu sudah terbuka. Earth mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan melihat kakeknya tengah berjalan mendekat ke arahnya.
Earth segera menutup laptopnya dan menyerahkannya pada Malvis. Ia tidak ingin kakeknya terkejut melihat Eddison bersama Gabson.
“Apa yang terjadi di sini? Kenapa raut wajah kalian terlihat tidak biasa?” Max bertanya sembari melirik Earth dan Jessy.
Meski keduanya sudah mencoba untuk terlihat biasa saja, tapi Max sudah menangkap kejanggalan dari wajah cucu-cucunya.
“Tidak ada apa-apa, Kek.” Earth memilih m
Aarav datang setengah jam kemudian. Ia membawa bingkisan untuk Earth. Aarav tidak datang sendirian, di sana juga ada Axton yang selalu menemaninya.“Bagaimana kondisimu sekarang, Earth? Kau baik-baik saja, kan?” Aarav menatap ke perut Earth. Ia mendengar dari Max bahwa Earth mengalami luka tusukan di perut.Sebagai seorang sahabat Aarav tahu benar apa yang dirasakan oleh Max ketika mendapati Earth berada di rumah sakit sedang bertarung dengan maut. Max pernah kehilangan, dan rasa itu mungkin masih ada sampai saat ini. Max akan semakin terpuruk jika ia kehilangan Earth juga.Untuk seseorang yang juga pernah merasakannya, Aarav sangat mengerti perasaan Max. Untunglah saat ini keadaan Earth sudah baik-baik saja. Ia sangat lega mengetahui tentang hal itu.“Aku sudah jauh lebih baik, Kakek,” jawab Earth.“Bagaimana dengan orang-orang yang melakukan ini padamu? Apakah mereka sudah ditangkap?” tanya Aarav lagi.&
Earth telah diperbolehkan pulang, lebih tepatnya ia memaksa untuk pulang. Tidak ada yang lebih nyaman dari rumahnya, terlebih ia sudah merindukan masakan Jessy. Ia juga tidak bisa bergerak dengan bebas di sana, meski tidak ada yang mengganggu privasinya sama sekali. Intinya ia sangat tidak menyukai berada di rumah sakit.Kepulangan Earth disambut oleh kakeknya dan juga ibu mertuanya yang kini terlihat lebih segar.“Selamat datang kembali ke rumah, Earth.” Max memeluk cucunya.“Terima kasih, Kakek.” Earth membalas pelukan kakeknya.“Selamat datang, Nak.” Kayonna bersuara setelah Max dan Earth tidak lagi saling berpelukan.“Terima kasih, Bu.” Earth memeluk Kayonna.“Ayo masuklah, Ibu sudah membuatkan sup untukmu. Itu baik proses pemulilhanmu.” Kayonna sudah ada di kediaman Earth selama beberapa hari, awalnya ia merasa cangung, tapi setelah mendengar ucapan Earth ia mulai membiasakan d
Malam ini Earth dan Jessy mendatangi kediaman Max untuk menghadiri acara makan malam keluarga. Ini merupakan makan malam pertama mereka setelah fakta bahwa Jessy dan Earth telah melakukan pernikahan kontrak.Semua anggota keluarga Earth yang tidak menyukai Jessy menatap Jessy mencela. Jessy masih berani menampakan wajah di depan mereka, apa tidak cukup Jessy mempermalukan keluarga Caldwell. Sebelumnya keluarga Caldwell tidak pernah menjadi bahan gunjingan orang lain, tapi karena kehadiran Jessy, keluarga Caldwell menjadi perbincangan.Namun, mereka lebih tidak mengerti lagi pada Max Caldwell, tetua keluarga itu. Bagaimana ia masih bisa mengizinkan Jessy menginjakan kakinya ke rumah itu. Mereka mengerti jika Max membiarkan Earth masuk, pada akhirnya Earth tetap cucu kesayangan Max. Sebesar apapun salah Earth pasti akan dimaafkan, tapi Jessy? Wanita itu jelas tidak bisa dimaafkan begitu saja.Meski begitu tidak ada yang berani menyuarakan kebencian mereka pada Jes
Jessy membawa ibunya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Seperti yang ia katakan kemarin, ia harus memastikan bahwa kondisi ibunya baik-baik saja.Setelah serangkaian pemeriksaan, tidak ada yang salah dengan kondisi Kayonna. Jessy akhirnya bisa bernapas lega.Dengan hasil pemeriksaan yang ada di tangannya, Jessy kini melangkah bersama dengan ibunya di koridor rumah sakit menuju ke parkiran.“Kayonna.” Suara itu menghentikan langkah Kayonna. Wanita yang masih terlihat cantik di usia yang sudah tidak muda lagi itu memiringkan wajahnya dan menemukan sosok Adrian yang kini menatapnya dengan tatapan bersalah.“Bu, ayo.” Jessy tidak ingin Kayonna berbicara dengan Adrian, lagi pula tidak ada hal yang bisa mereka bicarakan.Kayonna mengikuti Jessy. Ia melangkah lagi, tanpa peduli pada Adrian. Dahulu Adrian juga melakukan hal yang sama padanya. Membalikan tubuh ketika ia membutuhkan pria itu.“Kayonna, Jessy, tun
Malvis telah menyelidiki Gabson, dan ia menemukan banyak hal yang bisa Earth gunakan untuk menjatuhkan pria itu. Gabson merupakan seorang yang menggelapkan barang-barang antik. Gabson juga melakukan pencucian uang. Pembunuhan dan kejahatan serius lainnya.Selama ini Gabson bisa selamat dari jerat hukum karena ia menyuap petinggi polisi dan juga jaksa agung. Tidak sulit bagi Gabson melakukan itu. Ia memiliki uang yang tidak terhitung jumlahnya. Di dunia ini kebanyakan orang bisa menjual harga dirinya demi uang.Saat ini Earth tengah menonton video yang melibatkan Gabson di dalamnya. Di sana Gabson terlihat melakukan penembakan terhadap empat orang polisi yang mencoba mengusik dirinya. Orang-orang itu ditenggelamkan di sungai, jasad mereka dimasukan ke sebuah kontainer yang diletakan di dasar sungai itu hingga jasad-jasad itu tidak pernah ditemukan lagi.Malvis mendapatkan video itu dari menelusuri setiap jejak Gabson. Ia menekan beberapa orang hingga ia men
Jessy tiba di kediaman Max sebelum jam makan siang. Jadi ia bisa menyiapkan makan siang untuk orang-orang yang saat ini sedang berada di ruang kerja.Tadinya Aarav dan Axton akan meninggalkan kediaman Max, tapi karena Max meminta Aarav untuk makan siang bersamanya maka Aarav dan Axton tinggal sedikit lebih lama.Jessy telah selesai menghidangkan masakannya di meja makan. Ia segera kembali ke ruang keluarga untuk memberitahu bahwa makan siang sudah siap.Setelah itu, Jessy, Earth, Max, Aarav, Axton dan Malvis pergi ke meja makan. Mereka mulai menyantap makanan yang ada di sana.“Kakek, aku membuat menu baru. Kalian harus mencobanya kemudian memberikanku masukan.” Jessy mengambil sendok, lalu menyendokan makanan itu ke piring Max. Kemudian ia beralih ke Aarav. Jessy mencondongkan tubuhnya ke depan, hingga kalungnya terjuntai.“Silahkan dicoba, Kakek,” seru Jessy. “Kalian juga harus mencobanya. Ayo.” Jessy meminta p
Earth baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Jessy ketika Ellard datang ke kediamannya dengan wajah marah. Ia bahkan tidak menyapa Earth terlebih dahulu dan langsung bicara pada Jessy.“Katakan padaku di mana Anneth saat ini!” Aura mengerikan Ellard memenuhi ruangan itu.Jessy merasa dingin menyergapnya, tapi ia tetap tenang, ia tidak akan terintimidasi oleh manusia seperti Ellard. Melihat Ellard hari ini membuat kemarahan Jessy atas sikap pria itu pada Anneth menguar. Ia ingin sekali mencakar wajah rupawan Ellard hingga tidak bisa dikenali lagi. Tega sekali Ellard memperlakukan Anneth dengan begitu buruknya.“Ada apa ini?” tanya Earth. Ia tidak pernah melihat tatapan Ellard semengerikan ini.“Anneth pergi. Sejak kemarin siang wanita itu melarikan diri.” Ellard memberi penjelasan singkat dengan suara geram. Ia kembali beralih pada Jessy. “Katakan padaku di mana Anneth sekarang!” Ellard kembali menekan Je
Hari-hari berlalu, harga saham Gabson anjlok di bursa pasar saham, sedikit banyak hal itu mempengaruhi dunia bisnis saat ini. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa perusahaan raksasa milik Gabson akan mengalami hal seperti ini.Para pemegang saham telah menjual saham mereka dengan harga murah, mereka lebih baik menjual saham daripada menderita kerugian yang lebih besar lagi.Upaya yang dilakukan oleh Gabson untuk menyelamatkan perusahaannya telah gagal. Entah apa yang terjadi, semua orang kini berbalik memunggunginya.Dan sekarang ia tengah diselidiki oleh kejaksaan mengenai semua artikel yang beredar.Selama puluhan jam ia di cecar pertanyaan oleh jaksa muda yang tidak menyukainya. Jaksa ini merupakan salah satu putra dari pegawai yang mengalami kebutaan karena standar kerja perusahaan Gabson yang tidak baik.Saat ini Gabson masih belum ditahan karena tim kuasa hukum Gabson terus mencari jalan untuk membuat agar Gabson tidak di penjara.Di
Hari ini merupakan hari ulang tahun pernikahan Jessy yang ke empat tahun. Ia dan Earth menitipkan Alle pada Kayonna untuk merayakan perayaan ulang tahun mereka berdua saja.Earth selalu memberikan Jessy hadiah ketika ulang tahun pernikahan mereka tiba, dan hari ini Earth menghadiahkan sebuah pulau pribadi untuk Jessy.Tak ada kata berlebihan bagi Earth untuk menyenangkan hati istrinya, meski Jessy sendiri tidak pernah meminta apapun pada Earth.Dan malam ini Jessy juga memiliki hadiah untuk Earth. Ia akan menyerahkannya nanti setelah mereka selesai makan malam.Suasana di atas kapal pesiar itu benar-benar tenang. Jessy menyukai kedamaian yang saat ini tercipta. Suara musik klasisk menemani makan malam mereka, membuat suasana semakin romantis.Makan malam usai. Earth meminta tangan Jessy, ia ingin berdansa dengan istri yang amat sangat ia cintai itu.Jessy meraih uluran tangan Earth. Ia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke tem
Suara langkah kaki terdengar di sepanjang rumah sakit. Beberapa menit lalu Earth menerima kabar dari ibunya bahwa Jessy akan segera melahirkan.Earth yang sedang dalam rapat penting terpaksa harus menunda rapat itu. Ia tidak ingin melewatkan proses persalinan istrinya.Sampai ruang bersalin, Earth segera menghampiri Jessy. “Sayang, aku di sini.” Earth segera menggenggam tangan Jessy.Jessy yang tadi merasa gelisah kini menjadi tenang ketika suaminya datang menemaninya di sana. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini membuat ia kesulitan tersenyum, tapi setelah ada Earth ia merasa jauh lebih baik.Rasa sakit kini datang lebih sering, Jessy dibuat meringis karenanya. Keringat dingin muncul di pori-pori kulitnya.Dokter yang bertanggung jawab untuk menangani proses persalinan Jessy memeriksa beberapa kali. Beberapa menit lalu Jessy baru bukaan 5.Jessy merasakan sesuatu yang meledak di dalam perutnya. Rasa sakit yang luar biasa datang b
Kandungan Jessy kini telah memasuki usia 16 minggu, perutnya perlahan sudah membesar. Masa-masa mual sudah berlalu. Kini tubuhnya sudah kembali terasa lebih baik.Selama kehamilannya Jessy mengalami mual yang buruk. Ia bahkan tidak pergi ke restorannya selama tiga bulan lebih karena tidak bisa mencium bau bawang. Di rumahnya ia juga tidak pergi ke dapur. Dipisahkan dari apa yang ia sukai membuatnya merasa sedikit sedih, tapi sepertinya itu keinginan anaknya agar ia bisa beristirahat lebih baik lagi.Tidak hanya mual dan muntah, Jessy juga menginginkan banyak hal yang selalu bisa didapatkan oleh Earth. Pernah ia terbang ke Singapura hanya untuk mencicipi makanan khas dari sana. Meski tubuhnya lemah, ia tetap saja pergi.Empat minggu lalu Jessy ingin melihat Earth memakai pakaian superhero di tengah keramaian. Dan suami tangguhnya itu melakukan apa yang diinginkan oleh Jessy.Sekarang setelah usia kehamilannya bertambah, ia tidak memiliki keinginan yang ane
Air mata Jessy menetes. Di tangannya terdapat sebuah alat tes kehamilan yang menunjukan bahwa saat ini ia sedang positif hamil. Ini adalah percobaan kelima yang ia lakukan dan semua hasilnya adalah positif. Jessy hanya ingin meyakinkan dirinya sendiri, bahwa hasil itu tidak berubah.Jessy tidak menyangka bahwa Tuhan akan memberikan ia keajaiban lainnya, hadirnya seorang malaikat mungil di dalam hidupnya.Perasaan Jessy saat ini campur aduk. Ia terharu dan bahagia. Dalam hitungan bulan ia dan Earth akan menjadi orangtua.Jessy memegangi perutnya yang masih datar. “Terima kasihtelah hadir di hidup Ibu, Nak. Ibu akan menjagamu dengan baik. Ibu sangat mencintaimu.”Jessy keluar dari kamar mandi. Ia menyimpan testpack miliknya di tempat yang aman. Jessy ingin memberikan kejutan untuk Earth. Suaminya itu pasti akan sangat bahagia mengetahui berita tentang kehamilannya.Seperti pagi biasanya, Jessy memasak sarapan untuk Earth. Ia kini memiliki
Kediaman Aarav kini menjadi ramai, setelah Kayonna tinggal bersamanya ia menjadi tidak kesepian lagi. Jessy dan Earth sering datang berkunjung. Mereka juga sesekali menginap.Dan sekarang anak sulung Aarav juga mengunjunginya. Ini bukan kunjungan pertama karena setelah Aarav memberitahu bahwa ia telah menemukan Kayonna, anak sulung Aarav segera terbang ke London untuk bertemu dengan adiknya.Tidak ada yang bisa menjelaskan kebahagiaan mereka saat ini. Hanya saja kebahagiaan itu memang kurang lengkap karena Kenny, istri Aarav telah meninggal dunia. Kenny bahkan belum melihat wajah Kayonna.“Kakek, apa yang sedang kau pikirkan?” Jessy mendekati Aarav yang saat ini melihat ke bintang yang paling bersinar.“Sedang memandangi Nenekmu.”Jessy melihat ke arah yang sama dengan pandangan Aarav. “Kakek pasti sangat merindukan Nenek.”Aarav merangkul bahu Jessy. “Setiap hari Kakek merindukan Nenekmu. Dan untung
Hari ini adalah hari persidangan Gabson, dengan kendaraan dari kantor kepolisian pria itu dibawa menuju ke tempat persidangan. Kedua tangannya saat ini diborgol, dua petugas ditempatkan di sisi kiri dan kanan Gabson untuk mencegah pria itu kabur.Tanpa dua petugas itu sadari, Gabson tengah membuka borgol di tangannya menggunakan sebuah kunci yang ia dapatkan dari seorang petugas korup yang merupakan salah satu orangnya.Hari ini Gabson telah merencanakan sesuatu. Ia akan melarikan diri dari penjara. Ia sudah menunggu dengan sabar untuk hari ini.Sebuah mobil melaju ke arah mobil yang membawa Gabson, kemudian menabrak mobil milik negara itu hingga terguling.Dua petugas dan sopir mengalami luka serius. Kepala mereka terbentur keras hingga darah mengucur dari sana, serta pecahan kaca menancap di kulit mereka.Begitu juga dengan Gabson yang mengalami luka, tapi hal ini sudah diprediksi oleh Gabson. Ia mempertaruhkan nyawanya agar bisa kabur dari penja
Hari-hari berlalu, harga saham Gabson anjlok di bursa pasar saham, sedikit banyak hal itu mempengaruhi dunia bisnis saat ini. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa perusahaan raksasa milik Gabson akan mengalami hal seperti ini.Para pemegang saham telah menjual saham mereka dengan harga murah, mereka lebih baik menjual saham daripada menderita kerugian yang lebih besar lagi.Upaya yang dilakukan oleh Gabson untuk menyelamatkan perusahaannya telah gagal. Entah apa yang terjadi, semua orang kini berbalik memunggunginya.Dan sekarang ia tengah diselidiki oleh kejaksaan mengenai semua artikel yang beredar.Selama puluhan jam ia di cecar pertanyaan oleh jaksa muda yang tidak menyukainya. Jaksa ini merupakan salah satu putra dari pegawai yang mengalami kebutaan karena standar kerja perusahaan Gabson yang tidak baik.Saat ini Gabson masih belum ditahan karena tim kuasa hukum Gabson terus mencari jalan untuk membuat agar Gabson tidak di penjara.Di
Earth baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Jessy ketika Ellard datang ke kediamannya dengan wajah marah. Ia bahkan tidak menyapa Earth terlebih dahulu dan langsung bicara pada Jessy.“Katakan padaku di mana Anneth saat ini!” Aura mengerikan Ellard memenuhi ruangan itu.Jessy merasa dingin menyergapnya, tapi ia tetap tenang, ia tidak akan terintimidasi oleh manusia seperti Ellard. Melihat Ellard hari ini membuat kemarahan Jessy atas sikap pria itu pada Anneth menguar. Ia ingin sekali mencakar wajah rupawan Ellard hingga tidak bisa dikenali lagi. Tega sekali Ellard memperlakukan Anneth dengan begitu buruknya.“Ada apa ini?” tanya Earth. Ia tidak pernah melihat tatapan Ellard semengerikan ini.“Anneth pergi. Sejak kemarin siang wanita itu melarikan diri.” Ellard memberi penjelasan singkat dengan suara geram. Ia kembali beralih pada Jessy. “Katakan padaku di mana Anneth sekarang!” Ellard kembali menekan Je
Jessy tiba di kediaman Max sebelum jam makan siang. Jadi ia bisa menyiapkan makan siang untuk orang-orang yang saat ini sedang berada di ruang kerja.Tadinya Aarav dan Axton akan meninggalkan kediaman Max, tapi karena Max meminta Aarav untuk makan siang bersamanya maka Aarav dan Axton tinggal sedikit lebih lama.Jessy telah selesai menghidangkan masakannya di meja makan. Ia segera kembali ke ruang keluarga untuk memberitahu bahwa makan siang sudah siap.Setelah itu, Jessy, Earth, Max, Aarav, Axton dan Malvis pergi ke meja makan. Mereka mulai menyantap makanan yang ada di sana.“Kakek, aku membuat menu baru. Kalian harus mencobanya kemudian memberikanku masukan.” Jessy mengambil sendok, lalu menyendokan makanan itu ke piring Max. Kemudian ia beralih ke Aarav. Jessy mencondongkan tubuhnya ke depan, hingga kalungnya terjuntai.“Silahkan dicoba, Kakek,” seru Jessy. “Kalian juga harus mencobanya. Ayo.” Jessy meminta p