Chapter 34
What's Going on?
ā
Malam itu, mengenakan piama yang disiapkan mendadak oleh Prilly, Rebecca duduk bersandar pada ranjang sementara Brian dan Mark, masing-masing menggunakan paha Rebecca sebagai bantal di kepala mereka. Rebecca membacakan salah satu koleksi buku dongeng penghantar tidur milik Mark hingga kedua bocah itu tertidur.
āKau membawanya ke sini, apa kau tidak waras?ā
āApa Brian menyusahkanmu?ā tanya Rebecca sambil melepaskan sepatu hak tingginya dan bergegas melangkah ke kamarnya. Ia baru saja kembali dari bekerja pukul sebelas malam.
āJadi, bagaimana caranya aku mencuci gelas jika kau memegangi tanganku?ā Rebecca sedikit mendongak untuk menatap Leonel.
āDad, aku merindukanmu,ā ucap Brian yang sedang bercakap-cakap dengan Benji menggunakan video call didampingi oleh Candy yang duduk di sebelahnya.
Pada akhirnya, mereka tidak membicarakan apa pun karena saat Rebecca kembali dari bekerja pukul dua belas malam, ia hanya mendapati Candy yang tengah mengemasi seluruh barang-barang mereka di dalam unit apartemen, sementara Brian tampak tertidur pulas di atas tempat tidur. Tidak ada Mark, juga Leonel. Pria itu melarikan diri darinya, anggap saja begitu.
āAda sesuatu yang tidak aku tahu? Sayangku?ā tanya Benji sambil mengemudikan mobilnya.
Epilogue
Leonel berbalik ia menatap Benji dengan tatapan dingin. āKupastikan kalian akan bercerai, hari ini juga.ā
āAda sesuatu yang tidak aku tahu? Sayangku?ā tanya Benji sambil mengemudikan mobilnya.
Pada akhirnya, mereka tidak membicarakan apa pun karena saat Rebecca kembali dari bekerja pukul dua belas malam, ia hanya mendapati Candy yang tengah mengemasi seluruh barang-barang mereka di dalam unit apartemen, sementara Brian tampak tertidur pulas di atas tempat tidur. Tidak ada Mark, juga Leonel. Pria itu melarikan diri darinya, anggap saja begitu.
āDad, aku merindukanmu,ā ucap Brian yang sedang bercakap-cakap dengan Benji menggunakan video call didampingi oleh Candy yang duduk di sebelahnya.
āJadi, bagaimana caranya aku mencuci gelas jika kau memegangi tanganku?ā Rebecca sedikit mendongak untuk menatap Leonel.
āApa Brian menyusahkanmu?ā tanya Rebecca sambil melepaskan sepatu hak tingginya dan bergegas melangkah ke kamarnya. Ia baru saja kembali dari bekerja pukul sebelas malam.
āKau membawanya ke sini, apa kau tidak waras?ā
Malam itu, mengenakan piama yang disiapkan mendadak oleh Prilly, Rebecca duduk bersandar pada ranjang sementara Brian dan Mark, masing-masing menggunakan paha Rebecca sebagai bantal di kepala mereka. Rebecca membacakan salah satu koleksi buku dongeng penghantar tidur milik Mark hingga kedua bocah itu tertidur.