“Ayah akan memindahkan kantor pusat ke Barcelona,” jawab Davey. Jawaban Davey membuat Luna terkejut. Kalau saja kantor pusat dipindahkan ke Barcelona tidak ada dirinya, kemungkinan besar mereka menyerang ayah. Bahkan pikiran mereka berkecamuk. Mereka memiliki firasat tidak enak. Luna menatap Davey dengan gelisah. Ia sedang memikirkan dampaknya bagaimana? Yang lebih parahnya lagi, mereka akan melakukan penyerangan besar-besaran.“Kalau kita berangkat ke Athena dalam waktu dekat ini.” Luna menggantungkan ucapannya. “Pergilah ke Athena dulu. Mintalah pada Lance untuk membantu kalian. Aku yakin Lance bisa membantu kalian,” saran Cheng.“Bagaimana dengan ayah?” tanya Davey. “Justru itu kalian disana membuat rencana mengawal perpindahan Torres Group. Sepertinya ayah memiliki rencana?” Cheng tersenyum membaca isi kepala Dave.Davey menganggukkan kepalanya. Ia akhirnya menurut sang raja naga. Bagaimanapun juga perpindahan kantor pusat harus dikawal. “Aku ingin pergi ke masa lalu. Masa ya
"Tidak sembarangan kami memilih raga. Ada kriteria tertentu yang bisa kita dapatkan dengan mudah. Yang utamanya adalah memiliki jiwa bersih. Sedari lahir hidupnya penuh dengan penderitaan," jelas Cheng. "Tapi, bisakah kamu memilih raga orang lain?" Davey memutar bola matanya dengan malas. "Maaf, sudah tertulis di dalam takdir kalian. Kalian adalah keturunanku. Luna dan Mia adalah ratuku dan selirku. Maka di garis tangan masing-masing raga kalian harus berbagi," tambah Cheng. Davey bisa melihat jelas sang ayah sangat menderita. Ia memohon kepada Tse untuk keluar. mau tidak mau Tse keluar dari raga Dave sambil tersenyum. Dave sangat terkejut ketika ada manusia setengah naga. Ia bingung menatap mereka. Dave sengaja menutup matanya sambil mengusir mereka. Namun kenyataannya dua naga itu tetap ada. "Apakah aku sedang mabuk malam ini?" tanya Dave. "Bukannya ayah tidak mabuk sama sekali?" Davey tersenyum smirk. "Lalu, kenapa aku bisa meihat jelas dua naga itu? Sementara yang aku dengar
"Bisa, hanya seminggu. Bagiku sangat mudah. Nanti kalian bisa menampakkan diri dan bekerja sebagai mata-mata. Saat lengah, kalian bisa mengambil barang bukti itu dan membawanya ke masa sekarang," jelas Cheng. "Apakah itu tidak bahaya?" Luna memikirkan akibatnya jika ketahuan. "Tidak bahaya," jawab Cheng. "Mereka tidak akan mengenal kalian." "Apakah kamu serius?" tanya Luna. "Serius. Kalau kamu ingin bukti, maka kita akan mempraktekkan secara langsung." Cheng segera melangkahkan kakinya menuju ke pintu portal itu. Mereka segera masuk ke dalam. Mereka melihat ruangan portal itu sangat indah. Bahkan banyak sekali ukiran-ukiran naga. Davey melihat Cheng seakan-akan ingin mengetahui maksud itu. Cheng hanya meringis karena ulah para pengawalnya sungguh kreatif. Pintu mulai tertutup. Mereka menarik nafasnya dalam-dalam. Mereka berharap tidak terjadi apa-apa. Yang ada di dalam pikiran mereka tidak akan bisa kembali ke masa sekarang.Cheng menyuruh mereka berpegangan tangan. Terdengar je
"Tidak kakak. Aku malah sangat geram mengingat mereka. Untung saja aku tidak menyerang mereka dengan tanganku ini," jawab Mia.Meski bukan anak kandung Dave, Mia justru sangat marah kepada mereka. Jika saja ia tidak mengeluarkan sifat sabarnya, kemungkinan besar Mia sudah menghajar mereka habis-habisan. Kemungkinan mereka akan mengalami hal sama seperti Agam. Davey terpaku menaiki mobil terbang ini. Entah kenapa ia ingin memiliki mobil seperti ini? Davey berencana ingin membangun pabrik untuk memproduksi mobil terbang. Lalu ia menatap Luna seakan meminta izin. "Bolehkah aku memproduksi mobil seperti ini?" tanya Davey. "Hmm, sebuah ide yang sangat bagus. Kita harus merencanakan dari nol. Kalau kamu mau, kami akan membantu kamu," jawab Luna. "Wuahaa, ini sangat keren sekali. Gimana kalau aku mengambil dua sisik emas naga milik Cheng untuk membuat pabrik terbang ini? Lalu Helena bisa bergabung dalam jajaran di perusahaanku." Davey tiba-tiba saja memiliki ide. "Maaf tuan, saya tidak
"Aku tidak melihat hantu. Aku melihat Wiryo melakukan hubungan di ruangan itu bersama kekasihnya." Helena merasa lega terlepas dari ulah Wiryo. "Ha! Apakah itu benar? Padahal Wiryo sudah memiliki seorang istri. Dan istrinya seorang model," celetuk Davey yang mengingat kehidupan Wiryo. "Itu tidak menjanjikan buat Wiryo. Baginya istri satu kurang. Dia harus memiliki banyak perempuan untuk menandingi Agam dan Bruno," tambah Cheng. Mereka menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka sudah mengetahui tabiat keempat bersaudara itu yang suka bermain perempuan. Ditambah lagi mereka secara terang-terangan memamerkan kekasihnya di hadapan publik. Helena mengambil tab yang sengaja disembunyikan di belakang punggungnya. Mereka tidak mengetahui kalau belakang punggung Helena ada tas tidak terlihat oleh mata. Semua barang canggih tercipta berkat ulah Tse dan Helena. "Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu ingin mengintai Wiryo?" Davey bertanya sambil mengerutkan keningnya. "Ya. Sebelum kemba
"Kamu harus mengganti kerugian atas kelakuan kamu itu!" bentak Wiryo. "Mengganti! Apakah aku harus mengganti mobil kamu yang rusak itu?" Davey sengaja mengejek Wiryo. "Setelah kamu melakukan kejahatan dengan aksi merebut mansion milik anak kecil itu!" "Apa maksud kamu! Ha!" Wiryo sengaja meninggikan suaranya dengan ekspresi wajah penuh dengan amarah. "Luna! Kamu periksa mobilnya! Ambil dokumen itu! Lalu serahkan kepadaku!" Davey segera memerintahkan Luna untuk menggeledah mobil Wiryo.Tanpa banyak bicara, Luna dibantu dengan Helena mengobrak-abrik dokumen itu. Sedangkan Mia berjaga-jaga supaya Wiryo tidak melawan. Luna membuka mobil itu dan melihat wanita itu sedang membaca dokumen itu. Bibirnya sumringah seakan melihat berlian mewah. Luna menganalisa wanita itu. Ia merasakan kalau wanita itu memiliki sifat tidak baik. "Rupanya Wiryo ingin merebut rumah milik anaknya Dave. Bagaimana kalau aku membawanya dan menggantikan nama Davey menjadi namaku! Sekali-sekali berbuat licik kan d
"Beristirahatlah. Energi kalian sudah habis." Cheng naik ke atas lemari lalu duduk sambil bersila. Di ruangan kerja, Alini bersama Dave merasakan kegelisahan mendalam. Tak pernah terbayangkan kemelut perusahaan memanjang. Sani dengan berani meminta seluruh aset dan perusahaan. Jika tidak, maka mereka akan merebutnya dengan paksa. "Apakah kita harus mempertahankan semua ini?" Dave meraih ponselnya dan menatap jam. "Ya... kita harus mempertahankan semuanya. Jangan sampai mereka menguasainya," jawab Alina."Tapi mereka?" tanya Dave yang kehabisan akal menghentikan aksi mereka. "Di surat wasiat sudah tertulis nama kamu dan Davey. Mereka tidak berhak mendapatkan apapun dari perusahaan sedikitpun." Alina mengingat apa isi surat wasiat tersebut. "Dimana anak-anak kita? Dua minggu terakhir mereka tidak kelihatan. Apakah mereka kembali ke Malang?" tanya Alini. Dave bingung dengan pertanyaan Alini. Sebenarnya ia ingin menceritakan kemana mereka pergi. Namun niat itu diurungkan begitu saja
"Ya aku tahu itu," jawab Davey. "Aku akan meminta Cheng untuk memberikan ingatan mereka untuk berlibur." "Jadi, kamu menghapus semua ingatan mereka tentang perusahaan?" tanya Mia. "Tidak semuanya. Hanya membuat mereka liburan ke Australia. Aku ingin mereka disana dalam waktu seminggu. Aku yakin kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat," jawab Davey. Mereka menyetujui apa yang dikatakan oleh Davey. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin melakukannya. Namun Luna memperingatkan agar berhati-hati menghadapi Sani dan anak-anaknya. "Berhati-hatilah. Kita harus merapatkan barisan. Jangan sampai kau lengah lalu mereka bisa menusukmu lebih dalam. Mereka sangat licik dan tidak bisa dikendalikan!" Luna tersenyum sambil menatap bulan. "Bulan purnama. Ayo kita melakukan ritual." Mia memperingatkan Luna untuk segera ritual. "Ritual apa?" tanya Davey. Tiba-tiba saja Cheng datang dalam bentuk naga. Ia turun ke bawah sambil menatap Luna dan Mia. Lalu Cheng berubah menjadi manusia. Chen