Luna tidak paham apa yang dirasakan oleh Davey. Ia membiarkan saja Davey merangkulnya sesuka hati. Sedangkan Mia sengaja berada di belakang mereka. Mia memang sengaja hanya demi melindungi Davey. Tak lama Cheng masuk ke dalam tubuh Davey. Ia memang sengaja melakukannya demi menyentuh Luna. Rasa cintanya kepada Ratu Fang Hua sangat besar. Ia sudah berjanji akan melindungi ratunya sampai kapanpun. "Kenapa kamu masuk ke dalam tubuhku?" tanya Davey dalam hati. Davey sengaja berkomunikasi bersama Cheng memakai hati. Ia tidak mau raganya berbicara sendiri. Ia tidak mau dikira sebagai pria yang memiliki kebutuhan khusus. "Aku memang sengaja masuk ke dalam tubuhmu hanya ingin mengingatkan. Kalau aku ingin mencium aroma ratuku!" Cheng tersenyum mengejek. Saat masuk ke dalam lift, Cheng sengaja mengendalikan tubuh Davey. Cheng menyuruh jiwa Davey tertidur sementara. Ia ingin berbicara kepada Luna dan Mia dengan leluasa. "Apakah Davey benar-benar ingin kesini?" tanya Alina sambil meenyodor
"Bruno itu sangat licik sekali. Jangankan Bruno, Dira maupun kedua anaknya juga licik. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendapatkan kekuasaan di perusahaan ini. Cepat atau lambat Bruno akan mengumumkan kematian ahli waris perusahaan ini. Aku ingin meminta kamu supaya mengembalikan ingatannya pada malam tadi. Walau menyakitkan tapi mereka harus tahu. Dibalik kecelakaan mereka ada Bruno," jelas Luna.Sang raja naga mencerna perkataan Luna. Ia baru sadar jika rencananya ini tidak tepat. Cepat atau lambat Bruno akan mengumumkan kematian sang ahli waris perusahaan Torres group ke berbagai media."Kok aku baru sadar ya? Jika kesalahanku ini akan membuat bencana besar bagi keturunanku," ucap Cheng. "Jangankan Bruno, masih banyak lagi musuh dalam selimut di dalam keluarga Torres. Aku sudah mengantongi nama-namanya. Tapi kami nggak bisa melawannya. Dikarenakan kami bukan anak kandung dari Tuan Dave." Mia mengeluh sambil menatap langit-langit. Melihat sang ratu dan selirnya gelisah, sang ra
Mereka bingung dengan perkataan Cheng. Bukankah penjelajah waktu sering ditemukan di dalam novel Fantasi. Atau bahkan di komik-komik yang sedang happening sekarang? Kedua Kakak adik itu saling memandang dan mencerna perkataan Cheng. "Ada-ada saja Tuan Raja Naga. Sebenarnya kami sering mendengar istilah sang penjelajah waktu. Kalau di dunia nyata belum ada sama sekali. Kami sering menemukan di dalam dunia novel maupun komik online." Luna membuat Cheng bingung.Di dalam dunia naga, sang penjelajah waktu sudah tidak asing lagi. Bahkan para naga sering melakukan pertapaan demi mendapatkan ilmu untuk menjelajah waktu ke masa depan maupun masa lalu. Jadi buat mereka hal itu sudah menjadi biasa."Kalau kamu mau aku serius. Aku bisa mengajakmu ke masa lalu kalian. Bahkan kalian akan mengetahui, siapa diri kalian sebenarnya?" Cheng paham dengan kebingungan kedua Kakak adik itu."Kalau menurut logika itu sangat gila. Tidak ada orang yang mampu percaya dengan itu semuanya. Masalah ini menjadi p
Ketiga pria itu bingung. Dengan cepat mereka menetralisir keadaan. Namun Dave dapat menangkap wajah bingung."Nanti saya kirimkan tuan," jawab Dicon. "Saya tidak akan menandatangani surat ini sebelum melihat barangnya. Dan satu lagi, jangan melarangku bekerja sama dengan pihak lain. Karena aku memiliki hak sepenuhnya pemegang perusahaan ini," jelas Dave. Salah satu dari mereka tidak terima. Orang tersebut tetap memaksa Dave. Cheng menyuruh Davey mendekati sang ayah. Davey pun berjalan perlahan mendekati Dave. "Ayah, jangan pernah tanda tangani surat itu. Walau orang itu memaksa jangan sekali-sekali menandatanganinya," pinta Davey. Dave tersenyum hangat kepada Sang putra. Dave melambaikan tangannya untuk segera mendekat. Davey menatap tajam ke arah ketiga pria tersebut. "Tolong tanda tangani surat itu. Bahan bakunya akan saya kirim sekarang juga." Tino memaksa Dave menandatangani surat tersebut. "Aku tidak tahu kalian siapa. Surat perjanjian tidak tertuliskan seperti itu. Seluruh
"Malam-malam begini mau kemana?" Davey bingung dengan Luna."Udah, ikut saja." Luna menarik tangan Davey. Mia yang masih sibuk dengan ponselnya dikejutkan oleh ulah Luna. Selain menarik tangan Davey, Luna menarik tangan Mia. Mia akhirnya berdiri dan tersenyum.Tak lama Cheng datang. Ia tidak sendiri. Ia datang bersama Tse dalam bentuk naga. Untung saja Davey tidak pingsan. Karena mereka adalah naga dewasa yang memiliki tubuh sangat besar sekali."Huaha, keren sekali! Apakah ini nyata?" tanya Davey. "Ya... Ini sangat nyata." Cheng turun dengan santai. "Jujur, selama ini aku melihat naga di internet. Dan sekarang aku benar-benar melihatnya. Ingin rasanya aku berubah menjadi naga," ucap Davey bersemangat ingin menjadi naga.Cheng merubah dirinya menjadi manusia. Begitu juga dengan Tse, Tse mendekati Cheng lalu memilih untuk diam. Tse akan berbicara jika diperintah oleh sang raja naga. "Tse, bawalah kami ke beberapa hari yang lalu. Biar mereka tahu apa yang dilakukan oleh Bruno!" tita
Davey menoleh ke belakang dengan sendu. Ia menatap Cheng sambil tersenyum. Dibalik senyumannya, hati Davey perih seperti disayat sembilu. Bayangkan saja, jika kalian melihat atau mengetahui siapa pengkhianat sebenarnya? Orang mana tidak marah dan memiliki dendam."Anak manja itu masih berada di Malang. Aku yakin dia tidak akan bisa ngapa-ngapain." Bruno mengambil rokok dari kotak rokoknya."Abang bicara apa sih?" tanya Agam. "Jelas-jelas ada dua anak angkat Dave yang menjaganya. Mereka tidak bisa diremehkan!""Aku tahu itu," jawab Bruno yang meraih koreknya Wiryo. Lalu Bruno menyalakan korek. Bruno langsung membakar ujung rokok itu sambil melemparkan koreknya ke meja.Keempat pria itu bingung dengan Bruno. Mereka tidak bisa menyerang Davey dengan mudah. Mereka tahu kalau kedua gadis itu bukanlah orang sembarangan.Mereka mengetahui bakat sesungguhnya yang dimiliki Luna maupun Mia. Meski dilihatnya gadis biasa, mereka memiliki kemampuan di luar nalar. Itulah mengapa Dave mengangkatnya
Davey memutar bola matanya dengan malas. Bisa-bisanya sang ayah meledek dirinya hanya karena ingin menjaga kebugaran tubuh. Lalu Davey meninggalkan mereka sambil memasang wajah boring. Davey masuk ke dalam kamar. Ia menangkap Luna dan Mia tidur bersama. Davey sengaja naik keranjang Luna dan tidur di tengah-tengah mereka. Davey melihat mereka yang terlelap tidur sambil tersenyum lucu."Katanya mau jogging pagi? Kenapa kalian masih tidur sih?" Davey memejamkan matanya hingga masuk ke alam mimpi. Kedua gadis itu tidak tahu kalau sang Tuan mudanya menjadi penengah. Lalu bagaimana dengan kedua orang tua Davey? Mereka tidak memperdulikannya. Pagi-pagi Mereka sudah pergi ke kantor. Alina hanya menitipkan pesan ke pelayan untuk membuatkan sarapan buat ketiga anaknya. Cheng yang bertapa di atas lemari tidak sengaja melihat Davey terlelap tidur. Namun ia tersenyum iblis lalu memutuskan masuk ke dalam tubuh Davey. Sang raja naga sengaja mengambil kesempatan demi tidur bersama ratu dan selirny
"Ya... aku memang cemburu." Cheng menatap tajam Davey. Davey hanya terkekeh melihat Cheng. Ia berjalan mendekat sambil tersenyum mengejek. Davey menghempaskan bokongnya sambil meraih ponselnya."Apakah kita harus menceritakan uang dalam koper itu ke ayah?" tanya Davey yang masih fokus melihat layar ponselnya. "Ya... kita harus mengembalikan semuanya. Tapi sebelumnya aku harus mencari barang bukti terlebih dahulu," jawab Luna. Cheng segera masuk ke dalam tubuh Davey. Ia bingung kepada Luna soal kasus uang dalam koper. Menurutnya, kenapa Luna harus mencari barang buktinya? Bukankah Luna bisa menceritakan semua kejahatan tentang Bruno saat mengambil uang itu?"Kenapa kamu masuk lagi ke dalam tubuhku? Biarkan aku sarapan pagi agar bisa menjalankan aktivitas dengan tenang," kesal Davey dalam hati."Aku tidak ingin makan. Aku ingin meminta penjelasan kepada Luna," sahut Cheng.Terpaksa Davey mengalah. Ia memilih diam tanpa bersuara. Kemudian Davey mempersilakan Cheng mengambil raganya da
Secara brutal mereka menyerang Cheng. Kali ini Cheng tidak melawan terlebih dahulu. Ia mengeluarkan kekuatan bertahan dalam serangan brutal itu. Bahkan dirinya tidak akan berubah menjadi seekor naga."Untung saja aku mempelajari ilmu ini sedari kecil. Serang saja sesuka hati kalian. Jika kalian sering-sering menyerangku akan ada level tertinggi yang aku dapatkan. Kekuatanku semakin meningkat. Akan membuka segel kekuatan abadiku." Cheng mengejek mereka satu persatu.Tanpa mereka sadari semakin lama kekuatan Cheng semakin bertambah. Tubuh Cheng merasakan ada sesuatu yang tidak pernah dirasakannya. Aliran darahnya semakin deras seperti sungai yang mengalir. Bahkan Cheng mulai tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya."Argh... Sial! Ternyata pelepasan segel tidak seindah yang aku bayangkan!" geram Cheng.Luke dan pria itu bingung dengan Davey. Karena para pengawalnya masih saja berusaha merobohkan Cheng. Mau tidak mau Luke melihat pria itu. "Yamato sebaiknya kamu saja yang merobohkan anak si
"Kalian tidak akan pernah tahu dengan jawaban sesungguhnya. Soalnya kalian akan pergi ke neraka malam ini juga. Ingatlah sifat kesombongan kalian akan hancur! Dan kekuasaan kalian akan berakhir malam ini!" Cheng berkata dalam hati. Di tempat sepi itu sudah ada banyak para pengawal Cheng. Mereka memang tidak menampakkan diri terlebih dahulu sebelum perintah dari sang raja naga. Mereka berkumpul seakan-akan kehilangan arah. Bahkan mereka lupa atas perintah pria tersebut.Luke dan pria itu telah tiba di tempat lokasi. Mereka menyuruh para pengawalnya mencari keberadaan Luna maupun Mia. Namun pengawalnya itu tidak menurut. Bisa dikatakan pengawal itu menjadi linglung seperti orang gila. Dengan cepat pria itu menyadarkan mereka. Alhasil mereka sadar dan melihat di keadaan sekitarnya. Semuanya itu memang ada campur tangannya Cheng. Saat bertapa Cheng sengaja merencanakan sesuatu. Dan kali ini ia tidak pernah mengatakan kepada Luna maupun Mia. "Maafkan aku ratuku dan selirku. Aku hanya bi
"Mereka berada disini. Mereka akan menjemput kematiannya masing-masing. Nyonya tenang saja mayat mereka akan kami kirimkan ke mansion Dave," jawab Luke. "Laukanlah segera. Aku tidak mau kamu gagal!" perintah Sani. Sani memutuskan sambungan teleponnya. Ia tersenyum smirk uuseakan mendapatkan angin segar. Sani benar-benar ingin menghabisi mereka satu persatu. Tokyo, Jepang. Malam yang cerah di Tokyo. Cheng mengambil tabnya dan melakukan sebuah transaksi. Davey yang penasaran langsung mendekat. Ia melihat Cheng serius ahli memakai tab tersebut. "Hmmp, sepertinya kamu sudah ahli memakai tab ya?" ledek Davey. "Aku berupaya mencuri uang Luke," jawab Cheng. Mata Davey membulat sempurna. Bagaimana bisa Cheng mencuri uang Luke? Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ah, ada-ada saja kamu ini. Apakah bisa seiorang raja naga mencuri uang manusia?" tanya Davey. "Jawabannya bisa," jawab Cheng sambil tersenyum karena berhasil mengambil uang itu. "Cek di rekeningmu!' Luna dan Mia ma
Mata Davey membulat sempurna. Ia tidak bisa membayangkan satu company itu berapa? Ia mulai menghitung berapa orang yang ikut dalam penyerangan. "Kurang lebih lima ratus orang." Mia menebak berapa orang yang ikut dalam penyerangan itu. "Itu benar. Kita nggak akan bisa mengalahkan mereka. Bayangkan lima banding lima ratus orang. Yang pastinya kita kalah jumlah," jelas Panos. Mereka sangat khawatir terhadap penyerangan itu. Mereka bingung harus membuat strategi apa. Sebab orang yang dihadapi bukanlah orang kaleng-kaleng. Luna membaca lagi profil tentang mereka. Luna menarik rambutnya karena frustrasi. "Apakah kita nggak bisa melaporkan ke aparat setempat?" Darius memberikan sebuah ide. "Nggak ada yang bisa melakukannya. Pihak aparat disini sangat takut jika melawan mereka. Mereka adalah ninja assassin. Tanpa sepengetahuan korbannya mereka menyerang peran namun mematikan. Banyak kejadian yang membuat pihak aparat mundur ketika melawan mereka." Luna menjelaskan secara detail tentang k
Mata Luna juga terkejut ketika mengetahui orang itu sebenarnya. Luna memberikan ponselnya Mia sambil menarik nafasnya dalam-dalam. "Kamu kenapa? Sepertinya kamu memiliki beban hidup yang sangat berat." Darius berkata asal. "Beban hidupku nggak seberat kamu. Dia adalah ketua Yakuza klan Tetsuya. Dia memang adalah pria misterius. Sangking misteriusnya identitas sebenarnya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Untung saja ada website tersembunyi. Kita bisa mengakses itu dengan mudah," jelas Luna. "Jadi?" Beberapa saat kemudian Davey keluar. Ia membawa ponsel dan mengarahkan ke mereka semua. Mereka dapat melihat jelas Alina dan Dave sedang mengajak video call. Mereka terdiam dan tidak berani membahas masalah ini. "Apakah kalian sudah sampai ke apartemen?" tanya Dave."Kami sudah sampai beberapa jam yang lalu. Apartemennya cukup nyaman ayah," jawab Luna asal. Alina dapat melihat jelas kalau mereka tidak baik-baik saja. Seakan-akan wajah mereka seperti ketakutan. Alina merasakan ada sesua
Mia sangat bersemangat ingin melakukan penyelidikan. Mia menarik tangan Luna lalu menghilang. Menatap kedua gadis yang telah pergi Davey kebingungan. Ia segera berlari tergesa-gesa demi mengikuti Luna.Sang raja naga telah masuk ke dalam tubuh Davey. Cheng memanggil mereka agar berhenti. Luna maupun Mia menoleh ke belakang. Mereka tersenyum sambil menggandeng Davey. "Kenapa kamu nggak di kamar saja?" tanya Mia. "Aku bukan Tuan mudamu," jawab Cheng. Terpaksa Mia mengajak Davey mengejar Luke. Diam-diam Cheng melacak keberadaannya. Cheng memberitahukan dimana Luke berada. Cheng menyuruh mereka pergi ke restoran itu sebagai petunjuk pertama. Kedua gadis itu menurut dan langsung menuju ke restoran itu. Saat masuk mata tajam Luna seakan memberikan isyarat. Matanya menyapu seluruh ruangan tersebut. Hingga Luna menemukan Luke bersama pria berbaju hitam itu."Kalian disini saja. Aku saranin kalian pesan minuman saja terlebih dahulu. Jangan mendekat ke area sana. Kamu tahu pria berbaju hitam
''Dia adalah rival dari Mark Torres. Ia memang sengaja bekerjasama semenjak Torres Group sukses," jelas Tan. "Berarti?" tanya Tse. "Di belakang Sutiyono masih ada lagi. Bisa dikatakan mereka adalah partner yang bisa menjegal perusahaan yang sedang berkembang. Kamu tahu apa maksud aku," jelas Tan. Perhitungan Tse ternyata salah. Ia sudah bekerja sama dengan Zhang untuk membuat Sani masuk ke dalam penjara. Namun semuanya itu hanya sia-sia. "Lalu bagaimana dengan Sani?' tanya Tse. "Kamu bisa meminta Helena membuat berita besar dan menyebarkan ke seluruh awak media dan media sosial. Nanti makhluk hidup yang berada di bumi ini mengetahui kebusukan Sani," jelas Tan. Tse baru sadar akan rencana Tan. Bagaimanan bisa ia melupakan rencana sebesar itu? Lalu Tse tersenyum konyol dan berteriak kegirangan. Beberapa mobil pihak aparat sudah mendekat. Mereka melihat mansion Sani yang tampak mewah. Namun matanya tertuju ke beberapa mayat yang berada di tanah. Mereka terkejut dan langsung melihat
''Kita pernah bertemu saat kalian melakukan perjalanan ke masa lalu," jawab Helena. Alina ingat akan pertemuan pertama kalinya dengan Helena. Wanita paruh baya itu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Berkat Helena dirinya tidak menjadi korban pembantaian. "Terima kasih," ucap Alina. "Tidak menjadi masalah. Maaf aku masuk ke dalam ragamu karena perintah Tuan Tse." Helena tidak ingin melihat Alina marah. Alina tidak merasa marah. Berkat kedatangan helena dan Tse mereka masih hidup. Helena mengajak Alina duduk. Disana mereka bercerita apapun itu. Sedangkan Tse sudah keluar dari tubuh Davey. Ia langsung memandang wajah Dave dengan lega. Tse sangat bersyukur bisa menyelamatkan Dave dengan cepat. "Maafkan aku karena datang terlambat," ucap Tse. "Enggak jadi masalah buat aku. Kalau tidak ada kamu kemungkinan aku sudah menjadi mayat," ujar Dave memaafkan Tse. Kali ini Dave terbantu dengan kehadiran Tse. Andai saja ia tidak datang, kemungkinan dirinya sudah tidak bernyawa. Tse
Dave terkejut dan menatap Alina. Alina membuka laci meja lalu mengambil air softgun. Alina melemparkan ke arah Dave. Dengan cepat Dave mengambilnya. Dave meminta Alina berada di belakang. Dave mulai mengendap-endap bak pencuri. Mereka perlahan keluar dari kamar. Tiba-tiba saja seluruh lampu mansion gelap. Alina sangat ketakutan. Alina tahu kalau mansion ini terkena serangan mendadak. "Cari Dave!" teriak suara pria lantang. "Kalau bisa bunuh di tempat!" titah pria itu. Orang-orang yang tidak kelihatan langsung menyebar mencari keberadaan Dave. Mereka mengobrak-abrik tempat itu. Satu persatu ruangan dibuka demi menemukan Dave. Dave berusaha tetap tenang. Ia tidak ingin panik untuk membuat Alina ketakutan. Tak lama Tse bersama Helena datang. Mereka mengangguk dan masuk ke dalam tubuh sepasang suami istri itu. Alina yang tidak pernah kemasukan roh apapun seakan tubuhnya melemah. Helena segera mengontrol tubuh Alina supaya tidak jatuh. Hanya membutuhkan beberapa detik Helena bersama