"Masih belum ada rencana. Aku akan meminta ayah menetapkan harga saham anjlok sampai mereka mau melepaskannya. Aku tahu mereka tidak mendapatkan apa-apa," jelas Luna. "Terserah apa kata kalian." Dave menghela nafasnya dengan kasar. Dave menyerah dengan keadaan. Dave sengaja mengangkat tangannya tanda ingin melepaskan Torres Group. Tak lama Tse dan Cheng datang. Mereka meliukkan tubuhnya menjadi manusia. Kedua naga itu merasakan kesedihan terhadap Dave yang amat mendalam. "Serahkan semuanya ke tangan Davey. Biarkan semuanya berjalan apa adanya." Cheng meminta Dave melepaskan semuanya. "Bukannya begitu. Perusahaan itu adalah miliki ayahku. Ayahku memang sengaja memberikan perusahaan itu demi mengurangi pengangguran yang bertambah setiap tahunnya." Dave menghela nafasnya dengan kasar. "Sani itu adalah wanita yang sangat licik sekali. Dia memiliki banyak akal demi mendapatkan keinginannya," jelas Cheng. "Hmmp... Tuan naga," panggil Luna dengan lembut. "Iya, ada apa ratuku?" tanya Ch
"Membunuh bukanlah perkara yang mudah. Ada tata caranya. Kita tidak bisa menancapkan pisau langsung ke jantung Sani. Kalau kita melakukannya, maka kita yang akan kesusahan. Dia memiliki giok berwarna ungu yang sengaja ditanam oleh Raja Ming. Dan Giok itu memancarkan cahaya di setiap perayaan Tahun Baru China. Mau enggak mau kita harus mengambil giok itu dari dalam tubuhnya." Cheng menggelengkan kepalanya. "Kalau kita mengambil giok itu berarti?" tanya Davey. "Kekuatan tubuhnya melemah dan menjadi rrenta," jawab Cheng. "Tidak mungkin kita bisa mengambilnya. Kalau mengambilnya berarti kita harus mengoperasinya?" Luna mulai menganalisis keadaan. "Ya... kamu benar. Tapi enggak sembarang dokter yang bisa melakukannya. Dan dokter itu harus murni dari keturunanku. Dengan mata telanjang kalian giok itu tidak bisa terlihat. Harusnya anak yang memiliki bakat khusus bisa melihatnya," jawab Cheng. "Indigo?" pekik Luna. Sejenak Cheng berpikir keras. Ia menggeleng karena memiliki alasan khusu
"Tidak ada bahaya sama sekali. Kalian hanya transparan dan bisa melihat kejadian demi kejadian di masa lalu. Saat kalian bertemu dengan Mark maupun Sani, mereka tidak melihat kalian. Kalian bisa berbicara seenaknya tapi mereka tidak mendengar," jawab Cheng. "Kenapa bisa begitu?" Alina bingung. "Meski kalian memperlihatkan diri mereka tidak akan mengenal satu sama lain." Cheng menambahkan jawabannya sambil melangkahkan kakinya masuk.Sepasang suami istri itu paham dengan penjelasan Cheng. Ketika bertemu dengan Mark, Dave sengaja ingin mencegah agar sang ayah tidak melanjutkan hubungan bersama Sani. Cheng tidak setuju akan hal itu. Karena semuanya ini sudah ditulis oleh sang raja langit sebagai takdir harus dijalankan bersama-sama. Saat melangkah masuk ke dalam pintu, Mereka melihat jalanan sepi di malam hari. Tentunya ini membuat mereka bertanya-tanya? Kenapa sang raja naga membawa mereka ke dalam kegelapan?"Kenapa kamu membawa kami kesini?" Dave agak merinding ketika ada suara hew
Kedua gadis keluar dari kamar Davey. Davey bingung dengan mereka. Davey segera menyusul mereka hingga menarik lengan Luna. "Kamu mau kemana?" tanya Davey. "Aku mau bertemu dengan Tuan Naga," jawab Luna. "Ada apa dengan Tuan Naga?" tanya Davey. "Entahlah." Luna hanya mengedikkan lengannya tanda tidak tahu. Tiba-tiba saja Davey sangat peduli terhadap Cheng. Ia khawatir dengan kesehatan Cheng. Davey akhirnya masuk ke dalam kamar terlebih dahulu dan melihat Cheng terlelap tidur. "Dia tetidur." Davey melangkahkan kakinya masuk ke dalam. "Tapi dia tidak baik-baik saja." Mia melangkahkan kakinya dan diikuti Luna. Cheng membuka matanya dan mengetahui kedatangan mereka. Cheng tersenyum dan tidak beranjak dari tempat pertapaannya itu. Ia hanya melihat mereka dengan wajah ceria. Hanya beberapa menit saja di atas lemari keadaannya baik-baik saja. "Kamu kenapa?" tanya Luna. "Energiku melemah. Ene
"Tentu saja aku tahu. Aku memang sering memainkan monopoli itu dengan kedua anak-anakku." Cheng menatap langit-langit. Ingatannya melayang ke zaman kerajaannya dulu. Di sela-sela waktunya, Cheng sering mengajak anak-anaknya bermain monopoli. Monopoli itu sengaja didapatkan dari Helena. Bisa dikatakan Helena membawa masuk mainan dari masa depan."Ternyata kamu sudah menguasainya ya?" Luna mengambil tas itu dan meninggalkan mereka.Mereka bersiap-siap meninggalkan mansion menuju ke kantor. Di dalam perjalanan mereka terjebak macet. Tapi mereka tidak memperdulikannya. Luna dan Mia memang sengaja mengulur waktunya. Mereka tidak mau terburu-buru sampai ke kantor. "Apakah alat pengintaimu setiap sudut ruangan di Torres group masih berfungsi?" Luna mengangkat wajahnya dan menatap Mia yang sedang mengendarai mobil. "Masih. Bahkan anak buah Sani tidak tahu kalau di setiap ruangan aku memantaunya," jawab Mia. "Bagus itu!" Luna berteriak kegirang
Melihat kepergian Zhang, Tan menekuk wajahnya seperti baju kusut. Sedari dulu Zhang memiliki rahasia tersendiri. Tan harus mencari cara agar mengetahui rahasia itu. Beberapa saat kemudian Tan mencium aroma naga di sekitarnya. Ia menuju ke jendela lalu melihat manusia setengah naga sedang melipat kedua tangannya di dada. Pandangan matanya menuju ke jalan raya. Terlihat jelas naga itu sangat serius. Tan memusatkan pikirannya supaya bisa melihat wajahnya. Sontak saja Tan terkejut. Ternyata naga itu adalah Ru. Tan merubah dirinya menjadi naga. Ia meliukkan tubuhnya perlahan dan mendekati Ru. Ia memperhatikan ekspresi wajahnya. Ru sangat serius memandang mobil-mobil sedang berjalan kesana kemari. "Kamu kenapa?" Tan sengaja berdiri di sampingnya. "Aku sedang memperhatikan seorang wanita. Wanita itu setengah iblis. Dia memang sengaja diturunkan oleh Raja Iblis mendekati Sani," jawab Ru. Tan bingung dengan jawaban Ru. Ia bertanya-tanya dalam hati, ada apa sebenarnya? Apakah ini pengaruh
"Ini tidak bisa dibiarkan. Mau tidak mau kita harus membunuh wanita itu. Aku tahu wanita itu sengaja disuruh raja iblis membangkitkan kebengisan Sani seperti zaman dahulu. Dan raja iblis itu adalah pujaan Sani." Cheng menatap tajam ke arah jendela.Tan bingung dengan penjelasan Cheng maupun Ru. Ia berusaha meyakinkan kalau keduanya memiliki pendapat benar. Cheng tahu kalau Ru benar-benar kebingungan. Ia dapat mengerti isi otak Ru dalam waktu sekejap."Kamu pasti bingung dengan pendapatku dan Ru. Semuanya benar. Ru memiliki spiritualis cukup tinggi. Dia naga memiliki kelebihan yang dimana bisa mencium aroma musuh kita. Aku memang sengaja menyuruhnya bertapa demi memperdalam penciumannya itu. Aku tidak bisa kemana-mana. Karena aku melindungi tiga orang sekaligus. Mereka dalam bahaya. Gara-gara pil itu mereka seperti hilang kendali. Aku berharap Ratu Fang Hua dan selir kesayanganku baik-baik saja," ucap Cheng. "Panggil seluruh para naga. Biarkan mereka menyebarkan seluruh tubuhnya demi m
"Tuan naga pergi. Aku tidak tahu beliau pergi kemana," jawab Luna. Terpaska Davey membiarkan Cheng pergi. Ia ingin berkonsultasi tentang darah naganya itu. Ia takut nanti akan ada efeknya berkepanjangan. Davey masih berpikiran kalau darah yang diteteskan akan mengakibatkan dampak negatif. "Beristirahatlah. Tuan naga akan baik-baik saja," ucap Mia. Setelah kepergian dari kantor, Cheng memanggil para pengawalnya untuk segera menyebar. Cheng juga khawatir dengan pil iblis itu. Jika dicampur menjadi satu ada kekuatan dashyat dan bisa menghancurkan bumi. Sani sudah mengkonsumsi pil itu akan berbuat semena-mena untuk menghabisi orang yang tidak sepaham dengannya. Disaat meliuk-liukkan tubuhnya, Cheng merasakan ada cahaya yang masuk ke dalam tubuhnya. Ia tersenyum dan merasakan cahaya itu mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Cheng berteriak kegiragan karena cahaya itu. Hingga akhirnya ia menyebut Luna dan Mia, "Akhirnya kalian bisa menyatukan kekuatan itu!"Dengan adanya kekuatan itu Chen
Secara brutal mereka menyerang Cheng. Kali ini Cheng tidak melawan terlebih dahulu. Ia mengeluarkan kekuatan bertahan dalam serangan brutal itu. Bahkan dirinya tidak akan berubah menjadi seekor naga."Untung saja aku mempelajari ilmu ini sedari kecil. Serang saja sesuka hati kalian. Jika kalian sering-sering menyerangku akan ada level tertinggi yang aku dapatkan. Kekuatanku semakin meningkat. Akan membuka segel kekuatan abadiku." Cheng mengejek mereka satu persatu.Tanpa mereka sadari semakin lama kekuatan Cheng semakin bertambah. Tubuh Cheng merasakan ada sesuatu yang tidak pernah dirasakannya. Aliran darahnya semakin deras seperti sungai yang mengalir. Bahkan Cheng mulai tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya."Argh... Sial! Ternyata pelepasan segel tidak seindah yang aku bayangkan!" geram Cheng.Luke dan pria itu bingung dengan Davey. Karena para pengawalnya masih saja berusaha merobohkan Cheng. Mau tidak mau Luke melihat pria itu. "Yamato sebaiknya kamu saja yang merobohkan anak si
"Kalian tidak akan pernah tahu dengan jawaban sesungguhnya. Soalnya kalian akan pergi ke neraka malam ini juga. Ingatlah sifat kesombongan kalian akan hancur! Dan kekuasaan kalian akan berakhir malam ini!" Cheng berkata dalam hati. Di tempat sepi itu sudah ada banyak para pengawal Cheng. Mereka memang tidak menampakkan diri terlebih dahulu sebelum perintah dari sang raja naga. Mereka berkumpul seakan-akan kehilangan arah. Bahkan mereka lupa atas perintah pria tersebut.Luke dan pria itu telah tiba di tempat lokasi. Mereka menyuruh para pengawalnya mencari keberadaan Luna maupun Mia. Namun pengawalnya itu tidak menurut. Bisa dikatakan pengawal itu menjadi linglung seperti orang gila. Dengan cepat pria itu menyadarkan mereka. Alhasil mereka sadar dan melihat di keadaan sekitarnya. Semuanya itu memang ada campur tangannya Cheng. Saat bertapa Cheng sengaja merencanakan sesuatu. Dan kali ini ia tidak pernah mengatakan kepada Luna maupun Mia. "Maafkan aku ratuku dan selirku. Aku hanya bi
"Mereka berada disini. Mereka akan menjemput kematiannya masing-masing. Nyonya tenang saja mayat mereka akan kami kirimkan ke mansion Dave," jawab Luke. "Laukanlah segera. Aku tidak mau kamu gagal!" perintah Sani. Sani memutuskan sambungan teleponnya. Ia tersenyum smirk uuseakan mendapatkan angin segar. Sani benar-benar ingin menghabisi mereka satu persatu. Tokyo, Jepang. Malam yang cerah di Tokyo. Cheng mengambil tabnya dan melakukan sebuah transaksi. Davey yang penasaran langsung mendekat. Ia melihat Cheng serius ahli memakai tab tersebut. "Hmmp, sepertinya kamu sudah ahli memakai tab ya?" ledek Davey. "Aku berupaya mencuri uang Luke," jawab Cheng. Mata Davey membulat sempurna. Bagaimana bisa Cheng mencuri uang Luke? Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ah, ada-ada saja kamu ini. Apakah bisa seiorang raja naga mencuri uang manusia?" tanya Davey. "Jawabannya bisa," jawab Cheng sambil tersenyum karena berhasil mengambil uang itu. "Cek di rekeningmu!' Luna dan Mia ma
Mata Davey membulat sempurna. Ia tidak bisa membayangkan satu company itu berapa? Ia mulai menghitung berapa orang yang ikut dalam penyerangan. "Kurang lebih lima ratus orang." Mia menebak berapa orang yang ikut dalam penyerangan itu. "Itu benar. Kita nggak akan bisa mengalahkan mereka. Bayangkan lima banding lima ratus orang. Yang pastinya kita kalah jumlah," jelas Panos. Mereka sangat khawatir terhadap penyerangan itu. Mereka bingung harus membuat strategi apa. Sebab orang yang dihadapi bukanlah orang kaleng-kaleng. Luna membaca lagi profil tentang mereka. Luna menarik rambutnya karena frustrasi. "Apakah kita nggak bisa melaporkan ke aparat setempat?" Darius memberikan sebuah ide. "Nggak ada yang bisa melakukannya. Pihak aparat disini sangat takut jika melawan mereka. Mereka adalah ninja assassin. Tanpa sepengetahuan korbannya mereka menyerang peran namun mematikan. Banyak kejadian yang membuat pihak aparat mundur ketika melawan mereka." Luna menjelaskan secara detail tentang k
Mata Luna juga terkejut ketika mengetahui orang itu sebenarnya. Luna memberikan ponselnya Mia sambil menarik nafasnya dalam-dalam. "Kamu kenapa? Sepertinya kamu memiliki beban hidup yang sangat berat." Darius berkata asal. "Beban hidupku nggak seberat kamu. Dia adalah ketua Yakuza klan Tetsuya. Dia memang adalah pria misterius. Sangking misteriusnya identitas sebenarnya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Untung saja ada website tersembunyi. Kita bisa mengakses itu dengan mudah," jelas Luna. "Jadi?" Beberapa saat kemudian Davey keluar. Ia membawa ponsel dan mengarahkan ke mereka semua. Mereka dapat melihat jelas Alina dan Dave sedang mengajak video call. Mereka terdiam dan tidak berani membahas masalah ini. "Apakah kalian sudah sampai ke apartemen?" tanya Dave."Kami sudah sampai beberapa jam yang lalu. Apartemennya cukup nyaman ayah," jawab Luna asal. Alina dapat melihat jelas kalau mereka tidak baik-baik saja. Seakan-akan wajah mereka seperti ketakutan. Alina merasakan ada sesua
Mia sangat bersemangat ingin melakukan penyelidikan. Mia menarik tangan Luna lalu menghilang. Menatap kedua gadis yang telah pergi Davey kebingungan. Ia segera berlari tergesa-gesa demi mengikuti Luna.Sang raja naga telah masuk ke dalam tubuh Davey. Cheng memanggil mereka agar berhenti. Luna maupun Mia menoleh ke belakang. Mereka tersenyum sambil menggandeng Davey. "Kenapa kamu nggak di kamar saja?" tanya Mia. "Aku bukan Tuan mudamu," jawab Cheng. Terpaksa Mia mengajak Davey mengejar Luke. Diam-diam Cheng melacak keberadaannya. Cheng memberitahukan dimana Luke berada. Cheng menyuruh mereka pergi ke restoran itu sebagai petunjuk pertama. Kedua gadis itu menurut dan langsung menuju ke restoran itu. Saat masuk mata tajam Luna seakan memberikan isyarat. Matanya menyapu seluruh ruangan tersebut. Hingga Luna menemukan Luke bersama pria berbaju hitam itu."Kalian disini saja. Aku saranin kalian pesan minuman saja terlebih dahulu. Jangan mendekat ke area sana. Kamu tahu pria berbaju hitam
''Dia adalah rival dari Mark Torres. Ia memang sengaja bekerjasama semenjak Torres Group sukses," jelas Tan. "Berarti?" tanya Tse. "Di belakang Sutiyono masih ada lagi. Bisa dikatakan mereka adalah partner yang bisa menjegal perusahaan yang sedang berkembang. Kamu tahu apa maksud aku," jelas Tan. Perhitungan Tse ternyata salah. Ia sudah bekerja sama dengan Zhang untuk membuat Sani masuk ke dalam penjara. Namun semuanya itu hanya sia-sia. "Lalu bagaimana dengan Sani?' tanya Tse. "Kamu bisa meminta Helena membuat berita besar dan menyebarkan ke seluruh awak media dan media sosial. Nanti makhluk hidup yang berada di bumi ini mengetahui kebusukan Sani," jelas Tan. Tse baru sadar akan rencana Tan. Bagaimanan bisa ia melupakan rencana sebesar itu? Lalu Tse tersenyum konyol dan berteriak kegirangan. Beberapa mobil pihak aparat sudah mendekat. Mereka melihat mansion Sani yang tampak mewah. Namun matanya tertuju ke beberapa mayat yang berada di tanah. Mereka terkejut dan langsung melihat
''Kita pernah bertemu saat kalian melakukan perjalanan ke masa lalu," jawab Helena. Alina ingat akan pertemuan pertama kalinya dengan Helena. Wanita paruh baya itu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Berkat Helena dirinya tidak menjadi korban pembantaian. "Terima kasih," ucap Alina. "Tidak menjadi masalah. Maaf aku masuk ke dalam ragamu karena perintah Tuan Tse." Helena tidak ingin melihat Alina marah. Alina tidak merasa marah. Berkat kedatangan helena dan Tse mereka masih hidup. Helena mengajak Alina duduk. Disana mereka bercerita apapun itu. Sedangkan Tse sudah keluar dari tubuh Davey. Ia langsung memandang wajah Dave dengan lega. Tse sangat bersyukur bisa menyelamatkan Dave dengan cepat. "Maafkan aku karena datang terlambat," ucap Tse. "Enggak jadi masalah buat aku. Kalau tidak ada kamu kemungkinan aku sudah menjadi mayat," ujar Dave memaafkan Tse. Kali ini Dave terbantu dengan kehadiran Tse. Andai saja ia tidak datang, kemungkinan dirinya sudah tidak bernyawa. Tse
Dave terkejut dan menatap Alina. Alina membuka laci meja lalu mengambil air softgun. Alina melemparkan ke arah Dave. Dengan cepat Dave mengambilnya. Dave meminta Alina berada di belakang. Dave mulai mengendap-endap bak pencuri. Mereka perlahan keluar dari kamar. Tiba-tiba saja seluruh lampu mansion gelap. Alina sangat ketakutan. Alina tahu kalau mansion ini terkena serangan mendadak. "Cari Dave!" teriak suara pria lantang. "Kalau bisa bunuh di tempat!" titah pria itu. Orang-orang yang tidak kelihatan langsung menyebar mencari keberadaan Dave. Mereka mengobrak-abrik tempat itu. Satu persatu ruangan dibuka demi menemukan Dave. Dave berusaha tetap tenang. Ia tidak ingin panik untuk membuat Alina ketakutan. Tak lama Tse bersama Helena datang. Mereka mengangguk dan masuk ke dalam tubuh sepasang suami istri itu. Alina yang tidak pernah kemasukan roh apapun seakan tubuhnya melemah. Helena segera mengontrol tubuh Alina supaya tidak jatuh. Hanya membutuhkan beberapa detik Helena bersama