Beranda / Pernikahan / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / 55. Menyatakan Perasaan

Share

55. Menyatakan Perasaan

Penulis: Amy_Asya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 22:56:55

Sementara itu, di dalam ruangan VVIP tempat Charles dirawat, pria itu sedang makan dengan lahap sembari disuapi oleh Jeniffer.

"Kau bertemu dengan Dominic tadi pagi, Jen?"

Jeniffer hanya mengangguk dengan senyum tipis. Dia enggan membahas tentang Dominic dengan Charles, yang ada hanya akan berujung perbedaan pendapat, dan berakhir dengan pertengkaran.

"Kalian bicara sesuatu, atau kau tau apa terjadi di rumah?"

"Maksudmu kejadian apa?" tanya Jeniffer yang langsung berhenti menyuapi Charles. Dia menatap suaminya dengan penuh tanda tanya.

"Dia datang dan berbicara melantur. Katanya dia akan pergi dari perusahaan, dan memintaku untuk menggantikan dirinya. Dominic bertengkar lagi dengan mama?" tanya Charles yang masih penasaran.

"Ya, ada sedikit pertengkaran di rumah," jawab Jeniffer dengan jujur.

"Kau bilang pada mama jika aku pusing dan minum sebelum kecelakaan?" Charles menatap Jeniffer dengan lekat. Mencoba memahami mengapa istrinya melakukan hal tersebut.

"Ya."

"Kenapa kau melak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   56. Malu-Malu Kucing

    Anna terdiam, dan mencoba mencari jejak kebohongan atau kebiasaan bercanda yang biasa Austin lakukan. Namun, raut wajah pria berkulit putih itu terlihat sangat serius kali ini. Matanya juga memancarkan harapan yang cukup dalam. "Kau pasti bercanda lagi, kan?""Apa wajahku terlihat tidak serius kali ini, An?"Anna menggigit bibirnya sendiri karena merasa canggung dengan suasana yang tercipta sekarang. Austin benar-benar menyukainya? "Maaf, Austin, tapi aku—“"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang," sergah Austin cepat. Sebenarnya dia belum siap dengan kata-kata penolakan yang mungkin saja akan Anna ucapkan. "Aku akan menunggu jawabanmu, dan jangan terlalu dipikirkan."Anna menarik bibirnya—membuat senyum yang terkesan dipaksakan. "Kenapa kau diam, An?""Aku hanya sedikit terkejut. Aku tidak tahu harus memberikan respon seperti apa."Austin tersenyum lebar. Pria itu mengusap kepala Anna dengan lembut. "Jangan terlalu dipikirkan," ucap Austin mencoba menenangkan Anna. "Ah, ya, baikla

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   57. Hati yang Keras

    Dominic tersentak saat dia membuka pintu kamar, dan mendapati ibunya sedang duduk dengan santai di ruang tamu. Malam tadi dia berhasil tidur dengan nyenyak setelah melihat wajah Anna, dan jadilah hari ini Dominic bangun cukup lambat dari biasanya. "Mama?""Kau senang bisa bersantai seperti ini?""Kapan kau sampai, dan kenapa masuk tanpa izinku?" tanya Dominic. Elena terlihat tidak peduli dengan pertanyaan Dominic. Dia meneguk kopi miliknya dengan ekspresi tenang. "Mama, aku bertanya.""Dan kau juga belum menjawab pertanyaanku, Dom!" sergah Elena. Dominic mengacak rambutnya dengan putus asa. Ini masih pagi, dan ibunya sudah datang untuk mengajaknya berdebat. "Duduk!" "Aku sedang sibuk sekarang," tolak Dominic dengan tujuan agar ibunya bisa segera pergi dari apartemennya. "Duduk, Dom!"Tidak ingin berdebat lagi, Dominic menuruti perintah ibunya. Dia duduk dengan wajah datar. "Ada apa?""Kau banyak berbincang dengan ayahmu malam tadi.""Ya," jawab Dominic singkat. "Aku sedang tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   58. Menyukai Gadis yang Sama

    Elena langsung berdiri setelah mengatakan isi pikirannya selama beberapa hari ini. Dia masih menatap wajah Dominic yang masih tampak terkejut, setelah memberitahu jika dia tahu semua yang Dominic lakukan di Vermont. "Sekarang pilihannya ada di dirimu sendiri, Dom."Setelah mengatakan hal itu, Elena langsung pergi, meninggalkan Dominic yang hanya bergeming sejak tadi. "Argh!" Dominic berteriak kesal pada akhirnya, setelah Elena benar-benar sudah pergi. Dia bahkan melemparkan semua barang yang ada di atas meja dengan perasaan dongkol. Kenapa dia bisa lengah kali ini? Kenapa Dominic tidak terpikirkan jika ibunya akan mencari tahu ke mana Dominic pergi beberapa hari lalu? Seharusnya Dominic sudah curiga saat Elena diam saja, setelah mengatakan jika dia pergi ke Spanyol. "Dominic!" panggil Harry yang tiba-tiba saja masuk. Dia cukup terkejut melihat ruang tamu Dominic yang tampak berantakan. Terlebih lagi Dominic terlihat sangat marah. "Aku bertemu dengan Nyonya Elena di luar ... apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   59. Tolak Saja!

    Austin membuka mata, dan melihat Daniella yang sedang tersenyum di depannya. "Selamat pagi."Pria berkulit putih itu terlihat mencoba mengingat kembali, mengapa Daniella bisa berada di tempat tidurnya? Ah, dia baru ingat sekarang. Semalam setelah Anna pulang, dia meminta Daniella datang. "Kau belum pulang?" tanya Austin dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Daniella menggeleng dengan senyum yang tidak pernah terlepas dari bibirnya. Dia suka melihat Austin jika baru bangun tidur seperti ini. Ketampanan Austin terlihat begitu nyata. "Kau kelelahan? Jika iya kau bisa mengambil jatah liburmu hari ini, Daniella.""Denganmu di sini?" tanya Daniella dengan nada manja. Jari jemari wanita itu sudah menari, mengusap dada telanjang Austin dengan perlahan, yang mana membuat Austin langsung tersenyum kesenangan. Austin melenguh saat merasakan sentuhan lembut tangan Daniella. "Daniella, kau mau mencoba merayuku?""Tidak. Aku tidak perlu merayumu, Austin."Lagi-lagi Austin mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   60. Tidak Percaya Diri

    "Dominic? Tidak. Bukan dia," sergah Anna cepat. Emily menghembuskan napas dengan lega. Setelah itu dia melihat Anna yang sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya. "Kenapa kau langsung terpikirkan tentang Dominic, Emily? Memangnya Dominic pria yang seperti itu?"Emily terlihat kikuk. Gadis itu tertawa hambar dan kembali berjalan menuju restoran. "Mana mungkin, Dominic tidak seperti itu. Aku saja sudah lupa kapan terakhir kali melihat Dominic berkencan dengan wanita. Dua tahun lalu, atau mungkin tiga tahun lalu, ya," jawab Emily mencoba mengingat-ingat. "Sudah selama itu?""Ya, kudengar ibunya sangat protektif. Semua wanita yang berkencan dengan Dominic harus sesuai dengan standar ibunya.""Standar? Mereka punya standar untuk seorang wanita?""Iya, kau tidak tahu, ya? Para orang-orang kaya seperti keluarga Williams itu punya standar khusus untuk calon pasangan hidup anak-anaknya. Misalnya dari segi pendidikan, kecantikan, dan yang paling penting dari keluarga pengusaha mana mereka b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   61. Dasar Mesum!

    Dominic menarik tangan Anna, dan membawa gadis itu berjalan ke belakang kantor. Menuju hutan pohon pinus, setelah rapat mereka bersama dengan orang-orang dari perusahaan jasa iklan berakhir. "Dom, kau mau membawaku ke mana?""Ikut saja."Anna tidak lagi berbicara. Dia hanya mengikuti Dominic yang masih memegang tangannya. Menyusuri jalanan bersalju, dan pepohonan yang menjulang tinggi. Sampai Anna melihat danau yang belum pernah dia lihat di depan matanya, dan itu membuat sorot mata Anna berbinar kagum. "Wah, kau tahu dari mana ada danau di sini?""Kau lupa, ya? Aku pemilik Sky Crystal," jawab Dominic dengan wajah sombongnya, dan sukses membuat Anna mencebik. "Aku tahu di mana saja letak-letak danau di sini. Kau tau ada air terjun di sini?""Air terjun?" tanya Anna dengan wajah tidak percaya. Dia tidak tahu jika di sekitar resort ada air terjun. "Kau tidak tahu?"Anna menggeleng pelan. "Ck, sayang sekali. Di musim semi nanti aku akan mengajakmu ke sana.""Memangnya di musim semi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   62. Di Antara Dua Pria

    "Kau melihat Anna, Emily?" tanya Austin pada Emily yang sedang duduk santai di depannya. Sudah beberapa jam sejak rapat berakhir, dia sama sekali belum melihat keberadaan Anna. Gadis itu hilang begitu saja, tanpa mengatakan apa pun. Emily hanya menggeleng. Mereka duduk bertiga bersama Harry di kantor Austin. Menunggu jam makan malam, dan berencana makan bersama nanti. "Dominic juga tidak kelihatan sejak tadi," gumam Austin. Namun, dia tidak terlalu memikirkan Dominic karena Dominic adalah seorang pria. Hanya Anna yang menjadi pikirannya sekarang. "Harry!" panggil Emily dengan nada manja. Gadis itu bergelanyut pada lengan Harry. "Kau tahu tidak, kemarin Anna menanyakan sesuatu denganku?""Apa?" Austin mengacak rambutnya kasar karena frustrasi saat dia diabaikan oleh pasangan yang sedang dilanda rindu di hadapannya itu. Jadi, Austin memutuskan untuk keluar mencari Anna. Namun, sebelum Austin melangkahkan kakinya keluar, perkataan Emily membuatnya mematung. "Dia bertanya padaku, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   63. Cemburu

    "Dom, sepertinya akan turun hujan salju lagi. Kita harus cepat kembali." Dominic menatap langit yang mulai menggelap di atas mereka. Setelah beberapa menit duduk dalam diam karena Anna mendiamkannya begitu saja, akhirnya Dominic setuju untuk kembali. "Ayo, dan maaf untuk yang tadi," ucap Dominic pada akhirnya. "Ah, sudahlah. Lupakan saja! Pria mesummu sepertimu memang susah," decak Anna yang masih pura-pura kesal. Sebenarnya dia hanya merasa malu tadi. Itulah sebabnya, Anna tidak banyak bicara sejak Dominic menciumnya. "Kau menikmati pemandangan di sini?" tanya Dominic sembari berjalan. Tanpa izin terlebih dahulu, Dominic mengambil tangan Anna, menggenggamnya dengan lembut dan memasukkan tangan mungil itu ke dalam saku mantelnya. "Udaranya mulai sedikit dingin," ucap Dominic dengan melirik ke arah Anna sesekali. Anna hanya mengangguk dan mengulum bibirnya. Dia cukup terpukau dengan perlakuan Dominic. Ternyata pria seperti Dominic tahu cara bersikap lembut. "Kau baik-baik saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14

Bab terbaru

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   265. Extra Part 4 (Happy Ending)

    Dua Tahun Kemudian. Rumah Dominic terasa ramai sekarang karena anak laki-laki mereka tumbuh menjadi anak yang aktif. Leo, seperti itu mereka semua memanggil nama anak laki-laki yang lahir di musim dingin itu. Leo sangat pintar di usianya yang menginjak dua tahun. Tak jarang, Anna dan Dominic dibuat kewalahan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Leo. Seperti sekarang, anak itu sedang menanyakan banyak hal kepada ibunya. Tentang mengapa daun-daun pepohonan bisa jatuh di musim gugur, atau tentang bagaimana hewan-hewan liar itu bisa ada, dan mengapa mereka harus menjauhinya. "Mama, aku ingin bersama papa," celoteh Leo yang sudah bosan bertanya tentang banyak hal. "Iya, Sayang. Sebentar lagi papa pulang. Sekarang makan dulu." Leo menggeleng. Dia kembali berlari saat Anna hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Kalau sudah seperti ini, Anna hanya bisa menghembuskan napas dengan kuat. Dia harus banyak bersabar menghadapi kelakuan Leo yang semakin hari se

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   264. Extra Part 3

    "Namanya?" Anna menganggukkan kepala dengan senyum lebar. Lalu dia kembali mengusap tangan lembut milik bayi mereka. Ah, ternyata makhluk sebesar ini yang tumbuh di dalam perutnya selama ini. "Bagaimana dengan Mark?" "Mark?" "Iya. Kau tau arti dari nama Mark, Sayang?" Anna sontak menggeleng. "Mark berarti dewa perang. Aku memberinya nama Mark dengan harapan agar nantinya dia sekuat dewa perang." Senyum lebar tersungging di bibir Anna ketika mendengar nama anaknya. "Aku suka itu. Tambahkan nama belakangmu kalau begitu, Dom. Agar dia menjadi pria sekuat dirimu." Dominic setuju. Pria itu mencium kembali pipi bayinya yang terasa begitu halus. "Hai, Nak. Sekarang namamu Mark Leonardo Williams. Aku harap kau bisa tumbuh menjadi pria hebat di masa depan nanti." *** Kabar bahagia terdengar di seluruh penjuru kota New York saat kelahiran cucu pertama keluarga Williams diumumkan. Nama Dominic dan Anna langsung menjadi tren pencarian di internet yang paling banyak dicari

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   263. Extra Part 2

    Anna dan Dominic menerima kabar bahagia atas kelahiran putra pertama Austin dan Daniella. Mereka turut berbahagia melihat bagaimana senangnya Austin saat menceritakan proses kelahiran bayi mereka. Anna yang sejak tadi memeluk Dominic pun, tidak pernah sama sekali berhenti tersenyum melihat kebahagiaan di wajah Daniella dan Austin. Mereka langsung melakukan panggilan video begitu mendapat kabar jika Daniella sudah melahirkan. "Ah, rasanya aku ingin terbang ke New York sekarang juga." Anna terlihat gemas melihat pipi merah milik putra Daniella. "Prediksi kelahiranmu kapan, An?" tanya Daniella dengan membersihkan Felix yang baru saja selesai dimandikan. "Bulan depan, tapi aku tidak yakin juga setelah mendengar jika kau melahirkan lebih cepat dari perkiraan." "Semoga semuanya lancar," harap Daniella. "Silakan bicara dengan Austin dulu. Felix sepertinya sudah sangat lapar." Anna mengangguk mengerti. Dia segera memberikan ponsel Dominic kepada pemiliknya, dan membiarkan D

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   262. Extra Part 1

    Austin bangun tergopoh-gopoh begitu Daniella membangunkannya tengah malam begini. Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah saat melihat Daniella merintih kesakitan dengan memegang perutnya. "Daniella, apa kau akan melahirkan?" tanya Austin gugup. Dia terlihat lebih gugup daripada wanita yang akan melahirkan. "Aku tidak tau. Perutku sakit sekali, Austin," rintih Daniella tidak tahan lagi. Sebenarnya dia sudah merasakan sakit perut dari sore tadi. Hanya saja, Daniella memilih untuk diam, dan tidak mengatakan apa pun karena berpikir jika ini hanya sakit perut biasa. Sampai saat mereka akan tidur lagi, Daniella semakin merasa tidak nyaman karena kram di perutnya tak kunjung mereda. "Kita ke rumah sakit sekarang." "Telepon mama dulu, Austin. Sepertinya aku hanya sakit perut biasa saja." Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya. Wajah Daniella tampak pucat dengan keringat deras yang membasahi kening. "Oke, sebentar. Aku telepon mama dulu kalau begitu," ucap Austin y

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   261. Janji Dominic dan Anna (End)

    Musim gugur telah berlalu, dengan angin yang perlahan semakin terasa dingin. Hari ini, setelah sekian lama menunggu, salju pertama di tahun ini kembali turun. Dari balik kaca-kaca rumah, Anna menatap ke arah luar melihat salju yang mulai berjatuhan. Gadis itu tersenyum simpul. "Hari ini salju turun. Kau pasti sangat bahagia, kan, Sayang?" Tiba-tiba saja Dominic datang dan memeluk Anna dengan lembut. Anna hanya mengukir senyum dengan kepala mengangguk. "Musim dingin tahun ini sangat berbeda, Dom." "Apa yang berbeda?" Anna melepaskan tangan Dominic, kemudian berbalik hingga mereka saling berhadapan sekarang. "Keberadaanmu yang membuat beda." Dominic memegang pinggang Anna, dengan tersenyum lebar. Pria itu merunduk, lalu mengecup bibir istrinya cukup lama. "Kau tau, musim dingin tahun lalu dan tahun ini aku punya kebiasaan yang berbeda." Anna menaikkan sudut alisnya. "Kebiasaan yang berbeda? Apa contohnya?" "Ya, contohnya ... bercinta denganmu." Anna memukul dad

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   260. Takdir Seseorang

    Daniella melompat kegirangan saat melihat Austin muncul dari pintu kedatangan. Dia memang sengaja menunggu di bandara saat suaminya itu mengatakan jika akan pulang hari ini. Sungguh, Daniella tidak dapat menahan diri lagi dengan berdiam diri di rumah saja, untuk menunggu Austin. Apalagi dia masih sedih karena Anna sudah pindah ke Vermont kemarin. "Honey, aku sangat merindukanmu." Austin langsung memeluk istrinya dengan erat. Kalau saja dia tidak ingat perut Daniella yang buncit, mungkin Austin tidak akan melepaskan istrinya sekarang. "Aku juga sangat merindukanmu." Austin melepaskan pelukannya dan langsung berjongkok di hadapan perut Daniella. Salah satu yang menjadi kebiasaannya sekarang adalah menyapa bayinya yang masih di dalam perut. "Halo, Sayang. Bagaimana kabarmu di dalam sana?" tanya Austin dengan mengusap perut Daniella. Sesekali dia menciumnya dengan gemas, hingga membuat Daniella tertawa karena geli. "Sudah, Austin. Sebaiknya kita pulang saja sekarang. Aku

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   259. Rumah Baru

    Austin menyambut kedatangan Dominic dengan senang hati. Dia sengaja melakukan semua itu, sebelum kembali ke pulang ke New York. Setelah semua urusan di Sky Crystal hari ini selesai, Austin mungkin akan langsung pulang. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan Daniella, setelah lebih dari satu bulan ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk pulang pergi Vermont dan New York. "Hai, Dom. Bagaimana dengan perjalanan kalian?" Austin langsung memeluk Dominic begitu pria itu tiba. Lalu menyapa Anna yang terlihat cukup kelelahan. "Ah, kau pasti sangat kelelahan, Anna." "Hum, sedikit," jawab Anna dengan senyum tipis. "Ini perjalanan panjang setelah kehamilannya. Dia pasti sangat kelelahan, apalagi perutnya sudah semakin membesar." Austin mengerti dengan apa yang Dominic keluhkan. "Itulah sebabnya aku melarang Daniella ketika dia merengek minta ikut. Kalau begitu, ayo. Sebentar lagi hari akan gelap." Dominic dan Anna mengikuti Austin yang berjalan lebih dulu menuju mob

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   258. Fase Baru Kehidupan

    Dominic membawa Anna ke rumah keluarganya. Setelah rapat pagi tadi, baik Elena maupun Hamilton meminta Dominic untuk datang dan menjelaskan segalanya. Saat Dominic memberitahu Anna, awalnya dia terkejut dengan keputusan Dominic yang bahkan selama ini tidak pernah dibicarakan. Namun, Anna tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang sudah Dominic putuskan. Hidup di mana pun, Anna bersedia asal tetap bersama Dominic. "Kita bicara setelah makan," ujar Hamilton setelah Dominic dan istrinya tiba. Sekarang mereka duduk bersama di ruang tamu, tetapi dengan cepat Dominic menolaknya. "Bisa kita bicara sekarang saja?" Hamilton berdeham. Dia sudah mengira Dominic akan melakukan hal ini, tetapi tidak pernah berpikir jika waktunya akan secepat ini. "Kenapa tiba-tiba seperti ini? Seharusnya kita membicarakan semua ini dari jauh-jauh hari." Hamilton hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu harus dengan cara apa lagi agar Dominic membatalkan keputusannya. "Aku jug

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   257. Pengunduran Diri

    "Williams Group?" Anna menganggukkan kepalanya. Dia tahu sebesar apa tanggung jawab Dominic terhadap Williams Group. Untuk memutuskan tinggal di Sky Crystal selamanya, itu pasti bukan perkara mudah. Dominic tersenyum tipis, tanpa ingin menjawab rasa penasaran Anna. Pria itu justru mengusap rambut istrinya seraya berkata, "Besok kau akan tau semuanya, Sayang." *** Adam dibuat kelimpungan pagi ini karena Dominic meminta diadakannya rapat dengan para pemegang saham secara mendadak. Dia tidak tahu apa yang Dominic ingin sampaikan sampai harus mengadakan rapat mendadak seperti ini. Seluruh pemegang saham Williams Group diwajibkan hadir. Ada Hamilton, Elena, Charles, dan beberapa orang lain yang tampak duduk di ruang rapat menunggu Dominic, selaku pemegang saham tertinggi sekaligus pemimpin di Williams Group saat ini. Berbagai gonjang-ganjing mulai terdengar di setiap sudut perusahaan karena rapat mendadak yang tiba-tiba saja Dominic lakukan. Semua spekulasi muncul,

DMCA.com Protection Status