Chapter: Bab 30. Dendam SorayaSuasana di apartemen Soraya terasa sunyi, meskipun televisi di ruang tamu menyala, menampilkan film laga yang diputar di saluran televisi kabel. Rama duduk di sofa dengan santai, satu tangan memegang remot dan tangan lainnya menggenggam kaleng bir yang sudah setengah kosong. Pandangannya tertuju pada layar, tetapi pikirannya melayang entah ke mana. Ia tidak benar-benar memperhatikan adegan demi adegan yang berlangsung.Sementara itu, di dalam kamar mandi, Soraya berdiri di depan wastafel dengan ponsel di tangannya. Jemarinya bergerak cepat di atas layar, mengetik pesan yang penuh dengan kemarahan terselubung.“Kalian gagal? Bagaimana mungkin dia bisa lolos? Bukankah kalian sudah menyusun rencana dengan matang?”Pesan itu terkirim, dan beberapa detik kemudian, tanda centang biru muncul. Tidak butuh waktu lama sebelum balasan tiba.“Kami hampir berhasil, tetapi Reno tiba-tiba muncul. Itu di luar dugaan.”Soraya mendengus pelan, rahangnya mengeras. Ia mengetik lagi, kali ini dengan lebih
Terakhir Diperbarui: 2025-03-26
Chapter: Bab 29. Buih -Buih CintaNara yang awalnya hanya merasa gelisah kini benar-benar ketakutan. Suara motor Reno yang meraung di depan rumahnya membuatnya refleks berlari keluar, tanpa menyadari bahaya yang ada di belakangnya.Sosok pria bercadar yang hampir menyergapnya terhenti sejenak. Ia menyadari bahwa rencananya gagal kali ini. Dengan cepat, ia berbalik menuju jendela yang digunakannya untuk masuk. Tanpa suara, ia melesat keluar, menyelinap ke dalam gelapnya malam sebelum Reno sempat melihatnya.Begitu Nara membuka pintu depan, Reno sudah turun dari motornya dengan ekspresi cemas. “Nara! Kamu baik-baik saja?” tanyanya, langkahnya cepat mendekat.Nara mengangguk, meskipun hatinya masih berdebar. “Aku merasa ada sesuatu yang aneh malam ini, Reno. Seperti ada yang mengawasiku…”Reno melirik ke sekeliling dengan tatapan tajam dan tampak waspada. Lampu-lampu jalanan yang temaram membuat bayangan-bayangan panjang berkelebat di sudut-sudut halaman. Ia merasakan sesuatu yang tidak beres, tetapi tidak melihat siapa
Terakhir Diperbarui: 2025-03-23
Chapter: Bab 29. "Miliki Aku, Rama"Apartemen Soraya yang terletak di lantai tinggi sebuah gedung mewah itu diselimuti aura keintiman yang memabukkan. Lampu-lampu redup menerangi ruangan dengan nuansa hangat, sementara aroma parfum mewah yang lembut menguar di udara, menciptakan atmosfer yang penuh gairah.Di dalam kamar tidur yang luas, Rama berdiri diam beberapa detik, mengamati Soraya yang sedang berbaring santai di atas ranjang besar berlapis sprei satin berwarna merah tua. Soraya mengenakan gaun tidur tipis yang nyaris transparan, memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya tergerai liar di atas bantal, sementara bibirnya yang merah merekah melengkung dalam senyuman penuh godaan.“Kau hanya akan berdiri di sana, Rama?” tanyanya dengan suara serak yang dipenuhi nada menggoda.Rama tersenyum kecil, matanya menyapu tubuh Soraya dengan tatapan penuh hasrat. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia mulai melangkah mendekat, gerakannya perlahan namun penuh kepastian, seperti seorang pemburu yang sedang mendeka
Terakhir Diperbarui: 2025-03-22
Chapter: Bab 27. "Lelaki Mana Yang Menolak Kemolekan Tubuhmu... "Di sebuah gudang tua yang remang-remang, suara sepatu hak tinggi Dita menggema di lantai beton. Wajahnya merah padam, matanya menyala penuh amarah. Di hadapannya, seorang pria bertubuh kekar berdiri dengan ekspresi datar, sama sekali tak terpengaruh oleh amukan Dita. Beberapa anak buah lainnya berdiri di sekitar, memperhatikan dengan cermat. Mereka tahu Dita bukan orang yang mudah diajak kompromi, tapi kali ini situasinya berbeda."Kalian itu bodoh atau memang sengaja mau cari mati?" suara Dita melengking tajam, gemanya terdengar jelas di dalam gudang yang nyaris kosong. "Aku menyuruh kalian merebut ponselnya, bukan menjualnya, tolol!"Pria yang dipanggil Bandi itu mengangkat bahunya dengan santai. "Kami cuma menjalankan perintah, Bu Dita. Anda bilang rebut ponselnya, tapi tidak bilang kalau ponsel itu harus diserahkan ke Anda. Lagipula, kami butuh uang, dan menjual ponsel itu keputusan terbaik saat itu." Suaranya tetap tenang, nyaris tanpa rasa bersalah.Dita mengepalkan tangan, raha
Terakhir Diperbarui: 2025-03-19
Chapter: Bab 26. Berubah"Kamu seharusnya lebih berhati-hati, Nara..."Suara itu terdengar begitu dingin, menusuk langsung ke dalam tulang-tulangnya. Nara menahan napas, tubuhnya membeku seketika. Perlahan, ia menoleh ke belakang, dan jantungnya seolah berhenti berdetak saat melihat wajah yang begitu familiar. Arka."Kamu?" bisik Nara, matanya melebar penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan.Arka tersenyum miring, tetapi senyuman itu tidak lagi seperti dulu. Tidak ada kelembutan, tidak ada kasih sayang. Hanya ada sesuatu yang gelap, sesuatu yang mengancam."Kamu kenapa ada di sini, hah?" suara Nara bergetar, amarah dan kekecewaan bercampur menjadi satu.Arka melepaskan cengkeramannya, tetapi tidak mundur. Ia menatap Nara dengan intens, seolah ingin membaca isi kepalanya. "Aku datang untuk memastikan sesuatu, Nara."Nara mengerutkan kening. "Memastikan apa? Bahwa aku masih bisa kamu permainkan?" suaranya meninggi, kini didorong oleh emosi yang sudah tak terbendung. "Aku pikir kamu berbeda, Arka. Aku pikir kamu
Terakhir Diperbarui: 2025-03-19
Chapter: Bab 25. Two in OneDi rumah Reno.Reno menatap Dita dengan ekspresi datar, meskipun dalam kepalanya berbagai kemungkinan mulai ia susun. Wanita di hadapannya ini tidak pernah datang tanpa maksud-maksud tertentu. Dan kali ini, ia tak akan membiarkan Dita mengendalikan situasi."Masuklah," ucap Reno akhirnya, sedikit melangkah ke samping agar Dita bisa masuk.Dita tersenyum kecil, melangkah masuk dengan anggun seolah ia sudah menguasai keadaan. "Ehm, akhirnya, kamu mulai belajar bisa menerima kehadiranku, Reno."Reno tak menggubrisnya. Ia berjalan ke meja, menuangkan dua gelas anggur. Ia tak menawarkan, tapi menaruh salah satunya di depan Dita. Wanita itu hanya tersenyum, lalu duduk dengan santai di sofa seolah tempat ini adalah miliknya."Aku datang bukan hanya untuk basa-basi, Reno." Dita menatapnya tajam. "Aku hanya ingin tahu, apakah kamu benar-benar ingin membantu Nara?"Reno menyandarkan tubuhnya ke kursi, menyesap anggurnya pelan. "Aku ingin Nara sadar siapa suaminya sebenarnya. Itu saja."Dita ter
Terakhir Diperbarui: 2025-03-17