author-banner
hasfindafmufid
hasfindafmufid
Author

Novel-novel oleh hasfindafmufid

Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Beberapa bulan setelah menikah dengan Zayyan, tak pernah sekalipun Rana mendapatkan perlakuan layaknya suami pada istri. Zayyan selalu dingin dan ketus pada Rana. Sekeras apapun Rana berusaha menjadi istri yang baik, Zayyan tak pernah melihat usahanya. Zayyan justru dengan tega menjalin hubungan dengan Asha, rekan sesama dosen. Hingga akhirnya Rana tak lagi sanggup bertahan. Akankah Zayyan mengabulkan permohonan cerai dari Rana atau justru memperjuangkan Rana?
Baca
Chapter: Bab 91. Gavin Kembali
Rana dan Zayyan berjalan berdampingan di sepanjang jalan kecil yang dipenuhi toko-toko suvenir khas Lombok. Mereka tertawa saat Zayyan mencoba memakai ikat kepala khas suku Sasak, sementara Rana sibuk memilih kain tenun dengan warna-warna cerah untuk ibunya.“Aku rasa Mama bakal suka yang ini,” kata Rana, mengangkat selembar kain berwarna biru laut dengan motif tradisional yang elegan.Zayyan mengangguk setuju. “Kalau buat Papa, kita belikan kopi Lombok juga gimana? Dia suka kopi, kan?”“Banget.” Rana tersenyum, lalu meraih sebungkus kopi dari rak. “Beliin istri Kak Arga juga boleh nggak? Perhiasan mutiara khas Lombok ini pasti bagus banget buat oleh-oleh.”Mereka menghabiskan waktu dengan bercanda sambil memilih oleh-oleh, menikmati suasana santai di pulau itu. Setelah selesai, mereka berjalan menuju pantai dengan tangan penuh tas belanjaan.“Ini bulan madu terbaik.” Rana menoleh ke Zayyan dengan mata berbinar. “Aku nggak nyangka kita bisa sebahagia ini setelah semua yang terjadi.”Z
Terakhir Diperbarui: 2025-03-03
Chapter: Bab 90. Mandi Bareng
Matahari sudah tinggi ketika Rana terbangun dengan kepala masih bersandar di dada bidang Zayyan. Udara pagi yang sejuk dari laut menyapu kulitnya, tetapi yang lebih membuatnya tersadar adalah suara nyaring dari ponselnya yang bergetar di meja samping tempat tidur.Dengan malas, Rana mengulurkan tangan dan meraih ponsel tanpa membuka mata. Begitu melihat layar, matanya langsung membelalak. Mama Calling…“Oh, tidak!” Rana setengah berguling, setengah panik. Ia melirik tubuhnya yang masih sepenuhnya telanjang, hanya tertutup selimut yang melilit tubuhnya dan Zayyan. Dengan cepat, ia menarik selimut lebih erat lalu menekan tombol “Accept” untuk menjawab panggilan video.Wajah mamanya langsung muncul di layar, disusul suara ceria kakaknya, Arga. “Halo, pengantin baru! Gimana bulan madunya?”Rana tersentak, lalu buru-buru merapatkan selimut ke dadanya. “M-Mama, Kak Arga…!”Arga langsung tertawa terbahak. “Hahaha! Kenapa panik gitu, Dek? Aduh, mukamu merah banget. Jangan-jangan—”Sebelum Arg
Terakhir Diperbarui: 2025-03-02
Chapter: Bab 89. Bulan Madu
Rana masih terpaku menatap pemandangan laut biru kehijauan yang terhampar luas di hadapannya. Pasir putih halus menyentuh telapak kakinya, sementara angin sepoi-sepoi mengibarkan rambutnya yang masih sedikit basah karena perjalanan tadi.“Kamu suka?” suara Zayyan membuyarkan lamunannya.Rana menoleh, mendapati suaminya berdiri di sampingnya dengan ekspresi penuh harap. “Suka? Aku bahkan masih sulit percaya kalau kita bulan madu di tempat seindah ini.”Zayyan terkekeh lalu menggenggam tangannya. “Dan yang lebih mengejutkan lagi…” Ia menarik Rana menuju sebuah vila bergaya tropis dengan sentuhan kayu yang elegan. “Resor ini… punyaku.”Rana membelalakkan mata. “Maksudmu?”Zayyan tersenyum kecil. “Ini warisan dari orang tuaku. Mereka membeli tanah di Gili Meno bertahun-tahun lalu dan membangun tempat ini. Aku jarang ke sini karena sibuk, tapi sekarang… aku ingin membaginya denganmu. Kita akan sering ke sini dan menikmati keindahan alam bersama,” ucapnya sambil mencium pelipis Rana.Rana m
Terakhir Diperbarui: 2025-03-01
Chapter: 88. Malam Pertama
Zayyan mengangkat dagu Rana sedikit untuk memperdalam ciuman. Ciuman pertama mereka sebagai suami istri terasa manis, pelan, dan penuh perasaan. Tidak terburu-buru, tidak ada paksaan—hanya dua hati yang saling meresapi kebersamaan mereka.Perlahan, Zayyan menarik Rana lebih dekat, membiarkan kehangatan tubuh mereka menyatu. Ia bisa merasakan detak jantung Rana yang berpacu cepat, begitu juga dengan dirinya.Dan ciuman mereka yang tadinya lembut dan pelan, kini berubah lebih liar dan panas. Lenguhan-lenguhan lembut lolos dari bibir keduanya, bersahutan dengan suara ciuman basah yang semakin lama terdengar semakin penuh gairah."Kalau kamu belum siap, kita bisa menunggu," bisik Zayyan di sela ciuman. Ia melahap mulut Rana sekali lagi, gairahnya semakin meletup-letup.Rana melenguh tertahan, sedikit kesulitan membalas ciuman Zayyan yang semakin liar.“Mas ….” Ia mendesah, namun desahannya langsung ditelan oleh ciuman Zayyan yang seolah tiada henti.Tangan Zayyan mulai turun membelai lehe
Terakhir Diperbarui: 2025-02-28
Chapter: Bab 87. Pernikahan Kedua
Satu minggu kemudian, pernikahan Zayyan dan Rana akhirnya dilangsungkan.Malam itu, sebuah ballroom mewah di sebuah hotel bintang lima di Jakarta dipenuhi dengan cahaya lampu kristal yang berkilauan. Musik orkestra yang lembut mengalun, menciptakan suasana syahdu di antara para tamu yang hadir dalam pernikahan Zayyan dan Rana.Di tengah ruangan, Rana berdiri anggun dalam gaun pengantin putih dengan detail renda yang elegan. Rambutnya disanggul indah, dihiasi dengan tiara kecil yang membuatnya tampak seperti seorang putri.Di sampingnya, Zayyan mengenakan setelan jas hitam klasik yang sempurna, dengan dasi kupu-kupu yang menambah kesan elegan. Mereka tampak serasi—sepasang pengantin yang berbahagia, memancarkan aura cinta yang tak terbantahkan.Setelah prosesi akad yang khidmat dan haru, kini saatnya resepsi. Para tamu datang memberikan selamat, termasuk rekan-rekan dosen dari kampus mereka. Beberapa dosen tampak tulus memberi ucapan selamat, sementara yang lain hanya berusaha bersikap
Terakhir Diperbarui: 2025-02-27
Chapter: Bab 86. Kaprodi Baru
Karena kesibukan mereka menyiapkan pernikahan, Rana dan Zayyan sampai tak sadar bahwa seminggu lagi mereka akan menikah.“Ah, aku deg-degan banget.” Rana memegangi dadanya sambil berjalan menuju aula utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Zayyan mengusap punggung Rana lembut. “Deg-degan kenapa sih?”“Bentar lagi kita nikah dan hari ini pengumuman Kaprodi tetap FEB.” Rana menatap Zayyan harap-harap cemas.Ia ingin Zayyan yang terpilih sebagai Kaprodi, karena ia tahu bagaimana kualitas Zayyan. Tapi di sisi lain, ia juga khawatir jabatan baru itu justru membuat banyak fitnah mendatangi mereka.Akhirnya mereka tiba di aula utama FEB. Keduanya saling pandang, menarik nafas dalam dan melangkah masuk bergantian.Aula utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGN dipenuhi oleh para dosen yang duduk melingkar, menunggu pengumuman resmi hasil pemilihan Kaprodi baru. Beberapa tampak berbincang pelan, sementara yang lain menatap ke depan dengan ekspresi penuh antisipasi.Rana duduk di kursinya, mencoba menye
Terakhir Diperbarui: 2025-02-12
Anda juga akan menyukai
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status