Chapter: Bab.11Karena Gerald tak kunjung pergi, akhirnya, Aluna memberanikan dirinya untuk pergi dan pulang terlebih dahulu. "Ma-maaf, Pak. Jika tidak ada lagi yang ingin di bicarakan, saya izin untuk pulang." Ucapnya, Suami Jessica itu yang awalnya berpura-pura memainkan ponselnya, kini tatapannya beralih menatap gadis cantik yang ada dihadapannya itu. "Ok, silahkan." Jawabnya. Sebelum benar-benar beranjak dari duduknya, Aluna sekali lagi mengingatkannya kepada laki-laki tampan yang ada dihadapannya ini. "Jadi, saya tidak ada lagi hutang apa pun kepada, anda, Pak." cetusnya, dan Gerald hanya mengangguk sebagai responnya. Setelah itu, barulah Aluna beranjak dari duduknya dan menganggukan kepalanya pelan kearah Gerald, lalu ia melenggang pergi keluar cafe, meningggalkan Gerald seorang diri disana. Gadis cantik berkulit putih itu bernafas dengan lega, kini ia harus memikirkan untuk mengumpulkan uang untuk membayar hutangnya tiga bulan kedepan. "Kayaknya, aku perlu mencari pekerjaan tambaha
Last Updated: 2024-12-20
Chapter: Bab.10Aluna berdehem kecil untuk menetralkan perasaannya, sedari tadi jantungnya dibuat berdebar-debar, sesekali ia meremas ujung baju kemeja sampai terlihat kusut. "Maaf, Mbak Rini, kedatangan saya kemari ingin meminjam sejumlah uang. Itu jika, Mbak, memberikannya" ucap Aluna langsung mengutarakan maksud kedatangannya tanpa basa basi. Dengan wajah ketusnya, wanita bertubuh gempal itu sedikit mendongakan wajahnya, terlihat angkuh dan sombong. "Rata-rata semua orang yang datang kerumah ku, ya, pada pinjam uang semua. Namanya juga orang miskin." Ucapan pedas wanita gempal itu membuat Aluna menahan nafasnya, ia merasa tersinggung dengannya. Jika bukan karena dirinya terdesak, wanita cantik berambut panjang itu tidak akan sudi untuk berurusan dengan seorang rentenir. Hening, Aluna kehabisan kata-katanya. "Jadi, kamu mau pinjam berapa?" Bu Rini menatap Aluna dengan tidak suka, ia sebenarnya khawatir, takut jika sang suami tanpa sengaja melihat Aluna yang berwajah cantik lalu kepincu
Last Updated: 2024-12-19
Chapter: Bab.9 "Lun, gimana? udah dapat solusinya?" tanya Putri di suapan terakhirnya, mulutnya penuh dengan makanan, ia menatap kearah wajah temannya itu dengan rasa penasaran yang menggebu. Aluna hanya menggeleng seraya mengangkat bahunya ringan sebagai responnya. "Kalian lagi ngomongin apa, sih?" tanya bella yang sejak tadi menyimak obrolan kedua temannya, ia merasa ada yang terlewatkan tentang kedua temannya itu. Bella menatap secara bergiliran Aluna dan Putri. "Panjang ceritanya" timpal Aluna dengan malas, ia masih menikmati semangkuk mie yang hanya tinggal beberapa suap lagi. Reflek Bella melirik kearah Putri, seolah meminta penjelasan kepada temannya itu. Setelah mendapatkan persetujuan dari Aluna untuk menceritakan kejadian yang menimpa temannya itu. barulah Putri berani membeberkan nasib sial yang menimpa teman keduanya. Kedua mata Bella melotot mendengar penuturan cerita dari Putri tanpa ada yang di tambah-tambahi atau dikurang-kurangi sama sekali. Hati Bella menjadi
Last Updated: 2024-12-14
Chapter: Bab.8Tangan Gerald mulai bergerlyangan diatas permukaan kulit tubuh Jessica, entak sejak kapan tangan Gerald sudah menyusup masuk kedalam bajunya. Bibir keduanya saling melumat dan bertukar saliva, suara lenguhan keluar dari mulut Jessica, membuat Gerald semakin terbakar nafsunya. Tiba-tiba, suara bunyi ponsel Gerald yang berada diatas meja kerjanya membuat keduanya menghentikan aksinya, wajah cantik Jessica terlihat tidak suka. Sedang Gerald ia hanya mendengkus keras. Ia menggeserkan posisi Jessica kesamping agar dia bisa leluasa meraih ponselnya. "Siapa, sih, Sayang?" tanyanya dengan nada kesal. "Hanya rekan bisnis, Sayang!" jawab Gerald santai, lalu kembali melanjutkan aksinya yang sempat tertunda beberapa menit lalu. Ia kembali menyerang Jessica tanpa ampun. Namun, di dalam setiap permainan ranjang mereka, Jessica lebih mengendalikannya, sebab ia takut jika sang suami tidak merasa puas dengan servisnya. Seperti malam ini, pinggulnya yang ramping bergerak lincah naik turun di
Last Updated: 2024-12-02
Chapter: Bab.7 Setelah membayar semua barang belanjaannya, Aluna meminta pada tukang ojek online itu untuk langsung mengantarkannya pulang. Disepanjang perjalanan pulang isi kepalanya kembali memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu. "Astaga! Pusing banget kepala ku" bisiknya dalam hati. Beberapa menit kemudian, gadis cantik tersebut sudah sampai didepan rumah. Ia memberikan uap tips kepada tukang ojek yang usianya mungkin masih seumuran dengannya. Pintu utama rumahnya terlihat terbuka, ia sampai dirumahnya jarum jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. "Assalamualaikum..." serunya seraya masuk kedalam rumah. "Walaikumsalam..." terdengar sahutan seorang perempuan dari arah dapur. Gadis cantik berambut panjang itu menghampiri ibunya dan mencium punggung tangannya, ia menyerahkan bungkusan kantong plastik kepada ibunya. "Apa ini, kak?" tanya ibunya dengan raut wajah yang bertanya-tanya. "Itu bahan kue untuk ibu" jawab Alu
Last Updated: 2024-12-01
Chapter: Bab 6Setelah beberapa saat lamanya Aluna berada di dalam cafe tersebut, gadis itu pun memutuskan untuk pergi sana. Ia tidak memutuskan pulang. Melainkan mendatangin rumah temannya. Jarak dari cafe ke rumah Putri hanya memakan waktu kurang lebih setengah jam. Ojek online yang mengantarkan dirinya sudah tiba di depan halaman rumah putri yang terlihat sangat nyaman. Rumah yang berdiri dengan bentuk minimalis itu terlihat sepi. Ia mendesah pelan, merasa menyesal tidak mencoba untuk menghubunginya terlebih dahulu. Dengan perasaan ragu-ragu, ia melangkah pelan sembari melihat kesekelilingnya. Tok! Tok! Tok! Ia mulai mengetuk pintu jati yang ada dihadapannya, hingga ketukan ketiga barulah terdengar suara teriakan dari dalam. "Walaikumsalam... ya sebentar!!" teriak suara yang berasal dari dalam rumah, suara itu terdengar tidak asing ditelinga Aluna. Sesaat kemudian, daun pintu mulai terbuka secara pelan. "Aluna!?" pekik Putri memeluk tubuh ramping temannya, Aluna hanya menyengir kuda
Last Updated: 2024-11-29