Chapter: bab 11'Jangan, jangan itu adalah anakku.' Aidan berucap dalam hati.Namun, detik selanjutnya ia mengibaskan tangannya di depan wajah. Sambil tersenyum tipis.Ada-ada saja. Hal itu tidak mungkin terjadi. Buat apa memiliki anak dari wanita kupu-kupu malam. Aidan kembali bergumam dalam hati.Ia sebenarnya antusias dan ingin memiliki anak, tapi tidak dari rahim Amira."Mohon maaf, apa Anda Tuan Aidan Salvador?" Tanya seorang perawat yang baru saja datang."Hmp." Aidan berdehem menjawab itu. Seperti biasa wajahnya datar dan dingin seperti bongkahan es."Mari ikut saya, Tuan. Dokter sudah menunggu Anda di ruangannya." Perawat itu menggiring Aidan menuju ruangan dokter, yang juga merupakan dokter pribadi keluarga Salvador.Sesampainya dalam ruangan dokter, Aidan menjalani beberapa pemeriksaan."Tidak ada masalah serius. Sakit kepala dan lelah yang Tuan alami kemungkinan hanya terlalu capek dan banyak pikiran. Saya sarankan untuk istirahat dan jangan sampai stress." Jelas sang dokter begitu ramah.
Terakhir Diperbarui: 2024-04-25
Chapter: bab 10Pandangan sendu Amira menatap jam kecil yang berada di ruang utama di kontrakan kecil itu.Pukul 7 pagi.Sonia menyuruhnya masuk kerja jam 10 pagi, itu artinya ia masih memiliki 3 jam sebelum pergi bekerja.Tiga jam Amira gunakan untuk berpikir tentang nasib janin yang berada dalam rahimnya.Digugurkan atau dipertahankan? Amira wajib memilih salah satu. Yang pertama, ia merasa tidak tega harus menggugurkan janinnya, bagaimanapun juga itu bakal jadi anaknya.Pilihan yang kedua, dipertahankan. Bagaimana ia akan mempertahankan janin itu? Apa yang akan orang-orang katakan padanya? Ia hamil diluar nikah, orang-orang pasti akan menanyakan siapa ayah dari anak dalam kandungannya.Lantas, bagaimana jika Aidan tahu ia hamil? Apakah pria itu akan membunuh calon anaknya, atau mengambil anaknya ketika telah lahir.Amira sangat bingung. Langkah pertama yang ia lakukan adalah bersiap-siap berangkat kerja. Beruntung, hari ini ia tidak memiliki mata kuliah, maka ia tidak perlu ke kampus.**Restoran
Terakhir Diperbarui: 2024-04-24
Chapter: bab 9Marco baru saja akan datang ke tempat tinggal Amira untuk memberikan rekening yang telah ditransferkan uang sebesar 100 juta rupiah sebagai bulanan Amira.Namun, sepertinya ia tidak akan melakukan itu, karena Aidan menyuruhnya mengakhiri kontrak mereka.Jujur, Marco bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi sampai bosnya mengambil keputusan itu secara mendadak?Ia menduga, besar kemungkinan Nyonya Calista berhasil mencium kenakalan suaminya. Ya, itu pasti, karena kejadian seperti ini bukan baru pertama kali terjadi.Marco mendatangi tempat tinggal Amira. Ia akan menjelaskan apa yang telah menjadi keputusan Aidan."Benarkah???" Amira seperti tidak percaya mendengarnya. Ia menganga, dua bola matanya terbuka lebar. Apakah ini mimpi? Jika ini nyata, maka ia seperti terlahir kembali."Tuan Aidan menyuruhku menarik semua fasilitas yang dia berikan."Amira mengangguk bahagia. Ia sama sekali tidak keberatan. Lagi pula, ia tidak pernah menganggap semua yang diberikan Aidan menjadi miliknya.
Terakhir Diperbarui: 2024-04-24
Chapter: bab 8Kini gadis itu terkapar lemah di atas ranjang. Ia pingsan karena kelelahan dan kesakitan."Itu adalah hukumanmu!" Ucap Aidan menatapnya. Sorot matanya sama sekali tidak menampilkan belas kasihan, ia tidak menyesal dengan apa yang telah ia lakukan.Borgol dan tali di tangan dan kaki Amira sudah ia lepas. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelahnya, ia keluar dengan rambut basah dan handuk melingkar di pinggang. Ia meraih ponselnya lalu mendapati beberapa panggilan tak terjawab dari istrinya.Ia duduk di sofa sambil mengelap rambutnya dengan handuk mini. Kemudian ia menghubungi istrinya, menunggu panggilan itu tersambung, pandangannya menatap Amira di ranjang.Ia tidak akan membiarkan rumah tangganya hancur hanya karena wanita pelacur itu.Panggilannya tak tersambung. Ia menyimpan kembali ponselnya, lalu mengenakan pakaiannya yang tergeletak di lantai.Hufftt..Ia menghembus nafas panjang, masih memperhatikan Amira dari tempatnya berada.Tatapannya kembali datar dan d
Terakhir Diperbarui: 2024-04-24
Chapter: Bab 7"Siapa yang datang, Amira?" Andre bertanya dengan dahi berkerut. Menganggap siapapun yang berada di balik pintu berhasil merusak niatnya ingin PDKT."A-aku juga tidak tahu." Amira gugup. Ia memandang takut pintu yang diketuk itu.Lanjutnya, "Aku akan membukanya dulu." Ia membawa langkahnya menuju pintu. Jantungnya dag dig dig, seperti sedang olahraga jantung.Tangannya gemetar memegang handle. Firasatnya mengatakan, bahwa orang yang berada di balik pintu itu adalah Aidan.Ceklek …Pintu terbuka, Amira seketika membelalak. Dugaannya benar, itu adalah Aidan Salvador. Amira terdiam mematung, menatap takut pria itu.Andre penasaran, siapa yang datang. Ia berjalan mengikuti Amira hingga ia mendapati seorang laki-laki rupawan yang tidak asing berdiri di sana."Aidan?" Sebut Andre kaget. Ia tidak mengerti kenapa suami dari sepupunya bisa berada disana. Apa hubungan laki-laki itu dengan Amira?Aidan sendiri juga tidak kalah terkejut melihat Andre berada di rumah pelacurnya."Sedang apa kau di
Terakhir Diperbarui: 2024-04-23
Chapter: Bab 6Tangan Aidan berpindah ke rahang tirus Amira. Ia menekannya lalu menatap gadis itu dengan tajam dan dingin."Aku ingin kau merahasiakan apapun yang terjadi antara kita. Jangan sampai Calista tahu, paham?" Peringan Aidan dengan sorot mata tajam dan dingin.Amira mengangguk. Membuat Aidan melonggarkan tangannya. Ia mengambil langkah mundur, lalu memperhatikan Amira secara seksama."Angkat gaunmu." Perintah pria itu dengan suara kecil sehingga siapa saja yang berada di toilet wanita itu tidak dapat mendengarnya.Dua bola mata Amira melebar. Apa mungkin Aidan akan melakukan hubungan intim bersamanya disana. Setega itukah dia pada istrinya sendiri? Bukankah hari ini hari spesial mereka?"Sudah ku bilang angkat." Aidan berucap dengan dua tangan memegang gaun Amira, ia memaksanya mengangkat gaun itu ke atas.Tidak ada yang bisa Amira lakukan, ia tidak berdaya. Sudah tertulis jelas dalam kontrak mereka, bahwa dia akan melayani nafsu Aidan selama satu tahun.Ahh!Amira mendesah dengan suara ke
Terakhir Diperbarui: 2024-04-23