author-banner
skybby
Author

Novels by skybby

Dalam Jeratan Bodyguard Tampan

Dalam Jeratan Bodyguard Tampan

Sebagai seorang anak dari pengusaha terkenal, Kara tentu harus mendapat perlindungan dari ancaman rekan bisnis ayahnya yang licik. Semua kegiatan yang dilakukannya di luar maupun di dalam rumah harus dengan pengawasan bodyguard. Namun dari semua bodyguard yang disuruh oleh ayahnya tidak ada satupun yang se-frekuensi dengannya. Kara tidak hanya mencari seseorang yang bisa melindunginya, tetapi juga bisa menjadi temannya. Apakah Kara bisa mendapat seseorang yang ia maksud
Read
Chapter: Bab 120
"Aku tidak takut pada ancaman itu, apapun yang terjadi aku tak akan menyerahkan berkas yang dia mau."Leo menatapnya, "Kau yakin pelakunya 'dia'?"Anton mengangguk yakin, "Yakin, 100 persen yakin."Daniel menghela nafas kasar, "Dia tidak mudah menyerah ya?""Dia tak akan menyerah sebelum mendapat yang dia mau, bahkan dengan mengorbankan orang lain," ucap Anton.Leo menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan. Dia tahu apa yang menimpa sahabatnya itu, yang merenggut nyawa istri dan anaknya. Kejadian itu, salah satu kejadian yang membuat Daniel dan Leo cukup trauma. "Dia bilang dalam 48 jam, dia akan melakukan dengan caranya sendiri. Maksudnya dia akan menyerang kita?" tanya Daniel.Leo mengangguk, "Yap, kau pasti sudah tahu.""Lalu sekarang apa?" tanya Raven.Anton dan Leo saling pandang, seolah keduanya berbicara lewat mata. Tak ada satu pun dari mereka yang benar-benar asing terhadap ancaman. Tapi kali ini terasa berbeda, lebih pribadi, lebih mematikan.“Kita harus bersiap,” kata A
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: Bab 119
"Aku tidak menemukan mereka, sepertinya mereka disembunyikan di suatu tempat," ucap Sean sambil melepas jaketnya.Suasana ruangan itu seperti biasa: remang, penuh asap rokok, dan beberapa berkas yang berserakan di meja besar di tengah ruangan. Dodi duduk di sana, tangannya memegang cangkir kopi yang isinya sudah setengah dingin. Beberapa anak buah mereka duduk di sekeliling, beberapa sibuk sendiri, dan yang lainnya hanya mendengarkan.Sepulang dari rumah Kara, Sean langsung menuju markas. Menceritakan tentang apa yang terjadi di rumah itu."Bahkan sesuatu yang mencurigakan sedikit pun kau tidak menjumpainya?" tanya Dodi, matanya tak lepas dari wajah Sean.Sean menggeleng, lalu menatap lantai. Ia berpikir sejenak, mengingat kembali saat ia di rumah itu."Aku pergi ke ruang bawah tanah, namun pintunya terkunci. Kupikir mereka pasti disekap di sana. Tapi setelah itu, Kaisar menemukanku.""Lalu?" desak Dodi."Dia mencurigaiku, lalu mengusirku. Namun sebelum pergi, aku mendengar sesuatu da
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 118
Daniel kembali ke mobilnya dan duduk di balik kemudi. Disampingnya Raven duduk dengan tenang dengan pandangan fokus ke depan. Mesin menyala, Daniel menginjak pedal lalu mobilnya meluncur keluar dari kawasan rumah Anton. Lokasi pembuangan telah disepakati sebelumnya: sebuah tempat pembakaran ilegal di ujung kawasan industri tua, jauh dari pemukiman, tempat orang-orang seperti mereka menghilangkan jejak.Di dalam mobil, mayat itu tergeletak kaku di dalam bungkus plastik, terikat rapi seperti paket yang hendak dikirim jauh, bedanya, paket ini tak akan pernah diterima siapa pun.Selama perjalanan, Daniel tidak menyalakan radio ataupun sekedar berbincang dengan Raven. Ia hanya berkonsentrasi pada jalanan, namun pikirannya melayang jauh. Berapa banyak orang yang harus mati seperti ini? Berapa banyak rahasia yang harus dikubur bersama tubuh-tubuh yang dibakar hingga tak bersisa?Sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka tiba di lokasi. Bangunan itu tampak seperti pabrik tua, catnya mengelupa
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 117
Daniel kembali datang ke kediaman Anton pada malam harinya. Langit di luar gelap pekat, hanya suara jangkrik dan sesekali lolongan anjing yang memecah keheningan. Malam ini, ia ditugaskan Anton untuk mengurus mayat yang ada di ruang bawah tanah. Selain itu, Anton ingin mendiskusikan langkah selanjutnya dalam menghadapi teror yang semakin menggila, yang mengintai mereka diam-diam.Daniel datang sendirian. Tidak bersama Rei. Gadis itu tak bisa datang karena pekerjaannya menumpuk.Begitu masuk ke area rumah, Daniel langsung menuju ruang tengah. Di sana, ia menemukan Leo sedang duduk santai di sofa dengan secangkir kopi panas yang masih mengepulkan asap."Dimana yang lain?" tanya Daniel tanpa basa-basi."Entah," jawab Leo singkat tanpa memalingkan wajah dari layar TV yang menyala.Daniel mengerutkan dahi, lalu menjatuhkan diri di sofa di sebelah Leo. Ia bersandar, menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa sambil mengembuskan napas panjang. Leo meliriknya sekilas, lalu bertanya,"Mana Rei?"
Last Updated: 2025-04-21
Chapter: Bab 116
Malam hari yang dingin, Grita merapatkan jaket yang dipakainya. Walaupun ia memakai jaket yang cukup tebal, dinginnya udara tetap saja menusuk kulitnya, seolah-olah menembus lapisan jaket yang membungkus tubuhnya. Nafasnya mengepul kecil setiap kali ia menghembuskan udara, menandakan betapa dinginnya malam itu. Langit di atasnya gelap, tanpa bintang, hanya temaram lampu jalan yang sesekali menyala redup.Taxi yang Grita tumpangi berhenti di pinggir jalan karena tidak bisa mengakses jalan menuju alamat yang Grita tuju. Tempatnya lagi-lagi di pinggiran kota, dan jalan yang harus Grita tempuh adalah gang-gang kecil yang sempit dan gelap. Jalan-jalan setapak itu hanya cukup dilewati oleh satu orang dewasa, dan di beberapa titik bahkan terlihat genangan air kotor yang memantulkan cahaya dari ponselnya.Untungnya dia sudah tidak kaget dengan keadaan seperti ini. Pekerjaan dan situasi-situasi tidak biasa yang sering dia alami membuatnya terbiasa menghadapi tempat dan kondisi yang tidak nyama
Last Updated: 2025-04-20
Chapter: Bab 115
Kara dan Sean mengobrol cukup lama di halaman belakang. Topik mereka ringan, hanya tentang materi pelajaran dan beberapa hal lain yang terdengar seperti basa-basi, tapi suasananya tidak benar-benar canggung. Kaisar tetap bertahan di dapur, berdiri bersandar pada meja sambil memandangi mereka lewat jendela. Matanya tak lepas dari pergerakan Sean. Namun setelah hampir setengah jam berlalu tanpa keanehan apa pun, Kaisar mulai ragu dengan perasaannya sendiri. Mungkin dia hanya terlalu overthinking. Kaisar menghela napas, berniat meninggalkan dapur dan kembali ke ruang tamu. Tapi baru saja ia memutar tubuh, suara Sean terdengar dari belakang."Aku ke toilet sebentar ya," ujar Sean lalu melangkah cepat menjauh.Kaisar yang sempat menoleh sekilas, langsung menyipitkan mata. Insting Kaisar kembali aktif. Ia segera menyusul diam-diam, tak membiarkan jarak terlalu jauh. Tapi alih-alih berbelok ke kanan menuju toilet yang berada di sebelah dapur, Sean justru terus berjalan lurus ke arah lorong
Last Updated: 2025-04-20
You may also like
My Arrogant Lawyer
My Arrogant Lawyer
Romansa · Kanietha
569.8K views
My Crazy Boss (Indonesia)
My Crazy Boss (Indonesia)
Romansa · Selfie Hurtness
564.3K views
Dia yang Terluka
Dia yang Terluka
Romansa · Henny Djayadi
552.4K views
Partner di Atas Ranjang
Partner di Atas Ranjang
Romansa · Nona Ekha
547.2K views
Mengejar Cinta Istri
Mengejar Cinta Istri
Romansa · Rahayu avilia
525.3K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status