author-banner
AuthorS
AuthorS
Author

Novel-novel oleh AuthorS

Terjerat Cinta Pak Dosen

Terjerat Cinta Pak Dosen

Sebuah tragedi panas di masalalu yang dia alami bersama seorang Dosen sekaligus kekasihnya membuat Ardila memutuskan untuk pindah tempat tinggal ke kota Jakarta. Dia yang merasa frustasi dengan keadaan, memutuskan untuk kuliah di tempat berbeda. Suatu ketika seorang laki-laki bernama Riko berhasil mencuri perhatiannya yang sudah mati rasa tentang cinta. Tapi, siapa menyangka, tiba-tiba saja Ardila malah kembali bertemu dengan cinta di masalalunya? Siapakah yang harus dia pilih?
Baca
Chapter: Bab. 17
"Tolong jangan pergi dulu!" cegahnya menghalangi jalanku. "Tolong Pak, saya mau ke kantin. Tugas saya sudah selesai, kan?" "Iya, ada yang ingin saya bicarakan sama kamu. Tolong jangan pergi dulu..." cegahnya lagi sambil memegang tanganku. Saat aku berusaha melepaskannya. Tiba-tiba saja seseorang berteriak. "Dasar pelakor!" teriak Bu Ristia yang berdiri di depan pintu ruangan Pak Devan. Matanya melotot sambil memandang ke arahku dengan menahan amarah. Dia berjalan cepat, lalu menjambak rambutku dengan kasar. "Hei, wanita penggoda! Ternyata kamu ada disini juga ya, kenapa kamu tidak tahu diri mendekati kembali anak saya?!" ujarnya sambil mendorong kepalaku dengan kasar. "Mah, sudah Mah, kenapa Mamah melakukan itu? Tindakan Mamah ini keterlaluan!" bentak Pak Devan. "Kamu dan wanita ini yang keterlaluan! Bisa-bisanya di depan bayi di ruangan kampus ini kamu mesra-mesraan dengan wanita kotor ini!" ujarnya sambil menunjukkan telunjuknya ke arahku. "Dia bukan wanita kotor Mah, dia wa
Terakhir Diperbarui: 2025-01-17
Chapter: Bab. 16
Satu bulan sudah berlalu. Gosip tentang foto syur itu perlahan memudar. Tapi masih selalu ada orang yang membicarakan aku saat aku lewat di depan mereka. Aku berusaha tak mempedulikannya."Katanya foto itu, foto editan loh," bisik seorang mahasiswi pada temannya. "Beneran? Emang kamu tahu darimana kalau foto itu foto editan?" tanya temannya. "Baca nih, di grup chat ada yang menjelaskan soal editing foto jaman sekarang yang lagi ngetrend. Jaman sekarang kan dah canggih banget, jadi kita bisa aja terkecoh dengan hasil foto editan." jelas temannya. "Bener juga sih, kayaknya emang benar deh foto si Ardilla itu foto editan, kita kan bisa cek langsung fotonya di aplikasi." Kata temannya lagi yang membuat hatiku sedikit lega.Senyumku mengembang saat mendengar gosip yang sedang beredar tentang foto-fotoku yang ternyata hasil editan. Aku berjalan menuju ruang kelasku. Tapi, tiba-tiba saja Riko menghampiriku, dia mengulurkan tangannya. "Selamat ya, nama kamu sudah bersih, karena aku yakin
Terakhir Diperbarui: 2024-12-20
Chapter: Bab. 15
Aku menutup wajahku dengan selimut. Merutuki diri sendiri dalam hati karena sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal untuk kedua kalinya. Tidak seharusnya aku terjebak dengan ucapan Erista. Dan tidak seharusnya aku melakukannya bersama Pak Devan yang bahkan sudah menjadi suami orang. "Sudahlah Ar, semua sudah terjadi. Maka dari itu saya akan bertanggung jawab atas semua perbuatan saya sekarang, dan perbuatan saya di masalalu sama kamu." Katanya dengan entengnya. Entah apa yang harus aku lakukan. Aku tidak bisa berkata apapun lagi. Sengaja hanya diam. Menarik selimut untuk menutupi tubuh, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelahnya aku pergi meninggalkan Pak Devan tanpa sepatah katapun. ***********Saat berjalan di lorong kampus, semu orang memandang ke arahku. Mereka berbisik membicarakan soal aku yang memerima tantangan Erista semalam. "Aku pikir cupu, ternyata dia suhu. Bisa-bisanya minum sampai habis banyak ya!" ujar seorang mahas
Terakhir Diperbarui: 2024-12-04
Chapter: Bab. 14
Setelah membereskan semua barangku dan berpamitan pada ibu, aku pergi dari rumah Kak Lita menuju kontrakan yang sebelumnya sudah di siapkan kemarin oleh Riko. Karena ibu sedang sibuk memasak, dia tidak ikut membantu kepindahanku kesana. Aku naik bis menuju kontrakanku sambil menikmati indahnya jalanan kota. Beberapa panggilan tak terjawab dari Riko tak ku pedulikan lagi. Aku tetap fokus melihat jalanan kota sambil mengenang masa indah bersama Pak Devan. ""Hujan ini akan membuat kita saling mengingat kenangan di hari ini, saya yakin, kamu akan selalu mengingat saya di kala hujan." Ucapnya kala itu. Aku tersadar kembali lalu merutuki diriku sendiri karena tak bisa berhenti memikirkannya. "Dasar bodoh, ngapain masih mikirin orang itu sih Ar!" ujarku sambil menepuk jidatku. Setelah sampai di kostan aku langsung berbaring di tempat tidur. Karena disana sudah tersedia fasilitas yang lengkap. Tok...tok... Tok... Suara ketukan pintu membuatku segera membukanya. Terlihat Riko yang kini
Terakhir Diperbarui: 2024-11-30
Chapter: Bab. 13
"Ya, kalau begitu kita langsung ke rumah Clara saja sekarang!" kata Pak Devan sambil menarik tanganku. Kemudian kita kembali pergi menuju kediaman Clara di sebuah komplek perumahan elit. Hanya orang tertentu saja yang bisa masuk ke komplek itu karena selain menjaga privasi, itu sudah termasuk aturan di komplek tersebut. "Mohon maaf, anda tidak bisa masuk, lagi pula Mbak Clara juga belum tentu kenal dengan anda." Kata satpam penjaga komplek. "Tapi Pak. Kita perlu bertemu dengan seseorang, dan orang itu temannya Clara. Namaya Riko, bapak pernah bertemu dengan Riko, kan?" jawabku. Dia mengernyitkan dahi sambil mencoba mengingat sesuatu. "Oh, Den Riko ya? Den Riko..." "Riko sudah aku bawa ke rumah sakit!" kata sebuah suara dari arah belakang. Dengan spontan kami menengok ke arahnya bersamaan. "Clara!" ujarku. Di perjalanan menuju rumah sakit dia menceritakan semua kejadian yang di alami Riko. Dengan rasa cemas yang berlebih, tanganku gemetaran, pikiranku sudah kacau entah dimana sa
Terakhir Diperbarui: 2024-11-29
Chapter: Bab. 12
"Tapi Ar...kamu ini kan belum tahu betul seluk beluk kota Jakarta. Dan lagi, kamu mau mencari pekerjaan kemana?" tanya Ibu. Mendengar pertanyaan itu membuat aku terdiam. Aku memang sedang kebingungan. Tapi aku harus segera bertindak. Tidak mungkin terus-terusan menumpang hidup di rumah kakakku. "Nanti Ardilla pikirkan lagi." Ucapku, lalu aku berjalan memasuki kamarku. Duduk di depan meja belajar sambil melamun. Aku teringat dengan semua kejadian pahit dalam hidupku. Sekarang aku harus bangkit dan membuktikan pada semua orang bahwa aku akan menjadi lebih baik lagi. Dan aku tidak serendah itu. "Mau kemana Ar?" tanya Ibu padaku yang sudah bersiap pergi. "Ardilla mau mencari pekerjaan bu, do'akan ya, semoga Ardilla segera mendapatkan pekerjaan." Ucapku sambil tersenyum. "Hati-hati ya," ucap Ibu sambil mengusap bahuku. Ku lihat wajahnya yang sudah menua itu sambil tersenyum. Dialah yang membuatku kuat menjalani hidup yang pahit. Aku berjalan kesana kemari, memasuki beberapa toko di
Terakhir Diperbarui: 2024-11-28
Selingkuhan Suamiku

Selingkuhan Suamiku

Menikah selama tujuh tahun masih belum bisa mendapatkan keturunan. Lantas mengapa Razan harus mengambil jalan pintas dengan cara berhubungan bersama orang lain agar mendapatkan keturunan? Tidakkah dia berpikir tentang dampak buruk dari perselingkuhannya itu?
Baca
Chapter: Bab.49
"Aku yakin banget dia ada disana tadi, di dekat pohon kelapa, dan dia memakai jaket warna hitam," aku kekeh karena sangat yakin jika itu benar Kakakku."Ya udah, kamu jangan panik begitu, tenangin diri dulu ya, jangan khawatir, dia tidak akan berbuat jahat lagi sama kamu, mungkin dia cuma kebetulan lewat saja," balas Daniel sambil mengelus pundakku. "Aku beli minum dulu ya, biar kamu lebih tenang setelah minum." Ujarnya lagi lalu pergi.Rinjani menggiring tubuhku untuk duduk di salah satu kursi panjang yang terdapat di pinggir pantai. Dia berkali-kali mengelus punggungku untuk menenangkan karena dia tahu sendiri bagaimana rasa traumaku beberapa waktu lalu saat aku harus kehilangan calon bayiku karena kecelakaan yang di lakukan oleh Kak Nita."Tenang Amira, kamu akan baik-baik saja, jangan khawatir, kan ada aku." Ucap Rinjani.Tak lama Daniel datang dengan sebotol air mineral di tangannya. "Minum dulu Mir, biar kamu lebih tenang," ucapnya mengulurkan sebotol air itu padaku."Iya, terim
Terakhir Diperbarui: 2023-06-25
Chapter: Bab.48
Aku hanya diam saja berpura tak mendrngar pertanyaan dari Rama. Dia tetap saja mendesak memberiku pertanyaan lagi."Apa mau bulan ini juga kalian merid?" tanyanya lagi yang membuat aku dan Daniel juga Rinjani berlirikan."Bukan bulan ini, tapi besok!" jawab Rinjani tegas.Rama terkikik geli setengah mengejek mendengar hal itu. Aku rasa ada yang berbeda dengan sikapnya. Tapi ku abaikan saja. Setelah acara itu selesai, kami semua pergi ke pantai untuk merayakan kembali hari ulang tahunku.Tentu saja aku meminta izin pada Ibu dan Bapak untuk pergi ke pantai bersama teman-temanku. Mereka langsung mengizinkan karena bukan hanya aku yang meminta izin, tapi Daniel juga. Sepertinya Ibu dan Bapak sudah terpikat oleh sikap baik Daniel padaku yang selama ini cukup dekat dengan keluarga kami.******Kembali kami menghabiskan waktu bersama di pantai setelah sampai dan memakan waktu cukup lama. Kami sampai tepat pukul tiga sore. Aku duduk di tepi pantai sambil menikmati hembusan angin sore. Tiba-
Terakhir Diperbarui: 2023-05-25
Chapter: Bab.47
Bi Ningrum berhenti di sebuah taman yang sudah di dekorasi dengan dekorasi yang sangat indah. Terdapat ucapan selamat ulang tahun di dalam dekorasi yang terpasang membuat dahiku mengernyit. Disana juga sudah tertata rapih beberapa meja bundar lengkap dengan kursi yang mungkin akan menjadi tempat duduk beberapa tamu.Sebuah kue besar dengan angka 27 di atasnya yang terpampang di atas meja sudah jelas sekali memberitahuku bahwa acara surprise itu di tunjukkan untukku."Happy Birthday Amira" Tampak Daniel yang tiba-tiba muncul dari balik dekorasi itu sambil menebar senyuman termanis padaku."Happy Birthday Amira!" ucapnya berteriak. Beberapa orang juga muncul sambil berteriak terutama Rinjani, Rama dan juga Erlika yang tanpa berekspresi."Tunggu!" ujarku membuat senyum mereka memudar berganti degan ekspresi kebingungan."Ada apa Amira?" tanya Rinjani menghampiriku yang jaraknya beberapa meter."Emangnya kalian yakin hari ini hari ulang tahunku?" tanyaku."Lah, bukannya tanggal ulang tah
Terakhir Diperbarui: 2023-05-24
Chapter: Bab.46
Nisa menjelaskan mereka berdua sempat berbincang di depan toko dan tak sengaja dia mendengarnya. Maksud mereka datang ke toko mungkin untuk mengundangku ke acara pernikahan mereka, begitu kata Nisa."Aku dengar mereka lagi ngobrol tentang undangan pernikahan Bu, mungkin saja Ibu mau di undang ke acara pernikahan mereka." Jelas Nisa.Mobil yang kini sedang aku kendarai melaju lambat, kala mengingat penjelasan Nisa waktu di toko. Aku menghentikannya di depan sebuah Mall.Setelah memarkirkan mobil aku turun. Beranjak berjalan menuju sebuah toko minuman lalu memesannya. Aku duduk di sebuah kursi menunggu minuman datang."Hai, Amira!" sapa Rama bersama seorang perempuan cantik menghampiriku yang sedang duduk termenung.Aku tersenyum membalas sapaannya. Dia duduk bersama wanita itu. "Malam-malam nongkrong disini, sendirian lagi, Daniel kemana?" tanya Rama.Mendengar pertanyaan itu aku sudah mengerti. Setiap orang pasti akan mengira kami sudah memiliki hubungan selain berteman. Aku jadi mera
Terakhir Diperbarui: 2023-05-23
Chapter: Bab.45
"Assalamu'alaikum...," ucapku saat membuka pintu rumah setelah sampai di kota kelahiranku."Hallo! Amira, apa kabar!" Rinjani menerobos memelukku dengan di penuhi aura kebahagiaan di wajahnya."Alhamdulillah, baik, aduh! Pelan-pelan dong meluknya!" kataku pada Rinjani yang terlalu bersemangat."Kangen tahu! Kamu nih ya, malah kabur ke luar negri, giliran temen nikah gak ada, kesel deh!" gerutunya sambil mengiringi langkahku berjalan menghampiri Bapak dan Ibu yang tengah duduk di sofa."Gimana jalan-jalannya Mir, pasti senangkan?" tanya Ibu padaku yang mencium punggung tangannya."Alhamdulillah Bu, Amira udah lebih baik sekarang, suasana di sana enak banget, tapi dingin karena lagi musim salju." Jawabku lalu mencium punggung tangan Bapak."Coba kalau kita ikut kesana, Ibu sih gak mau ikut, jadinya Bapak juga gak bisa ikut!" kata Bapak meluapkan kekesalannya."Malas Pak, perjalanannya jauh, naik pesawat lagi. Bapak kan tahu kalau ibu takut naik pesawat." Jawab Ibu membela diri."Iya-iya
Terakhir Diperbarui: 2023-05-22
Chapter: Bab.44
Aku dan Daniel berjalan kaki ketika sudah sampai di tempat tujuan. Kami harus menaiki tangga panjang menuju menara.Sesekali aku berhenti berjalan karena kelelahan. Dengan tingkah konyolnya dia memintaku untuk menaiki punggungnya menawarkan diri untuk siap menggendongku."Naiklah!" katanya sambil berjongkok."Eh, gak usah, aku masih bisa jalan kok," tolakku."Yakin, bakal kuat naik ke tangga berikutnya?" ejeknya padaku."Yakinlah, ayok lanjut!" ajakku sambil menaiki anak tangga berikutnya.Beberapa menit berikutnya kami sudah sampai di puncak menara. Disana terdapat banyak sekali gembok yang terpasang di sepanjang tempat. "Mau coba pasang gembok? Tulis sebuah tanda, atau permintaan, buat seru-seruan aja." Usul Daniel saat aku berdiri melihat satu persatu gembok yang sudah terpasang.Aku menyetujuinya. Kami membeli gembok serta menulis sesuatu lalu memasangnya di tempat yang cukup ruang. "Selesai!" teriak Daniel kegirangan."Kamu tulis apaan?" aku mengintip gembok yang baru saja di p
Terakhir Diperbarui: 2023-05-21
Anda juga akan menyukai
Karma(penyesalan)
Karma(penyesalan)
Romansa · Nadaaulia
46.4K Dibaca
Psychopath Love
Psychopath Love
Romansa · Hijaudaun_langitbiru
46.4K Dibaca
Semalam Bersama Tuan Presdir
Semalam Bersama Tuan Presdir
Romansa · Secilia Abigail Hariono
46.2K Dibaca
Melahirkan Keturunan Untuk CEO
Melahirkan Keturunan Untuk CEO
Romansa · Melisristi
46.2K Dibaca
Hot Mother
Hot Mother
Romansa · Amy_Asya
45.9K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status