Chapter: Ipar Penggoda“Bener-bener ya kamu, Mbak.”Seraya menggerutu, jari Bening sudah mendial nomor Sinta. Tetapi, hingga panggilan ketiga, sama sekali tidak ada jawaban. Seakan Sinta sengaja tak menjawab telepon darinya. Membiarkan Bening larut dalam emosi serta kecemburuan yang membara.Tidak putus asa, kali selanjutnya Bening menelepon Cakra (lagi). Tetapi, nyatanya nomor suaminya itu justru tidak aktif. Membuat Bening kian curiga. Ia gelisah bukan main. Pikirannya meruncing pada simpulan prematur.BAHWA SUAMINYA MEMANG BERKHIANAT!“Ya ampun, Maaaas. Tega banget kamu!” desisnya dengan hati teriris pilu.Tangannya cepat mengetikkan pesan kepada Cakra. Mempertanyakan kesungguhan Cakra yang berjanji untuk setia, yang telah berjanji untuk terus berkabar bahkan setiap menit. Tapi, nyatanya mana? Kenyataannya suaminya itu justru tidak bisa dihubungi kala suasana hati Bening tengah berselimut kabut kecurigaan.“Mana janjimu? Katanya mau ngabarin aku. Katanya nggak bakal biarin aku mikir yang aneh-aneh.”“Jus
Terakhir Diperbarui: 2025-02-14
Chapter: Pesan Sekali LihatSuara Cakra dari seberang itu segera menyadarkan Bening bahwa sambungan telepon masih berlangsung. Buru-buru ia ambil ponsel dan menempelkan benda pipih tersebut ke telinga. Setelahnya, ia sendiri bingung melontar jawaban.“Iya, Mas?”Terdengar embus napas kasar dari seberang. “Siapa pria barusan? Kamu kenal?” Pertanyaan yang lebih pas untuk disebut sebagai introgasi.Sengaja Bening menarik napas dalam-dalam. Ia berharap bisa menemukan jawaban aman dengan cepat. Tetapi, nyatanya isi kepala sedang bergejolak hingga kosong yang Bening rasakan.“Bening. Malam apa maksudnya?” Cakra terus mengejar jawaban.“Aku nggak ngerti, Mas. Aku juga nggak kenal sama pria itu. Mungkin dia lagi mabok atau gimana,” jawabnya asal.Hening.“Halo, Mas! Mas! Mas Cakra!” Bening sengaja menjauhkan ponsel untuk melihat layar. Masih tersambung.“Aku nggak kenal sama pria barusan. Aku juga kaget kenapa dia ngomong kayak gitu,” imbuh Bening. Ia bingung harus mengatakan apa agar Cakra mempercayai kalimatnya.“Kamu
Terakhir Diperbarui: 2025-02-13
Chapter: 'Malam Itu' Tak Terlupa“K-kamu!”Napas Bening seperti tersendat di tenggorokan. Tidak pernah ia bayangkan akan kembali bertemu dengan pria tersebut. Meski malam itu kesadaran tak sepenuhnya ia miliki, tetapi masih ada sisa ingatan tentang siapa pria yang kini berdiri tak jauh darinya.Pria dengan setelan jas rapi itu masih berdiri di tempatnya. Tanpa membuka mulut dan hanya menatap lurus ke arahnya dengan dingin.Bening menarik napas dalam. “Tenang, Bening! Tenaaang!” batinnya.Ia menenangkan diri sendiri meski pikiran dan hatinya telah luar biasa berkecamuk. Dalam embusan napas yang pelan ia terus meyakinkan diri bahwa pria itu hanya kebetulan datang, mungkin hendak membeli kue, dan semuanya akan seperti sedia kala. Baik-baik saja.Ya, tidak ada yang perlu dirisaukan!Pria itu hanyalah masa lalu. Kesalahan semalam. Tak kurang. Tak lebih.Sekali lagi, Bening menarik napas lalu tersenyum. “Ada. Cokelat di sini memang premium. Dipastikan kualitasnya!”“Jadi, nggak bakalan bikin gangguan di tenggorokan ataupun
Terakhir Diperbarui: 2025-02-11
Chapter: Pria Tak Asing“Terima kasih, Kak! Ditunggu kedatangannya lagi, yaaa!”Suara Flora amatlah merdu memanjakan konsumen. Tetapi, hanya seperti angin lalu bagi Bening yang telah lebih dulu larut merapikan display rak kuenya.Suasana gerai kembali lengang setelah beberapa gerombol anak muda berbondong membeli Korean Cream Cake. Demi membunuh sepi, tangan Bening cekatan merapikan tatanan. Meski yang sebenarnya sedang berserakan adalah pikirannya.Sebentar lagi langit bersulam warna ungu, tetapi tiga panggilannya kepada Cakra tak diangkat. Suaminya itu juga belum berkirim pesan setelah terakhir pagi tadi.Sebagai perempuan yang baru saja menikah, tentu hati Bening resah. Terlebih mengingat bahwa di usia pernikahannya yang belum genap seminggu sudah diwarna noktah, kian menjadikan Bening banyak pikiran.Suara pintu gerai yang terbuka pun tak menghentikan Bening dengan lamunannya yang kian variatif.“Kak, Cromboloni isi cokelat masih?”Bening tak menyahut karena telinganya sedang tertutup lamunan.“Kakaaaak.
Terakhir Diperbarui: 2025-02-07
Chapter: Hasrat Terlarang“Ke mana sih kamu, Mas?”Sinta menggenggam ponselnya setengah was-was. Menunggu balasan pesan dari Cakra begitu membuatnya resah. Mungkinkah Cakra sibuk dengan pekerjaan? Atau jangan-jangan adik iparnya itu sengaja menghindar darinya.Pikiran itu tiba-tiba menyalakan bara di dada Sinta. Ia tidak mau jika sampai Cakra menghindar darinya. Terlepas fakta bahwa Cakra kini adalah suami adiknya sendiri, Sinta tidak peduli. Yang ia inginkan adalah menarik Cakra untuk semakin mendekat dan berakhir memujanya melebihi Bening.Ke sekian kalinya Sinta menatap sendu ke arah layar ponsel. Masih tidak ada pesan balasan dari Cakra. Keresahannya bertambah ganas. Sungguh khawatir jika sampai Cakra sengaja menghindar darinya.“Kalau 15 menit lagi dia nggak bales, aku telepon aja!” ujar Sinta bermonolog.Namun, tak perlu menunggu sampai 15 menit karena beberapa detik berikutnya sebuah notifikasi pesan muncul di layar gawai. Sinta menyungging senyum menyadari bahwa pesan itu berasal dari Cakra. Yang sekali
Terakhir Diperbarui: 2025-02-04
Chapter: Firasat Seorang Istri“SATU BULAN?”“NGGAK KELAMAAN?”“Mas mau ngapain di sana sampai satu bulan?”Kepala Bening yang baru saja dingin sebab kucuran air shower, kini kembali panas. Bahkan lebih membara dari sebelumnya. Suaminya itu ... serius?“Resto di sana lagi terombang-ambing, Sayang. Dan aku yang dipercaya bisa atasi ini. Dilihat perkembangannya sebulan.”Alasan Cakra itu tak mampu masuk ke akal Bening. lebih-lebih Cakra akan pergi di saat seperti ini? Di hari kedua pernikahan mereka? Di saat mereka belum mendapati malam pertama sebagai sepasang suami-istri? Dan saat masalah –entah salah paham entah memang pengkhianatan antara Cakra dengan Sinta belum terselesaikan?Ya Tuhan!“Tapi, Mas. Kita ini baru nikah loh. Kamu juga udah ambil cuti. Ditambah masalah semalem ... apa nggak bisa ditunda?” Mata Bening terpejam, menahan gejolak emosi di dadanya.“Aku ngerti, Sayang. Ini berat. Bukan cuma buat kamu, aku pun juga berat. Tapi, ini juga demi kita. Aku janji bakalan terus kasih kabar!”Aneh. Sangat aneh.
Terakhir Diperbarui: 2025-01-29