
Legend of Li Chen
Raja Xuan Tao Ming adalah raja angkuh paling kejam yang menggunakan ketakutan dan desakan untuk berkuasa. Bahkan anak kecil yang berani menyebut namanya tanpa keagungan akan langsung dipenggal, tepat di hadapan banyak orang.
Suatu hari, peramal pribadinya berkata bahwa akan ada anak laki-laki yang menjadi kematiannya. Untuk menghindari ramalan itu, Raja Xuan Tao Ming mengundang seluruh anak laki-laki ke istananya untuk dibantai habis-habisan.
******
Li Chen, anak yatim piatu berusia 14 Tahun yang memiliki profesi sebagai pencuri di ibu kota kerajaan Datong.
Suatu hari, kakek sekaligus gurunya meminta Li Chen untuk melanjutkan perjuangannya membebaskan masyarakat kerajaan dari Penguasa Tirani, Raja Xuan Tao Ming.
Dari sang kakek, Li Chen mengetahui bahwa rupanya dia masih memiliki ibu yang terkurung di dalam istana raja. Li Chen pun bermaksud ke istana untuk menyelamatkan ibunya.
Bersama teman-teman baiknya, Li Chen melakukan sesuatu yang belum pernah dia bayangkan.
"Saat dendam tidak bisa dibalaskan, langit akan tertunduk malu.
Kematian ini akan menjadi penebusan dosanya atau penebusan dari kebaktianku,
Dua musuh tidak bisa hidup di bawah atap langit yang sama. Salah satu di antara kami harus mati,
Kisah ini akan menjadi bentuk dari keberanianku. Agar seluruh dunia tahu siapa aku dan apa yang telah aku lakukan."
******
Read
Chapter: 10 - Aula PerjamuanSosok wanita yang berjalan di belakang Raja Xuan Tao Ming tidak lain adalah Nona Xia Yi Zhan. Wanita dengan tahi lalat kecil di bawah mata sebelah kanannya itu seakan mencari subjek yang berpotensi sebagai kematian bagi Raja Xuan Tao Ming. Sayangnya, semua anak laki-laki di aula besar ini justru terlibat tegang dan ketakutan. Mereka bahkan tidak ada yang berani menatap Raja Xuan Tao Ming lebih lama dan memilih untuk menundukkan pandangan mereka dengan tubuh yang gemetar. Di sisi lain, Li Chen sempat merasa syok saat melihat tatapan mata dari wanita di belakang raja. Dia bahkan secara spontan menurunkan pandangan matanya dan merasa sangat tegang. Firasatnya mengatakan bahwa sosok di belakang Raja Xuan Tao Ming bukanlah wanita biasa. Raja Xuan Tao Ming duduk di singgasananya dan Nona Xia Yi Zhan berdiri di sampingnya. Dia pun memperhatikan setiap anak-anak yang berusia 13 dan 14 Tahun di hadapannya sebelum buka suara. "Kenapa kalian semua berdiri? Duduklah," suara bariton Raja Xu
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: 9 - Pertemuan"Ibu..! Aku tidak mau masuk ke sana, Ibu..!" anak laki-laki itu menangis memanggil ibunya. Dia ditarik paksa oleh prajurit istana dan membuat Li Chen yang menyaksikan kejadian itu nampak menggeram."Beraninya kau menolak perintah Yang Mulia Raja!""Ibu...!"Li Chen baru akan melangkah saat tangannya diraih oleh Hao Fang. Dia tersentak dan lalu menatap anak laki-laki di sampingnya itu. Hao Fang terlihat menggeleng pelan sebagai isyarat agar dirinya tidak membuat masalah.Li Chen meraih tangan Hao Fang dan berkata, "Kau jangan khawatir. Aku bisa mengendalikan diri,"Li Chen pun berjalan mendekat. Dia lantas memegang pergelangan tangan prajurit yang berani menarik kasar seorang anak laki-laki berusia 14 Tahun. Tindakannya membuat terkejut semua orang."Siapa yang berani-""Paman, kau terlalu kasar pada anak kecil." Li Chen menyela saat prajurit di hadapannya hendak membentak. Dengan senyuman ramah, Li Chen kembali berkata. "Bukankah sekarang adalah hari
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: 8 - Istana Raja DatongIstana Raja Xuan Tao Ming dipenuhi oleh pilar-pilar yang menjulang tinggi dengan mewah. Terlihat karpet bersulam benang emas yang menjadi pijakannya ketika ia berjalan menuju singgasananya.Istana itu sangat luas, bahkan hanya aula samping saja cukup untuk menampung kerumunan orang awam dan bangsawan. Ini membuktikan bahwa istana itu luar biasa, mempunyai pesona keagungan, dan bahkan mampu membuat iri siapa pun yang melihatnya.Ada banyak pelayan yang bekerja setiap harinya dan kali ini semakin banyak lagi sebab mereka sedang mempersiapkan istana tersebut untuk ulang tahun ibu suri.Raja Xuan Tao Ming tidak hanya memberi perintah untuk menghias istana miliknya, tetapi juga mewajibkan seluruh rakyat Kerajaan Datong untuk ikut dalam menghias jalanan serta rumah-rumah mereka. Dan tentu saja bagi siapa pun yang tidak mengikuti perintah ini, maka hukuman berat akan langsung dijatuhkan.Nona Xia Yi Zhan yang merupakan selir istimewa Raja Xuan Tao Ming terlihat berjalan-jal
Last Updated: 2022-12-04
Chapter: 7 - Tujuan Di alun-alun pasar tempat Li Chen berada sekarang ini terlihat beberapa prajurit istana. Orang-orang berkerumun untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.Merasa penasaran, Li Chen pun ikut mendekat. Dia berjalan di atap bangunan dan kemudian melompat ke salah satu pohon. Kakinya mendarat dengan tepat di salah satu dahan yang ada."Pengumuman..! Pengumuman untuk seluruh rakyat Kerajaan Datong..!"Li Chen mengerutkan kening. Dia tanpa sadar menahan napas dan merasa agak cemas. Ini karena setiap kali ada pengumuman dari istana, maka itu pasti adalah perubahan tentang pajak.Tidak hanya Li Chen yang merasa demikian, tetapi warga yang lainnya pun ikut merasakan hal serupa. Mereka gugup dan merasa berdebar-debar.Prajurit itu berseru, membacakan tulisan dalam kertas kulit kuda di tangannya. Dia mempunyai suara yang lantang, perkasa dan begitu menggema."Untuk merayakan hari ulang tahun Ibu Suri Kerajaan Datong. Yang Mulia Raja dengan murah hati mengundang s
Last Updated: 2022-12-04
Chapter: 6 - KesedihanKetika Shuang Fei dan teman-temannya melihat Li Chen berjalan keluar, udara seketika membeku dan menusuk. Semua orang memperhatikan anak laki-laki berusia 14 Tahun itu yang berdiri dengan ekspresi wajah yang rumit."Saudara Chen ..." seorang anak berujar, nyaris tidak terdengar. Bibirnya kelu dan air matanya jatuh saat melihat Li Chen menggeleng pelan.Di bawah langit itu, Jembatan Yue Long dipenuhi suara isak tangis. Anak-anak itu kebanyakan tidak lagi memiliki orang tua dan hanya mempunyai Feng Mu sebagai sosok yang merawat mereka. Kehilangan seorang yang sangat berharga rasanya seperti jantung kita telah ditarik keluar dari tempatnya.Xiao Ling baru saja tiba beberapa saat yang lalu. Anak perempuan bertubuh gempal itu menutup mulutnya dengan kedua tangan dan seakan menahan isakannya. Namun meski demikian, kesedihannya terlihat dari kedua matanya.Satu-satunya anak yang tidak menangis seperti yang lainnya adalah Li Chen. Dia berusaha untuk keras kepala agar tidak sampai terlihat lema
Last Updated: 2022-10-07
Chapter: 5 - Feng MuLi Chen menelan ludah. Kakinya berat melangkah ke tempat tidur di mana kakek bernama Feng Mu berbaring. Dia diberikan ruang oleh teman-temannya dan perasaannya menjadi semakin tidak nyaman."Kalian ... Keluarlah,"Li Chen mendengar suara berat dan lemah itu. Dia memperhatikan teman-temannya yang mengangguk pelan dan memberi hormat sebelum mulai meninggalkan kamar ini. Beberapa raut wajah temannya nampak sedih dan seakan berat untuk pergi."Chen'Er ... Kemarilah, Nak."Li Chen menarik napas dalam-dalam. Binar matanya berbeda, tetapi dengan cepat dia menyembunyikannya dan lantas bersuara seperti biasa."Tua Bangka, aku mendengar kau memanggilku? Ada apa?" Li Chen menyilangkan tangannya, berpura-pura tidak menunjukkan kekhawatiran.Feng Mu, pria tua dengan rambut yang sepenuhnya sudah memutih dan wajah keriput itu tersenyum tipis. Dia adalah pemilik sekaligus pendiri dari kediaman 'Jembatan Yue Long' ini, dia jugalah yang sudah merawat Li Chen hingga sebesar sek
Last Updated: 2022-10-04