author-banner
Bu Dhe
Bu Dhe
Author

Novel-novel oleh Bu Dhe

MENIKahi ARJUNA

MENIKahi ARJUNA

MENIK Kembang desa yang punya impian memiliki banyak uang. Karena lelah selalu dituntut untuk hidup sederhana sebagai anak pegawai bergaji rendah, Menik memilih bekerja sebagai buruh pabrik rokok. Namun menjadi buruh pabrik tidak seberapa penghasilannya. Dia ingin menikah dengan orang kaya agar bisa foya-foya. ARJUNA Namanya saja sudah terlihat tampan. Tanpa tebar pesona pun dia sudah digandrungi banyak perempuan, dari remaja sampai yang sudah beruban. Pembawaannya tenang, tidak banyak bicara dan sopan. Bekerja sebagai akuntan publik dengan kehidupan yang cukup mapan. NARYO Teman sekampung Menik. Gayanya agak lain dari yang lain alias nyentrik. Jatuh cinta setengah hidup pada Menik. Terkenal sebagai anak juragan yang kaya raya di kampungnya. Tidak bekerja karena mengandalkan harta warisan orang tua. Ketiganya dipertemukan dalam situasi penuh salah paham. Menik yang sehari-hari bersama Naryo, mulai jatuh cinta pada Arjuna karena ketampanannya. Namun hatinya berat melepaskan Naryo yang selama ini selalu menyokong kehidupannya. Pada siapakah hati Menik akan berlabuh pada akhirnya? Apakah Arjuna juga memiliki perasaan yang sama pada Menik? Bagaimana dengan Naryo jika ditinggalkan Menik? Ikuti kisah mereka dalam MENIKahi ARJUNA.
Baca
Chapter: 12 Naryo Mutung
"Kamu yakin mau kerja?" Tanya Menik tidak percaya.Naryo mengangguk."Serius?""Iya, aku itu kan nurut sama kamu, Nik. Karena kamu calon istriku," kata Naryo sambil tersenyum lebar."Mulai deh," kata Menik tertawa."Lho bener kan. Suami juga harus mendengarkan pendapat istri. Kan aku kamu suruh nyoba kerja, jadi aku bakal kerja," jawab Naryo."Ehem. Iya sih. Tapi tampilan kamu nggak bisa kayak gini kalau mau kerja, Yo," kata Menik hati-hati."Emangnya kenapa sama tampilan aku? Ini itu model keluaran terbaru, Nik. Ini itu motif Naga yang katanya bakal bikin aku kelihatan tambah gagah dan kaya raya," kata Naryo sambil menunjuk bordiran naga yang besar memenuhi bagian punggung jaketnya."Kamu kayak preman, gengster gitu lho, Yo," bisik Menik."Lho emang itu tujuannya. Kamu pikir kenapa rambutku aku tata rapi seperti ini? Nggak jaman lagi preman kudu brewokan sama rambut acak-acakan. Preman sekarang harus modis, harus rapi jali," elak Naryo yang malah membuat Menik menggelengkan kepalanya
Terakhir Diperbarui: 2022-10-25
Chapter: 11 Anak Juragan
Kabar tentang adanya lowongan untuk staf di bagian kantor baru diumumkan pekan berikutnya. Ada selebaran yang dipasang di papan pengumuman tiap unit bangunan produksi dan di bagian depan bangunan pabrik.Meski beberapa orang di unit menyemangati Menik untuk ikut seleksi dengan ijazah SMEA yang dia miliki, Menik menolak. Dia pesimis akan mendapatkan lowongan itu.Kebanyakan para pekerja di pabrik ini memang ibu-ibu berpendidikan dasar saja. Ijazah SD sudah lebih dari cukup untuk melamar pekerjaan di pabrik. Tidak sedikit buruh yang SD pun tidak tamat. Yang penting mereka bisa bekerja meskipun dengan upah yang rendah. Biasanya mereka bisa masuk bekerja karena bawaan dari mandor atau ajakan sesama pekerja. Biasanya pekerja yang mengajak orang lain masuk harus menjadi penjaminnya. Ada juga yang seperti Menik. Hanya mendapat info lowongan dari buruh lain kalau ada rekrutan baru untuk buruh pabrik saja. Selebihnya Menik usaha sendiri saat mendaftar dan mengikuti prosesnya.Apa pun carany
Terakhir Diperbarui: 2022-10-25
Chapter: 10 Patuh
Menik melepas jaket yang dipakainya dan memberikannya kepada Naryo."Nih, makasih. Tapi sorry, jadi bau mbako," ucap Menik."Lho, kenapa dilepas, Nik. Aku tidak mengapa jika kamu memakai pakaianku, Nik. Aku ikhlas, suatu kehormatan bagiku saat pakaianku menyentuh kulitmu," jawab Naryo."Walah nggak usah nggombal. Dah keburu Maghrib nih. Mau sholat di sini atau pulang?" "Ehehe, aku pulang aja yaa, Nik. Salam buat Bapakmu," pamit Naryo sambil naik ke atas motornya."Kok cuman Bapakku? Nggak nitip salam sama ibuku juga?" Goda Menik."Ah, kamu jangan bilang gitu, Nik. Nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lho," balas Naryo."Maksudmu?" "Kalau ibumu beneran jatuh cinta sama aku gimana, kan blaen jadinya?""Bocah edyan. Dah balik sana!"Naryo tertawa memamerkan barisan giginya yang rapi. Menik menepuk punggung Naryo sebelum lelaki itu melesat pulang. 'Sebenarnya dia ini ganteng juga. Tapi gayanya, yaa ampuun,' batin Menik."Baru pulang, Nik?" Sebuah suara membuyarkan lamunan Menik
Terakhir Diperbarui: 2022-10-25
Chapter: 9 Pesona Naryo
"Menik!" Sebuah suara menghentikan percakapan antara Menik dan Puji.Menik mengarahkan pandangannya pada sumber suara. Seorang lelaki tengah melambaikan tangannya ke arah Menik dengan senyum lebarnya."Oh, jadi itu pacar kamu, Nik?" Goda Puji.Entah mengapa seolah ada nada geli dan merendahkan yang sontak membuat Menik tidak senang dengan cara bicara Puji."Bukan, temen," jawab Menik cuek."Ah, jangan bohong gitu. Dapet darimana cowok antik kayak begitu, Nik?" ledek Puji."Dia orang baik, Pu. Jangan kamu ledek begitu," sergah Menik."Nggak aku nggak ngeledek dia kok, Nik. Cuman yaa kamu tahu sendiri, siapa pun akan berpikiran sama kayak aku, kecuali dia suka sama 'temen' kamu itu. Baru dia nggak masalah cowoknya dandan model begitu," elak Puji."Kok kamu ngomongnya begitu sih, Pu. Aku nggak pernah Mandang rendah dia. Dia punya style sendiri tentang penampilannya." Bela Menik. Wajahnya nampak gusar."Iya, maaf deh kalau aku nyinggung kamu. Tapi temen kamu itu Orang kaya rupanya, motorn
Terakhir Diperbarui: 2022-10-02
Chapter: 8 Orang Dalam
"Wanita aneh," gumam laki-laki bernama Arjuna itu."Siapa yang aneh pak?" Tanya seorang Bapak yang tadi memanggilnya "Oh nggak, Pak. Nggak apa-apa. Ada apa yaa, Pak?" Arjuna berusaha menfokuskan perhatiannya pada penjelasan bapak tadi. Namun Arjuna begitu sulit mengabaikan sosok Menik yang sentuhan tangannya tadi telah meninggalkan desir halus di sekujur tubuhnya.'Ada apa ini? Kenapa rasanya badanku jadi panas dingin?' batin Arjuna.Tiba-tiba sebuah kesadaran terlintas dalam pikiran Arjuna. Ia mulai sadar mengapa tubuhnya mendadak terasa dingin. Tangannya menggosok-gosok lengannya."Pak Arjuna, kenapa? Sakit?" Tanya Bapak itu menghentikan penjelasannya. "Nggak tahu, Pak. Sejak ketemu sama perempuan tadi, badan saya rasanya jadi nggak enak, kayak meriang gitu, Pak," jawab Arjuna.Tangan Arjuna mengusap-usap kasar tengkuknya lalu memeluk tubuhnya sendiri. Badannya tiba-tiba terasa panas dingin.'Ini pasti gara-gara perempuan tadi. Apa yang sudah dilakukannya padaku, sampai aku jadi
Terakhir Diperbarui: 2022-09-28
Chapter: 7 Pak Arjuna
Kehidupan Menik sebagai buruh pabrik baru berjalan selama tiga Minggu. Menik masih belajar bagaimana melinting rokok dengan baik dan cepat. Alat sederhana di depannya bergerak lebih lambat jika dibandingkan dengan buruh yang lain.Dia hanya berani mengambil target 1500 saja. Tidak sebanding memang dengan buruh lainnya yang bisa sampai dua atau empat kali lipat dari targetnya.Menik juga mengambil shift pagi. Dari pukul enam pagi sampai pukul tiga sore. Dua Minggu pertama Menik mendapat tugas menggunting lintingan rokok. Kadang dia juga membantu tim pengepakan. Yaa berpindah-pindah tergantung bagian mana yang dibutuhkan, alias mengikuti apa kata mandor.Selama training, istilahnya, Menik juga belajar melinting rokok sampai mendapat tanda 'Ok' dari mandor. Pekerjaan yang monoton dan melelahkan dengan gaji yang lumayan untuk ukuran orang kampung seperti Menik.Minggu ini Menik sudah ditempatkan di bagian linting rokok. Suasana pabrik yang berisi dominan ibu-ibu ini tidak pernah sepi. Sua
Terakhir Diperbarui: 2022-08-01
Jalan Takdir Nadhira

Jalan Takdir Nadhira

Nadhira, seorang gadis remaja yang sudah kelewat batas dalam berpacaran. Setelah kepergian kekasihnya, Zaki, yang sangat tiba-tiba. Nadhira baru menyadari bahwa ternyata buah cinta mereka telah tumbuh dalam rahimnya. Sebuah pernikahan yang tidak diinginkan dengan seorang duda beranak dua bernama Hanif adalah solusi dari keluarga besar ayahnya. Pernikahan macam apa yang akan Nadhira jalani dengan mantan suami tantenya itu? Akankah mereka bertahan dalam maghligai rumah tangga tanpa cinta? Bagaimana anak-anak Hanif menanggapi pernikahan itu? Bagaimana nasib Zaki sebenarnya? Dapatkah Arya menemukan keberadaan Zaki dan menuntut balas akan peristiwa yang menimpa keluarganya? Ikutilah kisah bagaimana Nadhira menjalani Jalan Takdir yang diperuntukkan khusus untuknya. Selamat membaca ;)
Baca
Chapter: 41 Konfrontasi
Sorot mata yang penuh amarah Ana tujukan pada Nadhira."Ngapain kak Nad Nangis? Nyesel udah nikah sama ayahku dan tinggal di kampung seperti ini?" "Ana, kamu sudah pulang? Maaf aku nggak denger," ujar Nadhira sambil mengusap pipinya yang basah."Ngapain Kak Nad nangis?! Harusnya yang nangis itu aku sama Ani! Kak Nad sudah ngrebut ayah dan ibuk dari kami! Aku benci sama Kak Nad!" Teriak Ana."Maaf, Ana. Aku nggak bermaksud untuk merebut siapa pun dari kamu dan Ani. Ayah kamu cuman bantuin kak Nad," Nadhira mendekati Ana. Ana melangkah mundur menjaga jarak jari Nadhira. Matanya sudah merah menahan tangis dan amarah."Ini rumah Aku! Dan itu kamar Ibuk sama ayah!" Tunjuk Ana pada kamar yang tadi malam ditempati Nadhira."Iya, aku tahu. Maaf. Kalau kamu nggak suka kak Nad tidur di kamar itu, kak Nad akan tidur di ruangan lain," Nadhira menanggapi dengan tenang meski batinnya amat terluka."Kak Nad jahat, tahu nggak? Aku nggak suka ayah nikah lagi. Aku nggak mau ibu baru!" Mata Ana berkac
Terakhir Diperbarui: 2022-10-26
Chapter: BAB 40 TENTANG ZAKI (3)
"Ya..," jawab Nadhira pelan. Pandangan Nadhira seperti berkabut. Ia tidak bisa melepas pandangannya pada Zaki. Ia tidak ingin Zaki berhenti menyentuhnya. Tangannya membelai lembut pipi dan leher Zaki.Aroma keringat bercampur parfum yang dipakai Zaki membuat Nadhira memejamkan matanya. Wangi aroma lembut shampoo yang dipakai Nadhira menyelusup ke hidungnya dan mulai menggoda Zaki. Mata Nadhira terpejam. Zaki perlahan mengecup lembut bibir merah muda Nadhira.Mendapatkan lampu hijau dari Nadhira, Zaki perlahan memulai aksinya. Diberikannya kecupan-kecupan lembut di bibir, pipi dan kening Nadhira. Jemarinya lembut membelai anak-anak rambut Nadhira. Perlahan turun menyentuh telinga dan lehernya.Kecupan manis Zaki masih berlanjut. Keduanya saling berpagut lembut. Jemari Zaki terulur ke belakang kepala Nadhira. Usapan lembut jemarinya berpadu dengan hangatnya kecupannya membuat Nadhira tanpa sadar melenguh nikmat. Nadhira begitu menikmati sentuhan Zaki.Kini tak hanya bibir Nadhira yang d
Terakhir Diperbarui: 2022-10-05
Chapter: BAB 39 TENTANG ZAKI (2)
“Zaki, kamu merokok?” Nadhira menoleh ke arah Zaki dan menunjukkan sebungkus rokok yang hampir penuh.“Ah, kadang aja.. kalau lagi nulis lagu,” jawab Zaki sekenanya.“Sejak kapan?” tanya Nadhira masih sambil membolak balik rokok itu.“Hmm.. Sejak ngeband kayaknya,” tak acuh Zaki menjawab pertanyaan Nadhira.“Trus ini ?” desak Nadhira“itu bukan rokok aku. Punya anak-anak ketinggalan waktu main ke sini,” jawab Zaki sambil nyengir.“Aku nggak pernah tahu kamu suka ngerokok. Hmm.. baiknya sih dikurangin. Lebih baik lagi kalau berhenti. Kamu kan masih muda, masa depan masih panjang, jangan dirusak dengan barang kayak gini,” panjang lebar Nadhira mengomel“ahaha.. iya bu guru..” geli Zaki menimpali omelan Nadhira sambil tertawa.“Kamu ini kalau dibilangin yaa..” Nadhira berbalik kembali melihat-lihat koleksi yang ada di meja belajar Zaki.“Emang ngerokok enak?” penasaran Nadhira melemparkan pertanyaan itu. Ia tidak pernah tahu alasan kenapa orang suka banget ngerokok. Padahal Nadhira ngise
Terakhir Diperbarui: 2022-10-05
Chapter: BAB 38 TENTANG ZAKI (1)
Subuh itu, Nadhira menyadari bahwa keberadaan dirinya di rumah itu ditentang keras oleh Ana dan Ani. Sejak kemarin Hanif memang tidak menceritakan apa pun padanya. Termasuk fakta bahwa Ana dan Ani menolak pernikahan Hanif dan Nadhira.Hanif mendapati Nadhira duduk di tempat tidur masih dengan menggunakan mukena. Mushaf kecil tergeletak begitu saja di sampingnya. Wajah Nadhira kentara habis menangis.“Ada apa, Nad?” tanya Hanif hati-hati.“Lik, Nad harus kemana kalau di sini pun ditolak? Nad sekarang nggak punya apa-apa,” keluh Nadhira.“Kenapa kamu bilang begitu?” tanya Hanif sambil duduk di hadapan istrinya.“Aku kayak nggak punya siapa-siapa lagi, Lik. Lik tahu sendiri Mama dan Kak Arya sudah tidak mau berhubungan lagi denganku. Sedangkan di sini pun begitu. Lantas aku harus pergi kemana?”Hanif menghela napas berat. Dia baru sadar bahwa Nadhira telah mendengar pembicaraannya dengan Ana barusan.“Kan kemarin sudah kita bicarakan baik-baik. Kenapa sekarang jadi ngomongin ini lagi?”H
Terakhir Diperbarui: 2022-10-04
Chapter: BAB 37 "KAMAR IBUK!"
“Kalau kamu belum nyaman satu kamar dengan aku. Ngak apa-apa biar Mas tidur di kamar lain, atau di ruang tamu,” kata Hanif yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang Nadhira, mengagetkannya.“Nggak, Mas. Kalau ada yang harus tidur di luar ya aku. Kan ini rumahnya Mas. Jadi nggak apa kalauaku tidur di ruang tamu atau depan tv,” tolak Nadhira.“Hmm. Sekarang ini kamu bukan orang lain lagi di sini Nad. Ini rumah kamu juga. Kan kamu istrinya mas. Jadi kamar ini juga jadi kamar kamu. Tapi ya kalau kamu nggak keberatan alangkah baiknya kalau kita tidur bersama.Nadhira menatap ngeri ke arah Hanif“Nggak. Bukan tidur bersama itu. Maksud aku tidur bersama di kamar ini. Tidur dalam artian yang sebenarnya. Mas janji nggak akan memaksa kamu untuk melayani Mas. Kamu tenang aja,” hanif jadi salah tingkah.“Maaf Lik. Aku rasa aku belum bisa melayani lik sebagaimana layaknya istri melayani suami. Aku harap lik bersabar tentang itu.“Iya, insyaallah sabar. Tapi jangan panggil Lik lagi dong. Kan tadi u
Terakhir Diperbarui: 2022-10-03
Chapter: BAB 36 MALAM PERTAMA DI RUMAH HANIF
“Iya, anak kita. Janin dalam kandunganmu itu anak kita. Kan kita sudah menikah. Meski kita belum punya buku nikah. Nanti secepatnya aku urus. Mas ingin kamu tenang, karena kita nikah sah secara agama dan negara,” kata Hanif dengan tersenyum.“Lik, apa Lik sudah yakin mau terima anak ini?” ragu Nadhira.“Kok masih ‘Lik’ manggilnya. Waktu itu kan sudah sepakat mau manggil ‘Mas’,” Hanif mengalihkan pembicaraan.“Eh, iya Lik, eh, Mas.” Nadhira tersenyum.“Nah gitu dong, kan jadi cantik istrinya Mas. Mau makan dulu sebelum pulang?” tanya Hanif sambi tersenyum.“Mas, jawab dulu pertanyaanku tadi,” cegah Nadhir saat Hanif akan beranjak dari duduknya.“Nad, Mas sudah janji sama papa kamu bahwa Mas akan jaga kamu dan anak dalam kandungan kamu. Kamu sudah Mas nikahi di depan papa, Mama dan keluarga besar kita. Jadi tentu saja, anak itu akan jadi anak kita. Yuk sekarang kita makan dulu,”Ada perasaan lega bercampur gelisah di dalam hati Nadhira. Namun untuk saat ini ia memilih untuk percaya dan
Terakhir Diperbarui: 2022-10-02
Anda juga akan menyukai
TAKHTA BAYANGAN
TAKHTA BAYANGAN
Urban · Zayba Almira
164 Dibaca
Detektif
Detektif
Urban · Swalow
136 Dibaca
Tukang Bakso Jadi Miliarder
Tukang Bakso Jadi Miliarder
Urban · MenujuHidupLebihBaik
132 Dibaca
Menantu Kuli
Menantu Kuli
Urban · Leva Lorich
64 Dibaca
Si Miskin Menjadi Raja Kekayaan
Si Miskin Menjadi Raja Kekayaan
Urban · Rein Lionheart
59 Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status