Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 11Kali ini Oriel sedang berada di salah satu restoran bersama dengan kedua temannya, Ellard dan Devan. Entah apa yang Mereka bahas yang jelas sekarang Ellard dan juga Devan sedang tertawa terpingkal-pingkal sedangkan Oriel hanya menatap keduanya jengah. "Ellard, apa Ku bilang teman Kita yang satu ini pasti akan segera mendapatkan pelepasan," "Ya, Kau benar Devan ouh dan lihatlah raut wajah Oriel, seperti orang yang sudah benar-benar lega karena melepaskan sesuatu yang ditahannya bertahun-tahun." "Astaga Aku benar-benar puas menertawakanmu Oriel," Ellard dan juga Devan kembali tertawa dengan sangat puas Oriel sebelumnya memang menceritakan bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih kepada kedua sahabatnya itu. D
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 10Sepasang mata indah yang sejak tadi tertutup pun terbuka. Sekarang netra mata itu beralih menatap kebawah dimana seorang pria sedang tertidur pulas di ceruk lehernya. Carol mengusap lembut kepala Oriel dengan perasaan tak menentu. Kedua kalinya Mereka berhubungan badan bukanlah hal yang sepele menurut Carol. Dia tidak bisa mengendalikan hatinya untuk tidak tersentuh dengan semua perlakuan Oriel semalam. Tapi Dirinya tidak akan berharap lebih untuk mendapat perasaan yang sama dari Oriel. Mungkin apa yang terjadi diantara Mereka berdua hanyalah nafsu sesaat dan setelah bosan seperti laki-laki lain Oriel perlahan pasti akan pergi darinya. Memikirkan hal itu membuat air mata Carol perlahan keluar tanpa diminta. Dan Oriel yang sejak Carol mengusap kepalanya sudah terbangun pun menyadari jika Carol menangis. Tanpa mengunggu lama Ia bangun d
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 9Sampai di rumah Oriel, Aaron dan juga Emily begitu antusias membawa Carol ke kamar Mereka. Dan disinilah mereka sekarang di sebuah kamar dengan perpaduan biru muda dan juga biru tua yang berisi beberapa barang termasuk ranjang king size. Tempat Mereka berbaring sekarang. Carol sekarang duduk bersandar di kepala ranjang sambil membaca buku dongeng dengan Aaron dan Emily berbaring disamping kiri dan kanannya. Ketika kedua anak itu sudah terlelap, dengan pelan Carol turun dari ranjang. Ia keluar untuk mencari keberadaan Oriel. Ia butuh berganti pakaian dan mungkin Oriel memiliki pakaian yang bisa Ia pakai. Keluar dari kamar, Carol melihat Oriel yang sudah mengenakan piama duduk di balkon sambil memangku laptop. "Oriel," panggil Carol membuat Oriel mengalikan pandangannya dari layar monitor
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 8Kali ini Oriel dan juga kedua anaknya sedang berada di depan pintu apartemen Carolline. Hubungan Mereka sedekat itu sekarang? Ya, lebih tepatnya kedua bocah kecil di gendongan Oriel-lah yang semakin tidak mau lepas dari Carol. Pagi tadi Mereka terus merengek meminta bertemu Carol. Karena hari ini weekend tentu Mereka tidak bisa bertemu di kantor. Jadi dua bocah kecil itu memaksa Oriel mengantar Mereka ke rumah Carol. Dan disinilah Mereka sekarang. "Ayo Daddy, tekan bell-nya!" Oriel hanya bisa pasrah dan menuruti perkataan kedua malaikat kecilnya itu. Setelah beberapa kali menekan bell akhirnya pintu terbuka dan munculah Carol dengan memakai kaos kebesaran dan juga tunggu mengapa Oriel tidak melihat Carol memakai celana? Disi
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 7Pagi tadi ketika Oriel akan berangkat ke kantor, tiba-tiba kedua anaknya merengek meminta ikut. Flashback On "Daddy ayolaah, biarkan Kami ikut denganmuuu," "Iya Daddy, Kau akan menjadi Daddy terbaik di dunia jika membawa kami ikut bersamamu," Oriel menatap jengah kedua anaknya yang sekarang tengah bergelantungan di kedua kakinya. Mereka merengek agar Oriel membawa Mereka ke kantor. "Ayolah Daddy, Kau telihat tampan dari bawah sini, meskipun Aku hanya bisa melihat dagumu," "Iya Daddy Kau tampan, jadi Izinkan Kami ikut bersamamu,"
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: Owned by Mr. Hamilton | Part 6Sampai diHamilton CompanyRestourant ,Stevano, Oriel, Carolline, Aaron dan juga Emily duduk dalam satu meja di ruang khusus yang disediakan untuk keluarga Hamilton. Ruang itu sangat ramai dipenuhi oleh ocehan Aaron, Emily dan juga Stevano. Sedangkan Oriel dan Carol hanya diam menikmati makanannya. "Aunty maukah Kau menyuapiku?" ucap Emily yang duduk di sebelah kanan Carol "Makan sendiri Emi," ucap Oriel sambil menatap sang anak datar, Emi yang ditatap seperti itu pun takut dan menundukkan wajahnya "Hey, jangan sedih, sini Aunty suapi,"ucap Carol yang tidak tega melihat Emily sedih dan mendengar itu seketika Emily mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar tanpa menghiraukan tatapan sang ayah. "Terima kasih A
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14