Bentala dan Nabastala
Rain, remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri harus menerima penghianatan yang datang dari orang-orang terdekatnya. Rain, dengan kepribadian dan pemikiran yang sangat baik, justru harus menerima penolakan dan luka yang sangat buruk dari Garda, cinta terakhirnya. Pepatah 'air susu dibalas air tuba' itu, terjadi di kehidupan Rain. Sudah banyak cara dia lakukan untuk mengakhiri segalanya, tapi Tuhannya belum mengizinkannya. Hingga hari itu, disaat semua 'mulai' terasa baik bagi orang terdekat Rain, justru itu adalah 'akhir' dari rasa buruk Rain sendiri.
Baca
Chapter: Lampu merah“Nggak usah sok baik sama gue!” ucap Garda setelah ia tersadar dengan siapa ia berbicara, cewek yang ia katakan aneh. Cewek yang akhir-akhir ini selalu membuatnya emosi.Rain yang mendengar dirinya dibilang sok baik pun hanya mengernyitkan keningnya dan tersenyum.“Terserah sih loe mau ngomong apa ke gue. Tapi kalau gue sok baik, apa untungnya buat gue? Kalau gue nggak tulus apa untungnya gue bersiap diri buat dengerin cerita loe yang gue aja nggak tahu loe buat dramatis atau enggak,” jawabnya enteng.“Alah loe kayak gini biar loe bisa dapat kunci ngebully gue kan? Biar loe bisa bilang ke temen-temen kan kalau gue sadboy! Ngaku aja loe nggak usah munafik!” kini sempurna Garda menghadap ke arah Rain.“Terserah loe mau ngomong apa, terserah loe mau berfikiran buruk ke gue kayak gimana. Terserah loe mau percaya sama gue atau enggak, nggak ada ruginya buat gue,&r
Terakhir Diperbarui: 2021-11-14
Chapter: HujanPagi harinya, Rain berangkat sekolah dengan menaiki angkutan umum berwarna biru dari rumahnya. Ia berjalan melewati gerbang sekolah dengan senyuman riangnya.“Senyum-senyum mulu loe Rain!” Ucap Nando yang entah dari mana datangnya sudah berada di samping Rain.“Apaan si loe? Kayak demit tahu nggak loe!” ucap Rain sambil menyingkirkan tangan kiri Nando yang tanpa ia sadari sudah ada di pundaknya.“Yakelah galak amat loe! Mana ada demit ganteng kayak gue gini hah?” ucapnya sambil merapikan kerah bajunya.“Elooe? Ganteng? Ganteng dari Hongkong!” balas Rain lagi dan disambut cengiran kuda khas Nando, mereka berdua pun berjalan beriringan sampai tiba di kelasnya.“Eh si nyonya sudah datang!” sapa Rion yang sudah terlebih dahulu berada di kelas Xl IPS 2. Sedang duduk di kursi Rain bersama dengan Bara, Boni, Arya dan teman-teman cowoknya yang lain. Maklum sudah menjadi tradisi bahwa bangku
Terakhir Diperbarui: 2021-11-07
Chapter: Toko"Assalamualaikum Ma, Rain pulang!” salam Rain ketika membuka pintu rumahnya.“Ma?” panggil Rain karena tidak ada jawaban dari Mamanya.“Ma? Rain udah pulang nih! Mama dimana?” ucapnya lagi sambil mencari Mamanya di dapur.“Ma?” teriaknya lebih keras.“Iya Rain! Mama di kamar mandi, habis nyuci baju ini!” mendengar jawaban dari Mamanya, Rain memutuskan menghampirinya.“Loh kok pakai tangan Ma? Mesin cucinya kenapa lagi? Rusak ya?” segera Rain berjongkok di samping Mamanya, dan mencoba mengambil alih pekerjaan yang tengah dilakoni Mamanya.“Rain! Nggak usah, biar Mama aja yang nyuci, kamu kan baru aja pulang. Sana ganti baju dulu, terus makan siang,” perintah Mamanya namun tak dihiraukan oleh Rain.“Mama cubit ya! Satu, dua,”“Eh jangan dong Ma! Jangan dicubit. Mama udah makan siang?” tanya Rain.“Hehe, belum nih, ha
Terakhir Diperbarui: 2021-10-31
Chapter: Jatuh Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Seluruh siswa-siswi dari kelas X sampai XII berhamburan dari kelas masing-masing bak gerombolan lebah mencari pelaku pengobrak-abrik sarang. Saling sikut, saling mendahului, saling menginjak, saling menjitak. Tak bisa dibedakan mereka berpelukan atau berdesakan. Amat sesak, membuat mata yang melihatnya penat.“Cabut yuk!” ucap Rion menepuk bahu Nando dan berjalan ke arah Rain.“Mau ke cafe dulu nggak? Nongki-nongki kek biasa,” tanya Nando sambil mengikuti Rion dari belakang, seperti anak ayam yang mengikuti induknya.“Aduh! Males ah gue, males ketemu mbak-mbak pelayan yang sok kemarin, iuu,” jawab Rain sambil memasukkan buku terakhir di mejanya, berjalan keluar kelas diikuti Rion dan Nando.“Yakelah Rain, cuma sama mbak-mbak pelayan sok aja loe pake ngambek nggak mau ke cafe. Kan belum tentu tu mbak-mbak pelayan hari ini jaga. Bisa juga temennya,” Rion mencoba mencari a
Terakhir Diperbarui: 2021-10-24
Chapter: Hukuman"Sudah belum bersihin kelasnya Rain, Boni?" Ucap Pak Arsan ketika memasuki ruang kelas.“Sudaahh Paakk!” jawab Rain dengan semangat yang dibuat-buat karena kesal.“Baiklah, sekarang bisa kita mulai pelajaran matematika hari ini?” tanya Pak Arsan dan hanya diangguki malas oleh penghuni kelas, kecuali Bella dan Garda.“Bisa Pak!” ucap mereka berdua dengan tegas dan bersamaan.“Nah! Seperti ini seharusnya murid Bapak! Diajak belajar matematika semangat, menjawab dengan tegas, tidak membuat ulah!” ucap Pak Arsan sambil melihat ke arah Bella dan Garda bergantian.“Kamu seharusnya bisa mencontoh teman kamu, si Bella, Rain! Murid teladan!” tambahnya lagi.“Bapak hobi banget sih banding- bandingin orang," jawab Rain memutar bola matanya malas.“Bapak bandingin kamu supaya kamu sadar, bisa jadi murid yang lebih baik lagi,”“Ya sudah, buka buk
Terakhir Diperbarui: 2021-10-17
Chapter: Bocah"Sialan!" umpat Garda sambil berdiri mengibaskan sampah di dadanya, membuat plastik es teh milik Boni jatuh di bawah mejanya."Rasain loe! Berani-beraninya ngatain gue bocah!" jawab Rain sambil terus melemparkan apa saja ke arah Boni, yang tidak ada tanda-tanda akan berhenti."Emang loe kayak bocah! Aneh!" ucap Garda dan mendapat timpukan kertas ulangan matematika milik Rain yang terpahat nilai 20 dengan tinta merah. Melihat itu Garda pun melemparkan kertas itu kembali ke Rain."Pantes," ucapnya dan memutar bola matanya."Udah Rain! Pak Arsan bentar lagi masuk kelas! Masak iya kelas kita kayak tong sampah gini!" Bella mencoba memeluk Rain, mencegah kedua tangan Rain untuk melemparkan barang-barang di sekitarnya."Lepasin Bel! Lagian biarin aja kotor, kayak nggak pernah liat aja loe!" ucap Rain sambil berusaha melepaskan diri."Bon! Bon! Pak Arsan dateng Bon!" teriak Bara dari pintu kelas. Membuat Boni menoleh sekilas dan tetap melemparkan sa
Terakhir Diperbarui: 2021-10-10