Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 10"Tapi boong." sambung Vicky, disertai tawanya yang menggelegar di dalam mobil.Dengan kesal, Tasya mencubit lengan Vicky. "Nyebelin banget sih, lo!"Melihat wajah kesal Tasya, Vicky semakin bergairah untuk menggodanya. "Lo cantik, tapi sayang .."Tasya mengerutkan kening. "Sayang?"Vicky menoleh ke arah Tasya. "Sayang, kita belum halal."Tasya menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sekarang sudah mirip dengan kepiting rebus.Melihat Tasya salah tingkah, membuat Vicky semakin gemas dan kini tangannya sedang mengacak-acak rambut cokelat indah milik Tasya. "Mau kemana?""Jangan diacak-acakin, Vicky! Berantakan, tau!" Tasya kembali merapikan rambutnya yang sudah acak-acakan."Mau berantakan, kek, mau botak, kek, lo tetap buat gue percaya sama mitos.""Mitos apa?" tanya Tasya bingung.Vicky sedikit mendekatkan wajahnya ke telinga Tasya. "Mitos kalau bidadari pernah turun ke bumi."Tasya merasakan darahnya berger
Last Updated: 2021-11-03
Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 9Hari Minggu Pagi ..Klingg-klingg ..Tasya yang tengah tidur langsung terbangun ketika mendengar ponselnya berdering, tanda notifikasi WhatsApp masuk. Ia membuka matanya dan meraih ponsel miliknya yang ia letakkan di samping bantal. Ketika Tasya melihat pesan itu, ia terkejut ketika mendapati pesan dari nama kontak Calon Suami.Calon suami?? Siapa yah??pikir Tasya.Calon suami : Woi!Calon suami : Woi, Tasya!Calon suami : Nih anak lagi tidur atau udah meninggal, sih?Calon suami : Sya, lo udah bangun, kan?Dengan rasa penasaran yang tinggi, Tasya pun membalas pesan itu.Tasya : Maaf, ini siapa yah?Belum sampai sepuluh detik, kontak yang bernama Calon suami itu pun membalas pesan dari Tasya.Calon suami : Lo udah lupa siapa calon suami lo?Tasya semakin bingung ketika membaca pesan dari orang asing itu.Gak jelas banget sih.pikir Tasya.Tasya : Maaf, saya masih sekolah dan saya b
Last Updated: 2021-09-26
Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 8"Kenapa lo jadiin gue sebagai pacar lo?" tanya Tasya memecahkan keheningan di dalam mobil."Sebenarnya gue gak mau jadiin lo sebagai pacar."Tasya mengerucutkan bibirnya, merasa dipermainkan oleh Vicky."Maunya dijadiin calon istri aja, biar gak lama."Tasya memalingkan wajahnya yang kini telah bersemu merah. Kenapa? Kenapa ia selalu baper bersama Vicky? Astaga Tasya!..."Belajar yang bener." ucap Vicky sambil sesekali mengacak-acak rambut Tasya."Iya--""Tasya!"Roy, Ketua Osis SMA Pancasila tampak sedang berlari menuju ke kelas X IPA 2, menuju ke arah Vicky dan Tasya. Ya, Tasya adalah salah satu anggota Osis di SMA Pancasila, jadi ia sudah tau jika dirinya dipanggil Roy berarti ada tugas yang harus di kerjakan. Selain Tasya, ada Ria juga yang merupakan salah satu anggota Osis."Hari ini ada rapat dadakan di Ruang Osis, untuk kegiatan sukarela terhadap anak-anak Panti Asuhan, Sya." ucap Roy kemud
Last Updated: 2021-09-22
Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 7Pengap, Sulit bernapas, Panas, Gerah. Itu yang dirasakan Tasya sekarang. Ia sudah bangun sejak tadi. Vicky mendekapnya terlalu erat membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa.Tiba-tiba sesuatu hal membuat Tasya resah. Tasya belum pulang ke rumah. Meskipun Vando dan Sarah tidak mencarinya, tetapi ia khawatir kalau Bi Asih, Pembantu rumah tangganya mencarinya."Vik!" Tasya menepuk pipi Vicky.Vicky mengerjapkan matanya beberapa kali, dan pemandangan yang pertama dilihatnya adalah gadis cantik yang selalu menghantui pikirannya, Natasya Priskilla."Ta-Tasya?" Vicky terkejut dan dengan cekatan ia melepas dekapan itu dan langsung berdiri dihadapan Tasya."Gue gak macam-macam, kan?" tanya Vicky memastikan.Tasya menggeleng pelan sambil tersenyum. "Enggak."Vicky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Suasana mendadak canggung, bahkan cicak di dinding pun enggan mengeluarkan suara. Sampai akhirnya, Tasya membuka suara."Vik,"
Last Updated: 2021-09-01
Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 6Vicky terkekeh melihat perubahan raut wajah Tasya yang kini cemberut. "Nama gue Vicky Nugraha, nama panggilan Vicky. Tapi kalo lo manggil 'sayang' juga gakpapa kok."Astaga! Jangan blushing Tasya, jangan blushing."Jadi kakak kelas yang dimaksud Ria itu, lo?" Tasya bersuara berusaha menghilangkan rasa gugupnya, namun percuma saja. Jantungnya tidak bisa diajak kompromi."Maksudnya?" Vicky bingung.*Flashback on.'Lo dikasih minuman sama cogan, OMG!" ucap Ria sambil menyerahkan minuman tersebut ke Tasya."Cogan?" Tasya bingung. "Siapa?""Nah, itu dia, Sya. Dia gak mau ngasih tau namanya. Dia bilang dari kakak kelas," jelas Alana.*Flashback off."Heran gue sama Ria. Muka mirip ubur-ubur kayak lo dibilang cogan," Tasya menyindir, "selera temen gue mah rendah.""Tapi lo suka, kan?" Vicky merayu."Mending gue lesbi daripada harus suka sama cowok kayak lo!"Vicky terkekeh. "Yakin?""Ihh, bawel, lo!"
Last Updated: 2021-09-01
Chapter: Dear Kakak Kelas ~ 5Vicky's home.Disinilah mereka semua berada. Vicky, Angga, Pace, dan Tasya.Setelah tangan Vicky terluka akibat gesekan indah pisau cutter milik Tasya, cowok itu menyuruh Pace mengantarnya pulang. Karena Tasya merasa tidak enak, Tasya memilih untuk mengikut Vicky. Alhasil, Vicky dibonceng Pace, Tasya dibonceng Angga."Aaauww ...." Vicky meringis saat Tasya menaruh salep ke luka potong itu, kemudian diberi perban."Beres," ucap Tasya saat sudah selesai mengobati tangan Vicky."Tangan lo kenapa, Vik?" tanya Angga."Iya, Vik. Beta heran kenapa tangan kau bisa luka bagitu?" Pace mengeluarkan suara."Gak--""Kena pisau cutter gue," Tasya memotong pembicaraan Vicky, "gak sengaja.""Terus kenapa kau bawa cutter ke sekolah, Nona? Kau psikotak kah?""Psikopat, njirr." Angga menoyor kepala Pace atas ucapannya yang diluar pikiran manusia."Terserah beta to. Mau psikopat kah, psikotak kah, pesing kah, mulut mulut beta
Last Updated: 2021-09-01