author-banner
lilly
lilly
Author

Novel-novel oleh lilly

No One

No One

Hi! namaku Chrisy. Aku punya kisah menarik untuk kalian, semoga dengan ini rasa penasaranku tidak lagi muncul. Tolong bantulah aku untuk mencarinya!
Baca
Chapter: Part 9 - No One
Aku masih tak menyangka bahwa aku akan berada diposisi ini. Jika tak ada orang yang menemukanku, maka aku akan tetap terjebak disini sampai ada yang menemukan sisa-sisa tubuhku. Hal ini tak pernah terbayangkan dibenakku sebelumnya, aku hanya berdoa agar aku bisa keluar dari sini dan membantu kakak tingkatku untuk setidaknya menyampaikan pesan-pesan terakhir mereka. Aku masih termenung, semua terjadi sangat cepat. Kenapa aku bisa mati? aku tak ingin meninggalkan kedua orangtuaku, kasihan mereka. Aku terus membaca doa sambil berharap dengan segera aku bisa ditemukan. "Hei! lihat Cia! lihatlah!!! dia sudah bersinar!" teriak salah satu kakak tingkat. Aku terkesima melihat sinar tersebut, aku bahagia, aku senang bisa melihat Cia kembali. "Cia!! jangan lupakan kami!" ucap Aldo "Cia, jalanmu masih panjang, jangan berusaha untuk mengeluarkan kami dari sini. Kami baik-baik saja" ucap Clara "Cia, misi-mu hanya sisa satu, bantulah Chris
Terakhir Diperbarui: 2021-08-09
Chapter: Part 8 - Mati?
"dik, apa kamu bisa melihat kita semua?" tanya Yudha. Anak kecil tersebut menganggukan kepalanya dengan cepat. "kak.. tolong.. tolong aku... disana ada orang besar, dia ingin memukulku, dia terus mengejarku, tolong kak" ucap anak kecil tersebut sambil menangis. Yudha menenangkannya dan menyuruhnya untuk diam, ia menyuruh Vito untuk membuat seisi ruangan ini tak terlihat. "udah, kamu aman disini, tapi kakak minta kamu segera keluar dari sini ya. Ini bukan tempatmu, ini bukan untuk kamu, kamu masih ada jalan yang panjang. Kakak mohon setelah orang besar itu pergi kamu juga harus segera pergi" ucap Yudha sambil mengelus kepala anak kecil itu. Yudha menatapku dengan tatapan sedih dan mulai menganggukkan kepalanya, seakan menjawab semua pertanyaan yang ada didalam kepalaku. Apa? apa maksudnya? apa kita semua adalah hantu? apa kita semua sudah mati? aku kehilangan keseimbanganku, aku terduduk dibawah dengan perasaan yang campur aduk. Aku sudah mati? apa yang
Terakhir Diperbarui: 2021-08-08
Chapter: Part 7 - Hah?
"mungkin setelah kalian terbiasa disini, kami akan menjelaskannya. Aku mohon tolong jangan panik dan keluar dari ruangan ini dulu" sambung Clara. Seperti dugaanku, semua orang disini tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka hanya menutup-nutupinya. Entah sudah berapa lama aku disini, aku dan semua orang diruangan ini masih menunggu dan mencari jalan keluar. Aku melihat Cia sudah terbiasa dengan lingkungan ini, sejujurnya aku juga sudah mulai akrab dengan semua orang disini. Jika kalian bertanya apakah suara itu masih terdengar? Ya, suara itu masih terdengar olehku sesekali. Disaat aku mendengarnya, aku hanya bisa menangis sambil memejamkan kedua mataku. Hatiku pedih, aku sangat amat merindukan mereka. Terkadang juga aku mendengar suara Billa, sahabatku. Ia terdengar putus asa dan sangat kehilangan, aku ingin segera keluar dari sini. Siapapun tolong bantulah aku. Seperti biasa, Vita dan Vito berkeliling untuk mencari pintu keluar. Aldo dan Yudha selalu duduk bersama d
Terakhir Diperbarui: 2021-08-07
Chapter: Part 6 - Apa?
"Kita kedatangan dua orang lagi dan ini udah engga bener! kita semua harus pulang! kita engga boleh ada disini lagi" sambungnya Orang-orang yang mendengarnya mulai memasang wajah sedih dan murung. Aku dan Cia masih kebingungan, ada apa sebenarnya? Aku memutuskan untuk bertanya pada Clara. "Ada apa? sebenarnya kita kenapa?" tanyaku. Clara menoleh padaku dan tersenyum miris "Aku juga bingung Chris, disini cuma Aldo, Yudha, dan dua anak kembar itu yang tahu sebenarnya" Dua anak kembar itu adalah Vito dan Vita, mereka selalu keluar dari ruangan ini untuk mencari jalan keluar dari ruang gelap ini. "Apa kita semua terjebak disini?" tanya Cia "Kita memang terjebak disini, terlepas kita masih ada atau engga, yang jelas kita terjebak disini" sahut Yudha. "Tapi siapa yang jebak? Kita semua punya cerita-cerita yang berbeda saat pertama masuk ke ruangan ini" tanya Clara dan direspon anggukan setuju oleh yang lainnya "Itu yang perlu kit
Terakhir Diperbarui: 2021-08-06
Chapter: Part 5 - Penasaran
Aku terus berfikir, sebenarnya apa yang terjadi dengan kami? ada apa ini? apa ini hanya ruangan tipuan? apa kami hanya tersesat didalam sebuah ruangan? tak lama aku mendengar suara tangisan, ternyata Cia sedang menangis. Aku berusaha untuk menenangkannya"udah gapapa, kita pasti bakal keluar dari sini" ucapku pada Cia. Entah mengapa aku merasa harus tetap bersama Cia, aku harus mengikutinya kemanapun ia pergi.Sudah entah berapa lama kami berada di ruangan gelap ini, aku terus menangis dan tak tahu harus berbuat apa. Mungkin aku harus berjalan-jalan sedikit mengitari ruangan ini hingga aku menemukan pintu keluar dari ruangan ini. Aku memutuskan untuk "berjalan-jalan" dan melihat-lihat ruangan ini, Cia juga ikut bersamaku.Tak jauh dari tempatku menangis tadi, aku menemukan suatu ruangan kecil dan melihat seseorang disana."apa dia pegawai disini?"pikirku sambil memberanikan diri untuk masuk keruangan itu bersama Cia. Cia nampak ketakuta
Terakhir Diperbarui: 2021-08-05
Chapter: Part 4 - Bangun
Aku terbangun dengan kepala yang rasanya ingin pecah, kepalaku sakit sekali sampai-sampai aku tak sanggup untuk membuka mata dan melihat ke sekelilingku. Aku memaksakan mataku untuk terbuka dan masih gelap seperti awal aku masuk kesini. Tetapi perlahan aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh tanganku, aku menengok dan ternyata itu Cia. "Ngapain disini?" tanya Cia "Eh? gue nyari elo, lo ngapain bisa disini sih? semua orang pada panik nyariin lo daritadi" ucapku dengan kesal, bisa-bisanya dia bersembunyi disini tanpa menghiraukan panggilan orang-orang "nyariin? gaada tuh gue denger ada orang neriakin nama gue" "gue kesini cuma nyari bendera itu" sambungnya "lo juga lihat batu itu?" tanyaku dan dibalas anggukan oleh Cia "yaudah mumpung lo udah ketemu, sekarang cari benderanya aja, yuk buru" ajakku sambil menarik tangan Cia untuk mengajaknya pergi mencari bendera, tetapi tangaku ditahan olehnya. Aku menatap Cia dengan bingung, ada apa dengannya?
Terakhir Diperbarui: 2021-08-03
Bittersweet

Bittersweet

-Nandara POV- Apa yang harus kulakukan sekarang? apa aku harus mengalah? aku tak pernah berfikir ini semua akan terjadi. Sepertinya aku harus mengubur perasaanku dalam-dalam. Meskipun hari-hariku terasa biru, aku tak boleh menyerah untuk membangun kembali tembok pertahananku. Aku tak ingin semua terasa canggung dan aneh. Aku harus melakukannya. -Gara POV- Terhenti. Satu kata itu cukup untuk mendeskripsikan duniaku sekarang. Semuanya terjadi dalam sekejap, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku merasa canggung dan sungkan atas apa yang terjadi. Siapa yang salah dalam keadaan ini? Siapa yang harus bertanggung jawab? aku juga tidak tahu tentang hal itu. -Nadira POV- Suasana apa ini? Aneh rasanya berada dalam situasi 'terjepit' ini. Apa aku telah melakukan kesalahan? Apa yang harus aku lakukan? Ayolah, aku tak tahu apapun. Aku hanya melakukan kegiatanku sehari-hari dan tak ada yang salah dariku. Aku yakin! seratus persen yakin! Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka? Apakah seburuk itu?
Baca
Chapter: Chapter 21
Sore ini Nadia pergi menuju taman. Ia sudah bosan berdiam diri didalam kamar selama satu minggu penuh. Bukan. Bukan karena paksaan bunda, tetapi ia saat ini sedang sakit. Bisa disebut begitu bukan? Nadia duduk termenung pada bangku kosong yang menghadap kearah sebuah kolam besar, ia sedang larut dalam pikirannya. Semua memori pahit itu kembali lagi, dalam seminggu ini ia tidak tenang. Menangis, berteriak, kesakitan, dan takut. Hanya itu yang ia rasakan. Menyedihkan bukan? Tapi ini adalah hal yang harus ia tanggung. Ia sama sekali tak menyesal telah melindungi temannya pada saat itu, ia juga sudah berfikir bahwa ia akan berakhir seperti ini. Sejujurnya, Nadia sangat merindukan teman-temannya. Ia tak ingin mereka merasa bersalah, ini murni terjadi karena ketidaksengajaan. Tidak ada yang mengetahui hal ini selain keluarganya, namun sekarang teman-temannya sudah mengetahui hal tersebut. Sebaiknya saat Nadia kembali sekolah, ia harus meminta maaf. "Nad
Terakhir Diperbarui: 2022-01-07
Chapter: Chapter 20
"JANGANNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!!!" teriak Nadia. Namun, terlambat, Gara sudah menuangkan satu ember penuh dengan air kepada Nadia dan Stella melemparkan tepung kearah Nadia, begitupula dengan Nandara. "AAAAAAAAAAAAAA MAAFFF!!! AMPUNNN!!!" teriak Nadia lagi. Seketika ia terduduk dan melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Gara, Nandara, dan Stella kebingungan dengan perilaku Nadia. Semua orang merasa khawatir, Nadia tak berhenti menangis sambil meminta maaf. "Nad! Nad!! lo kenapa??" tanya Stella sambil berlari menghampiri Nadia. "Nadd????" tanya Gara, ia juga menghampiri Nadia. Nandara yang menyaksikan hal tersebut dengan segera pergi kedalam untuk mengambil sebuah handuk. "Jauh" cicit Nadia. "Lo kenapa Nad?? lo gapapa??" tanya Stella sambil membersihkan tepung dari kepala Nadia. "GUE BILANG JAUH!" teriak Nadia. Ia terus menangis ketakutan, badannya bergetar, dadanya terasa sesak. Stella dan Gara dengan sigap berdiri dan me
Terakhir Diperbarui: 2021-11-21
Chapter: Chapter 19
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Di saat Nandara sedang fokus menonton TV, seseorang mengirimnya sebuah pesan.HandphoneNandara terus mengeluarkan notifikasi, tanda seseorang sedang mengirimkan pesanspampadanya. Nandara memutuskan untuk mengambil HP nya di kamar. Selama menuju kamar, perasaannya sudah tak enak dan benar saja, setelah ia mengambil HP nya, banyak sekali pesan masuk dan itu semua dari orang gila yang tak lain dan tak bukan Gara. Nandara membuka pesan dari Gara yang berisi puluhan huruf "P" dan umpatan-umpatan. Dengan malas, ia membalaschattersebut. Nandara: Apaan. Tak butuh waktu lama, Gara langsung membalas pesan tersebut. Gara: Ultah Nadia lagi 2 hari, kasisurpriseyok! Nandara: Kok lo bisa tau
Terakhir Diperbarui: 2021-09-13
Chapter: Chapter 18
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Saat ini Nadia sedang bersiap untuk belajar, kelas 12 memang se-padat ini ya? ulangan-kuis-tugas dan terus berulang, membuat Nadia merasa sedikit pusing. Tingg.... Suara notifikasi hp mengalihkan fokus Nadia sementara. Ia mengambil hp-nya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan. Itu adalah Gara. Nadia mengernyitkan alisnya, kenapa Gara mengirimnya pesan? Gara: Nad Nadia: ya? Gara: Lo lagi belajar? Nadia merasa aneh dengan Gara yang tiba-tiba mengirimkan pesan, alhasil ia mengabaikan pesan tersebut dan melanjutkan sesi belajarnya. Lagi pula, ia harus mempelajari banyak hal untuk ulangan besok. Disisi lain, Gara yang melihat pesannya tidak dibalas memutuskan untuk bertanya pada Stella saja. Padahal ia hanya ingin m
Terakhir Diperbarui: 2021-09-12
Chapter: Chapter 17
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- "Gue pengen nyerah, Nad" ucap Stella. Saat ini ia terdengar putus asa dan tidak percaya diri, membuat Nadia sedih melihatnya. "Kenapa?" tanya Nadia. "Gue engga tau harus gimana, kata-kata yang selalu dia bilang ke gue terlalu menyakitkan. Apa harus ya dia sejahat itu?" ucap Stella. Nadia menepuk bahu Stella dan mengusapnya perlahan, ia juga kesal setiap Nandara membalas ucapan Stella. Terlalu kasar untuk perempuan. "Gaapa Stel,you deserve someone better than him. Lo itu cantik, lo tau sendiri selera lo gimana, yang harus lo lakuin sekarangmove on" ucap Nadia menasehati temannya. "Udah gue coba Nad, gue gabisa, gue gabisa lupain dia" sahut Stella, air matanya mulai menetes meskipun sudah ia tahan. "I know it's hard, Stell. Dicoba aja pelan-pelan, gimana?" saran Na
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Chapter: Chapter 16
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Tiga 'tuyul' itu sedang panik saat ini, mereka baru saja menyadari bahwa hari ini masih hari sekolah. Tak ada pilihan lain selain berangkat sekarang meskipun terlambat. Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, masih ada waktu bagi Gara dan Stella untuk pulang kerumah masing-masing dan bersiap untuk sekolah. Dengan tergesa-gesa mereka pergi kerumah. "Kalian ini kenapa? tumben terlambat" tanya Bu Eri selaku wali kelas mereka. "Maaf bu, kemarin saya belajar buat persiapan olimpiade sampai larut, jadi terlambat bangun" sahut Gara. "Maaf bu, saya bangun terlambat" sahut Stella. "Maaf bu, saya juga" sahut Nandara. "Hadehh, yasudah saya juga gak bisa bantu apa-apa. Kalian ibu hukum lari keliling lapangan aja ya, Nandara sama Gara 5 kali putaran, Stella kamu 3 putaran" Ucap Bu Eri "Baik bu" sahut Nandara, Gara dan
Terakhir Diperbarui: 2021-09-03
Anda juga akan menyukai
Sudoku
Sudoku
Thriller · Vsiliya Rahma
1.6K Dibaca
Teror sang Pecundang
Teror sang Pecundang
Thriller · Atieen S
1.5K Dibaca
Jembatan Misterius
Jembatan Misterius
Thriller · Callista Ivan
1.5K Dibaca
STRANDED (TERDAMPAR)
STRANDED (TERDAMPAR)
Thriller · MORA
1.5K Dibaca
RARA DAN MISTERI URBAN LEGEND
RARA DAN MISTERI URBAN LEGEND
Thriller · Audacityoflove
1.5K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status