author-banner
Adrian Wahyudi
Adrian Wahyudi
Author

Novel-novel oleh Adrian Wahyudi

Senyuman Pandemi

Senyuman Pandemi

Jika melihat seseorang bertarung dengan orang lain mungkin sudah biasa. Ini cerita tentang seseorang yang bertarung dengan Pandemi. Bisakah orang itu menang?
Baca
Chapter: Cemburu
Hari baru lagi dimulai. Arkana beranjak dari tempat tidurnya. Bukan karena ia ingin bangun tapi harus bangun. Semenjak bekerja sambil berkuliah tidurnya tidak pernah nyenyak. Bahkan saat ia tertidur rasanya pikirannya tidak sedang tidur. Pikirannya masih bekerja di kantor dan belajar di kampus.Arkana sudah selesai mandi. Aktivitasnya setiap pagi sebelum berangkat ke kantor adalah menyalakan televisi. Tapi tidak untuk ditonton. Tetapi hanya untuk didengar bak radio. Sambil memakai baju, kupingnya terus menangkap apa saja yang keluar dari televisi tipis tersebut."Beberapa negara termasuk Indonesia memblokir sementara para pendatang asing dari China. Baik sekedar berlibur maupun urusan bisnis. Beberapa orang yang sudah sempat terbang ke Indonesia saat peraturan ini dibuat. Langsung dikembalikan lagi ke negara asalnya," ucap pembawa acara dari televis
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Chapter: Seusai Pulang
Sesungguhnya, Arkana belum benar-benar merasa kenyang selepas berkencan dengan Nayara. Padahal belum ada dua jam sejak dia meninggalkan café, bahkan baru beberapa menit.Pemuda itu akhirnya melajukan motor menuju gerbang depan kampusnya. Di sekitar jalan sana, ada beberapa penjual jajanan malam. Dia tiba-tiba mengidamkan sekotak terang bulan dengan banyak cokelat dan keju. Maka motornya langsung berhenti tepat di depan gerobak lebar yang masih sepi dari pelanggan.“Pak, terang bulan cokelat kejunya satu,” pesan Arkana usai memarkir motor di sebelah gerobak.Penjual itu berdiri dari duduknya dan langsung mengerjakan pesanan Arkana. Aroma adonan menguar begitu dituang dalam loyang khusus. Arkana memperhatikan orang yang berlalu lalang, sambil memasukkan banyak aroma makanan ke dalam hidungnya.
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Chapter: Universitas Swasta
Universitas Potensi Pertama (UPP) adalah tempat Arkana dan banyak anak berkuliah. Ini adalah salah satu universitas swasta terbaik di Hantam Raya.Universitas swasta seperti UPP cukup membantu untuk banyak anak seperti Arkana yang sudah terlambat kuliah selama empat tahun. Bila di universitas negeri, pasti sudah tidak akan bisa mendaftarkan diri lagi. Belum lagi karena kelas sore di UPP yang sering disebut juga kelas karyawan, sangat membantu Arkana untuk meraih impiannya memiliki ijazah strata-1.UPP juga sangat membantu beberapa anak yang lain yang tidak lolos seleksi universitas negeri. Agar bisa juga mendapatkan kesempatan berkuliah, lagi-lagi demi ijazah strata-1. Bukan rahasia lagi kehidupan memang begitu kejam. Perusahaan hanya menilai kemampuan seseorang hanya dari selembar kertas ijazah terakhirnya.
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Chapter: Persimpangan
Kalau diamati dari luar di sore hari begini, gedung Fakultas Ekonomi sama sekali tak tampak cantik. Selendang emas pada langit tetap tak mampu menutupi kesan tua dan seram yang dimiliki dinding-dinding gedung itu. Meski demikian, Arkana lebih suka menunggu Nayara—kekasihnya—di kursi taman yang menghadap langsung pada bagian samping gedung. Lima belas menit menunggu, Nayara datang dari arah barat sambil berlari. Arkana menatap kekasihnya yang ditimpa silau dari matahari yang hendak berpulang. Dia akhirnya berdiri dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan. “Kau menunggu lama?” tanya Nayara begitu kakinya berhenti tepat setengah meter dari Arkana. &
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Chapter: Rahasia Kesuksesan
Januari 2020.Semua sibuk di meja makan. Waktu istirahat yang hanya tersedia satu jam tersebut, mereka manfaatkan sebaik mungkin. Semua duduk dengan lingkaran kantor masing-masing.Arkana, pegawai baru PT. Alfa Foods yang baru bekerja sebulan, masih mematung dan bingung harus dimana ia duduk dan membawa makanan yang baru saja ia beli. Sejak tadi kepalanya sudah bergerak seperti kipas angin yang melirik dari kiri ke kanan, dan dari kanan ke kiri, mencari tempat untuk menyelesaikan makan siangnya. Arkana akhirnya melirik sebuah meja di sudut ruangan. Sepertinya menyendiri juga tidak ada salahnya, pikirnya. Tapi, ketika hendak berjalan ke spot incarannya tersebut, seseorang memanggilnya dengan suara melengking.
Terakhir Diperbarui: 2021-09-05
Anda juga akan menyukai
Indra, Reinkarnasi Para Dewa
Indra, Reinkarnasi Para Dewa
Fantasi · Adrian Wahyudi
1.3K Dibaca
Sshh Devilangel
Sshh Devilangel
Fantasi · Adrian Wahyudi
1.3K Dibaca
Dark Life
Dark Life
Fantasi · Adrian Wahyudi
1.3K Dibaca
Pedang Guntur Kaisar Kematian
Pedang Guntur Kaisar Kematian
Fantasi · Adrian Wahyudi
1.2K Dibaca
Pendekar Cincin Giok
Pendekar Cincin Giok
Fantasi · Adrian Wahyudi
1.2K Dibaca
DMCA.com Protection Status