author-banner
Nyi Mas Ratu Intan
Nyi Mas Ratu Intan
Author

Novel-novel oleh Nyi Mas Ratu Intan

SAHABAT DAN  KISAH CINTAKU

SAHABAT DAN KISAH CINTAKU

Terlalu kejam jika aku bilang takdir hidupku tidak beruntung. Mungkin yang tepat untuk menyiratkannya adalah takdirku kurang beruntung seperti kalian. Kenalkan aku adalah Sintia, anak semata wayang yang dulunya di adopsi sebagai anak kandung secara legalitas. Selama 35 tahun hidupku penuh liku, bisa di bilang aku seorang yang terbentuk dari keluarga yang brochen home, pelarianku dengan mengejar hobi dan mencari sahabat sebanyak-banyaknya. Aku lebih nyaman bercerita dan membagi kisah hidup dengan teman laki-laki. Inilah yang menjadikan mereka semua sebagai Teman Tapi Mesra dalam hidupku. Alasannya sih simplle, karena teman laki-laki pintar memegang rahasia dan pandai memberikan nasehat yang positif. Kisah hidupku terus berliku, bagaikan obak pantai. Baik masalah keluarga, masalah teman kecil yang sering membulying, masalah percintaan, pekerjaan, rumah tangga maupun lainnya. Aku terus berusaha mencari jalan keluar yang baik dan aku berusaha untuk kuat dan bertahan dalam segala cobaan hidup. Bagaimana untuk jangan menjali gila atau bunuh diri karena itu semua. "True Story" Novel Sintia Series
Baca
Chapter: 63 KISAH
Bagian 1 (Kisah Masa Lalu)Hari KelahirankuNamaku Sintia, aku terlahir di Bandung tanggal 23 September 1985, di seorang Bidan desa teman ibuku. Aku dilahirkan dari ibunda yang bernama Eni suryani dan ayah yang bernama Wito. Bagi mereka lahir itu anugerah, tetapi bagiku itu awal kepergianku, ya aku akan di adopsi. Tidak lain tidak bukan yang akan mengadopsi ku adalah Kakak dari papa kandungku sendiri, yang tidak punya keturunan karena menderita penyakit dan sangat menginginkan keberadaan anak dalam rumah tangganya.Hal itu berawal saat ibu kandungku yang sedang mengandungku tiga bulan bingung mendapatkan kenyataan bahwa ia akan memiliki seorang anak kembali, Sedangkan beliau sudah memiliki empat orang anak yang masih kecil - kecil. Akhirnya mereka berniat membantu kakaknya agar memiliki anak, ahli waris dan teman saat tua nanti. Ya mungkin saja keputusan yang mereka ambil telah di diskusikan dan menjadi jalan keluar yang tepat.“Wito ke mana En, mas
Terakhir Diperbarui: 2022-04-02
Chapter: 62. SEMUANYA BELUM USAI
Sudah hampir tiga tahun sejak ayah dan ibuku meninggal. Namun faktanya, kini persoalan sengketa tanah dan rumah tampaknya belum juga usai. Aku lelah, dan bisa dibilang jika aku sudah menyerah.Saya telah memberikan amanah kepada kakak laki-laki saya, untuk membantu mengurus semua ini. Entah kenapa hal yang biasanya mudah menjadi sulit dan rumit seperti ini mereka buat. Ya, itu karena bibi dan paman saya terus bertindak buruk, seolah-olah mereka tidak puas dengan hasil yang saya berikan dan jalan yang saya berikan. Saya telah pasrah dengan semua permintaan mereka untuk menjual harta dan warisan mama dan papa. Dan pada saat proses penjualan pertama saya juga hadir dalam transaksi tersebut. Padahal dari kecil hati saya menjerit dan sakit hati karena kehilangan warisan yang saya miliki dari ibu dan ayah. Meski sangat berat, terpaksa saya jual, dengan alasan menjaga hubungan baik antar keluarga. Saya berharap dengan keputusan saya semuanya akan berakhir, tetapi
Terakhir Diperbarui: 2022-03-27
Chapter: 62. TAROT
Tahun terus berjalan walau sering terseok-seok dalam masalah. Malam ini aku iseng mulai melihat tentang hoki, keberuntungan, rasi bintang, shio ataupun tentang tarot. Kebetulan ada tarot online yang melintas di dinding Geoglle info saat membaca berita. Tak harus tunggu lama aku langsung mengklik nya dengan cepat. Aku masuk ke link admin, mereka meminta aku memasukan nama, tanggal lahir dan jenis kelamin. Langsung deh iseng, aku isi semua itu tanpa ragu. Beberapa detik kemudian aku berganti layar. Admin meminta agar aku memilih kartu tarot secara online sebanyak 3 lembar. Karena ketutup semua jelas saja aku klik secara acak. Tak lama kemudian layar HP memperlihatkan layar 3 kartu yang aku pilih. Sosok wanita sederhana itu kartu pertama yang aku dapat, sosok permaisuri dalam kematian, dan sosok permaisuri yang tampak duduk anggun dalam singgasananya. Tak lama berselang setelah aku melanjutkan pilihan lanjutan munculnya penjelasan dari ke tiga kartu
Terakhir Diperbarui: 2021-07-21
Chapter: 60. MENGGAPAI CITA LEWAT TULISAN
Semenjak mama dan papa meninggal, selain mengurus Suami dan anak aku pun mulai mengisi kekosongan hariku dan kegiatanku, aku berjualan pulsa HP dan token listrik, membantu suami menjalani bisnis percetakan, jualan Online Shop kecil-kecilan, dan menulis puisi dan novel di sela-sela mengajar. Itu merupakan hobi dan kegiatan baruku. Walau aku tidak bisa berkarier seperti dulu lagi tapi aku harus tetap dapat berkarya di kelilingi kegiatan anak-anak. Alhamdulillah mas Dwi sebagai suami sangat mengertikan aku, beliau selalu mendukungku, walau tidak banyak modal yang dapat di berikan tapi dukungan itu menjadi sangat penting dan berharga sekali. Begitu pun aku, dengan kebebasan untuk berkarya, bergaul dan berkegiatan dari yang Dwi berikan padaku aku harus berikan segala yang terbaik, seperti mengurus rumah ku, anak-anakku dan keperluan mereka dengan baik. Apalagi jika mereka sakit, merawat, menjaga dan memperhatikannya menjadi hal yang lebih penting dari segala aktiv
Terakhir Diperbarui: 2021-06-10
Chapter: 59. MENGENANG KISAH
Sudah hampir dua tahun mama dan papa meninggal. Terkadang masih timbul rasa sedih yang masih sesekali muncul di benakku. Teringat masa kecilku dulu, di saat mama dan papa yang sangat mencintaiku, dan memberikan ku segala hal yang terbaik. Rindu sekali saat-saat itu Mama yang sering menelepon ku, mengingatkan aku makan, mengingatkan aku Shalat, aturan jam 21.00 malam harus sudah ada di rumah saat pacaran, atau berbeda pendapat dalam mengasuh ketiga anakku, dan segala celoteh Mama yang sering membuatku gemas dan kesal. Atau sosok dia papaku, kalau aku sakit atau jatuh papa akan menjadi orang yang paling cemas, buru-buru membawa aku ke dokter atau mengurut kaki dan tangan ku jika terkilir, bahkan papa jua lah yang selalu menangis kalau dulu melihat aku di putus in pacar-pacarku atau gagal mengarungi rumah tangga. Terkadang beliau menjadi teman, dan kadang menjadi musuh terbesarku jika beda pendapat. Tapi kini mereka sudah tiada, aku pun hanya dapat merin
Terakhir Diperbarui: 2021-06-10
Chapter: 58. MENUA BERSAMAMU
Usia kami aku dan mas Dwi kini sudah tak muda lagi, Mas Dwi sudah 43 tahun dan aku hampir 37 tahun. Belum lama sih kami mengarungi hidup bersama membentuk rumah tangga, yang baru ini, tak terasa sudah menginjak 5 tahunan bersama dalam rumah tangga. Tiga orang anak-anak yang lucu pun memberikan keindahan dan kebahagiaan tersendiri bagi hari-hari kami, dan mas Dwi kian rajin bekerja, demi memberikan segala kebutuhan yang terbaik untuk kami, begitu pun aku yang terus berusaha membantu dengan cara dan gayaku kini. Walau semua itu perlu 1 kata iklas dan perjuangan. Iklas menerima takdir tuhan baik kebaikan ataupun paket ujian-ujian yang Allah berikan kepada kami. Mas Dwi masih selalu romantis, jika saja aku masih muda pasti ingin menambah seorang anak lagi, hal itu mungkin akan memberikan keramaian lebih di rumah ini, tapi sudah cukup tiga anak saja. zaman sekarang memiliki anak banyak cendrung harus memiliki finansial yang baik, kita harus ter
Terakhir Diperbarui: 2021-06-10
My Friends and My Love Story

My Friends and My Love Story

It's too cruel to say my destiny is not lucky. Maybe what is right to imply it is my destiny to be unlucky as you are. I introduce Sintia, the only child who was legally adopted as a biological child. For 35 years my life is full of twists and turns, you can say I am a person who is formed from a family that is Brochen Home, my escape is by pursuing hobbies and looking for as many friends as possible. I am more comfortable telling stories and sharing life stories with male friends. This is what makes them all friends but intimate in my life. The reason is simple, because a male friend is smart in keeping secrets and is good at giving positive advice. The story of my life continues to twist, like a beach blade. Whether it is family problems, problems with young friends who often bully, problems with love, work, household and others. I keep trying to find a good way out and I try to be strong and endure all the trials of life. How not to go crazy over it or kill yourself over it all. "True Story" Sintia Novel Series
Baca
Chapter: 61. ABOUT STORY
Part 1 (Story of the Past) My birthday My name is Sintia, I was born in Bandung on September 23, 1985, in a village midwife, a friend of my mother. I was born to a mother named Eni Suryani and a father named Wito. For them being born is a gift, but for me it is the beginning of my departure, yes I will be adopted. None other than the one who will adopt me is the brother of my own biological father, who has no children due to illness and desperately wants children in his household. It started when my biological mother, who was pregnant with me for three months, was confused about the fact that she would have another child, while she already had four small children. Finally, they intend to help their sister to have children, heirs and friends when they are old. Yes, it is possible that the decisions they took have been discussed and become the right way out. "Wito, where is En, are you still at the office?" "Yes, Sofie, Wito is back at the office, maybe just for a while, right, it's
Terakhir Diperbarui: 2022-04-02
Chapter: 60. IT'S NOT OVER YET
It's been almost three years since my mom and dad died. But the fact is that now the land and house dispute issues have not yet seemed to be over. I'm tired, and you can say if I've given up.I have given a mandate to my eldest brother, to help take care of all this. I don't know why things that are usually easy to be difficult and complicated like this they make. Yes, it was because my aunt and uncle continued to act badly, as if they were not satisfied with the results I gave and the path I gave. I have resigned myself to all their requests to sell mama and papa's assets and inheritance. And during the first sales process I was also present in the transaction. Even though from my small heart I screamed and hurt to lose the inheritance that I had from mom and dad. Even though it was very heavy, I was forced to sell it, with the excuse of maintaining good relations between families. I hope with my decision it will all be over but in fact it is not that eas
Terakhir Diperbarui: 2022-03-27
Chapter: 59. TAROT
The year goes on even though it often stumbles in problems. Tonight I idly started looking at hockey, luck, constellations, zodiac signs or about tarot. It just so happened that an online tarot crossed the Geogle info wall while reading the news. I didn't have to wait long, I clicked on it quickly. I went to the admin link, they asked me to enter my name, date of birth and gender. Immediately for fun, I filled it all in without hesitation. A few seconds later I switched screens. Admin asked me to choose 3 tarot cards online. Because it was all closed, I just clicked randomly. Shortly after, the HP screen showed a screen of 3 cards that I chose. The figure of a simple woman was the first card I got, the figure of the empress in death, and the figure of the empress who seemed to sit gracefully on her throne. Not long after I continued my selection, an explanation appeared for the three tarot cards I chose. Very interesting cards, comfortable life long a
Terakhir Diperbarui: 2022-03-27
Chapter: 58. ACHUEVING YOUR DREAMS THROUGH WRITING
Since mom and dad died, apart from taking care of my husband and children, I have started to fill the void in my day and my activities, I sell cellphone credit and electricity tokens, help my husband run a printing business, sell a small online shop, and write poetry and novels. It is my new hobby and activity. Even though I can't have a career like I used to, I still have to be able to work.Alhamdulillah, Dwi as a husband really understands me, he always supports me, even though there is not much capital that can be given but that support is very important and very valuable.Likewise, with the freedom to work, socialize and do activities that Dwi gave me, I have to give my best, such as taking good care of my house, my children and their needs. Especially if they are sick, caring for, maintaining and caring for them becomes more important than all my other activities.Family will always come first to me. With confidence, one by one, I write novels, poems, maybe this will
Terakhir Diperbarui: 2021-06-11
Chapter: 57. REMEMBER STORY
It's been almost two years since my mom and dad died. Sometimes a feeling of sadness still occasionally appears in my mind. I remember my childhood, when mom and dad loved me very much, and gave me all the best things. I really miss those times mom who often calls me, reminds me to eat, reminds me to pray, the rules at 21.00 pm must be at home when we are dating, or have different opinions in raising my three children, and all mom's chatter that often makes me angry and annoyed .Or is he my daddy, if I get sick or fall daddy will be the one who is the most anxious, rush to take me to the doctor or massage my feet and hands if I get sprained, even daddy is the one who always cries when he saw me breaking up with my girlfriends . Sometimes he becomes my friend, and sometimes he becomes my biggest enemy if there is a difference of opinion. But now they are gone, I can only miss, only prayers that I can send. May they rest in peace and have the best place in heaven someday. Every ni
Terakhir Diperbarui: 2021-06-11
Chapter: 56. AGE WITH YOU
We are not young anymore, Dwi is 41 years old and I am almost 35 years old. It wasn't long ago that we lived together to form a new household that didn't feel like 5 years together. Three cute children also provide beauty and happiness for us, Dwi is increasingly diligent in working, in order to provide all the best for us. Even though all of that requires one word of sincerity and struggle. Dwi is always romantic, if I were young I would definitely want to add another child, it might bring more crowd in this house, but three children are enough. They have to think about the future savings and education they must have.Every afternoon I always prepare a dish for my husband, as well as warm coffee or tea, which are mandatory companions at dusk. I always leaned my shoulder in his arms, telling stories about today's activities with the children, discussing work and business, or just chatting, watching television and listening to our favorite music. Match, a mate who is like a mirror
Terakhir Diperbarui: 2021-06-11
Satu dan Terakhir, Kisah Cinta Bersama Sang CEO

Satu dan Terakhir, Kisah Cinta Bersama Sang CEO

Yanti, mereka menyebut dan memanggilku. Banyak sekali teman laki- laki yang mendekatiku. Kurang tahu apa yang menjadi pesona untuk mereka mendekatiku. Begitu pun aku, aku sangat mudah jatuh cinta. Bagiku ganti- ganti pacar bukanlah suatu masalah. Yang penting kelak saat aku menikah, Cintaku hanya untuknya seorang, begitu dulu aku sering sesumbar. Beda halnya dengan kini, cinta? Bahkan aku muak memikirkannya jika tidak di paksa-paksa oleh mama dan papa. Takut jika aku terlalu asyik kuliah dan berkarier dan aku menjadi perawan tua.
Baca
Chapter: Bab 14
Lima hari lagi aku akan melahirkan Juniorku, dokter bilang sih calon anak aku dan Mas Rafi laki-laki, duh bahagianya, sekian lama menanti dan berusaha sekuat tenaga mengandung Junior yang di bilang sangat manja saat dalam kandunganku. Mas Rafi telah membelikan segala perlengkapan dan kebutuhan untuk bayiku, mulai dari popok bayi, kasur bayi, sepatu bayi semuanya bernuansa biru dan sampai mas Rafi sendiri yang selama ini membuat dan menyiapkan kamar bagi Junior, sang buah hati kami. Setiap sebelum tidur Mas Rafi selalu menciumi bayi kami di perut, tendangannya sudah kuat sekali. Duh mama sudah keram sayang perutnya. Begitu pun mama dan papaku, sudah ingin menimang-nimang cucu kesayangan mereka. Mereka sudah pada menungguiku di sini, begitu pun mertuaku mungkin lusa mereka sampai dari Jakarta, papa mertuaku masih sangat padat kerjanya. Aku sudah tidak nyaman sekali, perut sudah mulai sakit, kaki sudah makin terasa bengkak, dan susah tidur di kala malam. Hamil pertama membuat a
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
Chapter: Bab 13
Pagi ini Mas Rafi bergegas pergi ke kantor, setelah selesai memakaikan dasi aku pun bergegas menyiapkan sarapan, aku memasak nasi goreng sosis dan jus tomat kegemaran mas Rafi. Suamiku tampak sibuk memilih dan menyiapkan berkas-berkas kantornya. Dan aku pun sama, menyiapkan segala keperluanku untuk pergi ke kantor dengan mas Rafi. "Sayang." "Iya Mas Rafi, tolong simpankan berkas dan tas kerjanya Mas ke mobil ya."
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
Chapter: Bab 12
Mas Rafi ternyata suami yang romantis, diam-diam dia telah membuat acara bulan madu untuk kami. Ya, sesuai janjinya tadi sore ini dia pamit kepada mama dan papaku untuk membawa aku pindah. Mama dan papa sedikit haru melepas kami. “Yanti, Nak Rafi hati-hati ya, Mama selalu mengharap kalian untuk selalu mampir dan menginap di sini.” “Iya Ma, Aku dan Yanti akan sering-sering main kesini.” “Ya, Yanti yang nunut ya dengan Mas Rafi.” “Iya Pap.” “Semoga kalian cepat memperoleh keturunan, dan Nak Rafi bisnisnya sukses. Nanti kelak Nak Rafi dan Yanti juga pegang perusahaan Papa ya.” “Iya Pap.” “Ya sudah, Papa, Mama, Rafi dan Yanti pamit dulu ya.” “Iya Sayang.” Ternyata, setelah mobil kami meninggalkan pekarangan rumah mama, Mas Rafi menjelaskan jika dia mengajakku liburan satu minggu di Puncak, Bogor. Ya tidak usah terlalu jauh dari Jakarta tapi sudah membuat aku sangat senang. Ternyata benar, dia mengajak
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
Chapter: Bab 11
Bab 11 Pagi ini aku bangun lebih awal, aku pun melanjutkan prosesi mandi kembang sebagai calon pengantin. Tante Nana sangat cekatan dan sangat profesional dalam mempersiapkan segala kebutuhanku sebagai pengantin. Dia memakaikan aku baju dodot, dan memulai riasan paes agengku. Aku terpukau saat menatap wajahku di cermin, aku bagaikan ratu sehari ini. Tante Nana membuat paes prada, citak dan alis menjangan dalam riasanku, sungguh hasil riasan yang sangat mengagumkan sekali, aku sangat terlihat berbeda. Kemudian Tante Nana pun memasangkan aksesoris lainnya, cunduk mentul, gunungan dan centrung sebagai hiasan di rambutku, serta sumping, kalung sungsun, kelat bahu yang berbentuk naga serta gelang paes ageng. Sempurna sudah riasanku hari ini sebagai pengantin. Tampak hadir sahabat-sahabatku, ada Kiki, Maria, Catur, Erfina, Lina, Ria, Caca dan Tika. mereka sudah tampak cantik dengan riasan kebayanya. Hatiku mulai gelisah, takut dan haru, ternyata seperti ini rasanya
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
Chapter: Bab 10
Persiapan pernikahan kami semakin gencarnya. Mama, Papa, tante Rini dan om Baskoro tampak sibuk ke sana dan kemari. Tak terasa hanya seminggu lagi aku akan menikah dengan Mas Rafi, keluarga kami masih sangat memegang adat istiadat aku akan di pingit satu minggu hanya di dalam rumah saja, tidak boleh bepergian, tidak boleh bertemu mas Rafi dan harus berpuasa. Jenuh rasanya, biasa setiap hari ketemu dengan mas Rafi di kantor, mengerjakan ini dan itu tapi kali ini benar-benar tidak boleh. Tapi, mau tak mau aku mengikuti semua kata-kata eyang. Gak ada yang berani bilang tidak, kalau sudah eyang yang inginkan. Eyang kan cukup cerewet, mama dan papa saja selalu menurut. Dan tidak pernah mereka bisa melawan apa kehendak Eyang. Seperti persiapan pernikahanku kali ini, Eyang bisa di bilang ikut mempersiapkan dan mengecek segala keperluan yang tentunya harus sesuai dengan adat istiadat kami. "Yan, ini tante Nana sudah datang." "Iya Ma." "Duh cantik sekali calon pengant
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
Chapter: Bab 9
Pagi ini hari seakan indah sekali, sebelum mandi dan mempersiapkan diriku aku pun memilih gaun yang akan aku pergunakan. Satu gaun warna merah, yang sederhana ini tampak cantik jika aku kenakan untuk pergi bersama Mas Rafi. Aku memotong kuku, kemudian aku luluran dahulu sebelum mandi. Ya ampun kenapa jadi berlebihan seperti ini sih, apakah benar aku sudah jatuh cinta kembali ke pada mas Rafi. SMS pun aku terima dari Mas Rafi, dan aku bergegas membacanya. “Yan, sudah siap belum, sekitar dua puluh menit lagi Aku akan sampai ke rumahmu?" Ya Allah pagi sekali, aku harus bergegas menyiapkan diri terlebih dahulu. Baru saja selesai mandi, mama pun memanggilku. "Yan, ayo segera Nak ini Mas Rafinya sudah datang." "Baik Ma, sebentar ya Ma." Ya sudah biarkan saja dia menungguku sejenak selagi aku bersiap. Gaun warna merahku yang aku pakai ini, aku padukan dengan High Hieels warna hitam, dan tas mungil warna hitam, cukup simplle dan elegant. Walau
Terakhir Diperbarui: 2021-08-25
SUSUK JAIPONG

SUSUK JAIPONG

Aku Sekar Wangi alias Lestari, aku seorang penari jaipong. Hal itu Aku lakukan karena terpaksa, ingin sekali aku melanjutkan sekolahku ke taraf SMA bahkan lebih. Tapi Apa boleh buat Abah dan Emak hanya buruh tani, jangankan untuk makan untuk sekolah saja aku kesulitan. Aku memutuskan menjadi seorang penari jaipong. Demi apalagi selain mencari uang, ingin rasanya dapat membantu Emak dan adik-adikku sekolah. Apa pun risikonya nanti akan aku lalui. Biarkan aku yang mengalah dan menjalani kerasnya kehidupan asalkan bukan ke empat adik-adikku yang masih kecil.
Baca
Chapter: Bab 21
Kujalani hariku kini tanpa Cahyati. Dia sahabat kecilku. Aku sering meneleponnya hampir satu minggu sekali. Dari kabar yang aku terima, dia betah hidup di Manado. Bahkan terkadang mereka mengirimkan ikan asap dan kerupuk ikan untuk kami di sini. Emak sangat suka, karena di sini ikan tersebut sudah mulai jarang dan langka. Dia bilang insya Allah lebaran nanti akan pulang ke Karawang. Menemui keluarga dan aku sahabatnya. Semoga saja, semua niatan dan keinginannya di lancarkan. Dia mengabarkan kalau dirinya pun tengah hamil 1 bulan. Alangkah senangnya kami mendapat kabar baik ini. Kandunganku masuk usia 7 bulan, Alhamdulillah dokter bilang prediksi kehamilan anak kami kembar. Hanya saja jenis kelaminnya belum terlihat. Jabang bayi kami selalu malu-malu dan belum menampakkan kelaminnya jika saat di USG oleh dokter. Perkiraan tanggal 23 November anak-anakku akan lahir. Aku ditemani oleh Emak dan Mas Faiz memberi keperluanku di pasar. Baju bayi, tempat tidur, aksesoris bay
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Chapter: Bab 20
Akhirnya tiba juga hari yang kami nantikan, yaitu hari pernikahan Cahyati sahabatku. Aku pun bersiap pagi ini, dengan menggunakan gamis warna cream, dan koko senada telah aku siapkan untuk A Faiz. Begitu juga hadiah dan kenangan untuk sahabatku, perlengkapan Shalat dan sebuah Alquran kecil aku bungkus, begitu pula 1 foto keluargaku semua sudah aku persiapkan untuk menjadi hadiah. Jika nanti dia rindu saat di Manado dia bisa langsung melihat foto kami. Foto itu permintaannya kepadaku. Dan aku dengan senang hati memberikannya. *** Jam telah menunjukan puku 09.00 tepat, kami sekeluarga besar pun hadir melihat dan menyaksikan acara ijab kabul mereka. Cahyati dan ustad Ipram tampak serasi sekali menggunakan gamis dan koko senada warna biru tua. Proses ijab kabul Cahyati mengingatkan aku pada proses pernikahanku dulu. Tampak di wajahnya berkaca-kaca menahan tangis serta rasa bahagia yang bercampur baur. Kami pun mulai mendekat, bersalaman dan
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Chapter: Bab 19
Penantian aku dan Faiz tak sia-sia, hampir satu tahun kami menikah, dan kini aku pun berhasil hamil anak pertamaku. Seminggu ini aku merasa pusing dan mual-mual. Alhamdulillah setelah aku cek ternyata aku telah hamil 3 minggu. Sempat hampir putus asa dan ingin program kehamilan kepada dokter spesialis kandungan. Saat pemeriksaan terakhir kami sama-sama sehat, hanya saja ada sedikit gangguan hormon dirahimku. Bahagia sekali rasanya, akhirnya segala yang kami inginkan kini telah menjadi nyata. Bagaimana rumah tangga kami akan seru jika belum ada anak. Tapi doa dan penantian kami kini telah telah di kabulkan oleh Allah. **" Hal yang membahagiakan lainnya bagiku adalah, Cahyati minggu besok dia akan dilamar oleh ustad Ikram, Akhirnya dia bertemu calon imamnya juga. Mas Ikram adalah salah satu sahabat dari Mas Faiz saat di pondok kyai Jaya dahulu. Beliau orang Manado. Rela tak rela nanti akan kehilangan Cahyati. Karena ia akan di boyong ikut menetap di san
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Chapter: Bab 18
Tak terasa pernikahanku telah masuk enam bulan, aku masih saja dihantui mimpi Nyi Mas Srinti, padahal ustad Jaya telah mewanti-wanti aku agar tidak lepas Shalat dan tadarus Alquran. Malam ini, malam 1 Suro aku dan Aa Faiz tadarus Quran di rumah, Asep, Jajang, Fatimah dan Aliya pun turut mengaji. Mereka telah duduk bangku Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Alhamdulillah ku syukuri segala nikmat, adikku kini mulai tumbuh dewasa. Setelah lelah belajar mengaji mereka pun beristirahat di kamar, Aliya dan Fatimah, serta Jajang bersama Asep. Sedikit-sedikit rumah dan toko pun kami renovasi menjadi lebih luas. Dulu rumah yang hanya terbuat dari bilik dengan 2 kamar dan hampir roboh sekarang sudah memiliki 5 kamar, ruang tamu dan ruang keluarga yang cukup luas, serta toko sembako yang cukup besar. "Lestari...." Astaga siapa yang malam-malam memanggil namaku. "Lestari...." Aku pun terbangun, dan aku membangunkan Faiz segera.
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Chapter: Bab 17
"Lestari... Kau telah menghianati aku lestari kau meninggalkanku." "Lestari Kau di mana....?" Sesosok penari jaipong muncul tepat di hadapanku, wajahnya tua, rambut putih terurai acak-acakan dan panjang, kulitnya peot dengan badan yang bau amis, dan penuh sisik. Dia mendekati tempat tidurku. Matanya melotot, dia tersenyum sinis padaku. Dia naik ke tempat tidurku, dia duduk di perutku, dia mencekitku, mencekik leherku. "Lestari, kau harus ikut denganku." "Sakit Mak, ammmmpun Mak..." "Kau mati Tari, Kau harus ikut denganku." "Tidak.....tidak....tidak Mak." "Sayang, bangun..." Mas Faiz membangunkan aku dan memelukku. "Sayang Kamu mimpi." "Alhamdulillah Ya Allah, seram Aa, ngeri, mimpinya seperti nyata sekali." "Ya sudah, ini minum dulu ya biar tenang, habis itu Kita bangun ya Shalat tahajud dulu, sebelum kamu tidur lagi." "Iya Aa." Aku dan Faiz Shalat tahajud, kami lanjutkan dengan b
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Chapter: Bab 16
Ternyata hari pernikahan aku dan Faiz sudah di depan mata persiapan yang hanya dua Minggu cukup membuat kami kalang-kabut. Di rumahku tetangga sudah banyak berkumpul, begitu pun paman dan bibiku dari kampung. Ada yang sibuk membuat dodol, membuka kelapa, menyiapkan janur dan membersihkan halaman yang akan di pasang tenda pernikahanku dengan A Faizal. Semalam keluarga mas Faiz juga sudah resmi melamarku dan memberikan uang pernikahan. Pagi ini kulihat emak dan abah sibuk belanja bulak-balik ke pasar. Masih ada 2 hari sih, tapi mereka sangat antusias sekali mempersiapkan hari pernikahanku. Aku dan Cahyati akan pergi ke tukang jahit, mengambil baju gamisku yang terbuat dari bahan brukat. Begitu juga Cahyati dia antusias menjadi pagar ayu dalam pernikahanku. Aku membuat gamis pernikahan berwara merah muda, sedangkan mas Faiz aku buatkan koko berwarna merah marun, yang senada dengan kerudungku.tak lupa aku membelikan seragam untuk teman-teman ya siapa lagi yang ak
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07
Anda juga akan menyukai
I Love You My Teacher
I Love You My Teacher
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.2K Dibaca
Simpanan Tunangan Tuan Presdir
Simpanan Tunangan Tuan Presdir
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.2K Dibaca
Cinta Sang Bodyguard
Cinta Sang Bodyguard
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.1K Dibaca
Suami Kontrakku Ternyata Dewa Perang
Suami Kontrakku Ternyata Dewa Perang
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.1K Dibaca
SUAMIKU SUAMIMU
SUAMIKU SUAMIMU
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.1K Dibaca
Misteri Cinta di Lokasi KKN
Misteri Cinta di Lokasi KKN
Romansa · Nyi Mas Ratu Intan
11.1K Dibaca
DMCA.com Protection Status