Chapter: Kalau Saja Aku Lebih Kuat Lagi...“APA?! HARASA?!”Kartika terkejut mengetahui Alfi akhirnya memutuskan untuk menggunakan Harasa, senjata suci nomor 12. “Ada apa, Kartika? Apa itu Harasa?”Tanya Varz yang gelisah. “Ada 5 senjata suci yang sulit untuk dikendalikan. Senjata suci nomor 3: Duy-duy, senjata ini memerlukan kesedihan yang pedih agar bisa digunakan. Alfi dapat menggunakan Duy-duy karena masa lalunya yang kelam. Senjata suci nomor 6: Tipit, senjata ini memerlukan rasa cinta yang tulus agar dapat digunakan. Alfi dapat menggunakan Tipit karena cintanya yang tulus pada Megumi. Senjata suci nomor 9: Pelidi, senjata ini memerlukan kecerdasan yang tinggi agar bisa digunakan. Alfi bisa menggunakannya karena ia memang cerdas. Senjata suci nomor 10: Pukan, senjata ini memerlukan hati busuk dari si pengguna agar bisa dapat digunakan. Alfi dapat menggunakannya karena sifatnya yang memang sudah seperti seorang bajingan. Dan...” “Senjata suci nomor 12: Harasa,”Ucap Herman.
Last Updated: 2021-07-17
Chapter: Amukan“Kenapa kalian melihatku seperti itu?”Tanyanya.Alfi, Koji dan Rian pun waspada. Mereka tahu bahwa orang ini bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Kartika merasakan Iru yang amat mengerikan dalam diri orang itu."Kartika! Gawat! Dia adalah salah satu dari petinggi Waku-waku!"Cakra terdengar gelisah."Apa?! Gawat! Alfi belum berhasil menguasai senjata suci nomor 12. Mustahil baginya untuk dapat menandingi orang itu."Kartika pun menjadi cemas.Kartika melihat Varz dan Herman yang terlihat sudah terintimidasi oleh kehadiran orang itu. Itu saja sudah jelas bagi mereka bahwa orang itu merupakan ancaman besar bagi mereka semua. Ditambah lagi kondisi mereka sudah tidak prima lagi akibat pertarungan sebelumnya."Awan, Rian, Andos, dan sekarang orang ini. Dan aku bahkan tidak dapat mengalahkan salah satu dari mereka."Varz terlihat amat kesal.“Aku baru saja menyelamatkan nyawa orang itu. Kenapa kalian tega sek
Last Updated: 2021-07-17
Chapter: Api yang Membara & Halilintar yang Menderu-deru"Aku menolongmu karena alasanmu untuk bertarung.""Apamaksudmu?""Kau bilang kau tidak peduli pada dunia ini, kan? Namun kau tidak berhenti dan terus maju. Kenapa?""Akuhanyainginterusbersamamereka.""Tepat sekali. Semua manusia itu munafik. Mereka mengatakan memiliki tujuan yang baik padahal itu hanyalah topeng untuk menyembunyikan tujuan busuk mereka. Tidak ada manusia yang memiliki hati yang murni dan aku membenci mereka yang selalu mencoba untuk menutup-nutupinya. Namun anda berbeda, Yang Mulia. Anda memiliki hati yang amat busuk namun anda tidak mencoba untuk menutup-nutupinya.""Apakah itu buruk? Aku tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentangku. Peduli setan kalau mereka membenciku atau berharap aku mati dan masuk Neraka.""Hahaha... Itulah yang saya sukai dalam diri anda, Yang Mulia. Keapatisan andalah yang membuat jiwa anda benar-benar bebas, namun amat busuk. Izinkan saya untuk menjadi sala
Last Updated: 2021-07-17
Chapter: Halilintar PucatGelap.Gelap.Gelap sekali.Pemuda pucat itu membuka matanya namundia merasa seperti menutup matanya. Dia tidak dapat melihat secercah cahaya pun. Dia tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Ia merasa bahwa saat ini ia tengah diikat bagaikan seorang tahanan. Kedua tangan dan kakinya diikat dengan sesuatu yang bukan besi ataupun tali, namun daya cengkramannya kuat sekali."Apa yang baru saja terjadi?"Rian berusaha mengingat kembali pada apa yang terjadi sebelumnya.Dia ingat saat itu ia sedang berjalan di tempat parkir menuju kostan Koji. Tiba-tiba seseorang berjubah polkadot putih muncul di depan mereka dan menyerang mereka berdua dengan kekuatan yang amat luar biasa. Dia tidak bergerak sedikitpun, namun sekelilingnya langsung hancur bak diterpa angin topan. Koji berusaha melawan, namun ia bukanlah tandingan orang itu. Dia ingat bahwa orang itu menghantam tengkuk lehernya cukup keras sehingga ia kehilangan kesadaran. Ia tidak tahu apa yang t
Last Updated: 2021-03-23
Chapter: Bandit LangitKoji membuka kedua matanya. Kepalanya terasa berat sekali. Dia melihat sekelilingnya sudah porak poranda. Dia mencoba mengambil kacamatanya yang berada tidak jauh darinya.“Gawat, dia membawa Rian pergi.”Keluh Koji.Dia segera berdiri dan ia melihat sesuatu yang janggal pada kacamatanya. Mengapa kacamatnya bercahaya merah? Seingatnya, ia tidak pernah mengganti framenya. Koji pun mengambil kacamatanya dan tiba-tiba sosok gadis kecil merah muncul dari lensa kacamatanya.Koji terpana melihat sosok gadis kecil yang menatapnya dengan kebingungan itu.“Onii-chan?”Ucapnya.“Duh loli.”Ucap Koji gemas.Gadis kecil itu sangatlah imut dan mengemaskan seperti karakter anak perempuan usia 9 tahunan dalam anime yang selalu menjadi bahan doujin pasaran sebagai pelampiasan nafsu yang terrtahankan para wibu pedofil.“Onii-chan?”Ucapnya.Koji pun tersadar dari delusiny
Last Updated: 2021-03-22
Chapter: Lawan!“Alfi.”“Alfi...”“Alfi!”Alfi pun membuka keduamata. seorang bocah laki-laki berdiri tepat di samping ranjangnya.“Andos? Kenapa kamu ada di sini?”Tanya si Alfi kecil.“Kita main yuk! Mumpung masih liburan!”Seru Andos kecil riang.“Nggak mau, aku masih ngantuk.”Alfi pun menarik selimutnya.“AyolahAlfi. Tidak baik kalau kamu tidur terus.”Andos menarik-narik tubuh Alfi.“Nggak mau! Ayahku saja kerjaannyacuma tidur setiap hari Minggu!”“Itu kanayahmu,bukankamu.”“Akunggakmaumain.”“Ayolah Alfi.”Andos pun melompati tubuh Alfi.“Aw!”“Ayolah!”“Nggakmau!”Mereka berdua pun bergelut di kasur itu diiringi dengan teriakan-teria
Last Updated: 2021-03-21
Chapter: Sexual OrientationTwelve floors have been passed through and now they havesix floorsleft to get outta from the Supernatural Realm.ßenlong is running ascending the stairs at his best pace while the others are having chat to break the ice. "So, Cocong, right?"Herman said."I wonder how it feels to be a tied ghost."He added. "Huh? What is it? Do you wanna be a tied ghost by any chance?"Cocong asked wondering. "No, I'm just curious,"Herman said seriously."Curiosity isn't a sin, right?'"He becomes reluctant. "Well, how should I put it?"Cocong is trying to find the best answer for Herman. Well, curiosity isn't a sin. Everyone does thirst for knowledge, right? Not to mention, he stares at Cocong with sparkling eyes which don't suit a macho man like him. "The point is your moving space is very restricted and you just have two options to move, hoping or slithering,"Cocong explained. "
Last Updated: 2021-07-14
Chapter: DogmaEleven floors have been passed through and now they still have seven floors left to get outta from the Supernatural Realm.ßenlong who is running ascending the stairs is increasing his pace.“Whoa, calm down,ßenlong. No need to rush.”Alfi said.“Of course, we do have to get outta here ASAP. The world can be in danger while the absence of the protector, right?”ßenlong replied.“Hmm, you get a point anyway.”Alfi takes it casually.“And you took it casually, eh?”ßenlong sighed.‘no, I don’t.”Alfi replied.He recalled the moment when he was encountering Waku-waku all by himself. He used Pukan and Harasa assuming he could defeat them by just using both of them, yet he was wrong. Waku-waku is just too strong for him that he almost lost his life."If that guy didn’t show up, I might have been one of them by
Last Updated: 2021-04-20
Chapter: Something Pent-upThe old man is still watching them through that white screen. He gets interested in Alfi as he managed to defeat Leak, the Demon King.“So, he really did it.”He said.“Is it okay to just let them go like that, my Lord?”“It is. If someone like a Demon King is defeated by a mere human, then he doesn’t deserve to hold the title.”“But, that’s not what I meant, my Lord. Apologies for my impudence, but if we lose the Demon King of our territory, the other empire can take the advantage to invade us”“No worries, Biyung. The Demon King isn’t the highest position of the Supranatural Palace. That’s right that the Demon King is one of the three elders of this palace. The three are included adviser, the Demon King, and the ruler. Instead, I have found the replacement of that Leak.”“Who is it?! D... Don’t tell me?!”Suddenly, something li
Last Updated: 2021-04-19
Chapter: I'm HomeAwkward.So awkward.Kartika just realizes that she is hugging Alfi tight. Her face is turning beet red and she doesn’t move at all as she has no idea what to do.“Looks like you are enjoying it.”Aoi tempted her.“Huh?! What?! No... Not really. It’s not like I am not taking advantage to hug him anyway. Hey, Herman, Varz, give me a hand!”Kartika exclaimed as it’s getting more awkward.“Nope, just enjoy the prize then.”They just shake their heads.Kartika averts her gaze to Jeje and Buriko, yet they just shake their heads while smirking.“Why doesn’t Megumi come out?! She is his wife, right?”Kartika is trying to break the ice to hide her joy.“Did you forget, Kartika? A Ribo won’t be able to come out if the user is unconscious.”Cakra comes out from her pendant.“Bu... But, she can roam around while
Last Updated: 2021-04-18
Chapter: Hatred“Taji?”Alfi is wondering.Leak launches four of Tajis from his left hand to the ground. Those darts are stuck on the ground and suddenly they are submerging into the underground and four Leaks are arising from the underground. They are getting agitated as they are not only encountering one Leak, but it’s five Leaks.“Curse You!”Varz cursed him.“I am a demon. Just curse me as you want.”He said arrogantly.Alfi draws four black Jepitrons with 666 on their legs from his bracelet and enchants a rune spell.“<?php $summon = array("aranis"=>"fire", "daubentonis"=>"water", "felix"=>"earth", ’strigiformes"=>"wind");?>““Err, What is he doing?”Kartika asked as she looks Alfi speaking gibberish.You may see the spell-like a simple PHP code, though I am pretty sure most of you don&rsquo
Last Updated: 2021-04-17
Chapter: Band Together! Human & Demons!Those guys in black cloaks with coconut on their hands were wandering in that silent graveyard. Many things like lunatic blue orbs were flyingaround passing all of them. This strange smelling thin mist is just normal to appear in such a place.“Make sure you purify the souls that pass around you.”Someone who walked on the vanguard who seems to be their leader said.“Right!”They replied.Their bodies let out something like a flame, and it went to those orbs. When the flame touched the orbs, theyturned into white orbs.“ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta. mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahatama. ong rang sah, prete namah.”They kept repeatingthe chant while sprinkling the coconut water to the gravestone that they passed by.Three hours later, they returned to their shelters. Their leader entered the she
Last Updated: 2021-04-16