Sonia dan Reza Herdian sudah menikah selama tiga tahun, belum pernah bertemu, dan jarang dikenal siapa pun. Malam hari, Sonia, istri sang CEO, sedang berbaring di villa Reza Herdian sambil mengelus anjing Reza Herdian, dan berbaring di sofa yang dirancang dan disesuaikan oleh Reza Herdian. Dan pada siang hari, dia adalah tutor yang dia pekerjakan, dan dia diperbudak olehnya untuk mendapatkan gajinya, tergantung pada ekspresinya. Namun, dia bisa memberikan sikap yang tidak baik baginya, tetapi orang lain tidak bisa. Ketika seseorang menghinanya, dia mendukungnya. Ketika seseorang menindasnya, dia langsung melawan dan membunuh mereka. Lambat laun semua orang mengetahui bahwa kecintaan Reza Herdian pada Sonia berbeda, seperti kepedulian seorang sesepuh terhadap generasi muda, namun di saat yang sama tampak berbeda, karena begitu manis dan penyayang pantai, sebenarnya dia sudah menjadi orang baik, tapi sekarang dia sekali lagi membunuh dengan tegas dan kejam! Beberapa orang juga menemukan perbedaan pada Sonia, misalnya dia berasal dari keluarga biasa namun ternyata memakai perhiasan mewah seharga puluhan juta, juga ada orang mengjeleknya, “sugar daddynya kaya”. Sonia menoleh ke belakang dengan jijik, "Maaf, ini adalah merek yang saya buat!"
View MoreFerdi mengernyit dan bertanya, "Kamu diusir olehnya tujuh kali?"Cindy mengangguk dengan canggung. Ferdi seketika merasa gusar sekaligus kasihan. Sementara itu, Sonia justru merasa lega. Dulu Cindy sangat angkuh dan kekanak-kanakan, tetapi sekarang anak ini bersedia berjuang demi hasil karya sendiri. Ini artinya, Cindy sudah dewasa. Sikap pantang menyerah seperti ini pasti akan membuatnya sukses di kemudian hari."Ayo, kita sama-sama mengunjungi Pak Venick," ujar Sonia sambil tersenyum tipis.Tandy menoleh menatap Sonia, lalu bertanya, "Sepertinya sangat repot, kamu yakin bisa mengatasi masalah ini?""Dicoba saja, daripada kita terus sembarangan menebak," sahut Sonia sambil mengangkat alisnya.Cindy merasa tidak enak hati sehingga berkata, "Kalian nggak usah pergi. Pak Venick sangat kasar dan kejam waktu bicara. Aku nggak ingin kalian dimarahinya.""Lagian, kita semua sudah di sini. Jumlah kita juga lebih banyak, dia nggak bakal bisa marah. Mungkin saja, kita berhasil membujuknya kali
Kota Premis berada di sebelah tenggara Kota Jembara. Perjalanan dengan mengemudi mobil sekiranya memakan waktu satu jam. Kota Premis masih mempertahankan bangunan kunonya.Seratus tahun silam, Kota Premis berkembang pesat karena akses ke jalur laut dan jalur air. Ada banyak pedagang dari dalam dan luar negeri berkumpul di sini untuk mengembangkan industri bisnis tekstil dan transportasi pelabuhan. Setelah itu, pelabuhan dipindahkan ke Kota Jembara. Kemudian, dibangunlah rel kereta api, alhasil transportasi jalur air mengalami kemunduran, menyebabkan ekonomi Kota Premis ikut merosot. Namun, karena banyak bangunan dari era kuno yang masih terjaga, sekarang Kota Premis pun menjadi objek wisata terkenal dan lokasi syuting. Para sutradara yang ingin memproduksi film berlatar zaman kuno akan selalu memilih lokasi ini.Tema acara Mode Wanita pada episode sebelumnya adalah menjelajahi masa lalu kuno, sedangkan tema episode kali ini kembali ke era sekarang. Oleh karena itu, tim produksi memili
“Nggak kenapa-napa!” Jason tersenyum lembut. “Ayo, kita makan dulu.”…Siang harinya, Sonia, Darren, dan Amelia sedang makan bersama. Tetiba dia menerima panggilan dari Tandy.“Sudah makan?” tanya Tandy.“Kenapa? Apa kamu mau traktiran?” Sonia tersenyum tipis. “Jangan-jangan kamu ingin aku ke sekolah untuk menyamar menjadi bibimu?”“Apa kamu perlu menyamar sekarang? Kamu memang bibiku, ‘kan?” balas Tandy.Sonia tersenyum. “Ada masalah apa?”“Aku lagi sama Ferdi. Kita berencana untuk pergi ke Kota Presmi,” jawab Tandy. “Apa kamu mau ikut bersama kami?”“Ngapain ke sana?” tanya Sonia.“Kakaknya Ferdi, Cindy, seharusnya kamu kenal sama dia? Dia lagi mengikuti program acara Mode Wanita. Sekarang mereka lagi syuting di Kota Presmi. Dia kalah dalam pertandingan minggu lalu. Jadi, selebritas yang bekerja sama dengannya terus memberinya tekanan, sepertinya dia lagi menghadapi kesulitan. Pokoknya, dia telepon Ferdi sambil menangis. Ferdi merasa tidak tenang. Dia ingin pergi ke Kota Presmi untuk
Hari ini Sonia minum kebanyakan. Begitu masuk ke mobil, dia langsung bersandar di pundak Reza.Reza mengangkat tangannya untuk menekan-nekan kepala Sonia. “Hari ini kamu gembira, ya? Makanya kamu minum sebanyak ini?”“Aku nggak boleh sia-siain minuman pemberianmu, ‘kan?” balas Sonia dengan memejamkan matanya.“Apa aku sepenting itu?”“Emm, tentu saja!”Reza menaikkan penghalang di depan, lalu mencubit dagu Sonia untuk mengecup bibirnya. Dia terasa sedikit menggebu-gebu. Sonia yang pusing itu hanya bisa bersandar lemas di dalam pelukan Reza.Setelah dicium lama, Reza baru melembutkan gerakannya. Dia menempel di ujung bibir Sonia, lalu bertanya, “Apa yang kamu lakukan dengan Juno di ruangan gelap itu?”Kening Sonia tampak berkerut. Dia membuka matanya dengan perlahan, lalu berpapasan dengan mata tajamnya. “Juno, dia ….”Reza malah menyumbat mulutnya. Dia bersandar di bangku, lalu berkata dengan suara serak, “Tidak usah jawab. Tidak seharusnya aku bertanya.”Sonia menatap matanya, lalu me
Pelayan di belakang Reza berjalan ke dalam ruangan, lalu meletakkan dua botol minuman di atas meja.Rose berkata dengan tersenyum, “Pak Reza memang royal, ya!”Sepertinya total harga kedua botol ini setidaknya beberapa puluh juta.Reza tersenyum tipis. “Kalian semua temannya Sonia, jadi kalian juga temanku. Semoga kalian bisa bermain dengan gembira.”Devin berdiri, lalu berjalan ke hadapan Reza dan mengulurkan tangannya. “Pak Reza! Perkenalkan, aku Devin, penanggung jawab Perusahaan Teknologi Risma. Perusahaanku akan segera bekerja sama dengan Herdian Group. Biasanya aku berhubungan langsung dengan Pak Chandra. Jadi, kita tidak pernah bertemu sebelumnya.”Reza bersalaman dengan Devin. “Aku pernah mendengar masalah ini dari Chandra. Pak Devin merintis karier dari nol dan mendapat banyak penghargaan di luar negeri. Sekarang kamu baru saja kembali dari luar negeri. Kamu malah berhasil mengumpulkan dana untuk go public. Kamu hebat juga!”“Kalau dibandingkan dengan Herdian Group, perusahaan
Di ruangan lantai atas.Bondan sedang duduk di sofa sembari merokok. Yusa datang kemari, lalu berkata dengan suara rendah, “Tadi yang di bawah itu Sonia, bukan?”Bondan tersenyum. “Iya, pantas saja hari ini Kak Reza bisa keluar dan memilih kumpul di sini.”Kedua mata Yusa berkilauan. “Apa kamu yakin Kak Reza tahu Sonia ada di sini?”Bondan mengangkat kepalanya. “Apa maksudmu? Apa kamu kira Sonia datang ke sini tanpa sepengetahuan Kak Reza?”Yusa bertanya, “Jadi, aku ragu untuk beri tahu Kak Reza atau tidak?”Bondan berpikir sejenak, lalu menggeleng. “Kak Reza pasti tahu. Kamu jangan banyak omong!”“Oke, anggap aku tidak melihat apa-apa.”“Apa yang kamu lihat?” Tetiba Reza berjalan mendekat, lalu duduk di hadapan mereka dengan tersenyum.Yusa langsung menatap Bondan dengan canggung.Bondan mematikan rokoknya, lalu berkata dengan datar, “Aku bilang sudah lama tidak ketemu Sonia. Kapan Kak Reza ajak Sonia untuk kumpul bersama? Tiffany juga sering ungkit nama Sonia.”Reza pun tersenyum. “S
Rose mengangkat alisnya. “Kamu suruh aku tanya Pak Juno? Bukannya itu sama saja menabur garam ke atas lukanya?”Dania pun tersenyum.Tidak terdapat lampu maupun jendela di dalam ruangan gelap itu. Ruangan ini disekat untuk memberi hukuman kepada yang kalah.Setelah Sonia dan Juno masuk ke dalam, Juno mengeluarkan ponselnya untuk membuka senter.Hanya terdapat sebuah sofa di dalamnya. Sonia duduk, lalu menatap Juno dengan syok, “Bukannya nggak boleh bawa ponsel?”Juno tersenyum tipis. “Ponselku ada 2.”Sonia menunjukkan tatapan kagum. Hanya saja, pencahayaan di dalam ruangan ini masih sangat gelap. Juno duduk di samping, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Minggu lalu kamu melarikan diri lagi. Aku tidak percaya kamu bisa selalu menghindar dari Pak Guru.”Sonia bersandar di sofa, lalu melembutkan nada bicaranya. “Kak, bisa nggak kamu bantu ucapin yang bagus-bagus di hadapan Pak Guru?”“Apa kamu benar-benar sangat menyukainya?” Juno meliriknya sekilas. Dia sangat memahami karakter Soni
Sonia tersenyum datar. “Aku hanya melihat sekilas saja. Kamu sudah terlalu memandang tinggi diriku.”“Jangan bohong! Jangan kira aku nggak tahu kamu bisa menghafal dalam sekali baca!” dengus Rose.Devin bertanya dengan syok, “Apa benar Sonia sehebat itu?”“Iya, dia bisa belajar pelajaran dari SD sampai SMA dalam waktu satu tahun. Dia pun berhasil ujian masuk Jembara University dengan nilai tinggi. Aku iri banget sama dia!” ucap Rose dengan berlebihan.“Dia memang benar-benar genius!” puji Devin.Juno yang berada di samping bertanya pada Sonia, “Jadi, kenapa kamu selalu kalah ketika main kartu?”Senyuman di wajah Sonia terkaku. “Kak, terkadang kita nggak boleh menunjukkan kehebatan kita!”Semua orang spontan tertawa.Pada ronde kali ini, giliran Juno yang kalah. Dia pun memilih untuk berkata jujur.“Biar aku saja yang nanya!” Rose melihat ke sisi Juno, lalu mengangkat-angkat alisnya. “Pak Juno, apa orang yang kamu sukai ada di ruangan ini?”Mata Juno sedikit disipitkan. Dia pun menatap
Juno bersulang dengan Sonia. “Dia memang kelihatannya tidak peduli dengan apa pun. Tapi sebenarnya pendiriannya lebih teguh daripada siapa pun. Jadi, tidak akan ada yang sanggup untuk mengurusnya!”Sonia menyesap sedikit minumannya. Dia juga setuju dengan ucapan Juno. Rose memang adalah tipikal wanita yang teguh dengan pendiriannya. Jika tidak, dia juga tidak mungkin mengejar Devin hingga ke Negara Madani.Sonia membalikkan kepalanya, lalu tampak Devin yang duduk di sofa sedang mengirim pesan. Dia kelihatan sangat sibuk.Selesai Rose menyanyi, dia memalingkan kepala mengedipkan matanya ke sisi Devin. “Bukannya kamu sudah janji akan temani aku hari ini? Jangan terus lihat ponsel, ya? Kamu bahkan nggak lihat aku yang lagi nyanyi!”Devin mengangkat kepalanya tersenyum lembut padanya. “Belakangan ini lagi ada banyak urusan di perusahaan.”“Aku tahu, tapi kamu juga jangan terlalu kerja keras. Ada urusan apa yang mesti diselesaikan di malam hari,” balas Rose dengan lembut.“Benar apa katamu!
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.