maid sama ending

Jika aku disuruh memilih antara menjadi istri Bos atau resign? Maka aku lebih memilih resign. Percuma gaji gede, tapi selalu makan hati mulu. Yakinlah itu hanya ucapan omong kosong seorang Naina Kayla Putri semata. Karena kenyataannya, aku tetap bekerja di perusahaan yang sama dengan bos yang arogan, dingin, suka memerintah, dan masih banyak kejelekan lainnya. Akan tetapi, Gartama Wirasesa ini adalah makhluk yang paling tampan dan hot di kantor, bahkan banyak karyawati rela menjadi antri hanya untuk sekadar melihat wajah rupawannya. Intinya, aku ... Naina tidak akan terperdaya oleh pesona Gartama titik!

Lumaki sa hirap si Lyana Dela Merced kaya't maaga siyang namulat sa realidad. Hindi siya pinanagutan ng dating karelasyon at kapagkuwan ay namatay din ang anak niya dahil sa sakit. Mahirap mang tanggapin ang pagkamatay ng anak, pinilit pa rin ni Lyana na bumangon at huwag malugmok sa lungkot dahil sa kaniya umaasa ang kapatid na may sakit sa pag-iisip. Raket dito, raket doon-- lahat na ng trabahong maaari niyang mapagkuhanan ng pera sa legal na paraan ay natanggap na niya. Kaya naman nang isang gabi ay alukin siya ng kaibigang doktor ng trabaho para sa pamilya ng mga Tejada, agad niya itong tinanggap. Subalit mukhang nabahag ang buntot ni Lyana nang malamang hindi lamang simpleng trabaho ang inio-offer ng mga ito sa kaniya. Instead of being just a normal housekeeper, they want her to be a surrogate mother. Ayon sa kaibigang doktor, hindi magkaanak ang mag-asawa kaya't gusto siya ng mga itong kuhanin bilang surrogate. Would she accept the offer and be the billionaire's baby maker or just let the opportunity slip away because she's still longing for her child? Paano kung makalipas ang ilang taon ay muling pagtagpuin ng tadhana ang biyudong si Preston Tejada at ang naging surrogate ng anak nito na si Lyana Dela Merced? Maitatama kaya ni Lyana ang maling ginawa niya noon sa pamilya ng mga Tejada o unti-unti lamang mahuhulog ang loob niya sa binata?

Stefan Salvatore, the youngest grandson of the largest and most well-known conglomerate—Divina Salvatore of the Salvatore Group of Companies—was the only survivor of the family's car accident ten years ago. Divina devotes her entire attention to his grandson, Stefan, to ensure that he is capable of running the company and carrying on Salvatore's bloodline. Stefan, on the other hand, is opposed to the idea of marriage and prefers to live his life as a bachelor. However, an unexpected turn of events occurred when he awoke in his bed completely naked and with a girl on his arms, which was witnessed by her grandmother. With that, his single life came to an end, and he was forced to marry that girl.

Upang matakasan ang isang arrange marriage, ginawa ni Zea ang lahat para lamang hindi maipakasal sa taong ni sa hinagap ay hindi niya nakilala at mas lalong hindi niya mahal. Nang magawang makatakas ay nag tungo siya sa hindi pamilyar na lugar na sa tingin niya ay hindi siya mahahanap ng kanyang lolo. Natagpuan niya ang isang napakalaking gate kung saan sa malayuan ay ang mala-haciendang tahanan. Dala ng kakuryosohan ay sinubukan niyang pumasok at lumibot sa lugar na pinagsisihan niya dahil sa lalaking walang habas na hinila siya papasok ng hacienda at basta na lamang siyang ginawang katulong. Dahil walang sapat na pera at bahay na matitirhan ay wala siyang magagawa kung hindi sapilitang tanggapin ang naging kapalaran. Ang dating magarang buhay niya ay magbabago. Ayos lang kung ang kapalit naman nito ay makatakas siya sa bagay na ayaw niya. Akala niya ay nagawa na niyang makatakas kahit pansamantala ngunit hindi naman niya inakala na yun pa pala ang maglalapit sa kanya sa isang bagay na pilit niyang iniiwasan.

Grisella Nada melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan antara paman dan keponakannya akibat pengaruh alkohol. Di sisi lain, Adrian merasa bahwa apa yang dilakukan bersama keponakan angkatnya adalah bunga tidur semata. Lantas, bagaimana hubungan paman dan keponakan itu? Terlebih, jika mereka tak sadar ada nyawa baru yang hadir setelah malam itu....

Arjuna Barathawardana memiliki trauma masa lalu. Perceraian serta pengkhianatan mendiang ayahnya, membuat pria itu tak mempercayai cinta sejati. Namun demi perebutan tahta, Arjuna mengajak Anjani Samitha menjalin pernikahan bisnis untuk mendapatkan aset keluarga Barathawardana, lalu menyingkirkan adik serta ibu tirinya. Di sisi lain, demi melunasi hutang mendiang kedua orangtuanya. Anjani menerima tawaran itu tanpa ragu. Sebab, Anjani menyukai pria itu sejak pandangan pertama. Dengan masa lalu yang tak diketahui gadis itu, serta trauma yang sulit dilupakan Arjuna, akankah keduanya bisa berdamai dengan masa lalu dan hidup saling mencintai?

Agnia Prameswari harus merasakan getir saat suaminya menghukumnya atas hubungan gelapnya dengan lelaki lain. Bukan tanpa sebab Agnia berpaling dari Dewo. Selain tak pernah merasakan cinta pada suami yang 10 tahun lebih tua darinya itu, sifat Dewo pun begitu angkuh sebagai seorang kepala keluarga. Agnia hidup dalam pernikahan yang hampa tanpa rasa, tanpa penghargaan, dan tanpa kasih sayang dari Dewo. Meski begitu keterpurukan akan rasa penyesalan menghantuinya setelah perselingkuhannya dengan Dewo terkuak. Dia bahkan sudah ikhlas jika memang pada akhirnya harus dipisahkan dari anak-anaknya setelah ini. Agnia sungguh sangat menyadari kesalahannya. Namun rupanya Tuhan memiliki rencana lain untuknya. Usai terbongkarnya hubungan gelapnya dengan pria dari masa lalunya, tak hanya sifat asli Dewo yang kejam saja yang kemudian terlihat olehnya, tapi juga perselingkuhan lelaki itu yang ternyata sudah terjalin jauh lebih lama dari yang dilakukannya.

WARNING! 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Setelah mengetahui penghianatan yang di lakukan suaminya, Kinara Larasati menyusun berbagai strategi untuk menghancurkan mereka yang telah menyakitinya satu per satu. Di bantu oleh Arka, sang mantan kekasih yang ahli dalam hal meretas, membuat Kinara dengan mudahnya melancarkan aksinya untuk mengancurkan penghianat dalam hidupnya. Kejutan apa yang akan di berikan Kinara pada sang suami dan selingkuhannya?

"Cry, Mermaid!" a sharp lash sliced into my back, forcing a yelp from my lips. Screams and sobs surrounded me on all sides, but no one would save me. Strong hands caught me beneath my arms and yanked me from the water. It was time for Tail Cut. The operation lasted hours. I felt every last slice of their blades, every new tendon sewn into my muscles and nail hammered into my bones. I screamed. I begged. I begged for them to stop, for them to kill me, just ended the pain. --- I have a secret, I am a mermaid. I should live in the ocean, but my tail was cut and I only owned legs. After escaping to Asterion, I hid my identity. I thought I could finally live a peaceful life, until that day I met the famous bad boy, the future Alpha, Caspian. --- I felt a strange prickling on the back of my neck. I spun around just in time to see Caspian prowling towards me through the darkened wings, his blue eyes positively glowing. Sharp white teeth flashed as Caspian's lips unfurled into a lethal grin, "Hello Mate."

"Dia siapa, Ma?" Entah kenapa aku gugup sendiri saat tanya itu mencuat. Aku belum berani melihat jelas wajahnya. Sampai Bu Tya memperkenalkanku padanya. "Ning, kenalkan ini anak sulung saya, Zen Maulana. Zen, ini Ning yang mau bantu mama bersih-bersih rumah. Dia juga mau kerja di kantin kampus." Aku yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga terakhir terlonjak kaget. Nama itu, tidak asing bagiku. Apa hanya sebuah kebetulan nama lengkapnya sama. Aku memberanikan diri melihat wajah anak sulung Bu Tya. Seketika kotak yang kupegang jatuh membuat isinya berhamburan. Rasa-rasanya kepalaku bagai dihantam palu. Aku tidak menyangka akan bertemu laki-laki masa lalu di rumah besar ini. Nasib yang menurutku baik bertemu Bu Tya ternyata disertai kejutan besar bertemu orang yang membuatku tidak tenang di tiga tahun terakhir hidupku. "Zen? Dia benar-benar Zen yang sama, Zen Maulana." Tanganku mendadak tremor. Bulir keringat sebesar biji jagung bermunculan. Bahkan tenggorokan terasa tercekat. Aku dilanda ketakutan seperti seorang penjahat yang menanti eksekusi hukuman. Pandangan mulai mengabur dan gelap. Lutut lemas seolah tak bertulang, aku terhuyung. Sebelum kesadaranku hilang, sayup-sayup telingaku menangkap suara. Nama panggilan yang biasa Zen sebut untukku. "Han!" Simak ceritanya, yuk.