Renjana dan Nestapa
Santi, gadis belia yang baru lulus SMA, diimingi-imingi pekerjaan sebagai foto model dan artis. Namun, setiba di Jakarta, dia diminta menjual keperawanannya kepada pria hidung belang. Tak bisa lari, dia pun terpaksa melakoni peran sebagai wanita malam. Pijakan kakinya sudah terlalu dalam – berharap bisa mengangkat status ekonomi keluarga.
Lambat laun, Santi bertemu dengan Firman, pria beristri yang mengaku tidak bahagia dalam pernikahannya. Firman jatuh hati pada kesederhanaan Santi. Sementara itu, Santi sudah terikat janji bersama Wildan, kekasihnya di desa. Apa yang harus Santi lakukan ketika berbagai rasa membayangi pikiran?
Perasaan yang fluktuatif, cinta yang manipulatif, dan lingkungan yang stereotif merupakan keadaan yang kerap mendegradasi harga diri.
***
“Semisal lu hilang keperawanan sama pacar lu, apa lu yakin dia bakal nikahin lu? Hidup itu keras, Say. Terkadang orang menghujat dosa orang lain hanya untuk menutupi dosanya.” – Keukeu, sang mucikari.
“Mereka membenci pekerjaanku, tetapi mereka mencintai uangku. Mereka tidak ingin aku pulang. Namun, mereka selalu menunggu transferanku setiap bulan.” – Riana, teman Santi di Rumah Butterfly.
974 DibacaOngoing