Untuk kamu si pecinta novel ber-genre pendekar atau fantasi, novel ini akan cocok buat kamu. Lanting Bruga yang ditulis oleh Pancur Lidi ini ternyata sudah mendapatkan 2,5 juta pembaca dan 1180 bab yang masih berlanjut sampai sekarang, lho. Penasaran bagaimana sinopsis dan jalan cerita dari pendekar ini? Kamu bisa simak di bawah ini!
Bagaimanakah Sinopsisnya?
Ambisinya menjadi Dewa Pedang menjadi lebih besar setiap waktu, meski tubuhnya mengalami kecacatan. Lanting Bruga memilih jalan paling sulit untuk hidupnya, menjadi orang paling kuat di bumi Javadwipa. Namun sebelum hari turnamen bela diri di mulai, Lanting Bruga dirasuki oleh Roh Api yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dari sini perjalanannya telah dimulai.
Bagaimana Jalan Cerita Lanting Bruga?
Ambisinya menjadi Dewa Pedang terbaik semakin tinggi, saat dia tahu tubuhnya memiliki kecacatan. Kecacatan yang membuat dia tidak mungkin menjadi ahli pedang di dunia persilatan yang penuh dengan persaingan. Ia hidup di desa kecil, dengan dua orang tua yang lemah. Kakek dan Neneknya, Seno Geni dan Wulandari. Tapi identitas sebenarnya dari Seno Geni adalah, Dewa Pedang terbaik, sekaligus pemimpin dari Kerajaan Tombok Tebing, yang telah dianggap mati oleh semua orang.
“Menara tiga bintang penuh sesak oleh pemuda. Hari ini adalah jadwal pertandingan antar pendekar yang diadakan setiap satu tahun sekali.
Lanting Beruga baru saja mendaftarkan dirinya, tapi langsung mendapatkan ejekan dan caci maki dari pendekar muda yang lain.
"Bagaimana kau mau bertarung, sementara tubuhmu memiliki perjuangan?"
"Berkacalah Lanting Beruga, pertandingan kali ini bukan hanya antara pemuda di desa kita saja, banyak peserta dari desa lain, bahkan katanya akan ada perwakilan dari sekte Pedang Perak!"
Sekte Pedang Perak adalah perguruan yang menguasai Kota Ranting Hijau. Mereka jarang menurunkan murid untuk mengikuti pertandingan antar pendekar muda, karena satu alasan. Mereka pasti menang. Namun hadiah yang ditawarkan musim ini cukup menggiurkan, sebuah kitab yang mempelajari 3 dasar keinginan pedang. Satu dasar keinginan pedang saja setara 1000 koin emas, uang yang begitu banyak, cukup untuk hidup 10 tahun tanpa bekerja.
"Kau hanya akan mempermalukan desa kita! Sadar dirilah!"
Mendapat cacian itu, Lanting Beruga hanya tersenyum ketir, kutipan teman-temannya tidak sepenuhnya salah. Tubuhnya memang cacat.
"Kembalilah ke gubuk reotmu!" salah satu pendekar muda lain mengadu, lalu tertawa kecil.
"Benar juga, merengeklah bersama orang tua bertangan buntung itu, hahaha!"
"Seno Geni, namamu saja membuat kami jijik!"
Mendengar kata-kata itu, Lanting Beruga berbalik arah, melayangkan kepalan tinjauan tepat ke wajah pemuda berambut ikal. Tidak ada orang yang menghina kakeknya. Pukulan itu mendarat tepat di wajah, tapi selang beberapa saat kemudian, Lanting Beruga berteriak keras. Tubuh pemuda berambut ikal terasa begitu keras, dua jari tangan Lanting Beruga hampir saja patah.” (bab Pemuda Kecil Yang Cacat)
Keinginan Lanting Bruga diawali dengan mengikuti turnamen pendekar muda yang diadakan di Menara Tiga Bintang. Semua orang mencaci Lanting Bruga karena kecacatannya. Menjadi pendekar memerlukan tenaga dalam, tapi sialnya Lanting Bruga tidak memiliki tenaga dalam itu. Bahkan bocah umur 9 tahun saja dapat menguasai tenaga dalam. Namun keajaiban terjadi, atau mungkin kutukan. Ia dirasuki oleh Roh Api yang berusaha mengambil alih tubuhnya.
Roh Api yang berasal dari pedang batu bintang milik Seno Geni tertarik dengan tubuh cacat Lanting Bruga. Dengan tubuh cacat itu, Roh Api bisa mengisi kekosongan tenaga dalam di dalam tubuh dia. Dengan kekuatan api itu, ia akhirnya memenangkan setiap pertarungan yang ada. Perjalanan Lanting menjadi Dewa Pedang memang tidak berjalan mulus, seperti yang pernah dilewati oleh Kakeknya sendiri.
“Lanting Beruga jelas mendengar peringatan Kakeknya, dia tentu ingin berlari sekuat tenaga tapi rasa takut ini membuat tubuh pemuda kecil itu menjadi kaku.
Begitu deras keringat dingin membasahi pipinya, bersamaan warna bibir yang mulai membiru. Dia tidak pernah percaya mengenai hantu di dunia ini, tapi sosok mahluk yang ada di depan dirinya malah lebih menakutkan daripada hantu. Ya, ada mahluk menakutkan tepat berdiri di hadapan Lanting Beruga. Seluruh tubuh di selimuti dengan api membara, yang mirip seperti bulu-bulu merah mengerikan. Dia punya tanduk seperti rusa, tapi dengan kumis panjang, hampir satu depa panjangnya. Jika kumis itu bisa dipotong, barang kali bisa menjadi sebuah cambuk yang sangat sakti. Mendapati wajah ketakutan Lanting Beruga, gigi tajam seperti belati mengintip dari balik bibir hitam mahluk tersebut.
"Larilah! Lanting!" seru Seno Geni.
Ya, larilah jika tidak ingin ada hal buruk terjadi, tapi Lanting Tidak bisa berlari. Tubuhnya terasa begitu berat lagi panas.
Mata merah mahluk itu menatap Seno Geni dan berkilat tajam, "Kita bertemu lagi, Geni!"
Baru saja setelah mengatakan hal itu, mahluk tersebut masuk ke dalam tubuh Lanting Beruga melewati rongga mulutnya. Teriakan Lanting Beruga pun tak terdengar. Namun jelas terasa sangat sakit. Mata pemuda itu mendelik ke atas, rasa panas membakar rongga mulut sampai ke kerongkongannya. Dia seolah sedang menelan bara api, yang kini membakar perutnya. Cahaya kemerahan mulai menjalar di tubuh Lanting Beruga, seperti sebuah tungku yang terlalu panas, dan akan meledak.” (bab Roh Api)
Tapi hal itulah yang membuat dia semakin bertambah kuat. Lanting bertemu dengan Intan Ayu, gadis cantik seusia dirinya. Dialah teman pertama pemuda itu. Intan Ayu mempelajari Pedang Awan Berarak, sebuah seni pedang hebat dari tiga seni pedang legenda yang ada. Dan rupanya Intan Ayu merupakan cucu dari Cempaka Ayu, kekasih Seno Geni. Di sini jalinan ikatannya lebih dekat lagi kepada gadis tersebut.
Roh Api di tubuhnya tidak memiliki kecocokan dengan teknik manapun Sampai kemudian, dia menemukan kitab yang mempelajari seni pedang emas. Dengan bantuan Roh Api, seni pedang emas berganti menjadi seni pedang api. Panas lagi tajam. Namun di sisi lain, Isu mengatakan Kelompok Kelelawar Iblis berhasil mendapatkan kitab pedang bayangan. Sebuah aliran pedang terkuat yang pernah ada. Dari tiga aliran pedang, teknik ini yang paling hebat. Ketika kelompok Kelelawar Iblis mulai menyusun kejayaannya, ia menjelma menjadi pemburu yang akan menghabisi mereka satu persatu.
Karakter yang Muncul di Novel Ini
Lanting Bruga: seseorang yang ingin menjadi Dewa Pedang
Seno Geni: kakeknya Lanting
Wulandari: neneknya Lanting
Intan Ayu: teman pertama Lanting
Cempaka Ayu: kekasih Seno Geni
dan lainnya
Dan masih banyak karakter yang akan muncul di novel ini. Jika kamu tertarik dan ingin baca langsung ceritanya, bisa klik di sini, ya. Dan kamu juga bisa temukan novel-novel ber-genre pendekar atau fantasi lainnya cuma di GoodNovel! Kamu bisa baca lewat aplikasi yang bisa diunduh di Google Play atau App Store dan via website, ya!