Gerakannya perlahan-lahan berubah menjadi semakin kuat.Aku memegang erat sisi ranjang medis itu dan tak menahan diri berteriak."Dok, sakit!"Kalau saja tangan Jovan tidak menopangku, mungkin aku sudah terjatuh sejak tadi."Sudah pasti, tidak masalah, kita bisa lanjut ke pemeriksaan selanjutnya."Saat tubuhku baru saja merasa lega, aku sudah berbaring di ranjang medis.Tubuhku diikat erat dengan alat penahan di ranjang."Dok, apa yang ingin dilakukan sekarang?"Kecemasan kehilangan kendali atas tubuhku membuatku berjuang."Pemeriksaan ginekologi, salah satu pemeriksaan yang ditentukan, apa kamu nggak tahu?"Jovan menunjuk formulir pemeriksaan fisik, memang ada pemeriksaan ini, tetapi aku ingat tidak perlu dilakukan pada anak gadis."Dok, aku belum menikah, jadi tidak perlu melakukan ini."Jovan menatapku dengan dalam dan berkata dengan tegas,"Siapa bilang kalau belum menikah tidak perlu periksa? Kalian semua harus diperiksa, apa kamu mau masuk dunia kerja dengan penyakit di sekujur t
Read more