Dengan cepat aku ditekan ke tanah oleh Kak Lody, rambutku berantakan, dan bajuku setengah terbuka.Saat itu, terdengar suara seorang gadis dari ujung gang, "Hentikan!"Kak Lody, yang nafsunya sudah tidak terkendali setelah melihat tubuhku, tidak berhenti meski dia melihat gadis lain datang.Sebaliknya, dia dengan licik berkata, "Kalau nggak pergi, kamu juga akan kuhabisi!"Gadis itu mundur ketakutan, tetapi di saat bersamaan tubuh Kak Lody tiba-tiba membeku. Dia menoleh dengan tidak percaya ke arahku.Pisauku telah menancap di jantungnya, darah memancar keluar, membasahi kemeja putihku.Aku tersenyum sambil menusukkan pisau itu lebih dalam dan memutarnya dengan kuat beberapa kali, lalu berkata dengan lembut kepadanya."Kamu ingat Sisi?"Setelah itu, aku menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan, memandangnya dengan ekspresi penuh belas kasih sekaligus dingin."Nggak, kamu nggak akan tahu siapa dia. Kamu bahkan nggak tahu namanya, tetapi kamu telah merenggut nyawanya.”Aku perlahan m
Terakhir Diperbarui : 2025-01-07 Baca selengkapnya