/ Rumah Tangga / KAU MENDUA AKU PUN SAMA / 챕터 131 - 챕터 140

KAU MENDUA AKU PUN SAMA 의 모든 챕터: 챕터 131 - 챕터 140

154 챕터

Bab 131

Pak Atma mengangguk lemah. “Saya tahu. Dan saya tidak akan membelanya. Salah tetaplah salah, Naira. Saya hanya ingin membantumu. Jika kamu mau, saya akan mendukung apapun yang kamu butuhkan untuk membawa Sean ke pengadilan. Tapi saya juga butuh bantuanmu, Naira.” Naira menatapnya dengan dahi berkerut. “Bantuan apa, Om?” “Saya ingin mengambil kembali aset-aset saya. Bukan untuk saya sendiri, tapi untuk menyelamatkan keluarga dan keselamatan kamu sekeluarga juga. Jika aset itu tetap di tangan Sean, dia akan terus bertindak semaunya. Dan Sean tidak akan pernah mendapatkan bantuan medis yang seharusnya dia dapatkan.” Pernyataan itu membuat Naira berpikir keras. Di satu sisi, dia merasa tidak ingin terlibat lebih jauh dalam masalah keluarga ini. Tetapi di sisi lain, dia melihat kesempatan untuk menghentikan Sean dan membalas dendam atas apa yang telah dia lakukan. “Om …,” katanya akhirnya, “saya akan membantu Om. Tapi saya punya satu syarat.” “Apa itu?” “Saya ingin memastikan S
last update최신 업데이트 : 2025-02-26
더 보기

Bab 132

“Honey, kenapa kepalaku rasanya sakit sekali?“ keluh Sean sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.“Masa sih, Mas? Perasaan Mas aja kali,“ sahut Naira sambil beranjak dari sisi Sean. Lalu melangkah ke mejanya, mengambil berkas yang tadi pagi dikirimkan Pak Atma melalui kurir.Berkas itu berisi surat pemindahan aset. Naira harus menyerahkannya pada Sean, dan memastikan kalau calon suaminya itu menandatanginya.“Mas, tolong tandatangani ini,“ kata Naira sambil mengulurkan berkas dalam map biru kepada Sean.Sean menatap berkas di depannya dengan pandangan buram. Kepalanya terasa berat, seolah ada beban yang menghantamnya dari dalam.“Honey ... ini apa?” tanyanya, mengerutkan dahi sambil memegang berkas yang disodorkan Naira.Naira lantas tersenyum dan kembali duduk di sampingnya. “Mas, ini berkas-berkas untuk pernikahan kita. Ada beberapa hal administratif yang harus disiapkan dari sekarang, biar nanti kita nggak repot,” ucapnya dengan nada menenangkan.Sean mencoba membaca, t
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기

Bab 133

“Terus gimana komunikasi Lo sama anak-anak? Aman kan? Gue pengen ketemu mereka, tapi Bang Rio ngelarang. Katanya gue harus dipingit,“ ujar Meera dengan wajah kesalnya.“Baik, kok. Tiap hari aku selalu video call sama mereka. Dan tiga hari sekali, aku selalu jenguk mereka. Mas Hangga sama semuanya baik, kok. Si kembar juga keknya mulai kerasan,“ jawab Naira. Bu Anya merengut. Walau menyayangkan keputusan itu, tapi mau bagaimana lagi, Hangga memang lebih berhak daripada dirinya.“Bunda jangan sedih, ya. Nanti si kembar bakalan datang kok ke pernikahan Meera. Mas Hangga sendiri yang menawarkan menemani mereka di acara pernikahan Meera,“ sambung Naira sambil menatap Bu Anya dan Meera bergantian. Membuat ibu dan anak itu memekik kegirangan.**Ballroom megah tempat diselenggarakannya pernikahan Meera dan Ken mulai dipadati tamu dari pihak laki-laki. Dekorasi serba putih dengan aksen emas memberi kesan elegan dan sakral. Naira dalam balutan gaun bridesmaid yang anggun, berdiri di sisi Me
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기

Bab 134

“Kamu itu bodoh atau tolol sih? Kan sudah aku bilang berulang kali, jangan berharap lagi padaku! Aku sudah punya Sean, bahkan pernikahan kami akan digelar dua Minggu lagi!“ teriaknya.Aric mengerutkan dahi, dan ekspresinya berubah terkejut. Dia menatap Naira bingung, seakan tak percaya kalau perempuan itu bisa berkata kasar padanya.“Khai, sadar! Dia itu nggak sehat. Kalau kamu pikir dia nggak akan menyakitimu, kamu salah besar,“ ujarnya lembut.Naira tidak menjawab. Dia hanya melangkah pergi dengan cepat. Lalu berdiri di sisi Sean yang entah sejak kapan melihatnya bersama Aric. Naira memasang senyuman manis. Seolah tak terjadi apa-apa.“Kalian ngapain?“ tanya Sean, dengan nada datar. Matanya menatap ke arah Aric penuh selidik.“Nggak ngapa-ngapain. Aric cuma ngucapin selamat aja,“ jawab Naira sambil mengusap bahu Aric.“Oh ya? Dia nggak mencoba menggodamu kan?“ tanya Sean, lagi. Naira tersenyum tipis, bergelayut di lengan Sean. Dia tahu kalau lelaki itu sedang dikuasai rasa cemburu
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 135

Aric menoleh, memasang ekspresi serius. “Apa itu,Dad?”Pak Frans mengambil napas dalam. “Beberapa hari lalu, sahabat Daddy yang di Tiongkok menelepon. Rumah sakit miliknya sedang mencari dokter anak. Dia menawarkan posisi itu ke Om Dylan, tapi Om Dylan berpikir kamu lebih cocok.”Aric mengerutkan dahi. “Tiongkok?”“Iya. Posisi ini bagus, Ric. Selain gajinya besar, lingkungannya mendukung. Kalau kamu mau, Daddy akan mengatur semuanya,” tambah Pak Frans.Aric terdiam, pikirannya kembali berkecamuk. Di satu sisi, ini adalah kesempatan besar. Di sisi lain, dia tahu meninggalkan Indonesia berarti meninggalkan semua orang yang dia sayangi—termasuk Naira.“Pikirkan baik-baik. Daddy nggak akan memaksa. Tapi kalau kamu terus seperti ini, terjebak dalam masa lalu, mungkin ini jalan terbaik untukmu,” kata Pak Frans, sambil menatap Aric serius. Aric hanya mengangguk, tak mampu berkata apa-apa.**Naira duduk di ruang tamu rumah Sean dengan gelisah. Sean baru saja pergi ke dapur untuk mengambil m
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 136

Langit menggantungkan awan kelabu yang berat di senja itu. Kafe kecil di sudut jalan menjadi pelarian bagi mereka yang membutuhkan kehangatan. Lampu-lampu redup di dalamnya memancarkan cahaya lembut, beradu dengan aroma kopi yang menyeruak di udara. Di sudut dekat jendela besar, Sean duduk dengan secangkir cappuccino yang kini hanya tersisa separuh. Matanya sesekali melirik ke luar, menembus kaca yang dipenuhi jejak rintik hujan. Sudah dua puluh menit dia menunggu seseorang yang sebenarnya tak dikenalnya sama sekali.Sean mendatangi kafe itu berbekal dari DM yang dikirimkan Liinata. DM itu tentu saja memantik rasa penasarannya. Bagaimana tidak, Liinata mengaku sebagai seseorang yang dekat dengan Aric dan mempunyai sebuah rahasia antara Aric dengan Naira.Dering ponsel mengalihkan atensinya. Sean lekas berdiri dengan cepat, dan menjawab panggilan dari Liinata. “Kamu di sebelah mana?“ tanya Liinata. Sean tak langsung menjawab. Matanya meliar, menyapu seluruh kafe yang memang tak b
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bab 137

Naira mengangkat wajahnya, menatap Sean dengan tenang. “Ya. Itu aku, Sean.”Jawaban itu membuat Sean semakin murka. Dengan gerakan cepat, dia mengambil gelas jusnya dan menyiramkannya ke wajah Naira. Cairan dingin itu mengalir di wajah dan bajunya, tetapi Naira tidak bergeming. Dia tetap menatap Sean dengan tatapan tegas tanpa mengusapnya sama sekali.“Dasar Perempuan murahan!” Sean berteriak, nadanya penuh hinaan. “Aku bodoh karena pernah berpikir kamu layak jadi istriku!”Naira tertawa sumbang, mengusap wajahnya dengan tisu, lalu berdiri. “Terima kasih, Sean. Terima kasih sudah membuat semuanya jadi sangat mudah bagiku.”Sean terdiam, matanya menyipit. “Apa maksudmu?”Naira menghela napas berat. “Dari awal, aku tak pernah tertarik padamu. Apalagi setelah tahu kalau kamu itu sakit jiwa . Dan asal kamu tahu, aku mau menikah denganmu karena sebuah tujuan. Dan sebentar lagi tujuanku tercapai.“Ekspresi puas tercetak di wajah Naira. Sean menggebrak meja dengan keras. Tetapi Naira malah
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기

Bab 138

*“Jadi kamu kerjasama sama Atma buat ngejeblosin Sean ke penjara?“ tanya Bu Anya setelah Naira menceritakan tujuan awalnya menikah dengan Sean dan kesepakatannya dengan Pak Atma.“Iya, Bun. Awalnya aku mau ngatasin Sean sendiri saja. Tapi tiba-tiba Pak Atma datang, lalu ngajak kerja sama. Aku sempat ragu awalnya, tapi Alhamdulillahnya Pak Atma itu memang amanah. Kalau tanpa Pak Atma, belum tentu juga aku tahu kalau ternyata Sean itu sakit jiwa,“ papar Naira. Dia pun menceritakan tentang apa yang terjadi di keluarga Sean. Bu Anya jelas paling terkejut. Dia tak menyangka kalau Bu Annisa ternyata bisa berbuat seperti itu.“Nai, tapi setelah ini kamu harus tetap hati-hati. Aku yakin, Sean nggak bakalan nyerah gitu aja. Dia pasti ngincar kamu,“ kata Rio.Naira mengangguk. Dia pun berpikir seperti itu. Sebelum Sean ditangkap pihak berwajib, maka hidupnya pun belum bisa dikatakan tenang. Namun meski begitu, dia yakin tak lama lagi mantan calon suaminya itu akan ditangkap pihak berwajib.**
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기

Bab 139

Sean tertawa puas melihat Naira yang di matanya terlihat sangat tak berdaya. Naira merasakan jantungnya berdetak kencang. Mata bulat nan cokelatnya menatap lurus ke arah Sean, mencoba membaca gerakan lelaki itu. Napasnya tertahan, tapi dia menolak untuk menunjukkan ketakutannya lebih jauh. “Sean …” Suaranya gemetar, tapi tetap berusaha tenang. “Apa yang kamu lakukan? Apa kamu benar-benar ingin merusak hidupmu hanya karena aku?” Sean menyeringai, sudut bibirnya terangkat penuh kebencian. “Hidupku sudah rusak sejak kamu masuk ke dalamnya, Naira. Jadi, kenapa aku harus peduli?” Tangannya yang menggenggam pistol gemetar sedikit, tapi tatapannya tidak goyah. Sementara itu, Naira mencoba mencari celah untuk bergerak. Dia tahu bahwa Sean adalah tipe yang suka mengintimidasi, tapi dia juga tahu bahwa lelaki itu tidak sepenuhnya stabil. “Sean, dengarkan aku!” Naira kembali melangkah mundur perlahan, mencoba menambah jarak. “Kamu masih bisa menghentikan ini. Tidak ada gunanya melanj
last update최신 업데이트 : 2025-03-05
더 보기

Bab 140

“Mommy … Mommy … jangan tinggalin kami.““Mommy … aku janji, nggak bakalan nyusahin Mommy. Tapi Mommy harus bangun.“Suara bersahutan si kembar diiringi tangis keduanya membuat Naira mengernyit bingung. Dia yang masih berada di alam bawah sadar, perlahan membuka mata. Mengerjap pelan, lalu membeliak saat melihat si kembar menangis.“Abang … Adek ….“ Si kembar dan yang lainnya sontak menoleh padanya.“Mommy? Mommy sudah sadar?“ Shaka menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Alhamdulillah, Sayang.“ Naira menjawab dengan ekspresi kebingungan.“Tadi kamu tiba-tiba pingsan, Nai,“ ujar Adila. Naira terdiam sejenak. Lalu menghela napas berat. Mengucapkan istighfar sambil mengusap dadanya.“Lo jangan bikin kita khawatir lagi, Nai. Kita takut tau!“ omel Meera.“Iya, Mommy. Aku takut.“ Razka langsung memeluknya. Begitupun dengan Shaka.“Mommy nggak apa-apa, cuma kecapean aja,“ ujar Naira sambil mengusap rambut si kembar dengan lembut.Bu Anya yang baru datang sambil membawa teh manis hangat sont
last update최신 업데이트 : 2025-03-05
더 보기
이전
1
...
111213141516
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status