Mereka tertawa sekaligus sedih melihat keadaan bu Marni yang benar-benar teler di tengah pernikahan Calia. Bu Marni hanya sempat berdiri sebentar di tengah pesta kemudian kembali ke kamar hotel diantar oleh Fiah.“Aduh ya ampun, Fiah. Kepala ibu benar-benar berat dan perut ibu terus-terusan mual.” rengek Bu Marni.Fiah tersenyum kecil, memijat-mijat pelipis ibunya.“Tidak apa-apa Bu, mabuk perjalanan memang seperti itu. Tapi nanti juga sembuh sendiri kok. Yang penting Ibu sudah ada di sini, itu pasti membuat Calia bahagia. Kasihan kan Bu, Calia. Dia menikah tanpa hadirnya Ayah kandungnya, kalau Ibu tidak datang, pasti dia makin bersedih.”“Iya, ibu memikirkan itu, makanya di bela-belain ibu teler ibu tetap datang karena Ibu memikirkan itu. Tapi sepertinya tidak seperti itu, Fiah. Meskipun ayah kandungnya Calia tidak ada, Riko benar-benar bisa mewakili Alex dengan sangat baik.”“Iya benar Bu, sejak Mbak Dinda bertemu dengan Mas Riko, tidak ada lagi kata penderitaan untuk mereka berdua.
Baca selengkapnya