Home / Urban / Kehidupan Edo yang Menakjubkan / Chapter 871 - Chapter 880

All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 871 - Chapter 880

931 Chapters

Bab 871

Setelah mereka selesai berbicara, mereka berbalik dan pergi. Saat ini, suasana hatiku benar-benar menjadi semakin berat.Larto benar-benar ingin membunuhku?Kenapa dia begitu berani? Tiano bahkan tidak mengatakan ingin membunuhku. Namun, dia bahkan ingin membunuhku?Mungkin Naila mencoba menakutiku? Dia menyalahkan aku karena menghentikannya barusan?Aku menggelengkan kepala. Aku menahan diri untuk tidak memikirkan hal itu agar tidak memengaruhi pekerjaanku selanjutnya.Sore harinya, Hairu datang menemuiku. Dia mengatakan bahwa dia bersedia bekerja sama denganku."Aku dapat menjadikan kalian sebagai pemegang saham, tapi saham kalian hanya 5%."Wajah Kiki langsung menjadi masam. "5%, apa itu disebut saham? Aku rasa kamu sama sekali nggak tulus. Sebaiknya kamu pergi saja. Kami nggak akan bekerja sama denganmu lagi."Hairu tidak terburu-buru. Dia menjelaskan dengan sabar, "Pertama-tama, aku dan Dono membeli Aula Juve. Kami masing-masing memiliki saham 50%. Kedua, semua biaya Aula Juve jug
Read more

Bab 872

Setelah menyelesaikan tugasku, aku teringat apa yang dikatakan Bella padaku.Meskipun aku tahu Bella sengaja mencoba menakutiku dengan cara ini, aku tetap harus menolongnya karena hubungan kami sangat dekat.Namun, aku meneleponnya dan berkata, "Kalau kamu ingin meminta bantuanku, katakan saja. Kenapa repot-repot meminta Naila dan Andre datang? Apa begitu sulit kamu untuk memintaku secara pribadi?"Wanita ini sangat acuh tak acuh. Jadi, aku ingin meredam amarahnya.Nada bicara Bella tetap dingin seperti biasa. "Kenapa? Menurutmu, aku mencoba menakut-nakutimu? Aku nggak berani membiarkan Andre melakukan apa pun padamu?"Aku tertawa. "Bukannya aku berpikir begitu, tapi kamu memang seperti itu.""Kalau begitu, apa kamu ingin aku meminta Andre memotong salah satu lenganmu sekarang?""Kamu membosankan sekali. Kita sudah sangat akrab, kenapa kamu nggak bisa berbicara denganku dengan baik?""Nggak bisa."Wanita terkutuk ini. Cepat atau lambat, aku akan membuatnya berlutut dan memohon belas ka
Read more

Bab 873

"Katakan sejujurnya, apa yang terjadi padamu?"Jika tidak ada yang salah dengan Helena, mustahil Helena mengajak Bella ngobrol sambil minum kopi.Bella merasa seperti Helena sengaja mencoba bersikap baik. Dia bahkan seperti sedang mengatur segala keperluan untuk pemakamannya.Hal ini membuat Bella sangat kesal.Bella memiliki perasaan yang dalam terhadap Helena. Dia bisa memandang rendah wanita ini, tetapi Bella sama sekali tidak ingin terjadi apa-apa padanya.Hanya saja mereka sangat keras kepala. Tidak ada satu pun dari mereka akan berkata lembut. Selain itu, tidak ada satu pun dari mereka akan mengalah."Mau bagaimana lagi? Aku berencana melahirkan anak untuk Tiano. Begitu aku punya anak, statusku akan stabil . Hidupku pasti akan semakin baik."Setelah Helena berkata, dia menyeruput kopi di depannya.Namun, di mata Bella, tindakannya itu tampak seperti merasa bersalah dan sengaja ingin menutup-nutupi.Bella sangat tertekan. Namun, dia tidak dapat melakukan apa pun karena wanita sial
Read more

Bab 874

Larto menatapku dengan sorot mata yang ganas dan tamak. "Dasar nggak berguna, kamu bahkan nggak sanggup bertahan setelah satu pukulan saja. Bagaimana mungkin orang sepertimu pantas mendapatkan bantuan Nona Helena?"Aku tahu orang ini agak aneh. Jika aku memohon belas kasihan padanya, aku hanya akan disiksa lebih sadis lagi.Selain itu, aku juga tahu bahwa saat-saat seperti ini, aku hanya bisa mengandalkan diriku.Selama ini, aku sengaja menghindari Helena karena aku tidak ingin menyinggung Tiano.Namun, tidak peduli seberapa keras aku berusaha, apa yang akan terjadi tetap terjadi.Aku merasa seakan takdir sedang mempermainkanku dan memaksaku mengalami bencana ini.Karena aku tidak dapat menghindarinya, aku akan menghadapinya.Aku bukan pengecut. Aku hanya tidak ingin membuat masalah. Namun, jika sesuatu benar-benar terjadi, aku akan melawannya.Aku mengerahkan segenap tenaga ke tanganku. Saat Larto tidak begitu waspada, aku telapak tanganku untuk memukul pelipisnya dengan keras.Titik
Read more

Bab 875

Tanganku yang memegang pisau mulai gemetar tanpa sadar.Namun, aku tetap menggertakkan gigiku dan bersikeras, "Kalau memang seperti itu, aku bisa berhenti mengobati Nona Helena di masa depan. Kenapa kamu harus membunuhku?""Karena aku nggak menyukaimu."Aku tercengang dengan alasan ini.Orang ini tidak menyukaiku dan ingin membunuhku?Dia hanyalah pengikut Tiano. Namun, dia tidak menghargai nyawa manusia sama sekali. Bukankah itu berarti Tiano ....Aku tidak berani memikirkannya.Tiba-tiba terlintas dalam benakku bahwa Tiano mungkin telah menyetujui masalah ini?Dengan kata lain, sejak Helena menemuiku untuk kedua kalinya, hidupku sebenarnya sudah berada di ujung tanduk.Hanya saja, aku tidak pernah punya kesempatan untuk menghubungi Helena sebelumnya. Jadi, Larto tidak punya alasan untuk membunuhku.Hari ini, dia melihat dengan mata kepalanya bahwa aku dan Helena melakukan kontak fisik. Akhirnya, dia menemukan alasan untuk membunuhku.Saat ini, aku tidak menyalahkan Helena seperti seb
Read more

Bab 876

Larto menggertakkan giginya. Matanya merah seperti darah, kemudian dia melotot tajam ke arahku. "Matilah kamu!""Bahkan kalau aku mati, aku akan membawamu bersamaku." Saat ini, aku benar-benar lupa tentang rasa takut. Ternyata saat seseorang merasa sangat ketakutan, dia akan tidak tahu apa itu rasa takut.Tanganku yang memegang bagian tubuh Larto semakin kuat.Akhirnya, Larto berteriak, "Ah ...."Memelintirnya dengan keras tidaklah cukup. Jadi, aku memelintirnya lebih keras lagi.Bagi pria, bagian tubuh ini adalah yang paling fatal. Aku tahu aku tidak memiliki kemampuan nyata, jadi aku hanya bisa menggunakan metode ini untuk melawannya.Larto tiba-tiba menjambak rambutku. Aku merasakan pada kulit kepalaku seakan-akan hendak robek."Lepaskan!" teriak Larto.Kulit kepalaku sangat sakit sehingga kulit wajahku tertarik ke atas.Namun, aku tetap tidak melepaskannya.Sebaliknya, dia memelintirnya dengan lebih keras lagi.Saat ini, aku tidak berpikir banyak. Dalam situasi terisolasi, tidak be
Read more

Bab 877

"Jangan memaksaku. Kalau kamu memaksaku lagi, aku bisa melakukan apa saja." Bajingan ini tidak berniat melepaskanku. Bagaimana aku bisa melepaskannya?Bukankah dia akan membuatku mendapat masalah di kemudian hari?Larto tiba-tiba mencibir dengan tatapan penuh penghinaan. "Benarkah? Kamu masih ingin membunuhku?"Karena aku setengah jongkok, sementara Larto berdiri tegak. Saat dia menatapku, matanya yang dingin dan acuh tak acuh bagaikan menatap seorang pecundang.Di mata Larto, aku hanyalah seorang pecundang. Selain itu, aku adalah pecundang yang sangat dibencinya. Bahkan jika dia tidak membunuhku hari ini, dia pasti akan membunuhku di masa mendatang.Dari sikapnya, aku tahu bahwa kematianku hanyalah masalah waktu.Hal ini membuatku merasa tidak gelisah. Pada saat bersamaan, aku mau tidak mau mempertimbangkannya kembali.Karena si idiot ini tidak mau berdiskusi denganku. Kenapa aku tidak menyingkirkannya saja?"Ayo, aku akan memberimu kesempatan untuk membunuhku."Bagiku, kata-kata Lart
Read more

Bab 878

"Aku bersedia mati, tapi aku tidak akan melepaskanmu sekalipun aku menjadi hantu."Aku menggertakkan gigi dan mencabut pisau baja dari bahuku. Adegan ini mengejutkan Larto. Dia mungkin tidak menyangka bahwa tekadku akan begitu kuat.Tepat saat Larto tertegun, aku menanduk wajahnya hingga hidungnya mimisan.Larto terhuyung mundur beberapa langkah. Saat dia melepaskan kakiku, pisau baja di tangannya terjatuh.Melihat serangan itu berhasil, aku terus menanduknya dengan kepalaku.Wajahnya berlumuran darah. Hidungnya mungkin patah. Kondisiku juga tidak jauh lebih baik. Dahi, bahu dan pergelangan kakiku terasa sangat nyeri.Namun, aku bagaikan seekor singa yang terangsang oleh darah. Aku bersumpah akan mencabik-cabik hiena itu hidup-hidup.Setelah aku menanduknya beberapa kali, akhirnya Larto mendorongku.Larto menyentuh wajahnya yang berdarah dan melotot tajam ke arahku. "Matilah!"Larto mengucapkan satu kata itu, lalu dia hendak membungkuk untuk mengambil pisau baja itu. Namun, aku selangk
Read more

Bab 879

Aku menyeret tubuhku yang kelelahan ke dalam mobil, lalu menelepon Yuna. Aku mengatakan padanya bahwa aku ada urusan malam ini. Aku tidak akan kembali ke rumah mereka.Aku berkendara ke rumah yang aku sewa.Saat Kiki melihatku seperti ini, dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat, "Edo, kenapa kamu?""Kak Edo, apa yang terjadi?" Sharlina juga terbangun. Saat dia melihatku berlumuran darah, dia ketakutan hingga air matanya mengalir."Aku ditusuk oleh pengawal pribadi Tiano. Tapi, lukaku nggak parah, nggak ada tulang yang patah. Kiki, ada peralatan medis di kamarku. Bantu aku untuk membalut lukaku."Kiki segera kembali ke kamar, lalu mengambil kotak obatku dan segera mengobati lukaku.Aku beruntung karena pisau itu hanya memotong dagingku, tetapi tidak melukai tulangku.Setelah beristirahat beberapa hari, lukaku akan sembuh.Mengenai cedera pada pergelangan kakiku, itu hanya terkilir. Setelah istirahat beberapa hari, kakiku akan pulih.Namun, Larto hampir tidak dapat memiliki keturuna
Read more

Bab 880

Aku tertawa dalam hati. Gadis ini sangat menarik. Apakah tindakannya ini karena aku sedang sekarat?Aku sudah bilang tidak ada tulang yang patah. Bagaimana mungkin aku akan mati semudah itu?Namun, aku tetap berkata dengan setuju, "Ceritakan padaku kisah tentang Gembala Sapi dan Gadis Penenun ....""Ah, eh ....""Kenapa? Kamu nggak mau? Kalau nggak mau, lupakan saja. Biarkan aku pergi dengan penuh penyesalan." Aku juga mengagumi diriku. Kenapa aku begitu andal berakting? Aku tidak tahu siapa yang memengaruhiku.Sharlina berkata dengan cepat, "Yah, yah. Aku akan memberitahumu sekarang. Dahulu kala, ada seorang penggembala sapi yang sangat tampan dan dicintai oleh banyak wanita kaya ...."Mengapa aku merasa cerita ini terdengar aneh?"Sharlina, aku memintamu bercerita tentang Gembala Sapi dan Gadis Penenun, bukan kisah tentang si Gembala Sapi." Aku benar-benar terdiam seribu bahasa. Bagaimana cara berpikir gadis ini?"Ah? Aku salah dengar. Aku pikir kamu ingin aku menceritakan kisah tent
Read more
PREV
1
...
8687888990
...
94
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status