Semua Bab Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan: Bab 11 - Bab 20

61 Bab

11. Secuil Tentang Buah Hijau

“Pak Haedar tahu, Tuan muda dan ….”“Katakan.”“Semua itu dari Pak Haedar dan memberikan informasi kepada kami.”Hans hanya mengangguk sambil memasukkan handphone ke kantong kemeja. Ia tidak heran kalau informasi yang didapatkan sangat cepat.Pertempuran baru saja dimulai. Ia sudah mendapat beberapa hal yang menjadi untuk pembalasannya terhadap orang-orang yang pernah meremehkan dan merendahkannya.Hans menginap di hotel mewah dan meminta anak buahnya untuk berjaga di rumah. Ia juga mengambil kunci mobil yang diantar oleh pengawalnya.Ia teringat sesuatu saat pengawal yang ada dalam mobil masih berputar balik. Ia mengetuk kaca mobil dan meminta untuk tidak pergi dulu.Hans mengambil buah berwarna hijau dan ditunjukkan kepada mereka. Ia berharap salah satu atau banyak orang di antara mereka yang mengetahui buah hijau ini.“Kalian tahu buah ini?”Empat pengawalnya mengernyitkan dahi saat Hans menunjukkan buah yang terlihat antara asing atau pernah dilihat sebelumnya. Ali Muhammad mengam
Baca selengkapnya

12. Carlos Antonio Swegen

Hans bergegas pergi ke sebuah bar mewah yang lokasinya tidak jauh dari tempat menginap. Ia pergi ke Bar untuk mencari informasi tentang buah kecubung dan berharap mendapatkan informasi yang lebih banyak dan akurat.Ia memasuki bar yang berjudul tiga ratus enam puluh derajat dengan lampu gantung yang mewah berwarna oranye dan warna-warni lampu disko yang memenuhi ruangan bagian bar dan penari striptis.Banyak orang berjas dan berpakaian rapi berada di lingkaran penari striptis sambil menyawer penarinya. Bahkan, tidak sedikit tamu yang hanya duduk sambil bermain kasino dengan ditemani oleh beberapa perempuan dan tampak menyedot cairan hingga membuatnya melayang.Hans memesan minum bir tahun 1986 sembari memerhatikan sekilas untuk bertanya kepada seseorang yang tepat dan bisa ditanya oleh seseorang.Ia tidak menemukan seseorang yang bisa ditanya hingga melanjutkan minumnya. Saat Hans mengalami kebuntuan untuk mencari jalan, mendapatkan pesan dari Haedar.[Tuan muda sedang berada di bar t
Baca selengkapnya

13. Pencarian Awal

“Siapa kamu?” Seorang pria berambut klimis dengan tato bintang di leher meletakkan botol itu lalu berdiri dan mendekatinya.Langkah pria itu sempoyongan sambil mengisap rokok elektrik dan tersenyum miring.“Hai, teman-teman. Kita kedatangan tamu pria yang kelihatannya tampan, tapi … separuh wajah kirinya rusak.”“Apakah Anda, Tuan Carlos Antonio Swegen? Mantan intel dari kepolisian?” tanya Hans pelan sambil menatapnya.Senyuman miring yang sumringah menjadi ciut saat mendengar pertanyaannya. Dia tampak terkejut saat mengetahui sosoknya.Dia merasa tidak mengenalnya, tapi Hans bisa mengetahui sosok dirinya yang jarang diketahui oleh banyak orang dan hanya orang tertentu.Pria itu mendekatinya dan menatap lamat. “Siapa kamu? bagaimana kamu tahu siapa aku sebenarnya?” tanya pria itu yang berusaha berdiri tegap sambil mencolek lengannya yang kekar.“Bisa bicara di ruang privasi?”“Dia mengajakku berduaan. Jangan-jangan ….”“Sikat saja, siapa tahu kamu mendapatkan bayaran lebih dari hasil
Baca selengkapnya

14. Penawaran

“Kamu sungguh tidak mengenalku?” tanya Hans sekali lagi.Haedar, tangan kanan keluarganya mengatakan bahwa Carlos mengetahui keluarga Cody Ruth. Jika dia mengetahui sosok dirinya yang sesungguhnya, tidak akan bertanya beberapa kali.Atau Carlos hanya mengetes dan memeriksa identitasnya yang sesungguhnya?Hans harus berhati-hati dengan siapa pun, meskipun Carlos pernah bertransaksi dengan ayahnya. Bahkan, Haedar mengenalnya karena pernah menemani Cody untuk bertemu dengannya.Carlos bukanlah pria sembarangan yang bisa dijadikan kepercayaan untuk mencari informasi karena dia memiliki banyak koneksi dan meloloskan pembelian senjata secara ilegal.Hans menatap lamat sambil memikirkan langkah untuk memberitahu sosok dirinya atau memilih tetap merahasiakannya hingga waktunya tiba untuk mengungkapkan identitas yang sebenarnya.Hans menghela napas panjang sambil menggaruk ujung hidung dan berkata, “Aku adalah pengawal baru yang ingin tahu penyebab kematian Tuan besar Cody Ruth.”Carlos membul
Baca selengkapnya

15. Hubungi Saya, Jika Anda Siap!

“Jangan khawatir soal uang bayaran dan Nyonya Abigail,” jawab Hans santai sambil tersenyum dan mengeluarkan buah yang ada di dalam kantong celana.“Oke. Saya percaya, tapi … tunggu dulu,” kata Carlos sambil mengambil buah hijau dari tangannya dan memperhatikannya secara detail dengan mengernyitkan dahi hingga membuat bola matanya sedikit mengarah ke arah yang berbeda.Hans memperhatikan Carlos yang memperhatikan buah itu dengan jarak yang dekat, padahal buah yang memiliki nama buah kecubung memiliki aroma yang menyengat. Bagaimana bisa dia tahan dengan aromanya?“Hati-hati, buah itu aromanya menyengat.”“Saya tahu.”“Lalu?”“Dari mana Anda tahu buah ini? Siapa yang memberinya atau Anda membeli di mana?” tanya Carlos yang antusias dengan buah yang dipegang olehnya.Dahi reflek mengernyit hingga menautkan alisnya. Ekspresi kegirangannya membuatnya sedikit heran karena buah yang sangat dijauhi oleh siapa pun untuk yang normal.Apakah Carlos tahu bahwa buah kecubung bisa digunakan sebagai
Baca selengkapnya

16. Permulaan

Hans pergi ke alamat pemesan buah hijau menggunakan mobil mewahnya. Ia mengenakan topeng wajah aslinya agar tidak ada yang mengenalnya.Tepat pukul dua belas malam, Hans tiba di depan rumah yang memiliki pagar berwarna cokelat muda yang tinggi dan rapat dan bertingkat dua. Rumah itu dipenuhi berbagai jenis mobil dan sepeda motor yang parkir di depannya.Hanya rumah itu yang ramai dengan pengunjung. Ia mempersiapkan kamera handphone untuk mengambil gambar dan video saat orang keluar dari rumah yang memiliki nomor seratus.Ia memundurkan kursi mobil sembari mengawasi keadaan di rumah itu. Setengah jam berlalu, lima orang keluar dari rumah itu dengan senyuman yang sumringah dan membawa satu kotak bening berisi buah hijau.Sontak, Hans mengambil foto dan video mereka saat keluar dari rumah dan berbicara dengan seorang perempuan berambut pendek dan berpakaian kaos oblong dan celana pendek berwarna hitam.Disusul dengan Adnan dan Ryan yang keluar dari rumah itu setelah lima orang memasuki m
Baca selengkapnya

17. Kecurigaan Terhadap Adnan

Adnan tersenyum miring sambil berdesis dan mengeluarkan handphone lalu menunjukkan kepadanya. Layar berisi dirinya sedang mengintip di bagian belakang kantor dan terlihat mengambil gambar saat dia bertransaksi dengan Ryan.“Foto itu bisa saja bukan aku karena hanya tampak belakang dan blur. Bagaimana bisa kamu menuduhku dengan bukti yang tidak jelas?” Hans membalikkan kenyataan yang ada di depannya.Beberapa karyawan yang sudah datang berkerumun di sampingnya ketika Adnan memukulnya. Mereka tampak berbisik dan terdengar pernyataan yang mendukung Hans.“Foto itu belum tentu Pak Lee, bagaimana dia menuduhnya?”“Foto yang blur seharusnya tidak bisa dijadikan bukti.”“Pak Lee orang baru, mana mungkin tahu dan hapal seluruh sudut kantor ini!”Hans hanya mengangkat satu alis sambil menatap Adnan yang terlihat kesal dengan ucapan beberapa rekan kerja yang ada di sisi kanan dan kiri. Dia memasukkan handphone dan berbalik badan untuk meninggalkannya.Ia merasa senang membalikkan ucapannya saat
Baca selengkapnya

18. Nama Adnan Terseret

Galih tersenyum lebar sambil melirik Adnan yang hanya diam, tapi melotot ke arah Hans. Pertanyaan yang sangat dipahami olehnya.Galih mengetahui sosok Hans yang sebenarnya sehingga berusaha terlihat tidak mengenal dan baru mengenalnya karena pertanyaan yang tidak ingin melapor ke Adnan sebagai Manajer.Galih juga tahu alasan Lee Hans Ruth dipekerjakan di kantornya. Namun, dia tetap bungkam untuk menangkap pelaku penggelapan uang di kantornya.Dia merupakan orang kepercayaan Cody Ruth sehingga bisa menjaga rahasia yang sangat penting dan mendapat posisi penting di kantornya. Namun, Galih tidak bisa mencari tahu sosok yang melakukan penggelapan uang.“Kamu bekerja sebagai Admin keuangan ketika terjadi sesuatu, lapor ke Manajer karena dia yang bertanggung jawab untuk mengajarkan hal yang berhubungan dengan angka.”“Bagaimana jika Manajer keuangan tidak mengajarkan yang dikatakan seperti Pak Galih?” tanya Hans menatap lamat.Galih menghela napas panjang. “Banyak orang di ruangan ini dan s
Baca selengkapnya

19. Bertemu dan Bicara Dengan Abigail

Abigail bersandar di sofa sambil menghela napas panjang dan memerintahkan pelayan untuk mengambil minuman.‘Apakah alasan Pak Haedar ingin bicara kepadaku untuk membahas ini?’ batin Hans bertanya-tanya.Setelah bertanya dalam hati, ia tersadar bahwa Abigail memiliki banyak mata di mana pun berada. Apa pun yang dilakukan olehnya pasti diketahui oleh ibunya.“Aku datang ke rumah Ibu tidak diberi pelukan atau sapaan hangat selama hampir sepuluh tahun berpisah?” tanya Hans yang ternyata rindu dengan pelukan ibunya.“Emang masih perlu?” Abigail bertanya kembali kepadanya.Hans tersenyum miring sambil berdesis. “Ibu memata-matai yang kulakukan?” tanya Hans yang masih berdiri di depan Abigail.“Tidak.”“Lalu? Kenapa ibu langsung mengarah kepadaku? Bukankah jurnalis banyak di negara ini?” tanya Hans menutupi alasannya.“Selama kamu tidak ada di rumah, jangan dikira Ibu diam untuk tidak mencarimu. Ibu mencarimu di mana-mana hingga akhirnya Haedar berhasil menemukan keberadaanmu dan menikahi an
Baca selengkapnya

20. Alasan Sang Ayah

“Ayah tidak tahu siapa dia karena tidak ingin mencari tahu.”“Ibu tahu siapa dia?” tanya Hans menekan.Abigail terdiam dengan jemari yang meremat punggung tangan. Dia terlihat khawatir dan takut akan mengungkapkan latar belakang selingkuhannya.Hans mengambil handphone. “Aku akan mencari tahu sendiri, jika ibu tidak memberitahuku.”“Jangan!” cegah Abigail memegang pergelangan tangannya erat.Hans melirik tangannya yang sudah tidak mulus dan terlihat ototnya. Pergerakan secepat kilat membuatnya curiga kepadanya.Ada apa dengannya? Apakah dia berasal dari keluarga yang kukenal? Atau orang kaya juga?Hans menyingkirkan tangannya secara pelan. “Jangan mencegahku. Aku harus tahu semuanya karena sejak pulang dari London, aku tidak sempat membicarakan apa pun dengan ibu. Aku juga perlu tahu tentang semuanya yang gak pernah kuketahui sebelumnya.”Haedar pergi ke arah meja kantor yang terdapat foto keluarga. Foto keluarga terpampang jelas di meja kantor, tapi tidak ada yang mengetahui sosok di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status