All Chapters of Menjadi Ibu Pengganti Anak Kembar Milyuner Tampan: Chapter 51 - Chapter 60

88 Chapters

Fitnah

Sepeninggal Jhon, anak-anak mulai sibuk memilih apa yang mereka sukai dari daftar lagu, sementara Julia membantu menyetel alat.Ketika sepuluh menit kemudian, suaminya tak kunjung kembali, Julia memutuskan untuk cari tahu. "Anak-anak, kalian di sini sebentar. Aunty mau ke toilet."Jim dan Jill yang tengah asyik bersenandung, cuma menggumam tak jelas, yang diartikan Julia sebagai persetujuan. Berhubung waktu pergi tadi, Jhon menjawab telepon seseorang, maka kemungkinan dia melipir ke ruang duduk, yang letaknya kebetulan searah dengan toilet wanita. Berhubung lantai dua hanya diisi ruang-ruang pribadi, suasana jadi sepi, sampai Julia bisa mendengar helaan nafasnya sendiri.Matanya awas meneliti sekeliling, dan saat mendekati ruang duduk, dia mendengar monolog seorang wanita. Julia berjinjit agar langkahnya tak terdengar, dan betapa kagetnya saat melihat suaminya dan Selena sedang dalam posisi yang amat dekat. Tangan bekas temannya itu ter
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Lakukan Kehendakmu

Langkah Julia terasa ringan ketika kembali menuju ruang private, terlebih kala ingat betapa pucat muka Selena tadi. Entah bagaimana jadinya perempuan licik itu bertahan saat kehilangan pekerjaan juga pria tua yang jadi sponsornya. Tak mungkin Collins mampu menerima ketidak-setiaannya. "Dari mana saja? Kenapa lama sekali?" ujar Jhon ketika Julia sudah masuk ke dalam. Berhubung moodnya sedang bagus, Julia tak begitu kesal dengan interogasi dadakan ini. "Dari toilet, perutku sakit karena kebanyakan makan."Mereka melanjutkan kegiatan bernyanyi hingga pada satu saat, mata Julia terpaku pada leher suaminya. Tampak bekas lipstik merah menyala, mengejeknya bagai lelucon. "Kau sendiri... bibir siapa yang menempel di lehermu?"Pertanyaan tiba-tiba ini nyaris membuat Jhon menjatuhkan microphone-nya. Matanya menatap Julia penuh tanya sampai tangan sang istri menunjuk lehernya."Sial," umpatnya pelan sebelum buru-buru tutup mulu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kecewa

Tak terasa, bulan Desember pun tiba. Di mana-mana, suasana Natal mulai terasa, entah lewat dekorasi, atau pun lagu yang diputar di tempat-tempat umum. Berhubung semester sudah usai, maka Julia dan si kembar akan mengambil raport ke sekolah. "Anak-anak, bagaimana raport kalian kira-kira?" Dia mengawali percakapan ketika mereka dalam perjalanan ke sekolah. Jim dengan penuh percaya diri memberi jaminan. "Nilaiku pasti bagus."Sebaliknya Jill. "Aku tak begitu yakin."Julia tersenyum, seraya memperhatikan kedua bocah dari center mirror. "Sudahlah, yang penting kalian melakukan yang terbaik. Apapun hasilnya, kita tetap makan-makan."Jim langsung berteriak senang sementara Jill hanya menarik ujung bibirnya sedikit. Acara pengambilan raport diadakan di kelas masing-masing, dan menurut urutan lahir, Julia ke kelas Jim terlebih dahulu. "Selamat Nyonya Westwood, putera Anda benar-benar mengalami kemajuan pesat."
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Aku Muak

Ketika Jhon tersenyum canggung, sang wanita yang tak lain adalah Vivienne langsung buka suara. "Maaf, sudah membuatmu tak nyaman. Kebetulan, aku sedang ke kantor Jhon dan kami berpapasan. Ketika kutanya mau kemana, ternyata dia mengajak anak-anak kami makan siang. Sekalian aja aku gabung."Julia membatin tak berdaya. Mengapa dia selalu lupa akan satu kenyataan penting, bahwa dirinya hanyalah ibu tiri. Diam-diam, dia menarik tangan Jill dan mereka duduk bersebelahan. Sementara itu, Vivienne tersenyum lebar sebab duduk di sisi Jhon, mengelilingi meja besar berbentuk bundar. "Baiklah, karena semua sudah di sini, kita akan memulai acara makan." Jhon memberi aba-abaEntah apa yang merasukinya, si Sulung Jim tiba-tiba menolak. "Aku tak ikut makan, sedang tak lapar.""Bagaimana mungkin tak lapar? Ini sudah jam makan siang, Sayang." Vivienne berbicara lembut namun sorot matanya sangat tajam. "Kalau begitu kalian makan saja,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Janji

Jhon tak langsung menanggapi. Dia nampak berpikir keras, sebelum mulutnya yang berharga, terbuka. "July, aku tak pernah menyalahkanmu. Aku bahkan memujimu di depan Vivienne. Kau dengar sendiri tadi.""Oh, tak pernah? Jadi apa maksudmu memintaku membujuk anak-anak agar bersikap baik sama mantan istrimu? Kau tahu apa cerita wali kelas Jill padaku?""Katakan?""Beliau bilang, Jill selalu murung setiap kali Vivienne datang kemari."Bila seorang anak membenci ibu tiri mereka adalah hal lumrah, maka agak sukar menemukan anak yang tidak menyukai ibu kandungnya. Kenyataan bahwa Vivienne mengalami nasib demikian, membuat Jhon terpekur lama. "Katakan, apa lagi yang diceritakan wali kelasnya?"Terlalu malas meladeni ucapan sang suami, Julia menceritakan segalanya secara singkat. Entah apapun isi hati Jhon setelahnya, yang jelas dia tak lagi punya beban moral terhadap Jill. "Jadi Jhon, kuharap kau mengevaluasi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bahagia

Seminggu berselang, keluarga Westwood berangkat ke Hawaii untuk liburan pertama mereka. Berhubung akan mengunjungi pantai yang indah, kedua bocah sangat antusias. Mereka tiba di sana ketika hari mulai senja. Semburat jingga masih nampak di kaki langit. "Wow! Indah sekali." Si bungsu Jill berseru nyaring dengan ekspresi bahagia gadis kecil nan polos. Senyuman ini membuat Jhon mencubit gemas pipi sang putri. Akibatnya, Jill melayangkan protes keras. "Papa, aku bukan anak kecil lagi.""Sampai tua pun, kau tetap gadis kecil Papa."Kesal dengan kelakuan ayahnya, gadis kecil itu mengadu pada manusia terkuat di rumah mereka. "Aunty, lihat Papa. Dia bersikap kekanakan."Julia yang tengah membersihkan halaman, terpaksa menghentikan kegiatannya lalu ikut nimbrung dalam pertengkaran main-main pasangan ayah dan anak. Sementara itu, Jim yang sudah tak sabaran, mulai mempersiapkan alat memancing di bagian belakang bangun
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Murahan

Keesokan harinya, Julia bangun penuh semangat. Ini perayaan natal pertamanya dengan keluarga Westwood. "Aunty, aku dan Jim akan membantumu menghias pohon natal," tawar JillJhon yang kebetulan baru bangun, ikut menimpali. "Bagaimana dengan Papa?""Kau urus saja semua yang berkaitan dengan pertukangan." Julia memberi perintah.Jadi, dengan semua tugas sudah terbagi, keluarga Westwood sibuk benar pagi itu. Perempuan paruh baya yang datang untuk membersihkan cottage, sampai kebingungan. "Nyonya Westwood, keluarga Anda sangat kompak," ujarnya. Pujian ini bikin senyum lebar terbit di wajah Julia. Dirinya benar-benar merasa utuh. "Ya, meski anak-anak terkadang usil, mereka sebenarnya sangat baik."Perempuan itu ikut tersenyum. Matanya yang bulat menatap sekeliling, sebelum bertanya dengan nada penuh konspirasi. "Maaf, kalau aku lancang. Seingatku, nyonya Westwood adalah perempuan cantik dengan tubuh jangkung dan k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Jatuh ke Jurang yang Sama

Julia tak kuasa lagi mendengar sisa pembicaraan mantan suami istri tersebut. Tangannya membekap mulut rapat-rapat agar isaknya tak terdengar. Betapa tega mereka membicarakannya seperti itu. Jhon suka bersamanya gara-gara perkara ranjang sedangkan Vivienne memandangnya bagai kotoran. Senista itukah dia? Sepanjang malam dia tak bisa tidur memikirkan semua tindakan suaminya. Diam-diam, dia mengambil keputusan nekat. Besok paginya ketika bangun, hal pertama yang dia cari adalah wanita paruh baya yang membersihkan cottage mereka semalam. "Ma'am, dimana aku bisa menemukan kapal tercepat ke Honolulu?" tanyanya"Akan ada kapal yang berangkat lima menit lagi. Tapi, buat apa Anda ke sana?""Jhon memintaku membeli sesuatu."Wanita tua itu tampak berpikir, sebelum melanjutkan, "apakah yang mau Anda beli ini untuk keperluan nyonya yang baru datang tadi malam?"Tangan Julia mengepal. Seluruh dunia mengejeknya te
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Terkepung

Mendengar kata-katanya, pria yang menyiapkan alat, menjatuhkan pisau dari tangan. "Apa kau bilang?" ujarnya kaget. "Westwood? Maksudmu, keluarga pengacara?"Julia menatapnya sinis. Kini, dengan tetesan darah di sudut bibir, ditambah mata yang memerah, dia seperti ratu yang akan bangkit untuk pembalasan. "Memangnya ada berapa Westwood di Manhattan, hmph?"Supir taksi menatap Jose tak berdaya. "Kau bilang dia hanya perempuan yatim yang tak punya apa-apa. Kenapa ada hubungannya dengan Westwood?""Sial!" Jose menendang tulang kering Julia sekali lagi, sebelum menoleh pada partner kerjanya. "Apa yang kau takutkan? Pelacur ini hanya mainan bedebah itu. Dia tak berharga apa-apa.""Mainan atau bukan, hanya dia yang tahu." Pria bertampang sangar itu menoleh pada Julia. "Kalian punya sertipikat perkawinan, Lass?"Julia meludah ke lantai. "Cek saja di situs kota."Pria itu mulai gelagapan, sepertinya percaya be
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ayoo Bercerai

Dalam keputus-asaan, Jose makin menggila. Dia membanting berbagai benda membabi-buta, hingga sebagian pecahannya mengenai muka Julia. Demi keselamatan, Julia bergeming, mengabaikan segenap rasa sakit yang mendera tubuhnya. Sepertinya polisi di luar sana mulai meringsek maju, sebab bunyi pengeras suara makin dekat."Siapa pun yang di dalam sana, menyerahlah! Tempat ini sudah dikepung. Jangan harap bisa lari."Seperti orang tuli, Jose mengabaikan segalanya dan malah duduk sambil menenggak sisa minuman.Sementara itu, lewat sedikit kesadaran yang masih tersisa, Julia bisa mendengar mantannya itu bergumam lirih. "Hah, akhirnya kita berdua akan mati July. Kita berdua akan sama-sama di neraka, hahahah..."Usai bergumam demikian, Julia mendengar bunyi pelatuk pistol yang ditarik. Sepertinya, Jose yang keji berniat bunuh diri. Apakah dia akan membiarkan hal ini terjadi? Tentu saja tidak! Lagi pula, pelajar
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status