“Aku senang kamu tak langsung menilai dari satu sudut pandang saja. Aku benar-benar tak salah memilihmu,” ucap Alaric saat sudah melepas pagutan bibir mereka, lantas menatap Emily yang ada di bawahnya.“Aku bukan wanita sembarangan. Kamu takkan menyesal memilihku sebagai teman seumur hidup,” balas Emily jemawa.Alaric gemas mendengar Emily yang penuh percaya diri. Dia pun menyentuhkan kening mereka, hingga hidung mereka saling bersentuhan.“Aku takkan melewati batas jika berniat membuangmu, jadi jangan pernah berpikir seperti itu,” ucap Alaric mencoba meyakinkan Emily.Emily mengangguk-angguk mendengar ucapan suaminya itu.“Kita menginap malam ini di sini, aku ingin berdua denganmu tanpa ganguan,” bisik Alaric lantas kembali mendekatkan bibir.“Al, aku lapar.”Baru saja Alaric ingin memadu kasih dengan istrinya setelah ketegangan yang terjadi, Emily malah mencegah karena lapar.Dia benar-benar merasakan sesuatu karena sikap Emily yang blak-blakan, merasa wanita itu yang terbaik karena
Last Updated : 2024-06-09 Read more