All Chapters of Dari Pengkhianatan jadi Nikah Dadakan: Chapter 221 - Chapter 230

398 Chapters

Dapat Kesempatan Kedua

“Ke mana saja kamu selama ini?” tanya Bobby saat duduk berdua dengan Gio.“Pergi ke tempat yang bisa membuatku tenang. Lagi pula, di sini pun tak ada yang mengharapkanku,” jawab Gio.Bobby menghela napas mendengar jawaban Gio. Setelah kepergian Gio, Bobby memang baru menyadari jika tak pernah adil ke Gio sehingga sifat dan perilaku cucunya itu berubah.“Meski kamu tidak mewarisi darah keluarga Byantara, tapi bagaimanapun kamu tumbuh dan besar di keluarga ini. Jika kamu ingin, tetaplah tinggal di sini,” ujar Bobby.Gio malah tersenyum getir mendengar ucapan Bobby, kemudian membalas, “Apa aku masih diharapkan? Apa yang dilakukan Mama sudah keterlaluan, apa aku masih bisa tinggal dengan menyandang nama yang malah membuatku menunduk.”“Asal kamu diam soal siapa ayah kandungmu sebenarnya, semua orang akan tetap menganggapmu cucu keluarga Byantara, juga kakek yakin setiap orang bisa berubah, termasuk kamu. Kamu hanya korban doktrin mamamu saja.” Bobby kembali menjelaskan.Gio menarik napas
Read more

Kakak Sepupu

“Kamu sangat yakin membawa Gio ke sini. Apa dia benar-benar sudah berubah?” tanya Emily yang ternyata belum seratus persen percaya.Alaric baru saja mengganti pakaian saat mendengar pertanyaan Emily. Dia tahu bagaimana kecemasan sang istri, sehingga tak mempermasalahkan jika Emily masih curiga.“Soal sudah benar-benar berubah atau belum, aku juga tak percaya begitu saja,” balas Alaric, “tapi, cara dia membantuku bahkan tak memedulikan nyawanya, sudah cukup membuktikan jika dia bukan Gio yang dulu.”Emily mengerutkan alis mendengar ucapan suaminya, hingga kembali mendengar Alaric bicara.“Jika Gio salah posisi sedikit saja, mungkin bukan lengannya yang terkena tembakan, tapi dada atau bagian tubuh lainnya. Aku mungkin pernah membencinya, tapi tak pernah melupakan juga kalau kami dulu pernah bermain bersama,” ujar Alaric.Emily diam mendengar ucapan Alaric.“Kakek masih mengharapkannya kemb
Read more

Mengerjai Emily

Bobby, Alaric, Mia, dan orang tua Emily mendengarkan isi percakapan yang ada di flashdisk. Mereka terkejut mendengar pengakuan Damar soal semua rencana membantu Lena.Gio terus memancing dengan berkata jika tahu semuanya karena melihat sendiri kalau Lena mengatakan itu semua, membuat Damar akhirnya mau jujur karena Gio anak kandungnya dan berkata akan mengikuti jejak Damar.“Pantas Lena tak cemas dengan kepergian Gio, jadi dia merasa kalau Gio berpihak kepadanya dan menyembunyikan diri di tempat Damar karena akan membelanya. Sayang sekali, ternyata Gio balik menyerangnya,” gumam Mia tak habis pikir karena Gio benar-benar bisa memberikan bukti pengakuan Damar.“Apa dia benar-benar dipihak kita?” tanya Ansel cemas karena bagaimanapun nyawa putrinya yang dipertaruhkan.“Dia cukup berani untuk merekam dan memberikan bukti ini. Aku yakin dia berada di pihak kita,” jawab Alaric sangat percaya.Yang lain mengangguk mend
Read more

Meminta Anya Jujur

Alaric pergi ke kantor polisi bersama Billy untuk memberikan bukti yang dimiliki. Di sana dia membuat laporan agar Damar ditangkap dan Lena mendapat tambahan hukuman atas perbuatan yang pernah dilakukan.“Bisa saya bertemu dengan Anya?” tanya Alaric ke polisi.Polisi itu memberi izin, lantas mengantar Alaric dan Billy ke ruang khusus untuk menjenguk tahanan. Di sana mereka menunggu, hingga akhirnya Anya masuk ruangan itu, penampilannya berantakan, ada luka di kening dan wajahnya karena kecelakaan kemarin.“Al, aku hanya dijebak. Aku dimanfaatkan dan tak benar-benar bermaksuk melakukan semua ini.”Anya langsung menjelaskan sambil menatap sedih ke Alaric, mencoba membujuk agar Alaric mau mencabut berkas perkara kasus atas nama dirinya.“Dimanfaatkan? Tapi kamu senang bisa membuat perselisihan di antara aku dan istriku.”Ucapan Alaric cukup menohok, sampai membuat Anya terdiam.“Jika kamu menyesal, maka bersaksilah sesuai dengan yang kamu ketahui. Jika kamu mau jujur, aku akan meminta ke
Read more

Kalian Sepupu

“Aku memang kakak sepupumu karena jadi istrinya Al, jadi berhenti menyebutku dengan nada penekanan seperti itu!” protes Emily kemudian memasukkan mangga lagi ke mulut karena sangat segar.Gio ingin membalas ucapan Emily, tapi Alaric sudah datang lebih dulu.“Bagaimana tadi?” tanya Emily dengan mulut penuh.“Lancar, polisi akan segera memanggil Damar untuk dimintai keterangan lebih dulu, jika memang terbukti bersalah karena keterlibatannya dengan Bibi, maka dia akan jadi tersangka. Hanya saja, kemungkinan itu kecil mengingat tak ada bukti kuat,” jawab Alaric yang sudah duduk di samping Emily.Emily mengangguk-angguk tapi sambil memasukan potongan mangga ke mulut lagi.Alaric menoleh Gio, melihat sepupunya itu diam.“Kalau Damar tidak jadi tersangka, lalu dia mengincarmu karena sudah membeberkan perbuatannya, kami pasti akan melindungimu,” ucap Alaric ke Gio.Gio menoleh Alaric, lalu tersenyum kecil.“Tenang saja, aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku bisa masuk rumahnya, aku juga past
Read more

Demi Keponakan

Emily, Alaric, Gio, dan kedua orang tua Emily terlihat duduk di depan televisi, mereka sedang melihat siaran berita dari salah satu stasiun televisi.Alaric menoleh Gio yang hanya diam, hingga ponselnya berdering membuatnya memilih lebih dulu menjawab panggilan itu.“Halo, Ma.” Alaric menjawab panggilan dari Mia.Emily langsung menoleh Alaric saat mendengar sebutan mama.“Kamu sudah melihat beritanya?” tanya Mia dari seberang panggilan.“Sudah, aku melihatnya bersama yang lain,” jawab Alaric.Alaric mendengar suara helaan napas dari seberang panggilan, lalu sang mama kembali bicara.“Mama lega karena akhirnya Damar ditangkap karena terbukti melakukan tindak kejahatan, meski tidak secara langsung,” ucap Mia dari seberang panggilan.Setelah diselidiki dan dimintai keterangan, ternyata Damar terlibat dalam rangkaian rencana yang melibatkan Lena, termasuk penusukan yang terjadi dengan
Read more

Cemburu Dengan Sepupu

Alaric baru saja bicara dengan Bobby. Dia membahas soal memberikan kembali jabatan Gio agar bisa ikut mengelola perusahaan.“Kakek sudah mengatakan itu ke Gio. Dia memang belum memutuskan, tapi kakek rasa dia akan setuju.”Alaric sendiri tidak ingin serakah dengan mengambil semua perusahaan sang kakek. Meski Gio tidak memiliki darah keluarga Byantara, tapi Gio pernah menjadi bagian keluarga itu.“Aku pikir dia akan mau. Lagi pula dia mau apa? Dia tidak mungkin mengharapkan harta ayah kandungnya, kan? Apalagi ayahnya juga punya anak lain,” ujar Alaric mengemukakan pendapatnya.Bobby menatap Alaric. Dia bangga memiliki cucu yang tak berambisi meski dibesarkan dan dididik dalam tekanan.“Kakek bangga kepadamu karena kamu masih memikirkan Gio, meski dia pernah jahat kepadamu,” ucap Bobby penuh rasa bangga.“Kakek yang mengajariku. Sejahat-jahatnya orang, dia pasti memiliki sisi baik yang bisa mendominasi
Read more

Masakan Suami

Emily melihat Alaric yang sedang memandang ponsel. Dia melihat meja yang sudah tertata beberapa bahan makanan, sungguh dia tak menyangka jika suaminya benar-benar mau memasak untuk dirinya.“Kamu tak harus melakukannya, Al.” Emily cemas karena bagaimanapun Alaric belum pernah masak.Alaric mengalihkan pandangan dari ponsel ke Emily, lalu memandang bahan makanan yang sudah tersedia di meja.“Aku ingin,” balas Alaric lalu mengambil pisau berukuran besar.Emily terkejut dan takut kalau suaminya malah terluka karena memegang pisau dapur.“Jangan dipaksa kalau tidak bisa. Aku juga tadi asal bicara,” ucap Emily membujuk agar suaminya urung memasak.“Jika tak dicoba, bagaimana bisa tahu?” Alaric mengabaikan ucapan Emily. “Kalau Gio saja bisa memanjat pohon padahal sebelumnya tidak pernah, lalu kenapa aku tak bisa masak,” gumam Alaric kemudian fokus dengan instruksi yang dilihatnya di ponsel.Alaric masih tak terima Gio bisa melakukan sesuatu yang membuat Emily senang sedangkan dia tak bisa b
Read more

Nikahi Aku

Alaric, Gio, dan Mia menatap Emily yang sedang makan dengan rasa was-was.“Sudah tahu masakanmu gagal, tapi kenapa masih kamu kasih ke dia? Bagaimana kalau keponakanku kenapa-napa?” tanya Gio berbisik ke Alaric tapi tatapannya tertuju ke Emily yang masih makan.“Keponakan, keponakan, dia anakku. Kamu pikir aku tidak cemas, aku mau membuangnya tapi Emi mengancam!” balas Alaric dengan gemas.Emily menikmati masakan suaminya tanpa memedulikan jika semua orang sedang mencemaskan dirinya. Terlihat dia memakan hampir setengah ikan goreng agak gosong itu juga sambal mangga muda yang hampir habis, padahal rasanya hanya manis.“Aku kekenyangan. Ini bisa disimpan, ga? Nanti aku makan lagi,” ucap Emily lalu memandang ke suami, mertua, dan sepupu yang menatapnya.“Kalau nanti pasti sudah tidak enak. Nanti ganti menu saja,” ucap Alaric agar bisa membuat alasan untuk membuang makanan itu.Emily langsung menyipitkan mata tak senang, lalu merangkul piring itu dengan dua tangan.“Kamu mau membuangnya?
Read more

Hanya Melampiaskan

Emily dan Alaric berada di kamar. Keduanya sangat damai karena akhirnya tak memikirkan masalah yang begitu berat.“Gio akan tinggal di sini bersama Kakek dan Mama, apa kita juga akan tinggal di sini?” tanya Emily sambil mengusap lengan suaminya yang melingkar di perut.“Kamu keberatan kalau Gio serumah dengan kita?” tanya Alaric mencari tahu sebelum menjawab pertanyaan Emily.Emily memutar posisi berbaring sehingga kini menghadap ke Alaric.“Bukan keberatan. Hanya saja masih kurang nyaman meski dia bersikap baik sekarang. Hanya merasa aneh dan kurang bebas saja,” jawab Emily.Bukannya Emily tak suka, tapi serumah dengan pria selain suaminya apalagi seumuran suaminya membuat Emily agak canggung.Mungkin jika sekadar bertemu, berkumpul, atau bercanda takkan membuatnya merasa sungkan, tapi serumah membuat Emily tidak siap.“Nanti aku akan coba bicara dengan Mama kalau kamu memang canggung,”
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
40
DMCA.com Protection Status