Setelah menyiapkan minuman untuk dua tamunya ini, Bara lantas duduk berseberangan dengan mereka."Jadi... Kenapa kalian bisa datang bersama? Aku pikir cuman Lia aja yang datang. Kalian janjian ya datang kesini? Ada apa? Apa yang mau kalian ceritakan? Ada cerita apa sih?"Seolah kalut dengan semua ini. Barangkali terasa seperti tidak bisa berpikir dengan jernih. Karena apapun yang ada di pikirannya sekarang, semoga bukan sesuatu yang memang membuatnya tidak nyaman."Satu-satu dong Bara ngomongnya. Nanti kita ceritakan pelan-pelan. Banyak banget gini pertanyaannya.""Yaudah, ceritain. Apaan jadinya?"Rio dan Liana saling pandang sambil tersenyum. Membuat Bara menatap mereka juga dengan bingung. Tidak lama setelah itu, Rio mengeluarkan sebuah undangan tepat di hadapan Bara. "Kami akan menikah. Kami harap, kamu bisa hadir dan jadi groomsmen ya nanti, kamu kan teman dekat kita berdua semasa kuliah dulu." Ucap Rio dengan senyuman. Sejak tadi, dia memang tak henti-hentinya untuk tersenyum.
Last Updated : 2024-05-16 Read more