Semua Bab Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Bab 101 - Bab 110
140 Bab
BAB 101 : Kaya Tapi Tidak Kaya
“Mengakhiri…?”“Ya. Mengakhiri pernikahan aneh kita,” ulang Arion. Kini ia mengarahkan tatapannya pada raut wajah gadis itu.Bibir Elara bergerak, hendak berkata lebih banyak.Namun entah mengapa, ia serasa kehilangan kata.Seharusnya ia bahagia, senang dan lega karena Arion menanyakan tentang ini padanya.Bukankah ini yang diinginkan Elara?Namun, lagi-lagi entah mengapa, Elara tidak lagi terlalu menginginkan pembahasan soal mengakhiri pernikahan mereka.Mungkin ia hanya merasa terlalu sayang pada uang yang seharusnya menjadi miliknya itu. Uang lima ratus ribu dolar kompensasi, lalu uang empat juta sekian --peninggalan mendiang sang ibu.Jika ia setuju mengakhiri pernikahan mereka, bukankah ia harus membayar Arion dan memberikan semua uang itu?Tapi, rasanya itu tidak terlalu seperti itu.“Aku--” Elara meneguk saliva.Tidak ada kata yang keluar dari mulut gadis itu. Dan Arion bisa melihat kebingungan dari
Baca selengkapnya
BAB 102 : Menarik Perhatiannya
Elara menceritakan asal muasal pernikahannya dengan Arion.Bagaimana Arion menginginkan kesuciannya, sebagai ganti darah Rh-Null untuk didonorkan pada nenek Elara.Lalu bagaimana Elara akhirnya mengetahui bahwa ternyata Arion tidak bergolongan darah yang langka itu. Tapi memang telah memberikan darah langka jenis itu untuk neneknya.“Dia pria licik!” Jeanne mengernyit.“I know, rite?” (Iya kan?)“Pria licik yang seksi,” kata Jeanne lagi. “Dan menginginkanmu, sampai melakukan itu untuk mendapatkanmu. Keren!”“J….” Elara mendesah tanpa daya.“Hey, lihat sisi terangnya. Dia benar-benar menikahimu. Jika dia sebrengsek itu, dia hanya akan menidurimu tanpa memikirkan permintaanmu. Ya kan?”“Aku--”“Lagipula dia sangat tampan dan seksi. Dia menjadi keluarga untukmu. Di mana ruginya?”Elara terdiam.“Dia juga yang tanpa ragu menyelam ke kolam yang dingin, menyelamatkanmu. Look, aku tidak tahu keburukan apalagi yang dia lakukan padamu, selain menipumu dengan memanipulasimu soal darah itu. Tapi,
Baca selengkapnya
BAB 103 : Menyingkirkan Yang Mengganggu
“Apa yang terjadi? Astaga Ella!” Lucas bergegas masuk lalu memapah Isabelle kembali ke dalam kamarnya. “You look like shit.”“Apa yang terjadi?” Lucas kembali bertanya setelah ia mendudukkan Isabelle di atas ranjang dan menyelimuti tubuh perempuan itu hingga perutnya.Lucas mengatur susunan bantal agar tinggi dan bisa menjadi sandaran yang nyaman untuk kepala Isabelle.“Sudah, Lucas.” Isabelle berkata dengan suara lemah dan menghentikan Lucas yang terlihat sibuk mengatur kenyamanan untuk dirinya.“Sungguh. Apa yang terjadi? Badan mu dingin, wajahmu sangat pucat.” Lucas duduk di sisi ranjang Isabelle dan memperhatikan perempuan itu dengan lekat.“Aku baik-baik saja. Mungkin mau flu.”“Kau pikir aku percaya?” Lucas langsung membantah. “Aku akan panggilkan dokter.”Pria berambut ikal itu langsung mengeluarkan ponsel dan hendak menghubungi seseorang, ketika Isabelle mengangkat sebelah tangan dan mencegahnya.“Jangan. Tidak perlu. B
Baca selengkapnya
BAB 104 : Untuk Menyenangkan Matanya
Lucas menarik napas lega.Pembicaraannya dengan Lenora Ellworth telah berakhir beberapa menit lalu dan ia mendapatkan tanggapan sesuai harapannya.Lenora adalah bibi kandung Lucas Enzo. Ia merupakan adik kandung dari ayah Lucas dan sangat menyayangi Lucas dan menjadikannya keponakan favorit Lenora.Lenora dinikahi ayah Arion empat tahun lalu dan menjadi Nyonya Ellworth, menggantikan ibu kandung Arion yang telah lama meninggal.Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan ibu kandung Arion saat Arion kanak-kanak dulu. Tidak ada yang berani membicarakan itu.Seolah segala sesuatu yang menyangkut mendiang ibu kandung Arion adalah rahasia besar yang ditutup dengan sangat rapi dan rapat oleh keluarga Ellworth.Hingga kini, Lucas sendiri tidak yakin bibi tersayangnya mengetahui tentang hal itu.Namun demikian, Arion termasuk menghormati Lenora dan sejauh ini cukup patuh ketika Lenora memintanya melakukan sesuatu.Lucas berharap, kali ini pun Arion bisa mendengarkan Lenora.Lucas meniup udara
Baca selengkapnya
BAB 105 : Mulai Menyukainya?
“So do you like it, Sir?” (Jadi apakah kau menyukainya, Tuan?) Jeanne mengulang lagi pertanyaannya.Tangannya yang memegang ponsel milik Elara, terarah pada gadis bersurai cokelat madu dan lingkar zamrud yang tengah duduk canggung.Elara beberapa kali hendak merebut kembali ponselnya, namun Jeanne dengan gesit menjauhkan ponsel dan memberi tatapan peringatan.‘I love it.’ (Aku sangat menyukainya) Terdengar jawaban dari Arion di layar.‘Tunggu aku di rumah,’ lanjut pria itu. ‘I’ve got something to give you.’ (Aku memiliki sesuatu untuk diberikan padamu.)Jeanne membulatkan mata lalu mengerling pada Elara.“Emm ya. Aku sebentar lagi pulang.” Elara telah berhasil merebut ponselnya dari Jeanne dan langsung membalikkan tubuh dan berjalan menjauh dari Jeanne.‘Katakan jika kau membutuhkan uang untuk membeli sesuatu lainnya.’ Arion berkata tepat setelah Elara memasang handsfree di salah satu telinganya.“Apa kau baru gajian?”‘Hm. Ya.’Elara tertawa kecil.Di toko perhiasan, Arion menyandarka
Baca selengkapnya
BAB 106 : Izin Intervensi
“Kau terlihat sangat lelah,” Lenora menghampiri pria yang masih terlihat gagah di usianya di pertengahan lima puluh.Tangan lentik dan terawat milik Lenora terulur ke pangkal leher pria itu dan membantunya melepas simpul dasi.“Hm.”“Bagaimana pertemuan dengan Presiden?”“Masih ada beberapa hal yang belum diputuskan,” jawab pria itu.Lenora berjalan menuju walk in closet yang berukuran sangat luas --hampir menghabiskan lahan sekitar dua ratus meter untuk memberi tempat pada adibusana dan segala pelengkapnya, untuk mengambil pakaian suaminya.Jarak tempuh darat yang menembus dua ribu tujuh ratus mil lebih ditempuh oleh Arthur Ellworth, suami Lenora dan juga ayah dari Arion, hanya dengan lima jam penerbangan.Suami Lenora itu biasanya tidak langsung pulang ke kediaman mereka dan ini cukup mengejutkan Lenora.Mendengar Arthur akan langsung menuju mansion mereka, Lenora membatalkan semua janji makan siang dengan para istri kolega Arthur.“Arthur,” Lenora berbalik dan membantu suaminya itu
Baca selengkapnya
BAB 107 : Dia Memang Manis
“Astaga Ella! Kau apa?” Lucas mengacak sisi kepalanya. Dengan tangan lain memegang ponsel yang menempel di telinga.‘Ya Lucas, aku menyusul ke San Francisco. Sekarang aku dalam perjalanan.’“Tapi kondisi tubuhmu tidak--”‘Aku bosan, Luc!’ keluh Isabelle di ujung sana. ‘Aku mungkin akan lebih baik saat menghirup udara laut dan menikmati pemandangan teluk di sana.’“Tapi--”‘Lagi pula aku sudah di jalan. Just… jemput saja aku, ok?’“Ok ok! Baiklah! Kau dimana? Aku akan meluncur di pertengahan. Biar kau ikut saja denganku.”Setelah Lucas mendapatkan petunjuk dari Isabelle, pria itu langsung menyalakan mesin dan memutar setir mobil untuk menuju Skyline Boulevard dan mencegat Isabelle di sana.Lucas belum sempat menemui Arion di kantor Triton Land Inc, pria itu baru saja tiba di pelataran parkir.Namun telepon dari Isabelle membuatnya kembali menyalakan mesin dan melajukan kendaraannya keluar dari pelataran parkir gedung Triton Land Inc.Sementara itu, masih di hari yang sama, di San Franci
Baca selengkapnya
BAB 108 : Harus Tahu Tempatmu
“Itu benar Nona Goldwin,” gumam Elara lagi. Manik zamrud-nya mengarah lurus pada perempuan berambut lurus dan panjang dengan kilau keemasan yang menawan.Nona kaya itu terlihat sangat cantik dan terawat sempurna, meski ada kesan rapuh dan sedih dalam raut wajahnya.Gerakannya anggun dan elegan, seiring terlihat lemah sehingga membuat siapapun yang melihatnya, ingin langsung melindungi dengan sepenuh hati.Elara hendak memutus pandangan, namun siapa sangka, Isabelle Goldwin justru menoleh ke arah Elara dan terlihat tertegun beberapa saat.“Ada apa?” Lucas yang baru kembali ke meja, bertanya saat melihat ekspresi wajah Isabelle.“Gadis itu..”“Gadis apa?” Lucas menoleh, mengikuti arah pandang Isabelle dan mendapati wajah cantik Elara di meja seberang mereka.“Dia memang sangat cantik,” Lucas menatap dengan kalimat dan juga pandangan memuji. “Kau kenal?”“Gadis itu yang bersama Arion.”Kepala Lucas memutar cepat --kembali ke Isabelle. “Maksudmu-- Gadis itu yang makan malam dengan Arion? Y
Baca selengkapnya
BAB 109 : Maafkan Kami
“Tuan sudah akan pulang?” Garvin mengambil map berisi dokumen yang baru saja diserahkan Arion padanya.Itu selesai diperiksa. Garvin sungguh merasa lega.Namun rasa lega itu harus lenyap secepatnya, begitu melihat sang Bos berdiri dari kursi kebesarannya sambil mengancingkan jas.Masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan, namun Arion sudah mau pergi lagi.“Ya.” Arion menadahkan tangan ke arah Garvin, seperti biasa --meminta kunci mobil asisten pribadinya itu.Dengan menarik napas diam-diam, Garvin menyerahkan kunci mobil miliknya.Dengan langkah lebar --tidak terlihat tergesa, namun dalam phase cepat, Arion keluar dari ruang CEO Triton Land Inc tersebut.Satu senyuman samar terlihat di wajah pria tampan itu, saat dia melirik angka di arloji yang melingkari tangan kanannya.Itu hanya sampai sore. Ya, karena sebelum petang Arion harus sudah berada di rumah. Sebagai ‘seorang supir’ atau ‘buruh’, atau kadang ‘pengangguran’, ia tidak bisa berada lama-lama di luar.Ia tidaklah ‘sesibuk’
Baca selengkapnya
BAB 110 : Kejutan Untukmu
Keterkejutan Isabelle bahwa Elara tidak tahu apa-apa soal siapa sesungguhnya Arion, membuat perempuan itu tertegun.Namun itu hanya sekejap, karena sepersekian detik selanjutnya, ia tersenyum puas dalam hati.‘Jika dia tidak tahu, maka dia tidak perlu tahu. Ia tidak akan mau menjauhi Arion jika tahu Arion adalah pewaris paling kaya dan berkuasa di negara bagian ini!’Isabelle berdeham kecil. “Ya, kau benar Nona Willow. Itu sama sekali bukan hal hina. Dan aku tidak pernah merendahkan siapapun atau bermaksud demikian.”Isabelle mengulurkan tangan dan memegangi tangan Elara dengan tatapan memohon. “Jadi, tolong maafkan temanku, hm? Ia terlalu emosional dan memang sembrono. Ia terlalu… tidak terbiasa dengan kesenjangan sosial..”Elara mengembus napas. “Tidak apa-apa, Nona Goldwin. Aku tidak memikirkan itu.”Gadis bermanik zamrud itu ikut berdeham dan berkata lagi, “Jika tidak ada hal lain, aku permisi dulu. Aku memiliki urusan lain.”“Oh, baik. Maafkan aku,” Isabelle melepas pegangan tanga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status