Semua Bab Pernikahan Rahasiaku dengan CEO: Bab 61 - Bab 70

86 Bab

61. Pria dan Gadis Gila

"Dasar pria gila tak punyak otak!" Sejak kembali dari kampus, Jovanka seperti orang linglung memikirkan semua ucapan Rich. Dia tidak mengerti kenapa pria itu harus memberinya berbagai hadiah juga berkata menyukainya. Semakin Jovanka memikirkannya, dia merasa otaknya juga ikut menjadi gila. Dia lemparkan selimut dari atas ranjang dan menatapnya tajam, seakan selimut itu adalah wajah Rich yang menyebalkan. "Aku tahu, kau pasti masih berpikir aku berniat menggodamu, karena itu kau ingin mengujiku Tapi kau harus tahu, aku sama sekali tidak tertarik dengan hadiah sialan dan kata-kata sukamu!" kata Jovanka, seakan Rich ada di sana. Sangat kesal dia. Belum lama ini pasangan itu menuduhnya ingin menghancurkan rumah tangga mereka, bahkan Rich juga pernah berkata tidak pernah tertarik pada gadis kampungan seperti Jovanka. Tapi kenapa, kenapa pria itu tiba-tiba sok perhatian, memberikan bunga dan menjemputnya makan siang, lalu mengatakan rasa suka? Wajar bukan, jika Jovanka menganggap Rich p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-14
Baca selengkapnya

62. Orang Hamil yg Menyebalkan

"Tuan Ken, itu... boleh aku bertanya sesuatu?"Jovanka mendatangi Kenrick ke taman depan, dia merasa gugup saat pria itu memutar badan melihat padanya. Dia menjadi kikuk, takut jika nanti justru membuat masalah baru datang padanya. Tapi... jika dia tetap diam, hatinya tidak akan bisa tenang."Silakan, Nona, apa yang ingin Anda tanyakan?" sahut Ken, melihat Jovanka yang masih tetap diam.Sempat Jovanka mengurunkan niat untuk bertanya, tapi dia kemudian berpikir wajar saja ingin tahu tentang kliennya."Sebenarnya... ini agak sensitif. Aku tidak ingin Anda berpikir macam-macam, tapi aku harus mengatakannya."Tapi bagaimana caranya untuk memulai? Jovanka meremas kedua tangannya untuk menghilangkan rasa canggung.Pria yang kini menjadi bodyguard-nya itu seperti paham apa yang dipikirkan Jovanka, jadi Ken meyakinkannya."Aku mengerti, jadi Anda tak perlu ragu."Baiklah, Jovanka mendapat lampu hijau untuk membuka mulut."Itu... apakah rumah tangga Tuan Rich dan Nyonya Cataline baik-baik saj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-14
Baca selengkapnya

63. Ikatan Ibu & Bayinya

Hampir satu jam mereka memutari kota dan Rich selalu menghentikan mobilnya di depan restoran yang mereka lewati. Tapi setiap dia mengajak turun, Jovanka menolak. Entah lah harus berapa restoran lagi yang harus mereka cari."Di sini? Mungkin kau ingin makanan laut?" Rich berhenti lagi, menunjuk restoran sea food di depan sana.Mengarahkan pandangan ke atas, Jovanka kembali menggeleng. "Mereka juga menyiapkan beberapa makanan laut di rumah, tapi itu juga membuat aku mual."Oh God... lantas, makanan seperti apa yang tidak membuatnya mual? Rich membawa mobilnya kembali, menekan rasa kesal ke dalam.Di depan restoran cepat saji mereka kembali berhenti, kali ini Rich berharap Jovanka akan memberi jawaban yang memuaskan."Aku tak yakin makanan cepat saji sehat untuk bayi. Tapi daripada kau menahan lapar, kali ini aku akan mengizinkanmu menikmatinya. Ayo, kita turun sekarang."Bisa saja Jovanka merindukan makanan cepat saji yang menjadi kesukaan semua anak muda jaman sekarang, mengingat belak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

64. Bayi Milik Kita

Bagaimana bisa pria ini menanyakan hal yang tak masuk akal? Kasih sayang ibu dan bayi katanya? Memangnya, kenapa Jovanka harus menyayangi bayi orang lain? Bahkan Cataline saja tidak mau menerima bayi sendiri, dan Jovanka harus merasakan cinta pada janin itu?Ya, benar. Jovanka memang kerap merasa bertanggung jawab atas bayi di perutnya. Ketika menginginkan makanan cepat saji, dia berusaha menahannya agar janin itu sehat di dalam sana. Jovanka juga sering memikirkan nasib bayi itu jangan sampai seperti dirinya. Tapi bukan berarti hal itu adalah kasih sayang ibu dan bayinya, kan? Dia hanya sarang sementara, bayi itu tetap lah milik orang lain!"Aku masih sangat muda dan hidupku benar-benar berantakan. Kumohon, jangan pernah berpikir Anda akan meninggalkan bayi ini denganku," kata Jovanka kemudian.Bagaimana nasib anak itu nanti bersama Jovanka? Bahkan untuk makan pun dia sering kesulitan."Tidak, Jovanka, jangan berkata demikian." Rich menenangkan Jovanka yang terlihat sangat khawatir d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

65. Rahasia yg Terbongkar

"Sarah, aku pasti tidak waras!" kata Jovanka tiba-tiba, membuat Sarah mengalihkan wajah pada sahabatnya.Mereka tengah duduk di pelataran kampus sembari menunggu kelas berikutnya. Sarah mendengus kecil sebelum menjawab perkataan sahabatnya."Kau baru sadar? Kau memang sudah gila semenjak memutaskan menjadi ibu pengganti!" Masalah uang kuliah sudah teratasi. Sekarang Jovanka mendapat beasiswa yang akan menanggung semua biaya selama kuliah. Seharusnya Jovanka membatalkan menerima kontrak dengan kliennya, karena tak perlu memikirkan buaya lagi. Sarah sempat kesal menganggap Jovanka terlalu menginginkan uang."Kau bisa bekerja setelah lulus, kenapa tidak kau tolak saja kontrak dengan mereka? Kau begitu ingin uang?" Dia menatap Jovanka dari atas ke bawah sebelum kembali berkata, "Aku tahu kau kesulitan selama ini. Tapi jika demi pakaian mewah ini kau berurusan dengan mereka, itu sangat keterlaluan.""Kau pikir aku membelinya? Bahkan aku belum memakai sedikit pun dari uang mereka. Tuan Ri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

66. Demi Rich

Sarah tak bisa percaya. Lihat lah Queena dengan penampilan modis dan segala kemewahannya, sedangkan Jovanka... pakaian saja dia tak punya sebelum menjadi seorang ibu pengganti. Keluarga macam apa mereka ini?Bahkan media tak pernah menyebutkan nama Jovanka sebagai putri keluarga itu. Sarah juga pernah membaca biografi tentang Ferry Hernandez yang disebutkan memiliki tiga anak beserta foto anak istrinya. Lantas kenapa Jovanka menjadi putri Hernandez? Bukankan ini sangat tak masuk akal?"Inikah yang kau katakan, Jova? Ferry Hernandez adalah pemilik perusahaan yang kau sebut ayahmu, tadi?" tanya Sarah untuk memastikan.Jovanka sudah sangat lemas dan takut sampai tak mampu membuka mulutnya lagi, sementara Queena tak senang ketika ada orang lain yang tahu mereka bersaudara."Tutup mulutmu dan jangan pernah katakan apa pun, ini urusan keluarga kami!" kata Queena memperingatkan.Sarah tertawa. Sangat bodoh, dia merasa sudah seperti orang bodoh yang tak tahu apa-apa tentang sahabatnya sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

67. Kemana Rich?

Jovanka tengah duduk balkon kamar sembari mengamati taman bunganya. Tidak. Maksudnya, itu adalah taman bunga di vila milik Rich, yang belakangan ini menjadi tempat kesukaannya. Bunga-bunga yang dulu dia bongkar kini mulai terlihat tumbuh subur dan indah dipandang dari atas vila.Ponselnya berdering tiba-tiba, menarik perhatian Jovanka dari bunga-bunga itu. Dia beralih pada meja kecil di tengah balkon untuk melihat siapa yang meneleponnya."Tuan Rich? Kenapa dia meneleponku?" tanya Jovanka, ketika membaca nama pemanggil yang muncul di ponselnya.Meski sedikit ragu, Jovanka meletakkan ponsel itu di telinganya dan langsung mendengar suara Rich di ujung sana."Jovanka, aku akan pulang sekarang, kau menginginkan sesuatu?"Tentu saja pertanyaan itu membuat Jovanka terkejut. Ada apa ini? Kenapa dia bertanya keinginan Jovanka tiba-tiba? Dia terdiam beberapa saat.Wajar dia menjadi bingung bukan? Bisa saja ternyata Rich berpikir Jovanka menginginkan sesuatu yang berharga, seperti perhiasan tem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-17
Baca selengkapnya

68. Kau Bertanggungjawab Atas Hidupku

"Nona, makan lah meski hanya sedikit." Sudah berulang kali pelayan mendatanginya ke ruang tengah, menyarankan agar Jovanka mengisi perutnya. Tapi gadis itu selalu menggeleng, matanya terus mengarah pada pintu masuk berharap Rich akan datang dari sana. Kendrick yang melihatnya pun menjadi tak tega, namun tak tahu akan melakukan apa sekarang. "Anda di mana, Tuan Rich? kenapa lama sekali?" kata pria itu berbicara sendiri. "Nona, ini sudah terlalu malam. Anda bisa masuk angin jika tidak mengisi perut. Makan lah sedikit." Pelayan itu kembali mengingatkan, tapi Jovanka justru menatap Ken yang bersandar di dekat tangga. "Dia belum ada kabar?" Ken tak tega membuka mulutnya dan hanya menggeleng. "Kalau begitu, kita harus mencarinya." Jovanka berdiri dan bersiap pergi, sementara Ken mengejar gadis itu. "Nona, tenang lah. Mungkin tuan akan kembali sebentar lagi, Anda tak boleh pergi." "Tapi ini sudah tengah malam, sampai kapan aku akan menunggu?" Jovanka menatap tajam pria itu. Ken se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

69. Istriku Mengandung?

"Di mana? Kau dipukuli di bagian mana lagi? Mereka ramai? Mereka memukulmu sangat banyak?" Hingga mereka memasuki vila, Jovanka terus menanyakan letak luka Rich, bahkan dia berusaha membuka jas yang Rich kenakan untuk memastikan. "Jovanka...." Rich menahan tangan gadis itu tapi Jovanka menepisnya kasar."Kau terluka. Diam lah dan jangan banyak bergerak!" peringat Jovanka keras. Dengan patuh, Rich membiarkan Jovanka membuka jas dan kemejanya untuk memastikan di mana saja luka yang didapatkan. Kemudian dia bernapas lega ketika tak menemukan ada memar di tubuh pria itu. "Baguslah, kau hanya terluka di tanganmu. Astaga, kenapa Ken lama sekali membawa obatnya?" ucapnya lagi, sedikit kesal. Pelayan datang dengan kotak P3K di tangannya, segera Jovanka sambar seperti orang yang tidak sabaran. Dia dengan sigap mengeluarkan alkohol untuk membersihkan luka di tangan Rich sebelum memberinya salep dan betadine. Ini kali pertama Rich mendapat penanganan luka dari seorang gadis, bahkan Catal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

70. Siapkan Pernikahan!

Pertanyaan yang membuat Ken shock, dia sampai menganga oleh ucapan tuannya. "Apa yang Anda katakan, Tuan? Bagaimana pun bayi itu milik Anda, apakah Anda tega membunuhnya?" Dia menatap Rich tajam dan kembali berkata, "Tidak. Aku mengenal Anda cukup lama. Meski Anda kejam dalam berbisnis, tapi Anda tak mungkin melakukan hal sehina itu!" Hina. Benar... Rich adalah manusia hina jika tega membunuh janinnya sendiri. Apalagi jika alasannya karena Cataline sudah mengandung. Ponselnya berdering. Rich mengeluarkan ponsel itu dari saku jas dan melihat nama Cataline di sana. Dia terdiam sejenak sebelum mengangkat panggilan istrinya. "Ya, Kate?" "Rich, kau di mana? Kenapa kau pergi saat aku tertidur? Kau tidak mungkin pergi menemui Jovanka, kan?" cecar Cataline segera. Lihat? Bahkan belum satu hari sejak Cataline dinyatakan mengandung, dia sudah kembali mengekang Rich seperti sebelumnya. Bagaimana Rich bisa mempertahankan janin di perut Jovanka? "Rich, katakan sesuatu dan jangan hanya dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status