Semua Bab Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Bab 241 - Bab 250

455 Bab

Bab 241

"Tunggu aku pulang.""Oke." Setelah menutup telepon, air mata Paula menetes pada layar ponsel. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menolehkan kepalanya menghadap ke luar jendela.Keesokan paginya, Paula telah selesai mandi, merias diri, dan mengganti setelan formal yang terlihat profesional. Untungnya dia cukup tinggi, sehingga tidak perlu mengenakan sepatu hak tinggi untuk terlihat rapi dalam setelan ini.Paula melihat pantulan dirinya dari cermin dengan perasaan puas. Dalam hati, dia menyemangati dirinya sendiri, 'Semangat Paula, buat hidupmu bersinar dengan kedua tanganmu sendiri!'Melihat Paula berdandan rapi dan terlihat bersemangat hari ini, Freda tertegun sejenak. Saat Paula mengira Freda akan menceramahinya karena menggunakan riasan, ternyata Freda malah berkata, "Kamu cantik sekali hari ini.""Terima kasih, Bi Freda. Sarapan buatanmu pagi ini juga enak sekali," jawab Paula sambil menyantap buburnya.Setelah berkata demikian, dia memotret dirinya sendiri dan mengirimkan pesan k
Baca selengkapnya

Bab 242

Wilson menatap Darwin dengan mulut ternganga. Darwin menyuruhnya menghubungi Paula? Apakah itu benar-benar ucapan yang tulus atau cuma sindiran?Darwin mengatupkan bibirnya sejenak, lalu akhirnya menggigit ubi itu. Rasanya jauh lebih enak dibandingkan roti vanila dan bubur sarang walet yang disantapnya tadi."Mau aku tunggu?" Darwin menyilangkan kedua tangannya menatap Wilson."Nggak berani, aku nggak jadi makan. Aku ...." Wilson langsung berdiri dan hendak pergi, tapi Darwin malah tidak bergerak sama sekali.Wilson langsung menyadari bahwa ucapan Darwin tadi maksudnya adalah sedang menunggunya menelepon Paula? Akhirnya Wilson mengerti. Ternyata, Darwin merasa malu untuk menghubungi Paula secara langsung. Dia menyuruh Wilson yang menghubungi Paula agar Wilson bisa mengorek informasi?Meski semalam Wilson tidak tinggal di kamar yang sama dengan Darwin, dilihat dari lingkaran hitam di bawah matanya, Darwin pasti tidak bisa tidur karena mencemaskan "pembicaraan" antara Devina dan Paula."
Baca selengkapnya

Bab 243

"Kamu pintar banget hibur wanita ya." Darwin mendengus dingin, lalu mempercepat langkahnya. Wilson berlari kecil menyusulnya. "Wanita-wanita menganggapku sahabat mereka. Ini benaran!"Wilson menggerutu dalam hati, 'Memangnya mudah harus terus menghibur wanita? Dalam gajiku seharusnya ada kompensasi untuk kesedihan.'Darwin melangkah ringan ke dalam lift. Saat pintu tertutup, dia menerima pesan dari Paula. Isinya adalah gambar gif dirinya yang mengirimkan hati. Paula sedang mencoba untuk menenangkan hati Darwin."Menurutmu, apa hadiah yang bagus?" Darwin menoleh dan bertanya pada Wilson.Wilson tertegun sejenak, lalu menjawab, "Gadis biasanya suka tas, berlian, dan semacamnya."Darwin mengerutkan kening, jelas menunjukkan bahwa dia merasa barang-barang itu tidak pantas untuk Paula."Bukannya Pak Darwin dapat giok mentah belakangan ini? Gimana kalau buat perhiasan sendiri untuk Bu Paula?" usul Wilson sambil menepuk jidatnya.Darwin mengangguk sambil berkata, "Gaji kamu bulan ini dua kali
Baca selengkapnya

Bab 244

Sepanjang perjalanan itu, Jarvis tidak lagi berbicara. Bahkan saat Wilson sengaja mencari topik pembicaraan, dia hanya sesekali mengangguk atau menggeleng tanpa bersuara. Jelas sekali, Jarvis takut akan ancaman sopir itu.Sopir itu mengancam dengan terang-terangan, seolah-olah tidak takut Darwin dan Wilson mengetahuinya. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik ucapan Jarvis.Darwin mengetuk pahanya dengan perlahan sambil berpikir keras. Tampaknya, Nona Besar Keluarga Fonda yang baru ditemukan ini tidak sesederhana itu. Mungkin juga, dia bukan Nona Besar Keluarga Fonda yang sesungguhnya.Mobil mereka berhenti di depan vila Keluarga Fonda. Saat baru saja turun dari mobil, pundak Darwin telah ditepuk seseorang."Darwin, lama nggak ketemu."Darwin berusaha menahan diri untuk tidak menepis tangan orang itu. Kemudian, dia mengangguk dengan perlahan memanggilnya, "Kak Alif."Alif menepuk pundaknya beberapa kali lagi dengan mata yang berkaca-kaca sambil memujinya. Dulu,
Baca selengkapnya

Bab 245

Tentu saja, Darwin ingat dengan semua hal yang mereka bicarakan. Daya ingatnya memang bagus sejak dulu."Tentu saja, Nona Fonda juga pasti sangat suka." Usai berkata demikian, Darwin kembali memeriksa ekspresi kedua orang itu.Kedua orang itu tersenyum tipis. Jelas sekali, Nona Fonda yang baru ditemukan ini tidak suka dengan anjing ini."Begitu mendengar Sheila mau pulang, Ian menghabiskan waktu setengah tahun untuk mencari anjing yang sama persis. Sayangnya, Ian terlalu ceroboh. Dia meletakkan anjing itu di ranjang Sheila dan membuatnya terkejut sampai menendang anjing itu," jelas Alif."Saat itu, anjing itu bahkan nggak bisa bersuara sama sekali. Sheila masih saja terus memukulnya. Kalau bukan karena Ian cepat menghampirinya, anjing itu pasti sudah mati dipukul Sheila."Ian tidak menyangka adiknya yang imut dan lembut itu akan menjadi seperti ini"Setelah kejadian itu, Sheila juga sudah minta maaf. Katanya dia pernah digigit anjing liar di luar sana, jadi wajar saja kalau takut anjin
Baca selengkapnya

Bab 246

Setibanya di depan kamar, Michelle yang hendak mengetuk pintu malah mendengar suara perdebatan dari dalam kamar yang diiringi dengan suara barang-barang jatuh."Sheila, kamu sudah gila? Kamu memberiku baju bekasmu? Kamu kira aku pengemis?" bentak Wilda."Wilda, aku nggak bermaksud jahat. Aku cuma mendengar pelayan bilang kamu sangat suka baju itu dan sudah mengincarnya setengah bulan. Kamu sampai membujuk Kak Alif dengan susah payah. Kebetulan Kak Alif membelikanku baju itu, makanya kuberikan padamu. Maaf kalau aku membuatmu marah," sahut Sheila."Kamu ingin pamer padaku ya? Kamu mau menunjukkan kalau keluarga ini selalu menuruti keinginanmu? Sementara itu, aku harus memohon berbulan-bulan pada Kak Alif untuk mendapat baju yang kuinginkan? Dasar jalang!" maki Wilda.Saat berikutnya, terdengar suara tamparan. Michelle segera masuk. Terlihat Sheila terduduk di lantai, sedangkan Wilda berdiri di depannya sambil menatap tangan sendiri dengan tidak percaya.Terlihat noda darah di kukunya ya
Baca selengkapnya

Bab 247

Ketika Sheila baru pulang, dia masih belum melakukan apa pun terhadap Wilda. Bagaimanapun, wanita itu masih asing dengan lingkungan barunya.Namun, Wilda malah memprovokasi Sheila dan mencari cara supaya Keluarga Fonda membencinya. Makanya, Sheila mulai memainkan tipu muslihat untuk memberi Wilda pelajaran. Tanpa disangka, Wilda malah begitu bodoh."Sudah, sudah. Beri tahu aku apa yang dilakukan Wilda," sela Michelle dengan tegas.Sheila ketakutan hingga tubuhnya gemetar sesaat. Kemudian, dia melirik Wilda yang memelototinya. Namun, Wilda tidak bisa bersuara karena mulutnya ditutup oleh Alif.Pada akhirnya, Sheila melirik Michelle lagi dan baru berkata, "Waktu itu aku pergi jalan-jalan. Aku melihat Wilda ditarik oleh seorang pria di sebuah belokan. Karena cemas, aku pun ikut."Wilda meronta-ronta karena ingin membantah ucapan Sheila. Sheila jelas-jelas berharap dirinya mati, mana mungkin mencemaskannya!Di bawah tatapan Michelle yang seperti memberi semangat, Sheila meneruskan, "Kemudi
Baca selengkapnya

Bab 248

Darwin akhirnya melepaskan tangannya yang mencekik Wilda. Kemudian, dia melirik Sheila sekilas dan hendak keluar.Michelle menghentikan. "Kenapa kamu begitu terburu-buru? Wilda nggak mungkin melakukan hal yang tak bermoral. Tenang saja.""Wanita Keluarga Sasongko berbeda dengan wanita Keluarga Fonda," sahut Darwin sambil melirik ketiga wanita itu. Pada akhirnya, dia pergi dengan gusar.Michelle tertegun sesaat. Kemudian, dia terduduk di pinggir ranjang dengan wajah pucat. Darwin benar, mereka memang berbeda.Putri Keluarga Sasongko bagaikan harta karun yang disayangi oleh semua orang. Sementara itu, putri Keluarga Fonda juga disayangi, tetapi akhirnya akan menjadi batu loncatan bagi para pria untuk mendapat keuntungan besar."Ibu, ada apa?" Sheila kesakitan karena tangannya digenggam oleh Michelle dengan begitu erat. Dia pun segera memanggil Michelle supaya wanita itu tersadar dari lamunannya.Michelle melirik tangan Sheila, lalu tersenyum penuh kasih sayang dan membalas, "Maaf, aku te
Baca selengkapnya

Bab 249

"Tapi, statusmu adalah Nona Besar Keluarga Fonda sekarang. Kamu harus menjaga martabatmu." Michelle bangkit, lalu menatap Sheila dan meneruskan dengan lembut, "Kamu pasti lelah setelah keributan ini. Istirahatlah. Aku akan menyuruh pelayan mengantar makanan nanti. Jangan sampai kamu sakit."Sebelum Sheila sempat menolak, Michelle sudah berjalan pergi. Wilda bisa melihat ketidaksabaran pada tatapan Michelle. Dia pun mengepalkan tangannya dengan erat saking senangnya. Spekulasinya tidak salah! Michelle tidak begitu menyayangi Cindy lagi!Sementara itu, Sheila lebih gawat lagi! Dia menatap punggung Michelle dengan tatapan kebencian! Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?Wilda menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Dia merasa dirinya sangat bodoh dulu karena tidak pernah memperhatikan kejanggalan ini."Wilda, kamu marah padaku? Aku nggak sengaja mengatakan masalah itu tadi. Tapi, aku sudah janji pada Ibu nggak akan berbohong." Sheila agak terkejut saat melihat Wilda masih di k
Baca selengkapnya

Bab 250

"Wilda, atas dasar apa kamu mengajukan syarat kepadaku?" ejek Sheila sambil menatap Wilda dengan tatapan menghina. Menurutnya, wanita murahan seperti Wilda bukan tandingannya. Berani sekali Wilda meminta rumah semahal itu darinya!Wilda mendengus dan menyahut, "Kamu ingin menikah dengan Darwin, 'kan? Kalau dia tahu kamu yang menaruh obat di minuman Rhea, apa dia bisa menerimamu? Darwin nggak sebodoh anggota Keluarga Fonda. Dia tahu tipu muslihat yang kamu mainkan.""Ya sudah kalau kamu nggak mau. Lagian, aku sudah terbiasa difitnah olehmu. Bukan masalah besar kok." Sebelum Sheila merespons, Wilda berbalik dan hendak pergi.Sheila memicingkan matanya mengamati Wilda. Dia tidak mengerti mengapa Wilda tiba-tiba menjadi begitu percaya diri. Demi hasil yang lebih baik, dia terpaksa mengiakan. "Oke, aku setuju."Wilda seketika menyunggingkan bibirnya. Kemudian, dia mendapat informasi kontak orang yang menaruh obat dari Sheila. Kali ini, dia harus meninggalkan kesan baik kepada Nicho."Kamu t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
46
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status