Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 101 - Chapter 110

291 Chapters

101. Siapakah yang Akan Menang?

“Keluar dari rumahku sekarang juga!!!” bentak Albert. “Tidak! Dia tamuku, kamu tidak berhak mengusirnya dari sini. Kalau kamu mengusirnya, maka aku juga akan pergi dari sini,” ucap Chloe lantang dan tegas. Kata-kata Chloe membuat Albert dan Mateo sama-sama membelalakkan mata dan menatap gadis cantik yang sama-sama mereka cintai itu. “Apa yang kamu bilang tadi?” sentak Albert dengan suara yang cukup keras. Saking marahnya, urat-urat lehernya tercetak dengan jelas. Dia mendekati Chloe dan mencekal tangan Chloe sehingga gadis itu meringis kesakitan. Bugh!!! Satu pukulan telak menghantam dagu Albert sehingga pria itu melepaskan cekalan tangannya pada tangan Chloe. Pukulan keras dari Mateo di dagu bagian bawahnya membuat gigi-gigi pria itu hampir lepas karena gigi bawahnya menghantam gigi bagian atas. Sempat terdengar bunyi gigi-gigi yang bergemeretak. Belum puas juga karena melihat Chloe yang disakiti oleh Albert, Mateo melayangkan satu tendangan dari samping. Bugh!!! Albert t
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

102. Are You Alright?

“Arrgghh!” dengus Mateo kesakitan dan mendorong Albert ke belakang sehingga pria itu jatuh terjengkang Mateo memegang dadanya dan menahan perih yang mulai menjalar di sekujur tubuhnya. Dia kuatir salah satu tulang dadanya telah patah akibat hantaman kepala Albert yang cukup keras. Melihat Mateo yang merintih, Chloe segera menghampiri pria itu. Dia sepertinya tidak menghiraukan Albert yang juga sedang meradang karena rasa sakit dan cemburu. “Are you alright?” tanya Chloe cemas. Dia meletakkan telapak tangannya di dada Meteo dengan lembut. Mateo memandang Chloe dengan mesra . Diberikan perhatian seperti itu saja sudah membuat dia klepek-klepek tak berdaya di depan gadis itu. Selama ini kehidupan yang dia jalani begitu keras. Sering kali dia diburu musuh yang ingin menghabisi nyawa. Bahkan dari kecil, dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu karena sang ibu mengalami sakit Alzheimer. Penyakit otak yang menyebabkan demensia. Dengan lembut dia meletakan tangannya di atas ta
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

103. Galau

Aurora berlari meninggalkan Burger King dengan hati yang hancur. Dia tidak menyangka, William yang dia kira adalah anak laki-laki yang baik-baik, ternyata adalah seorang penipu dan scammer. Dia merutuki kesialan-nya. "Stupid!" teriaknya dengan kesal sambil menyeka air matanya yang mulai berlinang. Dia menarik hoodie (tudung kepala) di belakang jaketnya dan menutupi kepala dan sebagian dari wajahnya. Aurora tidak mau menjadi tontonan orang-orang yang lalu-lalang di depannya. Segera dia matikan ponselnya karena dia tidak mau William menghubunginya lagi. Dihapusnya air mata yang masih mengalir dengan deras di kedua pipinya. Tanpa sadar, Aurora mulai berjalan tanpa arah. “Nona Aurora! Tunggu!!!” teriak seseorang dari arah belakang. Ternyata pria dewasa yang menemuinya tadi berlari-lari kecil ke arahnya. Melihat pria itu, Aurora langsung memutuskan untuk mengambil langkah seribu. Dia berlari bagaikan kesetanan. Rasa takut dan cemas menghantui hatinya. “Tunggu, Nona! Aku hanya ingin
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

104. Gugup

Chloe mendekati Albert sambil memegang celana yang telah dipilihnya untuk pria itu. "Sudahlah. Kita lupakan masalah ini. Aku tidak akan mengungkit hal ini lagi. Okay?” “Melupakannya? Segampang itu, kah? Tidak! Jawab pertanyaanku yang terakhir sebelum kita turun ke bawah.” “Apa?” tanya Albert dengan wajah resah. Dia meraup wajahnya dengan gugup. Sepertinya dia bisa menebak pertanyaan apa yang akan Chloe ajukan kepadanya. “Apakah kau yang telah menjebakku malam itu, Albert?” "M-menjebak? M-maksud kamu apa?” Albert meraih celana yang ada dalam genggaman tangan Chloe. Wajahnya memancarkan kegugupan yang luar biasa. Dengan kikuk dia berusaha membuka lipatan celana itu. Warna celana yang senada dengan warna baju kaos yang diberikan Chloe kepadanya tadi. Gadis itu memang mempunyai selera fashion yang tinggi. Chloe menatapnya tajam. “Kamu tahu apa yang aku maksud, Albert. Jangan bersembunyi lagi di belakang topengmu itu." “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, Chloe." "Apakah k
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

105. Bertahanlah!

Melihat Chloe dan Freya akan pulang, Mateo segera mengikuti gadis-gadis itu menuju pintu keluar. “Tunggu sebentar! Aku perlu bicara empat mata denganmu.” Mateo menghentikan langkah kakinya. Dengan pelan dan penuh percaya diri dia berbalik dan menatap Albert. Chloe yang awalnya sudah semangat empat lima karena ingin pulang, berseru dengan kesal. “Ooo, not again, Albert!” “Kamu tidak perlu membelanya terus, Chloe. Aku hanya ingin berbicara empat mata dengannya.” Audrey mendekati mereka dan ingin mencari tahu penyebab kenapa kedua pria itu seperti dua anak kecil yang sedang memperebutkan mainan kesukaan mereka. ‘Seandainya mainan yang diperebutkan itu adalah aku, alangkah senang hatiku,’ pikir Audrey. Ngarep kali kau… “Aku tidak akan pulang sebelum aku memastikan Mateo pulang dengan selamat,” ketus Chloe keras kepala. Baik Albert maupun Mateo sama-sama bergeming. Mereka hanya saling memandang dengan galak. Aura permusuhan di antara mereka berdua seakan tidak pernah habisnya. Apa
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

106. Ungu Lavender

Begitu selesai mandi, Chloe mulai merias wajahnya dengan riasan natural. Rambutnya yang berwarna coklat gelap, digulung dengan anggun ke atas sehingga menampilkan leher jenjangnya yang begitu indah. Kecantikannya semakin bertambah dengan warna kulitnya yang eksotis dan unik membuat aura kecantikannya terpancar dengan memukau. Dari kamar Albert, sayup-sayup gadis itu mendengarkan suara-suara orang yang sudah berdatangan. Chloe mengerti budaya negara ini, orang-orang sangat menghargai waktu dan selalu datang on time. Bagi mereka, itu sangat memalukan kalau sampai datang terlambat ke suatu acara dan menjadi pusat perhatian semua orang. “Hi, Chloe! Apakah kamu sudah siap,” sapa Freya yang rupanya sudah mengganti baju juga. Gadis itu berdiri di depan pintu dan terpana menatap wajah dan riasan Chloe. Dia memang mengakui kecantikan gadis itu bisa menarik siapa saja untuk menikmatinya. Untunglah Chloe bukan gadis yang menggunakan kecantikannya untuk hal-hal yang negatif. “Wow! You lo
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

107. Show Dimulai!

“Selamat datang untuk para undangan yang kami hormati!” seru Albert dengan suara yang lantang dan penuh semangat.“Gadis cantik di sampingku ini adalah Chloe! Dia tunanganku dan dia juga yang telah menyelenggarakan pesta ini untuk kita semua.”Tanpa diminta oleh Albert, para tamu yang memenuhi ruang utama dari mansion Albert, bertepuk tangan dengan meriah.Sahabat-sahabat Chloe bersorak tak kalah hebohnya. Mereka meneriakkan namanya dan memuji gadis itu.Albert menarik tubuh Chloe agar merapat kepadanya, lalu dia mengecup bibir gadis cantik itu.“Kamu cantik sekali!” puji Albert sambil membelai lengan Chloe dengan mesra.Chloe tersenyum hambar.“Benarkah? Kalau kamu harus memilih antara aku dan Audrey, menurutmu, siapa yang paling cantik?”Albert tampak terkejut. Dia mengerutkan keningnya dan menatap Chloe lebih dalam lagi. Kedua tangannya diletakkan di atas pundak Chloe yang terbuka dan menggoda. Albert menyukai kelembutan kulit gadis itu. Ingin rasanya dia melabuhkan ciumannya di sa
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

108. Selingkuh itu...

Semua mata menatap layar di depan mereka tanpa berkedip sedikit pun. Terdengar suara tarikan napas dan seruan tertahan dari semua tamu yang ada dalam pesta tersebut.“Chloe! Apa-apaan kamu? Matikan TV itu sekarang!” bentak Albert panik.Dia berusaha meraih remote tipis yang ada di dalam genggaman tangan Chloe, tetapi Mateo segera menghalanginya.Pria itu berdiri di samping Chloe dan bersiap-siap untuk menghajar Albert jika dia berani bertindak kurang ajar kepada gadis itu.Albert mendengus kesal. Kini dia benar-benar marah dan ingin menghajar siapa saja yang ada di depannya.Suasana pesta menjadi kacau. Semua melirik ke arah Albert dengan pandangan yang menyalahkan pria itu.Chloe menekan tombol pause untuk memberi jeda kepada para tamu, Albert, Audrey dan dirinya.“Kamu tidak bisa menghindar lagi, Albert. Katakan sejujurnya kalau kamu telah bermain api di belakangku.”“Aku tidak pernah selingkuh dengan siapa pun juga, Chloe. Percayalah padaku.”Dengan senyum miris, Chloe kembali menek
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

109. Enough!

“Cepat katakan sesuatu kepada Chloe,” bentak Albert sambil menatap Audrey tajam.Audrey menelan salivanya dan terdiam sebentar. Dia seperti sedang mengumpulkan keberanian dan merencanakan sandiwara terbaiknya untuk mengelabui Chloe dan orang-orang yang ada di sana.“Chloe, aku ini sahabatmu. Aku tidak mungkin mengkhianatimu,” ucap Audrey yang akhirnya memberanikan diri untuk membuka mulut dan memberikan argumentasinya.Chloe hanya berdiri di tempat dan menatap datar sandiwara dan ekspresi di wajah Audrey.Harus diakui, Chloe cukup kagum betapa tebalnya wajah Audrey yang dengan berani dan percaya diri mengucapkan kebohongan di depan banyak orang.Kepintaran Audrey dalam bersandiwara dan berakting, benar-benar perlu diberi penghargaan piala oscar.“Chloe, aku sangat menyayangimu. Kita sudah lama berteman. Tidak pernah terbesit sekalipun niat untuk mengkhianati dan menusukmu dari belakang.”Chloe terpana.‘Astaga, apakah dia sudah kehilangan akal sehatnya?’ pikir Chloe dalam hati.Audrey
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

110. Kalang Kabut

Layar TV yang besar itu kembali memutar video lanjutan perselingkuhan Audrey dan Albert. Namun, kali ini, latarnya berubah. Video tersebut menampilkan area parkir bawah tanah di sebuah bar. “TIDAK! Hentikan! Stop!” teriak Albert kalang kabut. Dia panik karena dia sudah tahu isi dari video itu bahkan sebelum melihatnya. Berciuman dengan Audrey mungkin tidak terlalu besar dosanya di hadapan Chloe, tapi tidak di saat Audrey sedang memberinya blow job di tempat umum. Tidak juga di saat Audrey melumat senjata kebanggaannya di dalam tempat parkir. Dia tidak akan sanggup kalau semua orang melihat hal yang memalukan itu. Chloe menekan tombol pause. Dia menatap Albert tajam, seakan ingin menembus ke kedalaman hati pria itu. Pria yang pernah dia cintai dengan segenap hatinya. Pria pertama yang mengajarkan dia cara berciuman. Pria yang selalu manis dan lembut kepadanya. Mateo berdiri begitu dekat dengan Chloe. Dia siap merobek-robek Albert kalau pria itu berani menyentuh gadis cantik kesa
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more
PREV
1
...
910111213
...
30
DMCA.com Protection Status