Ketenangan yang sedari tadi dipupuk oleh Agung Mahendra seketika terkikis melihat sikap Revan yang begitu membangkang, urat wajahnya mulai menonjol dan rahangnya bergemretak, "Jadi, demi membela wanita rendahan itu, kau mengancam ayahmu sendiri?""Jika itu diperlukan, ya, saya akan melakukannya."Agung mengepalkan tangannya dengan teramat kesal, perasaannya seolah terlukai. Ia tidak menyangka jika Revan malah semakin membangkang padanya setelah semua usaha yang sudah ia lakukan."Itu saja ingin saya katakan, saya permisi." ujar Revan kembali.Saat Revan terlihat mulai beranjak meninggalkan ruangannya, Agung Mahendra segera berdiri, raut wajahnya menunjukkan amarah yang teramat tinggi, "Memangnya apa yang bisa kau lakukan pada ayahmu ini, hah?"Revan seketika menghentikan langkah mendengar teriakan Agung Mahendra yang menggelegar. Ketenangan itu akhirnya runtuh dengan amarah yang terasa mendominasi."Kau tidak akan bisa melakukan apa-apa pada ayahmu ini, Revan. Bahkan secuil rambut ini
Baca selengkapnya