Home / Pernikahan / Prahara Cinta Yasmin / Chapter 21 - Chapter 24

All Chapters of Prahara Cinta Yasmin : Chapter 21 - Chapter 24

24 Chapters

21. Flasback

*Flasback on*Yasmin pun pingsan dan saat Jef ingin melucuti celana panjangnya, Roy pun datang dan melihat itu lalu memukul Jef dengan sapu. Selang beberapa saat kemudian Zhan juga datang yang cemas akan Yasmin kenapa tidak cepat kembali ke ruangannya.Zhan memang tidak terlalu suka kalau Yasmin itu terlalu lama pergi dari pandangannya maka dia pun segera mencarinya.Saat melihat Roy sedang memukul Jef dengan sapu Zhan mengira mereka sedang bercanda, tapi saat melihat ke arah lantai dan disana Yasmin tergeletak bersimbah darah dengan keadaan setengah bugil.Pakaian atas Yasmin sudah terbuka sedangkan celana panjangnya sudah terbuka sabuk dan rit sleting nya, pemandangan itu membuat Zhan geram lalu dia pun berlari kearah Yasmin. "Yas bangun." Panggil Zhan."Siapa yang melakukan ini??" Tanya Zhan marah dan suaranya sedikit meninggi.Roy yang mendengar suara bos nya itu lalu berkata. "Pria ini bos, pak Jef tadi hampir mele
Read more

22. bertemu masa lalu

Sudah beberapa hari aku pulang dari rumah sakit, dan beberapa hari itu pula aku tidak masuk kerja.Gimana mau bekerja jika ada ada satpam yang bucin akut menjaga bagaikan singa. Lama-lama kan bosen dirumah terus menerus, aku kan bukan sebuah pajangan.Zhan tidak memperbolehkan ku bekerja dulu sampai sembuh, walaupun aku bilang sudah sehat! Tapi Zhan tetap kekeh tidak memperbolehkan ku bekerja."Ayo lah Kak, kasihan Paman Willy kalau aku tidak bekerja. Nanti hutang ku tidak lunas-lunas." Rengek ku pada si bujang lapuk ini."Tidak boleh ya tidak boleh!! Kalau soal hutang kamu tenang aja Aku lunasin hutang-hutang mu saat ini juga." Kata Zhan membuat ku merengut."Ck~ dasar orang kaya-- Tidak!!! Aku tidak mau! Nanti di kira aku memanfaatkan kamu sebagai bank atau ATM berjalan ku lagi." Kata ku menolak semua itu."Tidak masalah aku suka jadi bank dan ATM berjalan untuk mu. Ayo kita menikah saja nanti aku bisa kasih apapun yang kamu ma
Read more

23. Jin tidak tahu diri

"Itu TIDAK MUNGKIN." Ucap Zhan begitu lantang saat menekankan kata tidak mungkin. Aku pun terkaget, sejak kapan Zhan ada disini???"Kak????" Aku kaget Kak Zhan ada disini, sedikit gugup dan deg-degan juga takut. Ya Tuhan semoga tidak terjadi apa-apa. "Hai-- sayang." Sapa Kak Zhan padaku. Kenapa dia bilang sayang ya sama aku?? Dasar genit di situasi kaya gini masih aja sempet-sempet nya menggombal.Tapi aku takut kalau dia akan salah paham dengan pertemuan ini. Jujur aku tidak mau dia salah paham dan nantinya akan meninggalkan ku."Ka-- kakk Zhan sejak kapan disini??" Tanya ku lagi sedikit gugup, tapi dia malah tersenyum manis dengan senyum yang membuat hatiku sedikit berdebar.Ingatkan aku supaya tidak mimisan melihat senyum gigi kelinci nya yang manis itu."Kakak baru saja datang dan melihat mu lagi serius dengan pria ini." Ucapnya membuat ku sedikit lega, setidaknya dia tidak marah. "Siapa dia Yas?? Kenapa tidak perkenalk
Read more

24. Bertemu calon mertua

Setelah aku menangis dengan puas dipelukan Paman Willy, aku pun keluar ruangan. Untung Paman sebagai pemilik restoran tidak mempermasalahkan kejadian yang sedikit memalukan tadi. Dan tidak menegurku saat aku berlama-lama untuk menangis diruang istirahat.Berhubung sudah sore aku pun pamit pulang, rasanya hari ini sangat amat melelahkan. Dari restoran yang ramai sampai ada seorang pengganggu yang datang dan benar-benar mengganggu ku."Paman aku pulang dulu ya, mungkin besok aku libur dulu Paman, tampak nya aku sedikit pusing dengan kejadian ini. Apa Paman mengijinkan??" Tanya ku padanya."Tentu sayang kamu boleh beristirahat di rumah besok, ingat jangan berfikir macam-macam! Masa lalu biarkan menjadi masa lalu dan yang sekarang didepan mata lah yang harus kamu kejar untuk mendapatkan kebahagiaanmu sendiri." Ucapnya kepada ku. Emang Paman yang paling sayang padaku, bahkan keluarga ku saja om dan tante tidak pernah menanyai keadaanku. Mungkin jika aku ma
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status