Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 221 - Bab 230

384 Bab

Syarat Yang Diajukan Zach

ZOLABoleh nggak sih marah sama Ariq?Aku belum menjawab apa-apa tapi dia sudah memutuskan sendiri. Dia menganggap diamnya aku adalah sebagai pertanda bahwa aku memberi kesempatan padanya untuk mendekatiku.Tapi kejadian malam minggu tersebut tidak lagi penting karena kini sudah hari senin dan aku sudah berada di kantor.Pagi-pagi sekali aku sudah datang. Senin adalah hari tersibukku, termasuk hari ini. Ariq menyuruhku menyiapkan materi presentasi dan membalas beberapa email dari kolega. Saat aku sedang berkutat dengan laptop, Ariq tampak sedang memeriksa daftar rating program unggulan kami.“Pagi, Pak.” Mbak Nia masuk ke ruangan.“Pagi,” jawab Ariq datar.“Pak, saya mau membicarakan mengenai narasumber Gen Z.”Sontak telingaku menajam mendengarnya. Please, jangan sampai Zach menerimanya.“Ya, gimana?” Ariq menegakkan duduk lalu memusatkan perhatian sepenuhnya pada Mbak Nia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

Harus Malam Ini

ZACHIt was amazing.Aku nggak nyangka ternyata syarat yang kuajukan dipenuhi oleh Fx Media. Padahal tadinya aku berpikir mereka akan menolak mentah-mentah. Permintaanku sangatlah sederhana. Aku nggak minta bayaranku ditambah, dijemput pakai Limosin ke bandara lalu disediakan karpet merah untuk menyambut kedatanganku. Aku hanya ingin Zola yang meng-interview. Aku mau menghabiskan satu malam untuk makan malam berdua dengannya. Nggak susah kan?Dan sekarang aku bisa tidur dengan tenang karena semua terpenuhi.Memeluk guling, aku memejamkan mata. Tapi aku nggak bisa langsung tidur. Pikiranku berkelana ke mana-mana. Aku memikirkan apa yang akan kulakukan jika sudah bertemu Zola nanti dan bagaimana reaksinya. Entah sambutan seperti apa yang akan kudapat. Apa sambutan yang baik atau mungkin reaksi denial?Rasa rinduku meluap sudah. Andai saja bisa kutambahkan, aku ingin Zola yang menjemputku ke bandara. Tapi pasti Fx Media akan mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

Would You Be Mine?

ZOLASudah empat hari ini dimulai dari hari senin aku berlatih menjadi host. Gampang-gampang susah sih. Aku masih merasa grogi karena ini adalah pengalaman pertamaku tampil langsung di depan kamera. Selama ini aku hanyalah sosok di belakang layar. Pada hari pertama aku benar-benar nervous. Lidahku keseleo saat membaca materi. Gestur tubuhku kaku sejadinya. Tapi makin ke sini aku mulai terbiasa.“Lo santai aja, La, gue yakin Zach orangnya easy going, nggak usah terlalu dipikirin,” kata Mbak Nia memberi semangat.“Aku awalnya dulu gitu juga, La. Malah pernah sampai ngompol di celana.”Aku terbahak mendengar celetukan Gea, host andalan Fx Media, yang pada awalnya direncanakan untuk memandu program Gen Z bersama Zach.Practice makes perfect. Aku sudah jauh lebih baik dari hari Senin, Selasa, dan Rabu. Tinggal tiga hari lagi, maka aku akan bertemu dengan Zach. Bertatap muka dengannya dan bertukar pandang. Pasti aku tegang, tapi aku melarang keras diriku agar tidak terlihat grogi di depann
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

Call You Mine

ZOLADekapan Ariq semakin erat di pinggangku. Tangannya itu kemudian menelusup pelan-pelan menuju punggungku.“Pak ...” Suaraku mencicit memberi peringatan. Ariq benar-benar memelukku saat ini. Tubuhku sepenuhnya berada di dalam dekapannya. “Saya serius Zola. Apa salahnya kita mencoba?” ucapnya dengan dagu bertumpu ke pundakku.“Lepasin saya, Pak. Bapak lagi mabuk makanya jadi bicara sembarangan.” Aku terus melakukan perlawanan agar Ariq membebaskan dari perangkapnya.“Saya nggak mabuk, Zola. Saya sadar apa yang saya ucapkan,” jawabnya membantah.“Kalau Bapak memang nggak lagi mabuk seharusnya Bapak nggak akan bicara seperti tadi. Ini artinya Bapak lagi mabuk.”“Sudahlah, Zola, jangan berkilah lagi. Kalau saya nggak gini kamu nggak pernah sadar kalau saya suka sama kamu.”Aku menelan saliva dalam-dalam saat Ariq mengecup pundakku bersama pengakuannya.“Pak, lepasin saya, Pak.” Aku mendorong dadanya, tapi kuncian Ariq di tubuhku terlalu kuat untuk kupatahkan.“Saya nggak akan melepask
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

Stalking You

ZOLAAriq memaksa untuk menyetir sendiri, tapi melihat keadaannya seperti sekarang yang katanya nggak mabuk, aku nggak mungkin tetap membiarkannya.“Saya bisa sendiri.” Dia menjauhkan kunci mobil dariku.“Bapak lagi mabuk, saya nggak mau mati sia-sia.” Aku merebut lagi kunci itu darinya.“Siapa bilang saya mabuk? Harus berapa kali saya katakan? Saya sadar betul dengan apa yang saya lakukan.” Meski Ariq sudah berkali-kali meyakinkanku, tapi aku tidak percaya begitu saja. Sama halnya dengan orang gila, mana ada orang gila yang mau mengaku. Pun dengan keadaan Ariq saat ini.“Bapak jangan bandel deh! Kalau selama ini saya yang dengerin Bapak, kali ini saya minta Bapak yang dengerin saya!” Aku berjingkat untuk menjangkau kunci mobil yang berada di tangan Ariq.Di luar prediksiku, Ariq menurunkan tangannya dengan tiba-tiba. Alhasil bibirku bertemu dengan pipinya. Aku menciumnya tidak sengaja.Tentu aku kaget, tapi Ariq malah senyum-senyum nggak jelas.“Ya udah, kalau memang kamu ngotot ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

Zola is Mine

ZACH“Makanya jangan ngerokok mulu. Disuruh makan nasi malah minum wiski. Kamu ini kapan sih mau berubah? Umurmu itu sekarang sudah dua puluh tujuh, Zach, bukan tujuh belas tahun lagi!”Omelan Mami terasa menusuk-nusuk di telingaku, padahal bukan itu yang aku butuhkan.Semalam, setelah menimbang-nimbangsegala baik dan buruknya, aku memutuskan untuk pergi dari apartemen Ariq dengan membawa rasa kecewa yang tidak akan cukup dijabarkan dengan kata-kata sepanjang apa pun.Lalu pagi ini kondisi fisikkku memburuk. Aku terbangun dengan kepala hampir pecah, badan panas dan muntah-muntah. Mami menginterogasiku tentang ke mana tujuanku dan apa yang kulakukan kemarin malam. Aku terpaksa mengaku. Namun tidak sepenuhnya. Aku hanya mengatakan pada Mami bahwa aku minum sedikit yang menuai omelan Mami.“Kapan kamu akan berubah, Zach? Anak-anak teman Mami di seumuran kamu bukan lagi mabuk nggak jelas. Mereka sudah menikah dan sibuk memikirkan masa depan bagaimana caranya memenuhi kebutuhan anak dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Baca selengkapnya

InginTenggelam di Segitiga Bermuda

ZOLAMemandang ke sekeliling, aku nggak menemukan apa pun selain kesunyian. Hanya ada satu-satu kendaraan yang melintas, dan itu pun melaju dengan kencang.Aku nyaris putus asa ketika menelepon Mas Javas dan Mbak Zoi, tapi keduanya seakan kompak untuk tidak menjawab.Tenang, Zola, kamu masih punya Ariq.Aku hampir saja menelepon Ariq. Namun ingatan seketika memberi peringatan. Ariq sedang berada di rumah orang tuanya yang sedang sakit. Dan aku nggak mau merepotkannya. Akhirnya aku mengurungkan niat itu.Bermenit-menit aku bengong sambil jongkok di dekat ban mobil yang kempes tanpa tahu harus melakukan apa-apa. Rasanya pengen nangis, tapi air mataku nggak mau keluar. Air mataku sudah kering di Canary.Dari jauh aku melihat sebuah taksi melintas. Lampu jauhnya menyorot mukaku, membuatku silau. Aku sontak menutup wajah. Sialan, benar-benar nggak punya etika.Umpatanku terhenti. Taksi tersebut menepi di dekatku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Baca selengkapnya

I Won't Give Up

ZOLAAriq terkaget-kaget atas keanehanku. Setelah tadi memanggilnya tidak biasa, sekarang datang-datang aku langsung menghambur ke pelukannya. Namun dia membalas pelukanku dengan sangat erat. Sialan, pasti dia memanfaatkan kesempatan. Kalau bukan karena terpaksa aku nggak rela memberikan pelukan eksklusifku padanya. Setelah kupastikan Zach menyaksikan adegan itu aku langsung menutup pintu. Lalu sesegera mungkin melepaskan diri dari Ariq. Sebut saja aku jahat, tapi semua yang kulakukan bukan tanpa maksud dan tujuan. Aku sengaja melakukannya agar Zach berhenti mengejarku. Agar dia menyadari bahwa di antara kami berdua tidak apa-apa lagi. All is over. Bukannya aku pendendam dan nggak punya kesalahan, tapi list dosa Zach sudah begitu penuh. Mulai dari Cassandra, lalu Venna. Zach nggak jujur soal Venna. Dan yang membuatku kian terluka adalah hubungan Zach dan Venna yang sangat jauh. Venna sampai menggugurkan anak mereka. Apa jadinya jika Zach tahu aku juga hamil akibat perbuatannya?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Baca selengkapnya

Nice to Meet You

ZOLANggak tahu kenapa pagi ini Fai nggak seperti biasa.Sejak jam empat sebelum subuh tadi Fai bangun, terus nangis dan minta gendong.Fai nggak mau turun dari gendonganku walau aku sudah membujuk dengan segala cara. Mulai dengan memberi susu, biskuit bayi, sampai menyodorkan koleksi mainannya. Tapi semua itu sama sekali nggak mempan untuk membujuknya. Fai akan menangis sedikit saja kuturunkan dari gendongan.“Fai kenapa sih, Nak? Mama kan mau kerja.”Aku mulai bingung karena nggak biasanya Fai bertingkah aneh begini.Senin pagi ini seharusnya aku datang lebih awal. Aku akan menjadi host untuk acara Gen Z dan mewawancarai Zach. Aku nggak mau datang terlambat yang membuat Zach berasumsi macam-macam padaku. Dan tentunya juga akan membuat orang-orang kantor mengutukku.“Mbak Zoi, Fai tiba-tiba rewel, nggak tahu kenapa. Dari tadi minta gendong mulu nggal mau turun.” Aku mengadu pada kakakku setelah membawanya keluar dari kamar.Mbak Zoi memerhatikan Fai yang berada di dalam dekapanku.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Baca selengkapnya

Sampai Jiwa Terpisah Dari Raga

ZOLAAku terpaksa menuruti perintah Mbak Nia, karena memang begitu semestinya. Setiap kali akan take kami diwajibkan gladi resik dulu.Langkahku terasa berat dan kaku, sedangan Zach berjalan di sebelahku dengan begitu santai.Masuk ke ruangan Mbak Nia, aku benar-benar hanya berdua dengan Zach. Entah mengapa ruangan ini terasa jauh lebih dingin dari biasanya.“Semua materi wawancara kita ada di sini.” Aku memberikan bundelan kertas pada Zach setelah kami sama-sama duduk berhadapan di posisi masing-masing. Zach menurunkan pandangan menekuri kertas tersebut selama hitungan menit. Aku menanti reaksinya.“Aku sudah baca semua dan ngerti banget,” katanya kemudian.“Bagus, kalau begitu kita bisa langsung ke studio. Kita bisa mulai secepatnya.” Aku pikir semakin cepat akan semakin bagus. Cepat dimulai maka akan segera selesai agar aku bisa bebas dari keadaan yang membuatku jadi nggak nyaman ini.Aku sudah bersiap-siap untuk berdiri ketika tiba-tiba Zach menahan lenganku.“Tunggu bentar, La,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status