Erna, mendengar perkataan Devano, terdiam seketika. Amarah langsung membara sangat tampak jelas dari tangannya yang terkepal erat, seolah mencoba menahan emosi yang memuncak. Tetapi, mata wanita itu menatap kosong ke arah pemilik kediaman ini, seperti mencari balasan yang tepat untuk merespon."Uang segitu mana cukup, Bos aja nanti janji ke saya kalau bakal ngasih uang mahar, masa kamu enggak. Apa kamu lebih miskin dari dia!" Erna membalas dengan nada sinis, suaranya gemetar menunjukkan betapa emosinya tidak bisa dikendalikan. Sedangkan Devano hanya bisa menyeringai, mengejek. Sementara Kania, yang tidak menyangka ibunya akan berbicara begitu, tampak terpukul. Orang di sekitar mereka hanya bisa menggelengkan kepala, tampak tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar."Bu ...." Kata itu terlontar dari bibir Kania yang gemetar. Matanya berkaca-kaca, menatap wanita yang melahirkannya dengan penuh kekecewaan. Erna hanya melirik sinis, sementara Dania menatap ibunya dengan tatapa
Last Updated : 2024-03-25 Read more