Semua Bab Terjebak di Tubuh Bocah SMA: Bab 31 - Bab 40

62 Bab

Bab 31

"Tuan Muda bisa membukanya kapan pun jika dia mau." Nenek tua itu menjawab mewakili Galaksi. Ia meletakkan makanan yang dibawanya ke atas meja.Ruangan bawah tanah ini sangat-sangat luas. Ini sih hampir setara lapangan bola.Tok! Tok!"Keras rupanya." Gavin mengetuk dinding bajanya untuk mengetes seberapa kerasnya. Ya, sebenarnya tanpa di tes kita tahu jika baja pasti keras. Tapi dasar Gavin saja gabut, harap maklumi saja tingkahnya.Kembali ke soal ruang bawah tanah ini. Di ujung ruangan ini terdapat dinding kaca yang membatasi ruangan. Di dalamnya terdapat banyak sekali robot-robot yang jumlahnya mencapai ratusan. Ukurannya setinggi dua kali manusia. Desainnya kekar dan kuat.Selain itu ruang ini juga dilengkapi dengan perangkat komputer yang diakses dengan layar monitor tiga dimensi."Ini bukan ruang bawah tanah biasa. Ini adalah bungker yang dibangun keluarga Daneswara generasi pertama. Setidaknya ada satu orang pada setiap generasi yang dipercaya untuk diberikan akses pada bungke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Ban 32

Sesampainya di dalam ruangan itu Aurora tak melihat Galaksi dimanapun. Ruangannya kosong."Om Gala, halo, kemana lo?"Aurora mendengar kecipak air di dalam ruangan yang berbeda. Setelahnya terlihat daun pintu daun yang terbuka menampilkan sosok Galakdi yang tidak mengenakan baju sama sekali. Ia hanya melilitkan handuk disekeliling pinggangnya."KKKKKKKKYYYYYYAAAAAAAAAAAAAA!!!" Aurora menjerit sejadi-jadinya."Galaksi kenapa lo nggak pakai baju?!" Aurora memejamkan matanya rapat-rapat."Kau kenapa masuk ruanganku tanpa mengetuk pintu?" Balas Galaksi.Aurora membisu."Lagipula aku hanya tidak pakai baju, bukan telanjang bulat." Galaksi menyambar kaos putih yang tersedia di dalam lemari. Ia mengenakannya sambil mendekati Aurora.Tuk!Lagi, Galaksi mengetuk jidat gadis itu menggunakan dua jarinya. Aurora mengintip dari celah matanya. Galaksi sudah berada di depannya."Kau saja santai saja mengumbar pahamu di depanku bahkan di depan laki-laki lain. Padahal aku sudah bilang kenakan celana y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

Bab 33

Galaksi menjadi orang terakhir yang keluar dari dalam rumah Amung. Laki-laki itu muncul dengan stelan serba hitam dan wajah yang tertutup masker. Sebuah jaket kulit berwarna hitam tersampir di pundaknya."Siap berangkat?" Tanya Galaksi dari balik masker.Bu Sukma sudah siap di atas motor sport bersama Gavin. Sementara Belinda memilih skate board yang sudah dimodifikasi dengan diberi mesin dan beberapa fitur unggul lainnya."Siap, sih, siap. Tapi kenapa harus aku yang dibonceng Bu Sukma sih? Boleh tukeran aja nggak?" Protes Gavin. Sama seperti Galaksi dulu. Ia meremehkan kemampuan Bu Sukma dalam mengendarai motor.Galaksi tersenyum. Ia menepuk bahu Gavin."Jangan meremehkan guru berambut keriting itu. Sebaiknya siapkan jantungmu agar tidak copot dari tempatnya."Bu Sukma menoleh."Gala, aku ingin kau mempertaruhkan kepercayaanmu pada kami dengan keberhasilan misi kali ini," ujar Bu Sukma."Katakan lebih jelas.""Jika misi kami berhasil kau harus mempercayai kami sebagai rekanmu bukan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-08
Baca selengkapnya

Bab 34

Antariksa sama sekali belum tahu keadaan di luar. Gadis itu masih sibuk berendam dalam bathub. Ia menikmati wangi aroma jasmin sembari membalur seluruh tubuhnya dengan busa sabun yang lembut.Tanpa suara apapun Galaksi sudah muncul di belakang Antariksa dengan ujung meriam laser menempel pada kepala gadis tersebut.Antariksa melirik kehadiran Galaksi dengan ekor matanya."Oh, uang delapan triliun gue."Antariksa tersenyum.Galaksi baru saja akan melepaskan peluru untuk meledakkan kepala Antariksa ketika gadis itu tiba-tiba menarik lengannya dan membanting tubuh Galaksi ke dalam bathtub.BBBRRRAAKKKK!!!BBBYYUURRR!!!Antariksa berdiri. Ia menginjak leher Galaksi, menenggelamkan kepalanya ke dasar bathtub. Setelahnya Antariksa segera keluar dari bathup dengan keadaan polos. Ia meraih handuk kimono, memakainya dengan tenang."Jalang sialan!!!" Galaksi melompat keluar bathup. Laki-laki itu basah sekujur tubuhnya.Grep!Antariksa meraih leher Galaksi. Mendorong tubuh kecilnya mepet ke temb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

Bab 35

"Gue memang memiliki hubungan dengan Nyonya Jean. Hubungan itu adalah kerja sama untuk membunuh King Arsen. Upah yang ditawarkan adalah IWS.""Oh, jadi Mata Iblis adalah wayang? Dalang sebenernya yang sebenarnya justru Mama? Sial! Apa maksudnya Mama melakukan semua ini?" "Kenapa Nyonya Jean ingin membunuh King Arsen?"Seolah masih tak percaya jika mamanya tega mengkhianati dirinya, terlebih berkhianat pada papanya sendiri, seseorang yang begitu setia mencintai Mrs. Jean Daneswara. Rupanya inilah balasan yang diberikan sang mama tercinta. Arsen mulai jatuh ke dalam lubang luka yang terbentuk pada permukaan hatinya."Kenapa? Gue tidak tau. Kenapa lo tidak tanya langsung padanya?""Sial! Ternyata kamu tidak banyak berguna Antariksa. Ingat, pengampunanku bergantung pada banyaknya informasi yang kamu berikan.""Tidak usah ngancem gue lagi Galaksi. Kalau gue tau gue pasti sudah ngasih tau lo. Nyatanya gue memang nggak tau. Lo pikir seorang Nyonya Daneswara bakal ngumbar seluruh rencananya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-10
Baca selengkapnya

Bab 36

Ssslllluuurrrrr!!!Belinda meluncur di atas jalanan sepi. Ia meliuk-liuk di antara lampu-lampu jalan, sedikit beraksi dengan meloncat di udara bersama skateboard-nya, juga menuruni undakan. Aksi gadis itu dengan skateboard-nya benar-benar benar-benar luar biasa.Dua kelompok mafia melakukan pertemuan di sebuah tempat sepi. Dua buah truk kontainer terparkir saling berhadapan dengan mesin masih menyala. Dua orang turun kemudian dari masing-masing truk. Mereka langsung dikawal oleh beberapa anak buah bersenjata api lengkap."Barangnya?" Tanya orang pertama."Tidak mau basa basi dulu?""Basa-basi? Lo pasti pernah mendengar istilah waktu adalah uang? Gue nggak punya waktu untuk ladeni basa-basi lo. Selesaikan segera!"Orang kedua tersenyum. Ia mengatungkan tangan. Anak buahnya datang memberikan koper terbuka yang berisi sabu-sabu."Ini contoh barangnya. Lo bisa ngecek kualitasnya. Sebenarnya formalitas aja. Karena barang dari Mata Iblis tidak perlu diragukan lagi."Orang pertama pun meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-10
Baca selengkapnya

Bab 37

Flashback"Kenapa Nyonya Jean ingin membunuh King Arsen?"Seolah masih tak percaya jika mamanya tega mengkhianati dirinya, terlebih berkhianat pada papanya sendiri, seseorang yang begitu setia mencintai Mrs. Jean Daneswara. Rupanya inilah balasan yang diberikan sang mama tercinta. Arsen mulai jatuh ke dalam lubang luka yang terbentuk pada permukaan hatinya."Kenapa? Gue tidak tau. Kenapa lo tidak tanya langsung padanya?"Antariksa melirik Galaksi dengan tatapan licik. Ia tahu sekarang posisinya tidak berdaya. Tapi, menyerah tanpa perlawanan benar-benar bukan gaya seorang Antariksa."Kenapa? Gue tidak tau. Kenapa lo tidak tanya langsung padanya?" Diam-diam Antariksa menghunus tusuk samggul di rambutnya. Menggenggam erat benda itu dengan tangan kirinya yang sekarang hanya tersisa satu."Sial! Ternyata kamu tidak banyak berguna Antariksa. Ingat, pengampunanku bergantung pada banyaknya informasi yang kamu berikan.""Tidak usah ngancem gue lagi Galaksi. Kalau gue tau gue pasti sudah ngasih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-10
Baca selengkapnya

Bab 38

"Ah, sial! Sini kau Aurora." Galaksi meraih pinggang Aurora dengan cepat, memaksa gadis itu mendekat. Satu tangan Galaksi berada di belakang kepala Aurora, satu tangannya lagi mengungkung pinggang Aurora dengan lekat. Lalu Aurora melihat Galaksi menunduk."Galaksi lo mau apa? Jangan-jangan..."Galaksi semakin mendekatkan wajahnya, sekarang hanya menyisakan jarak beberapa sentimeter saja. Bahkan Aurora bisa merasakan hembusan nafas Galaksi. Aurora panik luar biasa. Jantungnya berdentam-dentak tak keruan.Cletakk!!!Aurora menyentil dahi Galaksi. Seketika laki-laki itu menghentikan aksinya."Mau apa lo Om Gala???" Aurora melotot."Mau menciummu, apa lagi?" Jawab Galaksi begitu polosnya."KKKKYYYYYAAAAAA!!! MULAI MESUM LO!!!"BBAAGGGHHH!!!BBBUUUGGGHHHH!!!Aurora menghantamkan tinjunya ke perut Galaksi sekaligus menendang tulang betisnya. Dua serangan telak sekaligus."AKKKKHHHH!!!"Galaksi tersuruk, ia meringis sembari memegangi perutnya. Belum juga lukanya sembuh sempurna. Sekarang mal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-11
Baca selengkapnya

Bab 39

Seberapa kuat seseorang menahan sakit jiwa dan raganya sekaligus? Kebanyakan orang tidak kuat. Mereka akan takluk dalam genggaman rasa sakit. Berakhir meninggalkan dunia atau di rumah sakit jiwa. Beberapa orang yang sedikit jumlahnya menjadi pemenang dari rasa sakit itu. Mereka bertahan dan melewati semuanya meskipun saat tiba digaris terakhir perjuangan mereka dalam kondisi berdarah-darah.Belinda mungkin menjadi satu dari sedikitnya orang yang bertahan digempur rasa sakit jiwa dan raga. Dari tiga pengguna IWS, Belinda adalah seseorang yang sudah memiliki IWS di tubuhnya sejak dari ia bayi. Mengapa bisa demikian?Itu karena Belinda memiliki tubuh yang luar biasa hebat. Belinda adalah satu dari ratusan bayi yang menjadi objek uji coba penanaman IWS secara rahasia oleh salah satu rumah sakit kecil di pinggiran pulau pertama. Ia melewati serangkaian rasa sakit di tubuhnya. Bayi yang masih merah dan tak berdaya itu menangis bukan karena lapar, menangis bukan karena haus, ia menangis kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-11
Baca selengkapnya

Bab 40

Blam!Galaksi membanting pintu. Ia melangkah keluar rumah."Gala!" Aurora mengejar. Seketika Galaksi berhenti."Gala, gue mau ngom-ehhh???"Galaksi main tarik tangan Aurora. Ia mengajak gadis itu masuk mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah Amung."Kita mau kemana?" Tanya Aurora."Kemana aja asal nggak di rumah. Bosen diajak bertengkar Belinda terus.""Cciieee... Yang lagi kesel. Ati-ati loh Gal. Kesel-kesel nanti jodoh." Aurora meledek."Kenapa aku harus berjodoh dengan Belinda jika ada kau dihidupku?""Ahaha... Ya, kan jodoh siapa tahu.""Kau rela aku berjodoh dengan Belinda?""Ehhh??? Kok..." Aurora gelagapan. "Hmmm... Nggak juga sih."Diam-diam Galaksi menyunggingkan senyuman tipis."Gal, gue mau ngomong sama lo.""Apa? Soal perasaanmu? Aku sudah tahu."Aurora mencubit bahu Galaksi."Ouch! Kalo bercanda jangan main tangan kenapa sih Ra? Remuk tubuhku lama-lama kalo sama kamu.""Lagian lo ngapain pake ngomong kayak gitu sih?""Ya, kenapa?""Serius dulu napa?""Iya, deh. Serius nih.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status