All Chapters of Istri yang Kau Sia-siakan, Dilamar CEO Tampan: Chapter 191 - Chapter 194

194 Chapters

191

"Halo, Bik Wati?" sapa Mutia. "Mbak, Mbak Mutia! Nenek pingsan, Mbak! Nenek pingsan!" Suara teriakan bercampur cemas terdengar di seberang telepon membuat Mutia sangat terkejut sekaligus kuatir dan takut. "Apa, Bik? Kenapa nenek bisa pingsan? Bagaimana keadaannya?!" teriak Mutia dengan wajah yang sangat cemas. "Bibik tidak tahu, tadi baik-baik saja. Apa yang harus Bibik lakukan, Mbak?" tanya wanita di sebrang tak kalah cemas. Mendengar kecemasan dalam suara dan raut wajah Mutia, Fahri yang akan menyendokan makanan ke mulutnya tangannya mengambang di udara dan tidak jadi memasukkan makanan ke mulutnya. lelaki itu memperhatikan wanita di hadapannya dengan intens. "Sekarang bibik hubungi paman Furqon, minta tolong dia cari mobil dan bawa ke rumah sakit daerah. Tolong ya, Bik." "Baik, mbak!" Mutia langsung berdiri dalam keadaan linglung, apa yang terjadi pada neneknya? padahal tadi pagi sebelum dia shalat subuh neneknya masih menelponnya dan nada suaranya masih baik-baik saj
Read more

192

"Bik Wati, kenapa nenek bisa seperti itu, Bik?" tanya Mutia dengan nada yang sangat sedih. "Anu, Mbak. Tadi siang nenek kedatangan tamu seorang perempuan cantik. Waktu itu bibik ke belakang untuk membuatkan minum, tetapi setelah bibik kembali, nenek sudah terkapar dan perempuan itu sudah pergi dari sana." "Siapa? Siapa yang menemui nenek, Mbak?" tanya Mutia dengan suara yang menekan, matanya bahkan menatap tajam ke arah wanita itu. "Saya juga nggak tahu, Mbak. Dia datang naik mobil bagus, terus dia pakai baju bagus juga, penampilannya modern, pakai gaun pendek, rambutnya panjang dan ujungnya ikal, pokonya cewek itu cantiklah, mbak. Nampaknya nenek Rosida juga tidak asing sama cewek itu, dia bilang cewek itu cucunya." Cucunya? Mutia membelalakkan matanya. Kalau cucunya berarti dia adalah Evita. Kalau sudah menyangkut gadis itu tidak akan mungkin berakhir dengan baik, gadis itu pasti sudah membuat gara-gara pada nenek hingga wanita tua bisa Anfal seperti ini. Kepala Mutia lang
Read more

193

Mutia hanya bisa mengatakan hal-hal baik pada Diaz setelah mendengar perkataan lelaki itu yang begitu memiliki harapan tinggi pada proyek tersebut. Dia akan mengatasi kekuatiran pada neneknya sendirian, nanti ketika Diaz pulang baru dua akan memberitahunya, semoga nenek cepat sadar. Mutia masih menunggu neneknya di rumah sakit, Bik Wati bolak-balik membawakan keperluan Mutia, sementara Fahri akan balik lagi ke Jakarta untuk mengurus surat kepindahannya. Nanti kalau urusannya sudah selesai dia akan datang lagi menemui Mutia. Hari berganti, Mutia masih kuatir dengan keadaan neneknya. Hari ini Fadil dan Tasya datang ke rumah sakit daerah, karena kesibukannya, dokter Fadil sampai tidak sempat memeriksa ponselnya, baru tadi pagi dia sempat memeriksa ternyata mengetahui kabar dari Mutia, Tasya pun baru sempat pagi ini memberitahunya tadi malam lelaki itu juga pulang sudah terlalu larut malam. "Bagaimana keadaan nenek?" tanya lelaki itu dengan langkah tegap ke arahnya, sementara Tasya
Read more

194

"Mas Fahri, dokter sedang di dalam ruang ICU. Tiba-tiba layar monitor nenek berupa garis lurus. Aku sangat takut kehilangan nenek, Mas." "Sabar, Ra. Jangan seperti ini, kamu harus sabar dan ikhlas dengan apapun yang terjadi pada nenek, agar nenek tenang." Fahri memapah Mutia ke bangku tunggu dan mendudukkan di sana dengan perlahan dan mengelus pundaknya agar tenang. Fahri memberikan minuman hangat, Mutia terpaksa menyesapnya dengan perlahan. "Minum yang banyak agar kau tenang," ujar Fahri membujuk Mutiara. Beberapa saat kemudian seorang dokter dan beberapa perawat keluar dari ruang perawatan nenek, Mutia yang tengah meminum air langsung menghentikan kegiatannya dan berlari menyongsong dokter, Fahri juga mengikutinya dari belakang. "Dokter? Bagaimana keadaan nenek saya?" "Maaf, Bu. Kami gagal menyelamatkan nyawanya, semoga ibu tabah menghadapi ini semua." "APA?!" Mendengar kabar itu Mutia tampak begitu shock. Hampir saja tubuhnya limbung kalau Fahri tidak cepat mena
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status