Malam hari telah tiba. Waktu sudah menunjuk angka delapan malam. Indi tengah menunggu kepulangan Damian yang katanya sudah dijalan.“Kenapa, Nda?” Indi menerima panggilan dari sahabatnya itu.“Indiraaaa! Bener apa kata elo, Indiraaa!”Indi menjauhkan ponselnya karena Manda yang berteriak di dalam panggilan tersebut. “Berisik, setan! Kenapa sih lo? Kayak orang gila baru gila aja lo, teriak-teriak gak jelas.” Indi memarahi Manda.“Indira. Dengerin gue baik-baik.”“Gue dengerin,” ucap Indi pelan.“Rhea … ternyata beneran hamil, Ndi.”Spontan Indi bangun dari duduknya. Mulutnya menganga mendengar ucapan Manda tentang Rhea yang memang benar bila perempuan itu tengah hamil. “Serius, Manda? Elo nggak lagi mabuk, kan?”“Nggak, Indi. Besok, kita ke rumah Rhea kalau elo nggak percaya. Gue juga tahu dari nyokapnya, tadi ketemu di mall. Tadinya Tante Winda mau nemuin si Brandon. Tapi, dilarang sama Rhea. Katanya, Rhea masih mampu urus anak sendiri. Nggak butuh Brandon yang udah nikah sama pilihan
Read more