Home / Pernikahan / Menikah dengan Mantan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Menikah dengan Mantan: Chapter 71 - Chapter 80

190 Chapters

Tukang Spill Damian dari Dulu

Damian mengedip-ngedipkan matanya mendengar permintaan Indi. Ia masih belum paham dengan ucapan istrinya itu.“Bisa kamu jelaskan, kenapa aku tidak boleh memberi tahu dia kalau aku adalah suami kamu?” tanya Damian meminta penjelasan kepada Indi.Perempuan itu kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Dia akan melakukan berbagai cara untuk membuat kita pisah, Damian. Aku nggak punya apa-apa selain cinta yang aku kasih ke kamu meski baru beberapa waktu saja.“Tapi, aku benar-benar takut kehilangan kamu dan tidak mau ada orang yang berani mengganggu rumah tangga kita. Zoya akan melakukan apa saja apalagi sekarang dia sudah jadi janda karena Rangga nggak mau tanggung jawab lagi setelah tahu kalau itu bukan anaknya.”Damian lalu menarik tangan Indi dan menatapnya dengan lekat. “Jangan takut. Aku tidak tertarik padanya apalagi mengkhianati kamu dengan orang aneh itu. Aku nggak tahu kalau dia termasuk salah satu tamu yang diundang. Kamu tetap yang terbaik dari segalanya,” ucap Damian denga
Read more

Dua Kali Dibuat Dongkol

Pipi Indi merah merona karena ucapan Damian yang sudah membuatnya malu setengah mati. Ia kemudian mencubit perut Damian sembari menatapnya dengan datar.“Nggak usah kepedean ya, Damian. Mana ada aku spill orang gak jelas kayak kamu. Hanya tahu dari orang-orang yang mengagumi kamu. Banyak cerita yang aku dengar juga dari mereka. Bukan real stalking kamu! Gilak!” Indi kemudian menyungginkan bibirnya karena tidak mau disebut tukang spill Damian saat masih kuliah dulu.Damian lantas terkekeh pelan lalu mengusapi sisian wajah sang istri. “Ya udah kalau memang nggak merasa begitu. Makan yang banyak, yaa. Jangan sampai perut kamu keroncongan. Sebentar lagi ada acara dansa.”Indi menaikkan kedua alisnya. “Lalu, kita mau dansa di sana?” tanya Indi sembari menunjuk dance floor yang telah disediakan di sana.Damian mengangguk. “Ya. Aku dan kamu, dansa di sana. Diego sama Manda juga mau dansa. Jangan mau kalah sama mereka, Sayang.”Indi mengerucutkan bibirnya lalu menghela napas pelan. “Males ban
Read more

Bukan Mau Indi

Satu minggu berlalu ….Hari ulang tahun Damian yang merupakan hari dongkolnya Indi sudah berlalu dan mungkin tidak akan pernah bisa Indi lupakan begitu saja.“Sayang, bangun. Udah jam sembilan. Memangnya kamu nggak ke butik? Gaun pengantin Moses dan Novia sudah selesai dibuat?” Damian membangunkan Indi yang masih ditutup oleh selimut.Sementara Damian tengah mengenakan dasi untuk siap-siap ke kantor meski sudah jam masuk. Karena dialah pemilik perusahaan tersebut, bebas kapan saja ia ingin masuk.Perempuan itu kemudian menggeliat, merentangkan otot-ototnya lalu mengucek matanya. Menatap Damian yang tengah duduk di sampingnya yang baru saja selesai mengenakan dasi pemberian Indi saat ulang tahun di minggu lalu.“Bangun, yuk! Sudah siang. Sarapan dulu, habis itu berangkat ke butik. Ada kerjaan yang harus kamu selesaikan yaitu menjahit gaun pengantin Moses dan Novia. Kamu tahu, di hari pernikahan mereka nanti, Diego mau lamar Manda.”Indi menolehkan kepalanya kepada Damian. “Heuh? Serius
Read more

Foto Mesra Damian dan Cindy

Malam hari telah tiba. Waktu sudah menunjuk angka delapan malam. Indi tengah menunggu kepulangan Damian yang katanya sudah dijalan.“Kenapa, Nda?” Indi menerima panggilan dari sahabatnya itu.“Indiraaaa! Bener apa kata elo, Indiraaa!”Indi menjauhkan ponselnya karena Manda yang berteriak di dalam panggilan tersebut. “Berisik, setan! Kenapa sih lo? Kayak orang gila baru gila aja lo, teriak-teriak gak jelas.” Indi memarahi Manda.“Indira. Dengerin gue baik-baik.”“Gue dengerin,” ucap Indi pelan.“Rhea … ternyata beneran hamil, Ndi.”Spontan Indi bangun dari duduknya. Mulutnya menganga mendengar ucapan Manda tentang Rhea yang memang benar bila perempuan itu tengah hamil. “Serius, Manda? Elo nggak lagi mabuk, kan?”“Nggak, Indi. Besok, kita ke rumah Rhea kalau elo nggak percaya. Gue juga tahu dari nyokapnya, tadi ketemu di mall. Tadinya Tante Winda mau nemuin si Brandon. Tapi, dilarang sama Rhea. Katanya, Rhea masih mampu urus anak sendiri. Nggak butuh Brandon yang udah nikah sama pilihan
Read more

Mengenakan Baju Seksi

“Sebenarnya aku paling males dengerin penjelasan kalau udah ada bukti kayak gini—““Indi. Aku mohon, tolong dengarkan penjelasan aku dulu. Aku akan menjelaskan dengan detail pada kamu, Indi.” Damian menggenggam erat tangan Indi karena tidak ingin Indi salah paham kepadanya.“Dua menit!” ucap Indi memberi kesempatan kepada Damian.“Itu foto lama sebelum kita menikah. Sekitar enam bulan yang lalu. Dia sendiri yang datang ke sana dan kata Diego, sebenarnya yang aku sebutkan itu bukan nama dia, tapi nama kamu. Kamu bisa telepon Diego sekarang juga kalau masih tidak percaya.”Tanpa bernapas lagi, Damian menjelaskan dengan detail tentang foto tersebut. Indi lalu menatap foto itu lagi seraya menghela napasnya dengan panjang.“Nggak masalah kalau hanya masa lalu karena aku nggak ada hak untuk marah-marah. Karena aku dengan Rangga dulu jauh lebih parah dari ini. Kalau kamu melihatnya, pasti bakalan geleng-geleng kepala.” Indi kemudian masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Damian yang masih dudu
Read more

Baju Penggoda Iman

Indi kembali melangkahkan kakinya menuuju lift setelah diberi tahu ruangan Diego dan sekretarisnya itu.“Itu bukannya istrinya Pak Damian? Astaga, pakaiannya. Udah kayak ngajak tidur,” ucap salah satu staff yang mengenali Indi.“Mungkin semalam nggak dikasih jatah makanya nyusul kemari buat kasih jatah ke suaminya.”Dan lain-lainnya lagi membicarakan Indi karena penampilan luar biasa Indi di hari itu. Kedua kalinya masuk ke kantor Damian dan untuk yang kedua kalinya ini karena ingin menemui Cindy.“Ketemu juga.” Indi lalu membuka kacamata hitamnya yang masih ia kenakan itu.“Mau ngapain lo ke sini? Pakai baju kurang bahan, nggak sopan! Elo tahu kan, pengaruh elo di sini?” Cindy memarahi Indi karena menghampirinya dengan mengenakan pakaian kurang bahan itu.Indi lantas tertawa mendengarnya. “Elo mengingatkan siapa gue di sini. Tapi, elo sendiri nggak menganggap gue siapa gue sebenarnya. Masih mencoba ganggu rumah tangga gue dengan Damian lalu mengirim foto busuk elo ini ke rumah gue!”
Read more

Tubuhmu adalah Milikku

“Are you ready?” tanya Damian setelah ia melepas celana yang masih ia kenakan itu.“Sure!” jawab Indi lalu mengusap miliknya seraya menatap Damian dengan tatapan penuh nafsu. Mata sayu yang menantang Damian agar segera menyentuhnya.Satu persatu berkas yang ada di atas meja turun berantakan di bawah karena ulah mereka yang bercinta di atas meja kerja. Namun, keduanya tidak mengindahkan hal tersebut sebab nafsu masing-masing lebih penting untuk dituntaskan.Damian kembali menarik tubuh Indi. Meraup bibir itu dengan penuh juga jari jemarinya mengoyak lubang sensitive di bawah.“Oh! Damian ….” Indi mengerang hebat. Kepalanya mengadah ke atas lalu mendesah kembali. Udara dingin yang dikeluarkan oleh AC nampaknya tidak membuat mereka kedinginan. Yang ada suhu panas tengah mereka rasakan.Damian kembali mengisap pucuk buah dada milik Indi satu persatu. Meninggalkan jejak cintanya di sana sembari mengusapi liang kehangatan itu dengan lembut. Indi tidak bisa berkutik. Damian terlalu lihai bah
Read more

Meja Hancur karena Ulah Damian dan Indi

“Damian?” panggil Indi setelah lelaki itu menghentikan aksinya yang sedari tadi membuatnya gila.“Heum? Apa lagi, Honey?” tanya Damian dengan napas yang terengah-engah.“Aku duluan.” Indi lalu mendorong tubuh Damian dan mendudukkan pria itu di atas sofa. Lalu, Indi naik ke atas paha lelaki itu dan menyatukan dirinya di bawah sana.“Eeuumpph ….” Indi mendesah pelan kala miliknya masuk sempurna di bawah sana. Penuh, dan itu membuat Indi sedikit sesak. Ia kemudian menaik-turunkan tubuhnya. Melajukan temponya dengan tangan memegang kedua bahu Damian.Lelaki itu ikut menggoyangkan tubuh Indi dengan memegang pinggang ramping sang istri lalu memompanya. Tangan kekar itu berhasil membuat Indi tidak perlu menggoyang dengan tenaganya. Sebab dengan tangan Damian pun ia sudah bergerak naik dan turun.“Euumhh ….” Indi kembali mendesah. Lalu menggigit bibir bawahnya seraya menikmati setiap goyangan dan dia lakukan di atas tubuh Damian.Lalu keduanya saling berciuman. Indi melingkarkan keduanya tang
Read more

Rencana Manda dan Indi

“Kenapa lo? Kayak baru pernah lihat cewek bugil aja!” sengal Indi lalu menyunggingkan bibirnya.“Ganti agama, lo?” sengal Damian kesal.“Oh, iyaa. Lupa, Damian. Nih! Bajunya. Suruh dipake sebelum ada orang lain yang lihat.” Diego memberikan paper bag kepada Damian lalu keluar lagi dari ruangan tersebut.Damian kembali menutup pintu tersebut dan memberikan baju yang dibelikan oleh Diego kepada Indi. “Cepat pakai, Indi. Jangan sampai ada orang lain yang melihat tubuh kamu ini.”Indi kemudian mengerucutkan bibirnya lalu mengambil baju tersebut dan segera mengenakannya.“Tahu aja, ukuran baju aku.”“Karena ukuran baju kamu dengan Manda hampir sama. Makanya tahu, dengan ukuran baju kamu.”Indi manggut-manggut dengan pelan lalu menatap Damian dengan tatapan lekatnya. “Damian. Aku mau tanya sama kamu.”“Tanya apa, Sayang?”Indi menghela napas kasar. “Sebenarnya kamu pernah cinta atau tidak pada Cindy? Kenapa dia ngebet banget pengen miliki kamu?”Damian menggelengkan kepalanya pelan. “Nggak.
Read more

Antar ke Rumah Sakit

Bulan keempat bulan pernikahan Damian dan Indi. Melewati hari-hari dengan segala macam cobaan mereka lalui. Tidak bisa dikatakan berjalan dengan baik karena selama empat bulan itu ada saja masalah yang datang menghampiri mereka.Waktu sudah menunjuk angka dua belas malam. Malam itu, Damian belum juga pulang dari kantor dan entah apa yang sedang dia lakukan di sana.Indi yang sabar menanti itu masih duduk di sofa ruang keluarga sembari menonton film dan juga snack kesukaannya. Tak lama setelahnya, dering ponselnya berbunyi, ia kemudian menoleh dan menerima panggilan tersebut.“Kenapa, Nda?” tanya Indi pelan.“Besok, Kak Novia sama Kak Moses mau fitting baju. Bisa, kan? Elo nggak ke mana-mana, kan?”“Nggak. Besok gue free. Ya udah, suruh datang aja ke butik. Jam berapa?”“Paling juga jam sepuluh siang.”“Oke.” Indi menutup panggilan tersebut lalu menatap jam di layar ponselnya. “Udah mau jam satu. Si Damian masih ngapain sih?” gumamnya lalu berdecak pelan.Baru saja ia mematikan televis
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status