"Hmm, boleh saya bicara dengan Tasya berdua sebentar aja, Nay ... Ardian?" Risa menoleh ke arah Naysilla bergiliran dengan Ardian.Nay dan Ardian saling berpandangan sebentar. "Oke, Mbak," sahut Nay akhirnya, "ayo, Ar, kita keluar sebentar," ajaknya pada Ardian.Ardian menatap Natasya sejenak. Ia masih merasa cemas. Kemudian pria itu memutuskan untuk menuruti sang dokter dan mengekori sang ibu mertua dengan kakinya yang masih sedikit pincang menuju ke arah pintu keluar.Setelah dua orang ibu mertua dan menantu laki-lakinya itu keluar ruangan, Risa lalu menatap lekat ke arah Natasya. "Kamu hamil dan bukan masuk angin, 'kan?" ungkapnya to the point. Itu bukan sekadar tebakan kosong, tapi karena Risa sudah sangat paham ciri-ciri fisik seorang wanita yang tengah mengandung.Refleks Natasya mengangkat pandangannya. Risa benar-benar seorang dokter yang berpengalaman, pikirnya. Ya, hanya dengan memeriksa nadi dan memeriksa tensi, wanita paruh baya itu bisa menebak dengan tepat kondisinya.
Last Updated : 2024-03-29 Read more