Home / Romansa / Pesona Istri Bayaran CEO Arogan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pesona Istri Bayaran CEO Arogan: Chapter 81 - Chapter 90

142 Chapters

BAB 81 Liciknya Ibu

"Siapa yang ke rumah?" Ibu Amanda bertanya balik karena tidak bertemu dengan siapa-siapa. Bahkan Amanda sudah tak pernah bertemu maupun kontak sama sekali setelah bertemu dengannya beberapa minggu lalu. "Amanda!" Mertua Amanda menjelaskan. Bagaimana mungkin Amanda ke rumahnya? "Saya tidak pernah bertemu Amanda selama berhari-hari." Dia malah gantian curhat mumpung ada besannya sekalian. Sebenarnya ia datang berkunjung demi menanyakan cek yang sampai saat ini belum juga diberikan oleh anak perempuannya itu. Rupanya Amanda jg sedang ada masalah di rumah. Hmmm, ini adalah sebuah kesempatan. "Bagaimana bisa, sejak tadi dia tidak ada di rumah. Saya juga tidak mendapatkan telpon darinya juga." Kesempatan aji mumpung ini, batin ibunya.Kapan lagi bisa mencari celah untuk lebih dekat dengan besan kalau bukan sekarang! Ibu Amanda sekarang sudah mulai ancang-ancang untuk menaklukkan besannya agar lebih percaya padanya daripada anaknya sendiri. Siapa tahu setelah ini bisa dapat banyak aliran
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

BAB 82 Cinta Membara

Amanda malu semalu-malunya saat Simon berhasil menelisik kelemahannya. Rupanya lelaki itu berhasil mendeteksi kalau dia juga ikut hanyut dalam buaiannya."Simon, aku hanya terbawa suasana." Akunya sambil mencoba meyakinkan Simon dengan kalimat yang terkesan tegas."Oke, oke, aku percaya kalau kamu terbawa suasana..." Simon meletakkan backpack itu ke atas meja lalu mendekati Amanda yang terlihat bimbang."Simon, jangan dekat-dekat aku! Menyingkirlah karena aku akan mencari baju-bajuku." Amanda tak bisa berkonsentrasi hanya dengan melihat tatapan iparnya."Aku tidak melakukan apapun. Kenapa kamu merasa salah tingkah begitu? Aku hanya membantumu mencari di mana bajumu!" "Hmmm... di mana-mana tidak ada. Apa kamu sembunyikan?" Tuduh Amanda pada Simon.Pria berwajah tampan itu lantas tertawa. "Iya, aku memang sengaja sembunyikan agar kamu tetap berada di sini dan tak bisa ke mana-mana. Mau apa kamu?"Raut muka Amanda merah padam. Betapa teganya Simon pada dirinya dan mengurungnya di sini d
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

BAB 83 Gara-gara Handphone

Tak tahu harus bagaimana lagi yang diperbuat, Amanda merasa satu-satunya cara sekarang yang bisa dia lakukan adalah pulang ke rumah Ronald."Antarkan aku pulang sekarang!" Matanya sudah terlihat berkaca-kaca hampir menangis.Wanita yang biasa manja itu kini terlihat lemah dan tak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi kesalah pahaman ini."Dengan baju seperti ini? Rambutmu masih acak-acakan dan aku minta maaf...aku meninggalkan jejak di..." Tangan Simon membuka baju yang dinekakan Amanda. Lalu dia menunjuk ke dada atas bagian kanan dan punggung sebelah kiri. "Di sini...dan di sini lagi."Terdapat bekas gigitan di sana sini di kulitnya yang putih bersih itu. Warna kulit tempat Simon meninggalkan jejaknya tampak lebih memerah dan nyata perbedaannya dengan kulit yang lain.Matanya tampak dari cermin di hadapannya menunjukkan ekspresi malu-malu. Simon baru kali ini merasa speechless dan tak tahu kalau perbuatannya tadi meninggalkan tanda sebanyak ini.Amanda merasa ini bukan waktunya untu
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

BAB 84 Bayang Hutang

Ronald menyentuh setiap bagian memerah di kulit istrinya itu.Amanda tampak kurang nyaman saat menyadari suaminya tahu perihal jejak tertinggal milik kakak iparnya. Simon memang sengaja melakukan ini agar dirinya malu saat bertemu dengan suaminya sewaktu-waktu."Mas..." Amanda kembali ke dalam kamar mandi sebelum suaminya bertanya.Cepat-cepat dia memakai baju untuk menutupi bekas-bekas memerah itu agar tak menimbulkan masalah baru."Amanda, aku pikir kamu sudah bisa berubah. Nyatanya...kamu sama saja!" Ronald marah dan terlihat tak ingin berlama di kamar.Demi hubungan pernikahan kontrak yang diperpanjang ini, wanita berbaju kemeja kebesaran milik suaminya itu lantas memeluknya dari belakang.Ronald awalnya ingin melepaskan genggaman tangan yang melingkari pinggangnya. Namun ia urungkan dan tetap membiarkan Amanda melakukannya.Wajahnya menempel di punggung lalu nafasnya terengah-engah."Mas...maafkan aku!" Dia membalik paksa tubuh suaminya lalu mencium bibirnya dengan lelehan air ma
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

BAB 85 Late Honeymoon

Seperti halnya seorang pencuri yang ketahuan mengambil suatu barang, begitulah yang dirasakan oleh Amanda sekarang.Papa mertuanya duduk santai dan sepertinya paham semua pembicaraannya dengan ibunya di telepon. Tak dinyana pria paruh baya itu hanya diam menguping tanpa merasa bersalah sedikitpun."Papa?" Amanda belum bisa merespon secara benar. Logikanya masih tumpul."Kenapa kamu tidak jujur pada kami kalau kalian dirundung hutang? Hmm..." Papa mertuanya bangkit dari tidur."Papa, maaf Pa. Ini masalah internal keluarga kami saja. Saya tidak pantas jika harus membawa masalah ini ke keluarga Papa dan Mama. Itu akan terkesan lancang dan tidak tahu sopan santun!" Tuturnya penuh dengan kesopanan dan kesantunan.Amanda menunjukkan kebijakannya pada mertua. Meski memang dia tak terlalu dekat dengan Papanya ini."Siapa bilang kalau jujur itu lancang? Justru di keluarga kita, kejujuran adalah hal yang dijunjung tinggi dan diutamakan di atas segalanya..." Papa mertuanya mulai berkhotbah.Ini
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

BAB 86 Honeymoon Season

Suara desiran ombak yang berkejaran membuat Amanda tak bisa mengalihkan pandangannya.Ia seperti anak remaja yang dibuat kagum oleh keindahan alam pantainya."Kamu sudah bangun?" Ronald menempelkan dagunya di ujung kepala Amanda.Istrinya itu sedang menikmati panorama yang selama ini tak pernah ia saksikan sendiri. Berada di villa yang lokasinya cukup dekat dengan pantai, membuatnya bisa menikmati keindahan alam ini kapanpun dia mau."Iya... aku tak bisa tidur sejak kita sampai. Rasanya sangat disayangkan kalau aku tak menikmatinya." Tuturnya sambil menegang sejenak ketika suaminya menyentuhnya dari belakang."Aku bisa cemburu, Amanda. Kalau kamu terlalu lama memandangi pantai itu. Aku khawatir kalau kamu sebenarnya sedang mencari seorang bule tampan yang barangkali mau membawamu pulang ke negara mereka." Goda Ronald pada istrinya itu.Lantas Amanda memukul pundak suaminya. "Sembarangan kamu, Mas?!""Aku tidak bohong. Ada salah satu i
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

BAB 87 Tak Terbalas

Rasanya Ronald ingin melemparkan handphone itu ke laut saja. 'Kamu sudah tidur Princess?' Pesan yang masuk tentu saja membuat matanya tak percaya kalau dia tak melihatnya sendiri sekarang. Pengirimnya adalah Simon, kakaknya. Tak ada jawaban dari Amanda. Rupanya selama ia tinggalkan meeting tadi, seharian Amanda bertukar pesan dengan kakaknya. Meski Amanda tak menjawab dengan jawaban sama-sama mesranya, bagi Ronald ini sama saja. Karena di sederetan pesan-pesan itu, tak sekalipun Amanda meminta kakak iparnya untuk berhenti menggunakan kata-kata sebutan sayang ataupun princess. Seharusnya kelakuan saudara ipar tidak seperti ini, bukan? Namun karena Amanda masih terlelap, Ronald tak ingin membangunkan apalagi mengajaknya berdebat untuk urusan yang satu ini. Bisa jadi, Simon memang menyukai istrinya namun tidak halnya dengan Amanda. Bisa saja ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan! Segala kemungkinan muncul di benaknya, apakah memang ini yang sedang terjadi? Tapi... hal se
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

BAB 88 Belum Yakin

"Apa yang membuat kamu masih ragu memiliki anak, Mas?" Amanda menyela kegiatan sarapan Ronald. Suaminya langsung berhenti seketika.Bukannya Ronald tak suka pada anak-anak, dia suka dan bahkan semua orang juga tahu kalau dia begitu menyayangi Mila selama ini melebihi siapapun."Mas, aku janji aku akan merawatnya dengan sepenuh hati. Bukannya aku tidak akan berbakti juga padamu. Tapi, buatku anak akan membuat hari-hariku nanti menjadi lebih bahagia dan menyenangkan!" Tutur Amanda sambil menuangkan jus jeruk ke dalam gelasnya."Amanda, aku tahu kamu sangat menginginkan seorang anak. Tapi itu tidak mungkin untuk bisa terwujud dalam waktu dekat. Menurutku, kamu belum memiliki mental yang stabil..."Apa yang dimaksudnya dengan mental yang belum stabil? Apa Amanda ini sakit mental di mata Ronald?Hmm, ada-ada saja dia."Mas, aku sehat wal afiat. Aku baik-baik saja. Memang banyak masalah terjadi dan begitu juga dengan keadaan di rumahku sendiri. Tapi.. ini sama sekali tidak ada kaitannya de
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

BAB 89 Kabar Baik

Ronald akhirnya sampai di villa juga. Matanya terasa pedih setelah berhadapan dengan debu dan sengatan matahari."Mas, aku yakin kamu pasti akan terkejut setelah mengetahui ini..." Amanda berbeda ekspresinya dengan saat ditinggalkan oleh Ronald tadi.Kini dia sudah terlihat berbunga-bunga dan tak lagi kusut."Sini, Mas..." Amanda menarik lengan suaminya agar segera masuk ke dalam villa. "Sini cepat Mas..."Wanita muda cantik itu menunjukkan sebuah pesan yang masuk di handphone yang ia miliki. Suaminya masih belum paham dan menanyakan apa isi dari pesan panjang itu. "Mas... Kakakku sudah ditangkap kepolisian. Dugaan kita benar. Dia memang sedang terjerat kasus narkoba dan miras."Terlihat sebuah kelegaan terpancar dari kedua manik mata Amanda. "Mas?" Suaminya tak juga menanggapi apa yang sekarang dia ingin bagikan.Wanita cantik itu seketika tak melanjutkan kalimatnya. Dia menyadari ini bukanlah saat yang tepat.Ronald urung menanggapi dan masih larut dalam lamunannya sendiri. Belum i
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

BAB 90 Hilang

Setiap orang memang memerlukan waktu untuk jeda sejenak. Begitu juga Ronald yang saat ini masih mencoba menata ulang hidupnya.Dipandanginya istrinya yang sedang tertidur lelap di dini hari. Sejak menjelang waktu malam, Amanda sudah menunjukkan sinyal untuk mencoba lagi malam ini peruntungan mereka. Sayangnya Amanda tak terlalu pandai dalam menyembunyikan semua.Ronald yakin kalau memang istrinya sekarang sedang hamil. Ini sama persis dengan kejadian beberapa tahun lalu ketika Olivia mengabarkan padanya perihal kehamilannya.Mila.Saat itu ia tak pernah menyangka kalau hubungan mereka akan menghasilkan seorang bayi cantik bermata bening.Hatinya gusar, adakah ini adalah balasan dari Tuhan atas apa yang diperbuatnya dulu?Ronald yakin dan tahu siapa kemungkinan ayah yang janinnya sekarang sedang tumbuh di tubuh istrinya. Siapa lagi kalau bukan Simon, kakaknya sendiri.Firasatnya benar-benar kuat."Mas, belum tidur?" Amanda terbangun. Lalu dia tak sengaja mengelus pipinya yang dingin.
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status