Saat Rachel berbalik, wajah tua kebapakan dan tenang menatanya lembut dan mengajaknya duduk ke kursi tamu, di mana tadi Tommy duduk dan di usirnya. “Kamu pintar sekali, tetap bersembunyi. Papa senang, kamu lebih cerdik dari si Tommy.” Berbeda saat bicara dengan Tommy dengan intonasi tinggi, terhadap Rachel berbeda 180 derajat, lembut sekali. Inilah yang bikin Rachel makin hormat pada mertuanya. “Pah…Rachel sebaiknya mundur saja, biarkan Abang Tommy yang lanjutkan ini..?” Ucapan Rachel ini bikin kaget Purnomo, juga Tante Reni yang duduk bergabung. “Tidak, kamu selesaikan apa yang sudah kita rencanakan. Jangan pedulikan Tommy, biarkan dia sadar sendiri. Tu anak harus belajar mulai kini, jangan lagi bersikap kekanak-kanakan. Dia sudah tua, sudah punya cucu, harusnya dia sadar diri..!” tegas suara Purnomo, saat menatap Rachel. “Iya Rachel, kamu sudah sampai sejauh ini bertindak, teruskan. Mama dan papa akan tetap mendukung apapun yang kamu lakukan.” kali ini Tante Reni ikut nimbrung.
Baca selengkapnya